SENGKETA INTERNASIONAL
SENGKETA ANTARA INDONESIA DAN TIMOR LESTE
BAB II
PEMBAHASAN
3. Dilumil/Memo
4. Subina-Oben.
Pada tahun 2016 ini sedang berlangsung joint field survey (survei lapangan
bersama) yang dilakukan otoritas Indonesia dengan Timor Leste. Hal tersebut
dilakukan, terkait perundingan mengenai batas wilayah darat. Kemlu RI secara
konsisten sudah menyampaikan keberatan atas pembangunan secara permanen
oleh pihak Tinor Leste. Perwakilan Kemlu RI juga telah melakukan pemeriksaan
lebih lanjut mengenai rincian letak wilayah perbatasan antara Indonesia dan
Timor Leste. Tak hanya Kemlu, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan juga
bernjanji untuk memeriksa informasi mengenai pendirian bangunan permanen
di wilayah sengketa ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sengketa antara Indonesia dan Timor Leste terjadi karena perebutan batas
wilayah yang hingga sekarang belum ada penyelesaiannya. Penyebab sengketa
tersebut karena Timor Leste berulang-ulang kali melanggar kesepakatan yang
telah disepakati tentang batas wilayah tersebut. Hingga sekarang telah dilakukan
berbagai upaya untuk meredam persoalan ini agar tidak ada lagi bentrok yang
hingga menimbulkan korban jiwa seperti pertemuan antara Perdana Menteri
Timor Leste, Xanana Gusmao dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk
melakukan diskusi terkait sengketa batas pada tahun 2012. Upaya diplomatik
juga telah dilakukan dan pada tahun 2016 ini sedang berlangsung joint field
survey (survei lapangan bersama) yang dilakukan otoritas Indonesia dengan
Timor Leste
3.2 SARAN
Ciri khas Indonesia adalah bertindak jika sudah terjadi masalah. Begitu
pula dengan kasus ini setelah mendengar Timor Leste melakukan berbagai
pelanggaran baru bertindak. Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Timor
Leste memang perlu dilakukan guna membahas konflik yang terjadi agar tidak
meluas. Harus ada pertemuan lanjutan untuk membahas masalah tersebut,
mengingat sengketa perbatasan ini apaila tidak ditangaani secara serius maka
akibatnya akan besar dan menggangu hubungan antar kedua negara.
Baik pihak Indonesia dan Timor Leste harus bisa memberikan pemahaman
mengenai batas-batas wilayah negara masing-masing. Sehingga masyarakat di
wilayah perbatasan faham betul mengenai tapal batas. Juga Pemerintahan
Indonesia harus melakukan pendekatan Democratic Peace, berupa
pembangunan SDM, ekonomi kesejahterahan dan tentunya pendidikan.
Pendekatan militer juga masih perlu digunakan, untuk mengamankan wilayah
perbatasan, setidaknya pemerintah Indonesia telah membangun penambahan
pos pantau perbatasan di beberapa titik perbatasan yang bersebarangan di
Timor Leste.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/www.burhanhernandez.com/analisa-konflik-perbatasan-
indonesia-timor-leste_5559e93ab67e610c7dd366af
https://nasional.tempo.co/read/news/2007/10/04/058109006/warga-timor-leste-buka-
lahan-pertanian-di-zona-netral
https://www.kompasiana.com/www.burhanhernandez.com/5559e93ab67e610c7dd366af/analisa-
konflik-perbatasan-indonesia-timor-leste