A. PENGERTIAN
DESA dalam arti umum adalah permukiman manusia yang letaknya di luar kota dan
penduduknya berpangupajiwa agraris. (Daldjoeni;1998;53)
Sedangkan menurut para ahli adalah
R.Bintarto. (1997)
Desa adalah merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur
fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh
timbal balik dengan daerah lain.
Sutarjo Kartohadikusumo (1965)
Desa adalaha suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
KELURAHAN adalah pembagian wilayah administratif di indonesia di bawah
kecamatan Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan
wilayah kerja lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan
dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa Berbeda
dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam
perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Ada
juga yang menyebut kelurahan adalah bentuk kesatuan administratif lalu lurah
adalah kepala administratif. (Daldjoeni;1998;53).
B. MENURUT UNDANG-UNDANG
Dalam Undang-Undang No, 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam
undang-Undangno.6 tahun 2014 tentang Desa ini disebutkan disebutkan:
1. Desa berdasarkan undang-undang ini adalah Desa atau yang disebut dengan
nama lain sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa, sebagaimana
dimaksud dalam penjelasan pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945. Landasan
pemikiran dalam pengaturan mengenai Pemerintahan Desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi, dan pemberdayaan
masyarakat.
2. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan subsistem penyelenggaraan
pemerintahan sehingga Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat. Kepala Desa bertanggung jawab pada
badan perwakilan Desa dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
tersebut kepada Bupati.
3. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
6. Desa dapat melakukan perbuatan hukum, baik hukum publik maupun hukum
perdata, memiliki kekayaan, harta benda, dan bangunan serta dapat dituntut
dan menuntut di pengadilan. Untuk itu Kepala Desa dengan persetujuan Badan
Perwakilan Desa mempunyai wewenang untuk melakukan perbuatan hukum
dan mengadakan perjanjian yang saling menguntungkan.
7. Sebagai perwujudan demokrasi, di Desa di bentuk Badan Perwakilan Desa atau
sebutan lain yang sesuai dengan budaya yang berkembang di Desa yang
bersangkutan, yang berfungsi sebagai lembaga legislasi dan pengawasan
dalam hal pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa, dan Keputusan Kepala Desa.
8. Di Desa dibentuk lembaga kemasyarakatan Desa lainnya sesuai dengan
kebutuhan Desa. Lembaga dimaksud merupakan mitra Pemerintah Desa dalam
rangka pemberdayaan masyarakat Desa.
9. Desa memiliki sumber pembiayaan berupa pendapatan desa, bantuan
pemerintah dan Pemerintah Daerah, pendapatan lain-lain yang sah, sumbangan
pihak ketiga dan pinjaman Desa.
10. Berdasarkan hak asal-usul Desa yang besangkutan, Kepala Desa mempunyai
wewenang untuk mendamaikan perkara/sengketa dari para warganya.
11. Dalam upaya meningkatkan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat
yang bercirikan perkotaan dibentuk Kelurahan sebagai unit Pemerintah
Kelurahan yang berada di dalam daerah Kabupaten dan/atau Daerah Kota.
Sedangkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 32/2004 Tentang Revisi
Undang-UndangNo.22/1999 disebutkan:
a. Kelurahan dibentuk di wilayah Kecamatan dengan Peraturan Daerah
berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
b. Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Lurah yang
dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari Bupati/Walikota.
c. Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) lurah mempunyai tugas:
- Pelaksanaan kegiatan pemerintah kelurahan
- Pemberdayaan masyarakat
- Pelayanan masyarakat
- Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
- Pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum
d. Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat oleh Bupati/Walikota
atas usul Camat dari PNS yang menguasai pengetahuan teknik pemerintahan dan
memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
e. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Lurah
bertanggung jawabkepadaBupati/Walikotamelaluicamat.
f. Lurah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
dibantu oleh perangkat Kelurahan.
g. Untuk kelancaran tugas Lurah sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat dibentuk
lembaga lainnya sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Peraturan daerah.
C. KLASIFIKASI DESA
Menurut aktivitasnya
Desa agraris, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah
di bidang pertanian dan perkebunanan.
Desa industri, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah
di bidang industri kecil rumah tangga.
Desa nelayan, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah
di bidang perikanan dan pertambakan.
Menurut tingkat perkembangannya
Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola dengan
sebaik-baiknya, dengan ciri:
1. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.
2. Penduduknya jarang.
3. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
4. Bersifat tertutup.
5. Masyarakat memegang teguh adat.
6. Teknologi masih rendah.
7. Sarana dan prasarana sangat kurang.
8. Hubungan antarmanusia sangat erat.
9. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.
· Desa Swakarya
Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa
swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah:
1. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.
2. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
3. Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat
perekonomian.
4. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana
lain.
5. Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.
Desa Swasembada