TINDAKAN MALADMINISTRASI
Disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Hukum Administrasi Negara
Disusun Oleh :
FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat hidayah
serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Hukum
Administrasi Negara mengenai tindakan maladministrasi ini dengan lancar. solawat serta salam
kami panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang menuntun kita dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benerang.
Makalah yang berjudul tindakan maladministrasi ini disusun guna untuk memenuhi salah
satu tugas kelompok mata kuliah Hukum Administrasi Negara jurusan Hukum Tata Negara.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua terutama bagi penulis. Kami
menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. sebelumnya kami mohon
maaf jika terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Maladministrasi merupakan salah satu kata yang sangat lekat dengan tugas dan
fungsi Ombudsman. Kata ini telah memasyarakat dan menjadi pembicaraan sehari-hari
seiring dengan berita tentang kinerja Ombudsman Republik Indonesia dalam mengawal
berlangsungnya reformasi birokrasi. Pada umumnya, masyarakat memahami
„maladministrasi‟ sebagai kesalahan administratif „sepele„ yang tidak terlalu penting
(trivial matters). Padahal menurut pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 37 Tahun
2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia, pengertian maladministrasi tersebut
sangat luas dan mencakup banyak hal yang dapat menimbulkan kerugian materiil
maupun immateriil serta situasi ketidakadilan yang merugikan hak-hak warga negara.
Maladministrasi bukan hanya berbentuk perilaku/tindakan tetapi juga meliputi
Keputusan dan Peristiwa yang melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan
wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk
kelalaian atau pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik
yang dilakukan oleh Penyelenggara Negara dan pemerintahan, termasuk perseorangan
yang membantu pemerintah memberikan pelayanan publik yang menimbulkan kerugian
materiil dan/atau immateriil bagi masyarakat dan orang perseorangan.
Maladministrasi merupakan salah satu unsur utama penghambat reformasi
birokrasi selama ini, dengan banyaknya bentuk atau tipe maladministrasi ini terkadang
menimbulkan pertanyaan atau kesulitan bagi kita untuk menetapkan apakah tindakan A
termasuk maladministrasi, apakah dengan mengeluarkan keputusan X pejabat B telah
melakukan maladministrasi, dan pertanyaanpertanyaan lain akibat luasnya definisi dan
banyaknya bentuk dari maladministrasi.
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Maladministasi
Secara umum maladministrasi diartikan sebagai perilaku atau perbuatan melawan
hukum dan etika dalam suatu proses administrasi pelayanan publik, yakni meliputi
penyalahgunaan wewenang/jabatan, kelalaian dalam tindakan dan pengambilan
keputusan, pengabaian kewajiban hukum, melakukan penundaan berlarut, tindakan
diskriminatif, permintaan imbalan, dan lain-lain yang dapat dinilai sekualitas dengan
kesalahan tersebut.
Definisi Maladministrasi menurut Undang-Undang Ombudsman RI Perilaku atau
perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk
tujuan lain dari yang menjadi wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian
kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
Penyelenggara Negara dan pemerintahan, termasuk perseorangan yang membantu
pemerintah memberikan pelayanan publik yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau
imateriil bagi masyarakat dan orang perseorangan.1
Pengertian maladministrasi sebagaimana dalam kamus Cambridge mendefinisikan
maladministrasi sebagai lack of care, judgment or honesty in the management of
something, atau dapat diartikan sebagai kekurangpedulian atau ketidakjujuran seseorang
dalam mengelola sesuatu. Sedangkan dalam Wikipedia mendefenisikan maladministrasi
sebagai sesuatu yang memiliki makna yang luas dan mencakup antara lain: a. Delay
(menunda-nunda pekerjaan) b. Incorrect action or failure to take any action (kesalahan
dalam bertindak atau melayani) c. Failure to follow procedures or the law (mengabaikan
prosedur atau hukum yang berlaku) d. Failure to provide information (kesalahan dalam
memberi kan informasi) e. Inadequate record-keeping (pencatatan yang tidak memadai) f.
Failure to investigate (kesalahan dalam penyelidikan) g. Failure to reply (kesalahan
1
Hendra dkk, Memahami Maladministrasi, Ombudsman Republik Indonesia, Jakarta : 2013, hlm. 4.
3
dalam menjawab) h. Misleading or inaccurate statements (pernyataan yang menyesatkan
atau tidak akurat) i. Inadequate liaison ( kurangnya penghubung)2
B. Bentuk-bentuk Maladministrasi
2
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Government, Jurnal Sasi Vol.17 No.3, Juli-September 2011.
3
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Government, Jurnal Sasi Vol.17 No.3, Juli-September 2011.
4
pemerintahan, 8. Menimbulkan kerugian materiil dan/atau immaterial, 9. Bagi
masyarakat dan orang perseorangan.”4
4
Hendra dkk, Memahami Maladministrasi, Ombudsman Republik Indonesia, Jakarta : 2013
5
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Government, Jurnal Sasi Vol.17 No.3, Juli-September 2011.
5
2. Penguasaan Tanpa Hak Seorang pejabat publik menguasai sesuatu yang bukan milik
atau kepunyaannya secara melawan hak, padahal semestinya sesuatu tersebut menjadi
bagian dari kewajiban pelayanan publik yang harus diberikan kepada masyarakat. 3.
Penggelapan Barang Bukti Seorang pejabat publik terkait dengan proses penegakan
hukum telah menggunakan barang, uang dan sebagainya secara tidak sah, yang
merupakan alat bukti suatu perkara. Akibatnya, ketika fihak yang berperkara meminta
barang bukti tersebut (misalkan setelah tuduhan tidak terbukti) pejabat publik terkait
tidak dapat memenuhi kewajibannya.
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang agar setiap warga
negara dan penduduk memperoleh keadilan, rasa aman, dan kesejahteraan yang
semakin baik sesuai hak asasi manusia yang tercantum di dalam UUD 1945;
6
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Government, Jurnal Sasi Vol.17 No.3, Juli-September 2011.
6
4. Dengan kemampuan mencegah terjadinya Maladministrasi, penilaian dan daya
saing atas lembaga tidak kalah dengan lembaga lainnya di dalam dan di luar
negeri, sehingga jika lembaga pelayanan publik ini memberikan jasa publik atau
menghasilkan barang publik, dan pelayanan administratif akan memberikan
keuntungan atau bernilai ekonomi tinggi yang dapat membantu pemerintah
meningkatkan pendapatan negara
6. Agar pejabat publik dan pegawai/stafnya mampu menjawab tantangan dan harapan
dalam membangun tatanan baru masyarakat Indonesia sehingga mampu
menghadapi perubahan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, informasi,
komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.7
7
Hendra dkk, Memahami Maladministrasi, Ombudsman Republik Indonesia, Jakarta : 2013
7
diberikan menimbulkan kerugian di bidang tata usaha negara, masyarakat dapat
menggugat perdata karena Penyelenggara pelayanan publik atau Pelaksana pelayanan
publik melakukan perbuatan melawan hukum secara perdata. Masyarakat juga dapat
melaporkan/menuntut secara pidana kepada kepolisian bahwa Penyelenggara pelayanan
publik atau Pelaksana pelayanan publik diduga melakukan tindak pidana, dimana proses
ini tidak menghapus kewajiban pelaku maladministrasi untuk melaksanakan keputusan
Ombudsman dan/atau atasan pejabat pelaku maladministrasi.
8
Hendra dkk, Memahami Maladministrasi, Ombudsman Republik Indonesia, Jakarta : 2013
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Maladminsitrasi secara umum adalah perilaku yang tidak wajar (termasuk penundaan
pemberian pelayanan), tidak sopan dan kurang peduli terhadap masalah yang menimpa seseorang
disebabkan oleh perbuatan penyalahgunaan kekuasaan termasuk penggunaan kekuasaan secara
semena-mena maladministrasi tersebut menjadi salah satu penyebab bagi timbulnya
pemerintahan yang tidak efisien, buruk dan tidak memadai. Dengan kata lain, bahwa tindakan
atau perilaku maladministrasi bukan sekedar merupakan penyimpangan dari prosedur atau tata
cara pelaksanaan tugas pejabat atau aparat negara atau aparat penegak huku, akan tetapi juga
dapat merupakan perbuatan melawan hukum. Demikianlah uraian tentang maladministrasi yang
dapat menjadi bahan bagi semua kalangan untuk dipahami. Pemahaman yang baik tentu saja
meningkatkan kewaspadaan kita untuk tidak melakukannya atau memberikan kita pengetahuan
agar mencegah dan mengadukan adanya tindak maladministrasi yang mungkin kita dapati dalam
kehidupan kita sehari-hari. Sebagaimana halnya dengan persoalan administrasi yang melibatkan
kita dalam kehidupan bernegara seharihari, maka potensi maladministrasipun mengikutinya
dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga kita dapat mencegah dan memperbaiki situasi
administrasi pelayanan publik di negara tercinta ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10