Anda di halaman 1dari 7

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA Oleh : Dra.Susilo Endrawanti,MSi. I.

PENGERTIAN ADMINISTRASI NEGARA (ANe) ANe adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan usaha-usaha instansi pemerintah agar tujuan tercapai. Pemerintah = Administrasi Negara Wijana : Administrasi Negara adalah rangkaian semua organ-organ Negara, rendah dan tinggi, yang bertugas menjalankan pemerintahan, pelaksanaan dan kepolisian. Administrasi Negara harus kita cerna sebagai satu bagian dari administrasi yang memusatkan perhatiannya pada bidang-bidang yang bersifat publik. ANe diangkat dari 2 pola pemikiran yang berbeda. Pola 1 memandang : ANe sebagai satu kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah, yakni lembaga eksekutif ME Dimock & MF Willonghby : Administrative function is the function of actually administering the law as declared by the legislative and interpreted by the yudicial branches of government. Willonghby menunjukkan kepada kita : ANe itu hanya berkaitan dengan fungsi dan melaksanakan hukum yang telah ditetapkan oleh DPR dan telah ditafsirkan. Juga mengatakan public administration as a field is mainly concerned with the means for implementing political values. ANe sebagai satu bidang studi berkaitan terutama dengan sarana-sarana yang melaksanakan nilai-nilai atau keputusan politik. Pola 2 memandang : ANe lebih luas yaitu eksekutif, legislative dan yudikatif yang semuanya itu bermuara pada fungsi yang memberikan pelayanan publik. JM Pfiffner berpendapat : Public administration is the coordination of collective efforts to implement public policy. ANe adalah koordinasi dari usaha-usaha kolektif yang dimaksudkan untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Pendapat ini didukung oleh GE Caiden : ANe meliputi setiap bidang dan aktivitas yang menjadi sasaran kebijaksanaan pemerintah termasuk proses formal dan kegiatankegiatan DPR, fungsi-fungsi yang berlaku dalam lingkungan pengadilan dan kegiatan dari lembaga-lembaga militer. GE Caiden : ANe adalah fungsi dari pembuatan keputusan, perencanaan, perumusan tujuan dan sasaran penggolongan kerjasama DPR dengan

organisasi-2 kemasyarakatan untuk memperoleh dukungan rakyat dan dana bagi pemerintahan, pemantapan dan jika perlu perubahan organisasi, pengawasan pegawai, kepemimpinan, komunikasi, pengendalian dan fungsi yang dijalankan oleh lembaga eksekutif dan lembaga pemerintah lainnya. Berdasarkan diatas, kemudian Felix A Migro menyimpulkan bahwa ANe : a. usaha kelompok yang bersifat kooperatif dalam lingkungan public b. 3 cabang pemerintahan yaitu eksekutif, yudikatif dan legislative c. peranan penting dalam kebijakan public, proses politik d. berhubungan erat dengan kelompok-2 privat dan individual dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Waldo ANe adalah : 1. organisasi dan manajemen dari masyarakat dan benda guna mencapai tujuan 2. suatu seni dan ilmu tentang manajemen yang dipergunakan untuk mengatus urusan-2 negara. Prof.Dr.Prayudi Atmosudirdjo mengatakan administrasi merupakan suatu fungsi yang tertentu untuk mengendalikan, menggerakkan, mengembangkan dan mengarahkan suatu organisasi yang dijalankan oleh administrator, dibantu oleh tim bawahannya, terutama oleh para manajer dan stafer. ANe adalah fungsi bantuan penyelenggaraan dari Pemerintah, artinya Pemerintah (Pejabat) tidak dapat menunaikan tugas-2 kewajibannya tanpa ANe. ANe sebagai fungsi mempunyai 2 pengetian yang menjadi satu yaitu : 1. ANe adalah administrasi dari Negara sebagai organisasi. 2. ANe adalah administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-2 yang bersifat kenegaraan. Dalam pengertian pertama yaitu ANe sebagai organisasi, maka ANe Republik Indonesia dijalankan oleh Presiden sebagai Pemerintah merangkap sebagai administrator Negara dengan memimpin dan mengepalai suatu operator Negara yang besar sekali, yang juga disebut ANe. Dalam pengertian kedua yaitu Administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-2 yang bersifat kenegaraan, ANe (sebagai fungsi) itu dijalankan oleh setiap pejabat Negara yang diserahi pimpinan dan tanggungjawab atas suatu kesatuan organisasi kenegaraan. Misalnya : departemen, direktorat jenderal, direktorat, dinas, biro, bagian, lembaga, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, dll. Bahkan Ketua Mahkamah Agung sebagai pejabat Negara yang harus memimpin dan bertanggungjawab atas Mahkamah Agung sebagai suatu kesatuan organisasi kenegaraan, juga haus menjalankan ANe. Demikian pula ketua Dewan Perwakilan Rakyat sebagai kepala dari DPR sebagai suatu kesatuan organisasi kenegaraan, juga harus menjalankan ANe.

Jadi setiap pejabat pemerintah secara administrator Negara atau kenegaraan.

otomatis

berfungsi

sebagai

Peranan Administrasi Negara. Peranan atau fungsi ANe selalu disesuaikan dengan fungsi atau tujuan negara yang dijadikan tugas pemerintah. Perkembangan peranan atau fungsi Negara sekaligus dijadikan tugas pemerintah juga seringkali bergantung pada tingkat perkembangan dan kemajuan masyarakat atau negaranya. Kehidupan masyarakat atau Negara dalam abad XIX yang lalu telah didasarkan pada konsepsi atau ide Negara kepolisian (police state). Tugas dan aktivitas negara/pemerintah hanyalah mengenai bidang pemerintahan saja, yaitu menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban umum di dalam kehidupan masyarakat. Peranan atau fungsi negara yang sekaligus dijadikan tugas pemerintah hanyalah sebagai polisi lalulintas atau sebagai penjaga malam, yang menjaga jangan sampai terjadi pelanggaran dan menindak para pelanggar hukum. Peranan atau fungsi negara sebagai negara kepolisian ini telah tidak mampu lagi menghadapi dan memenuhi tuntutan, kepentingan, dan kebutuhan-2 dari masyarakat modern pada abad XX , apalagi di era milenium II ini. Masyarakat modern dari setiap negara saat ini sudah sangat mendambakan adanya kebahagian, kesejahteraan atau kemakmuran yang merata baik material maupun spiritual dari negaranya. Jadi, sejak abad XX, konsepsi atau ide negara kapolisian telah ditinggalkan dan telah beralih kepada konsepsi atau ide negara kesejahteraan (Welfare state). Negara atau pemerintah modern sejak abad XX tidak lagi berperan atau berfungsi sebaga penjaga malam atau sebagai polisi lalulintas, akan tetapi harus berusaha secara aktif dan positif mewujudkan kesejahteraan, dan kebahagian bagi rakyatnya dalam segala aspek kehidupan. Kesejahteraan atau kebahagiaan yang ingin diwijudkan itu bukan hanya di bidang material atau jasmaniah saja, tetapi juga di bidang spiritual atau rohaniah, bukan hanya bagi kepentingan sesuatu individu, suatu golongan atau suatu daerah, akan tetapi kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Jadi, negara atau pemerintah harus berusaha terus meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya ini, pemerintah harus melakukan kegiatan-2 pembangunan nasional. Biasanya pembangunan nasional ini dilakukan secara bertahap, terencana, dan realistis sesuai dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat. Sehubungan dengan peranan atau fungsi dari negara atau pemerintah yang harus melaksanakan kegiatan-2 pembangunan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat, maka peranan atau fungsi pemerintah menjadi sebagai entrepreneur atau pendorong inisiatif usaha pembangunan dan pembaharuan masyarakat. Pemerintah menjadi development agent atau merupakan unsur pendorong pembaharuan/ pembangunan.

Pada umumnya negara yang sedang membangun, ANe harus benar-2 mampu berperan sebagai penggerak perubahan (agent of change), penggerak modernisasi (agent of modernization), dan penggerak pembangunan (agent of development). ANe harus mampu sebagai stabilisator, dinamisator, dan entrepreneur dalam kehidupan masyarakat. Jadi peranan atau fungsi pemerintah pada masa sekarang ini pada umumnya adalah melaksanakan tugas-2 umum pemerintahan dan pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan atau kebahagiaan bagi rakyatnya. Mengenai peranan serta fungsi pemerintah sekaligus tujuan nasional negara Indinesia dengan tegas telah dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu : Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indoneria yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, perdamaian abadi dan keadilan social . Tujuan nasional tersebut diatas hanya dapat dicapai secara bertahap melalui pembangunan nasional yang direncanakan secara terarah dan realistis serta dilaksanakan dengan ber-sungguh-2. II. PEMIKIRAN SISTEM Gabriel A Almond Sistem adalah suatu konsep ekologis yang menunjukkan adanya suatu organisasi yang berinteraksi dengan suatu lingkungab yang mempengaruhi maupun yang dipengaruhi. Schoderbek Management System : Conceptual Concideration Sistem adalah seperangkat tujuan yang bersama-sama dengan interaksi di antara tujuan dan di antara atribut-2 dihubungkan satu sama lain, serta dihubungkan dengan lingkungan yang membentuk satu keseluruhan. Rusell L Achoff Sistem sebagai seperangkat elemen yang saling melakukan interaksi. Siapapun yang akan melakukan aktivitas sekarang ini, secara dini seharusnya telah menyadarai 2 ciri situasi kini yaitu kompleksitas dan interdependensi. Contoh : Pengembangan daerah tujuan wisata tidaklah semudah yang dibayangkan. Pengembangan kepariwisataan di DTW harus memperhatikan : - kemudahan tranportasi - penyediaan fasilitas rekreasi - perubahan perilaku penduduk setempat - dukungan daerah yang menjadi pintu gerbang masuk wisatawan - kemudahan peraturan imigrasi, dll.

Dari contoh ini nampak bahwa setiap usaha/fenomena social menampilkan faktor-2 yang berbeda, melibatkan kelompok-2 , organisasi2, dll. Pendekatan sistem nenawarkan alternative-2 yang lebih efektif dalam ikhtiar untuk memerangi kemiskinan, kemelaratan, mengatasi masalah pendidikan, kebutuhan tenagakerja, pelestarian lingkungan hidup. Unsur-2 Sistem : MASUKAN PROSES KELUARAN

UMPANBALIK Schoderbek 10 karakteristik system : 1. Interaksi dan interdepedensi 2. Holisme tidak hanya memandang unit yang terpisah tetapi menyeluruh 3. Sasaran tujuan 4. Masukan dan keluaran 5. Transformasi 6. Entropi memiliki batas kehidupan 7. Regulasi : agar semua elemen saling terkait + 8. Hierarki sub-2 sistem 9. Diferensiasi setiap elemen memiliki fungsi yang berbeda 10. Equifinaltit banyak jalan menuju ke roma III. SISTEM ADMINISTRASI NEGARA Hal utama yang perlu diingat kembali apabila kita bicara tentang Sistem Administrasi Negara (SAN) adalaf sifat publik yang melekat pada istilah administrasi negara. Karena sifat aktivitas dan pelayanan yang bersifat primer dipusatkan kepada publik . Kemudian ANe harus dipandang sebagai organisasi yang mempunyai tujuan dan aktivitas yang jelas. Pemikiran ini memudahkan untuk menerapkan esensi setiap sistem yang terdiri dari struktur, fungsi dan lingkungan. Fred W Riggs menterjemahkan Sistem Administrasi Negara sebagai struktur untuk mengalokasikan barang dan jasa dalam satu pemerintahan. Di Negara-2 yang menganut faham pemusatan kekuasaan, kedudukan SAN amat jelas, karena dalam sistem demikian, SAN berfungsi untuk

melaksanakan apa saja yang telah diputuskan oleh lenbaga legislatif. Meskipun demikian kenyataan SAN juga membuat keputusan dan pemberi masukan dalam perumusan atau formulasi kebijaksanaan. Apabila menggunakan pola sistem diatas, maka SAN adalah sistem dari masukan, proses, keluaran dan umpanbalik. Masukan bagi sistem administrasi terdiri dari raw input, instrumental input dan environmental input. Atau kalau menggunakan pendapat Schoderbek, input bagi SAN berasal dari Serial input, Random input, dan Portion input. Komponen 1 = INPUT. Serial Input = masukan beruntun. Adalah masukan yang merupakan hasil dari sistem yang lain, yang dihubungkan secara berurutan. Masukan beruntun adalah masukan yang paling mudah dicermati dan dipelajari. Misalnya : sebuah pabrik yang proses produksi berjalan hanya jika ada suplai (penyediaan) energi listrik dari subsistem yang lain, maka energi listrik merupakan masukan beruntun. Random Input = masukan acak. Menunjukkan masukan yang bersifat potensial bagi sesuatu sistem. Sistem harus menentukan keluaran-2 apakah yang disediakan oleh sistem atau subsistem yang lain, yang kemudian akan menjadi masukannya. Masukan acak mempunyai pengaruh yang besar terhadap kegiatan sesuatu sistem, karena masukan acak yang akan menentukan tingkat efisiensi kegiatan sistem. Misalnya : Bagian pembelian dari sebuah pabrik tekstil harus melakukan pembelian barang tenun. Oleh karena di pasar terdapat begitu banyak penjual barang tenun (yang sebenarnya mempunyai hak yang sama untuk dibeli barang tenunnya), maka ia harus menentukan salah satu penjualnya. Penjual-2 barang tenun ini dapat dipandang sebagai masukan acak bagi pabrik tekstil. Portion Input = masukan porsi. Dapat dijabarkan sebagai kebutuhan yang diperlukan bagi SAN untuk dapat melaksanakan tugasnya, dapat mencapai apa yang menjadi tujuan dan kepentingan. Termasuk dalam masukan adalah penghasilan negara, rekruitmen personalia, anggaran belanja, pola perpajakan, administrasi fiskal. Komponen 2 = PROSES Dalam komponen ke-2 ini, SAN merupakan prosesor, artinya semua masukan di-konversi atau diproses menjadi keluaran. Pengubahan masukan menjadi keluaran dilakukan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan penganggaran, Tentu saja telah difahami bahwa proses konversi akan berada berdasarkan kegiatan wilayahnya, Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan. Proses konversi juga dipengaruhi oleh siklus kenegaraan yang diperlukan. Ini terlihat dalam proses perencanaan program pembangunan, ada

program jangka panjang, jangka lima tahunan, dan ada pula program tahunan Komponen 3 = KELUARAN. Menunjukkan apa saja yang telah dihasilkan oleh administrasi. Kalu kita bicara pembangunan, maka rencana pembangunan lima tahun merupakan keluaran. Keluaran ini bisa juga berupa : - bersifat fisik seperti pembangunan gedung dan fasilitas pendidikan, - berupa perilaku. Perilaku administrasi yang terkontrol oleh SAN adalah keluaran. Riggs memberi contoh sederhana : = keluaran yang berupa barang terlihat mulai dari pemasaran rokok dan garam sampai dengan pemasaran batubara dan pembangunan pabrik pesewat udara. = keluaran yang berupa jasa ditampilkan mulai dari pelayanan pos dan pengajaran sekolah sampai dengan pembakuan timbangan, pengawasan daging dan pemantapan nilai tukar Rupiah. IV. EKOLOGI ADMINISTRASI

Anda mungkin juga menyukai