Anda di halaman 1dari 18

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

No. 41 Tahun 2004 Seri D Nomor 33

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA


NOMOR 41 TAHUN 2004

TENTANG

PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA


DINAS PASAR DAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA
KOTA SAMARINDA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SAMARINDA

Menimbang : a. bahwa sejalan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah


berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 dan sebagai tindak lanjut dari Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003,
Kantor Pengelola Pasar yang dibentuk dengan
Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 22
Tahun 2002 dipandang perlu diadakan penataan
kembali disesuaikan dengan potensi, kewenangan
dan kepentingan daerah;

b. bahwa dalam rangka melaksanakan maksud huruf a


diatas, dipandang perlu meningkatkan status Kantor
Pengelola Pasar menjadi Dinas Pasar dan Penataan
Pedagang Kaki Lima Kota Samarinda;
-
c. bahwa sehubungan maksud huruf a dan b diatas,
maka Kantor Pengelola Pasar yang ditetapkan
dengan Perda Nomor 22 Tahun 2002 dipandang
perlu untuk dicabut dan ditetapkan kembali dalam
Peraturan Daerah Kota Samarinda sebagai dasar
pembentukan Dinas Pasar dan Penataan Pedagang
Kaki Lima Kota Samarinda.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang


Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3
Tahun 1953 (LN Tahun 1953 Nomor 9; TLN
Nomor 352) tentang Pembentukan Daerah Tingkat
II di Kalimantan sebagai Undang-Undang (LN 1959
Nomor 72; TLN Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang


Pokok - Pokok Kepegawaian (LN Tahun 1974
Nomor 55; TLN Nomor 3041) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 (LN Tahun 1999 Nomor 169; TLN Nomor
3890);

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang


Pemerintahan Daerah (LN Tahun 1999 Nomor 60,
TLN Nomor 3839);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang


Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah (LN Tahun 1999 Nomor 72; TLN
Nomor 3848);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987


tentang Penetapan Batas Wilayah Kotamadya Dati
II Samarinda, Kotamadya Dati II Balikpapan,
Kabupaten Dati II Kutai dan Kabupaten Dati II
Pasir (LN Tahun 1987 Nomor 45; TLN No 3364 );
-
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Propinsi
sebagai Daerah Otonom (LN Tahun 2000 Nomor
54; TLN Nomor 3952);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000


tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam
Jabatan Struktural (LN Tahun 2002 Nomor 33;
TLN Nomor 4194) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2002 (LN Tahun 2002 Nomor 33; TLN Nomor
4149;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003


tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (LN
Tahun 2003 Nomor 14; TLN Nomor 4262);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003


tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan
pemberhentian PNS (LN Tahun 2003 Nomor 15;
TLN Nomor 4263);

10 Keputusan Presiden Nomor 05 Tahun 2001 tentang


. Pelaksanaan Pengakuan Kewenangan
Kabupaten/Kota;

11 Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 22


. Tahun 1999 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengelola Pasar
Kota Samarinda;

12 Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2004 tentang


. Kewenangan Kota Samarinda dan Pelaksanaan
Otonomi Daerah (LD Tahun 2004 Nomor 02; Seri
D Nomor 02).
13
-
Surat Keputusan DPRD Kota Samarinda Nomor
12. Tahun 2004 tanggal 5 Agustus 2004

Memperhatikan : 1. Keputusan Mendagri Nomor 130-67 Tahun 2003


tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten/Kota;

2. Keputusan Bersama MenPAN dan Mendagri


Nomor 01/SKB/M.PAN/4/2003 dan 17 Tahun
2003 tentang Juklak PP Nomor 8 Tahun 2003;

3. Keputusan Walikota Samarinda Nomor 31 Tahun


2004 tentang Kewenangan Perbidang Pemerintah
Kota Samarinda Dalam Pelaksanaan Otonomi
Daerah.

Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA
SAMARINDA

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA


TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PASAR
DAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA
KOTA SAMARINDA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :


a. Daerah adalah Kota Samarinda;
-
b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta
Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan
Eksekutif Daerah Kota Samarinda;
c. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Otonom oleh Pemerintah
Daerah dan DPRD Kota Samarinda menurut azas
desentralisasi;
d. Kepala Daerah adalah Walikota Samarinda;
e. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Walikota
Samarinda;
f. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota
Samarinda;
g. Dinas adalah Dinas Pasar dan Penataan Pedagang
Kaki Lima Kota Samarinda;
h. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pasar dan
Penataan Pedagang Kaki Lima Kota Samarinda;
i. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang dilingkungan
Dinas Pasar dan Penataan Pedagang Kaki Lima
Kota Samarinda;
j. Kepala Bagian Tata Usaha adalah Kepala Bagian
Tata Usaha dilingkungan Dinas Pasar dan Penataan
Pedagang Kaki Lima Kota Samarinda;
k. Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian adalah Kepala
Seksi dan Kepala Sub Bagian dilingkungan Dinas
Pasar dan Penataan Pedagang Kaki Lima Kota
Samarinda;
l. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya
disingkat UPTD adalah unsur pelaksana operasional
yang melaksanakan sebagian kewenangan Dinas
Pasar dan Penataan Pedagang Kaki Lima Kota
Samarinda dilapangan;
-
m. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang
menunjukkan tugas tanggung jawab, wewenang dan
hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka
memimpin suatu satuan organisasi Negara;
n. Eselon adalah tingkatan Jabatan Struktural.

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Pasar dan


Penataan Pedagang Kaki Lima Kota Samarinda.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) Dinas merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota


Samarinda dibidang pengelolaan perpasaran dan
penataan pedagang kaki lima dalam wilayah Kota
Samarinda;
(2) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah;
(3) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan dari
jabatannya oleh Kepala Daerah sesuai usulan
Sekretaris Daerah berdasarkan hasil sidang Badan
Pertimbangan Jabatan dan kepangkatan
(BAPERJAKAT).
-

Pasal 4
Dinas mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
dibidang pengelolaan, pengembangan, perencanaan dan
perumusan kebijakan teknis perpasaran dan penataan
pedagang kaki lima dalam wilayah Kota Samarinda.

Pasal 5

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud


pada Pasal 4, Dinas mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan dan pengkoordinasian seluruh aktivitas
perpasaran dan penataan pedagang kaki lima dalam
pengelolaan pendapatan pasar, penanganan
penanggulangan sampah pasar, operasional
ketertiban dan keamanan serta pemeliharaan pasar
sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
b. Perumusan kebijakan teknis dibidang perpasaran
dan penataan pedagang kaki lima sesuai kebijakan
umum daerah yang ditetapkan Kepala Daerah dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
c. Penyelenggaraan pembukuan segala macam
pungutan sesuai jenis pungutan yang telah
ditetapkan dan melaporkan secara berkala serta
mengevaluasi perkembangan aktivitas perpasaran
terutama yang berkaitan dengan pendapatan pasar,
pengawasan dan pengumpulan data agar semua
sarana prasarana pasar dapat berfungsi semaksimal
mungkin;
-
d. Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dalam mengimplementasikan program
dibidang perpasaran dan penataan pedagang kaki
lima;
e. Pelaksanaan pembersihan jalur-jalur jalan dan parit
dalam wilayah pasar serta pelaksanaan pengangkutan
dan pembuangan sampah pasar ketempat
pembuangan Sementara dan atau akhir ;
f. Pelaksanaan ketertiban dan keamanan pasar dengan
bantuan dan kerjasama dengan petugas unit-unit
pasar maupun aparat lainnya dalam upaya
penanggulangan permasalahan ketentraman dan
ketertiban dalam wilayah pasar;
g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait
dalam upaya penataan pedagang kaki lima sesuai
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
h. Pengelolaan administrasi umum meliputi
ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan dan peralatan lingkup Dinas;
i. Pelaksanaan perumusan program dan evaluasi
dibidang perpasaran dan penataan pedagang kaki
lima;
j. Pelaksanaan pengadaan/perawatan sarana dan
prasarana serta penetapan standar pelayanan minimal
dibidang perpasaran dan penataan pedagang kaki
lima;
k. Pengelolaan dan pembinaan Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD);
l. Pelaksanaan tugas lain yang dilimpahkan dan atau
diperintahkan oleh Kepala Daerah.
-
BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 6

(1) Susunan organisasi Dinas terdiri atas :


a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha;
c. Bidang Pendapatan;
d. Bidang Keamanan, Ketertiban dan
Pembinaan Pasar;
e. Bidang Kebersihan dan Pengembangan
Pasar;
f. Bidang Penataan Pedagang Kaki Lima;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagian Tata Usaha membawahkan :


a. Sub Bagian Umum dan Keuangan;
b. Sub Bagian Program, Evaluasi dan
Pelaporan.

(3) Bidang Pendapatan membawahkan :


a. Seksi Pembukuan;
b. Seksi Penagihan.

(4) Bidang Keamanan, Ketertiban dan Pembinaan


Pasar membawahkan:
a. Seksi Keamanan dan Ketertiban;
b. Seksi Pembinaan Pasar.

(5) Bidang Kebersihan dan Pengembangan Pasar


membawahkan :
a. Seksi Kebersihan Pasar;
b. Seksi Pengembangan Pasar.
-
(6) Bidang Penataan Pedagang Kaki Lima
membawahkan :
a. Seksi Penataan Pedagang Kaki Lima;
b. Seksi Monitor dan Evaluasi Pedagang Kaki
Lima.

(7) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)


membawahkan :
a. Kepala UPTD;
b. Petugas Administrasi;
c. Petugas-petugas lainnya sesuai kebutuhan.

(8) Kelompok Jabatan Fungsional dibentuk sesuai


peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(9) Bagan struktur organisasi Dinas sebagaimana


terlampir dalam Peraturan Daerah ini.

BAB V

BAGIAN DAN SUB BAGIAN

Pasal 7

(1) Bagian adalah Bagian Tata Usaha Dinas yang


merupakan unsur pembantu dan pelayanan
administrasi serta pengkoordinasian dalam
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Kepala
Dinas dalam perumusan kebijakan penyelenggaraan
kewenangan fungsi Dinas;
(2) Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berada langsung dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas;
-
(3) Kepala Bagian menjalankan tugasnya dibantu oleh
Sub Bagian lingkup Dinas yang merupakan unsur
pelaksana administrasi Bagian;
(4) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada langsung dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian;
(5) Kepala Sub Bagian dalam menjalankan tugasnya
dibantu oleh beberapa orang pegawai non struktural
dan atau pejabat fungsional yang merupakan staf
pelaksana administrasi Bagian.

BAB VI

BIDANG DAN SEKSI

Pasal 8

(1) Bidang adalah Bidang lingkup Dinas yang


merupakan unsur pembantu dan pelayanan teknis
dalam menyelenggarakan tugas-tugas Dinas sesuai
bidangnya masing-masing dan pengkoordinasian
dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan
penyelenggaraan kewenangan fungsi Dinas;
(2) Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada langsung dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bagian secara
administrasi;
(3) Kepala Bidang dalam menjalankan tugasnya dibantu
oleh Seksi lingkup Dinas yang merupakan unsur
pelaksana administrasi teknis masing-masing bidang;
(4) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada langsung dibawah dan bertanggung jawab
-
kepada Kepala Bidang masing-masing;
(5) Kepala Seksi dalam menjalankan tugasnya dibantu
oleh beberapa orang pegawai non struktural dan
atau pejabat fungsional yang merupakan unsur
pelaksanaan kegiatan administrasi teknis masing-
masing Seksi pada Bidang yang bersangkutan.

BAB VII

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

Pasal 9

(1) UPTD merupakan unsur pelaksana operasional


dilapangan yang melaksanakan sebagian tugas Dinas
yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa
Kecamatan ;
(2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas melalui Kepala Bagian dan atau
Kepala Bidang terkait secara berjenjang dan secara
operasional dikoordinasikan oleh Camat ;
(3) Kepala UPTD dalam menjalankan tugasnya dibantu
oleh beberapa pegawai non struktural dan atau
kelompok jabatan fungsional yang merupakan unsur
pelaksana kegiatan administrasi dan teknis UPTD.

BAB VIII
-
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 10

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dibidang
perpasaran dan penataan pedagang kaki lima sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan Dinas;
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari
sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya;
(3) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin
seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk
Kepala Daerah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas melalui Kepala Bagian Tata Usaha;
(4) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan daerah berdasarkan
beban tugas;
(5) Jenis jenjang fungsional diatur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

BAB IX

TATA KERJA

Pasal 11

(1) Dalam menyelenggarakan tugasnya Kepala Dinas


menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik dalam lingkungannya maupun
antara unit kerja lainnya diluar Dinas yang erat
hubungan dengan tugas;
-
(2) Kepala Dinas melaksanakan tugasnya berdasarkan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah;

(3) Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala-Kepala Bidang,


Kepala-Kepala Sub Bagian, Kepala-Kepala Seksi
dan Kepala-Kepala UPTD berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui
Kepala Bagian Tata Usaha serta dalam
menjalankan tugasnya wajib menerapkan prinsip
kordinasi integrasi, sinkronisasi dan simplikasi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing serta
meyampaikan laporan tepat pada waktunya.

Pasal 12

(1) Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala-Kepala Bidang,


Kepala-Kepala Sub Bagian, Kepala-Kepala Seksi
dan Kepala-Kepala UPTD dalam lingkup Dinas
bertanggung jawab memimpin dan
mengkordinasikan bawahannya masing-masing
serta memberikan petunjuk dan bimbingan untuk
kelancaran tugas bawahannya termasuk kelompok
jabatan fungsional yang terkait dengan bidang
tugasnya masing-masing;
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dalam
lingkungan Dinas wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk serta menyampaikan laporan kegiatan
tersebut secara periodik dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bagian Tata
Usaha;

(3) Setiap pejabat non struktural dalam lingkup Dinas


wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta
bertanggung jawab kepada atasannya masing-
-
masing dan menyampaikan laporan hasil kegiatan
tugas tepat pada waktunya;
(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan
kerja organisasi dari bawahannya dan atau jabatan
fungsional senior dalam lingkup Dinas diolah dan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan
lebih lanjut kepada Kepala Dinas melalui Kepala
Bagian Tata Usaha;
(5) Dalam menyampaikan laporan, tembusan
disampaikan pula kepada satuan organisasi secara
fungsional yang erat hubungannya dengan bidang
tugas;
(6) Rincian tugas dan tata Kerja yang belum diatur
dalam peraturan Daerah ini, akan diatur lebih lanjut
dengan Keputusan Kepala Daerah.

BAB X

KEPEGAWAIAN

Pasal 13

(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan dari


jabatannya oleh Kepala Daerah dari PNS yang
memenuhi syarat kompetensi berdasarkan usul
Sekretaris Daerah;
(2) Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala-kepala Bidang,
Kepala-kepala Sub Bagian, Kepala-kepala Seksi dan
Kepala-kepala UPTD diangkat dan diberhentikan
dari jabatan oleh Sekretaris Daerah atas
pelimpahan wewenang Kepala Daerah dari PNS
yang memenuhi syarat kompetensi berdasarkan
usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah;
(3) Kelompok jabatan Fungsional diangkat dan
-
diberhentikan dalam jabatan fungsional sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

BAB XI

ESELONERING

Pasal 14

(1) Kepala Dinas adalah jabatan karier bagi PNS yang


memenuhi syarat- syarat dan sesuai dengan
kompetensi jabatan dengan eselon II B;
(2) Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala-kepala
Bidang adalah jabatan karier bagi PNS yang
memenuhi syarat dan sesuai dengan kompetensi
jabatan dengan eselon III A;
(3) Kepala-kepala Sub Bagian, Kepala-kepala seksi dan
kepala-kepala UPTD adalah Jabatan Karier bagi
PNS yang memenuhi syarat dan sesuai dengan
kompetensi jabatan dengan eselon IV A.

BAB XII

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 15

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka


Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 22 Tahun
2002 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Pengelola Pasar Kota Samarinda dan
ketentuan lain yang mengatur hal yang sama dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.

BAB XIII
-
PENUTUP

Pasal 16

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal


diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya maka


memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini,
dengan menempatkan dalam Lembaran Daerah Kota
Samarinda.

Ditetapkan di Samarinda
Pada tanggal 9 Agustus 2004

WALIKOTA SAMARINDA,

ttd

Drs. H. ACHMAD AMINS, MM


Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota -
Samarinda Nomor 41
Tanggal 9 Agustus 2004 Seri D Nomor 33

SEKRETARIS DAERAH KOTA SAMARINDA

Drs. H. M. SAILI, MSi


Pembina Tingkat I
NIP. 550006829

Anda mungkin juga menyukai