Anda di halaman 1dari 9

UTS Mata Kuliah Kepemimpinan

Nama nama kelompok 3 :


1. Heri Saputra (H1A119084)

2. M. Dwi Yan Raja (H1A119082)

3. Aldi Randa Putra (H1A119089)

4. Ardho Arrahman (H1A119093)

5. Zainul Arifin (H1A119095)

6. M. Wahyu Saputra (H1A119070)

Analisis Kepemimpinan Bupati Bungo:

H. Mashuri atau yg lebih akrab dipanggil dengan Hamas beliau adalah bupati Muara
Bungo 2 priode, yg baru saja dilantik utk melanjutkan kepemimpinan di priode ia
sebelumnya. Kabupaten Bungo merupakan kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Jambi,
memiliki luas wilayah 4.659 km persegi. Kabupaten ini memiliki potensi alam yang luar
biasa dengan jumlah penduduk mencapai 335.652 jiwa, tersusun dari 17 kecamatan, 12
kelurahan dan 141 desa atau dusun. Kabupaten dengan semboyan Bumi Langkah Serentak
Limbai Seayun ini, kini dipimpin Bupati H Mashuri, SP.,ME dan Wakil Bupati H Safrudin
Dwi Apriyanto, S.Pd (Apri) yang dilantik pada 14 Juni 2016 lalu, berdasarkan surat
keputusan dari Kemendagri dengan visi dan misi Bungo Maju dan Sejahtera (Master) 2021.
Usai dilantik, Bupati H Mashuri bersama Wakil Bupati Apri langsung tancap gas
membangun Kabupaten Bungo dari berbagai sektor. Seperti pembangunan infrastruktur,
kesehatan, pendidikan serta peningkatan Sumbaer Daya Manusia (SDM) dan peningkatan
pelayanan publik. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Bungo, dalam bidang infrastruktur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Bungo bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus melakukan
pembangunan jalan hingga mencapai 802,19 Km jalan kabupaten dan 598,99 Km sudah aspal
dengan kategori jalan kategori baik sepanjang 399,80 Km. Selain itu pembangunan lainnya
seperti sarana irigasi, jembatan, gorong-gorong dan pembangunan sarana air bersih, juga
dibangun untuk menjamin masyarakat mendapatkan sarana dan prasarana yang layak untuk
menunjang kesejahteraan masyarkat.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat, Bupati
H.Mashuri bersama Dinas Kesehatan telah memiliki 2.232 tenaga medis yang tersebar di
rumah sakit dan pos pelayanan kesehatan lainnya baik tingkat kecamatan dan desa, dengan
didukung sarana prasarana kesehatan seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Hanafi
yang sudah terakreditasi B, yang dilengkapi dengan laboratorium dan peralatan teknologi
kesehatan canggih, sehingga menjadi rumah sakit rujukkan dari beberapa daerah. Selain itu
pembangunan puskesmas di tiap kecamatan terus dilakukan seperti di Kecamatan Rimbo
Tengah, sehingga saat ini Kabupaten Bungo memiliki 19 puskesmas. Untuk meningkatkan
SDM, pada dunia pendidikan Bupati bersama Dinas Pendidikan memacu mutu pendidikan
dengan menyiapkan tenaga pengajar yang berkompeten dan tersebar di daerah bahkan hingga
pelosok. Pembangunan sarana pendidikan maupun rehab terus dilakukan baik di tingkat
PAUD/TK/SD bahkan hingga perguruan tinggi. Saat ini Kabupaten Bungo sudah memiliki 5
Perguruan Tinggi dengan berbagai macam program kejuruan yang berstandar nasional. Selain
itu ajang perlombaan tingkat pelajar terus ditingkatkan dan pada tahun 2018, berbagai
prestasi akademik sudah berhasil di raih siswa di Bungo, diantaranya juara 3 edukasi mobile
tingkat Provinsi Jambi, juara 1 film pendek siswa tingkat Provinsi Jambi dan berbgai
kejuaraan olahraga antar siswa Provinsi Jambi. Untuk menekan angka pengangguran di
Kabupaten Bungo, dilaksanakan program pelatihan keahlian yang di kordinir di Balai
Pelatihan Kerja (BLK), seperti keahlian menjahit, perbengkelan dan lain sebagainya. Selain
itu juga membuka peluang usaha yang saat ini sudah berdiri 448 perusahaan yang bergerak di
berbagai unit usaha, baik skala mikro dan makro.

Sedangkan untuk meningkatkan roda perekonomian diperdesaan, di bentuk Koperasi Unit


Desa (KUD) sebanyak 231 KUD aktif dan melauncing program Gerakan Dusun Membangun
(GDM), dengan anggaran Rp 250 juta perdesa pertahun. Sehingga percepatan pembangunan
dan pemberdayaan desa disetiap pelosok dapat terwujud. Di sektor perdagangan, Pemkab
Bungo mendirikan berbagai pasar tradisonal dan pasar modern, sehingga masyarakat mampu
melaksanakan aktifitas ekonomi dengan nyaman dan menguntungkan. Sarana akses
perdagangan juga terus dikembangkan, selain melalui jalur darat, Kabupaten Bungo memiliki
sarana Bandar Udara (Bandara) Muara Bungo dengan pelayanan domestik, sehingga para
investor dapat menjangkau Kabupaten Bungo dengan lebih mudah. Pembangunan wisata
untuk menunjang kearifan lokal terus diperjuangkan dengan konsisten, terutama mulai
membangun sarana wisata baik wisata alam, ataupun taman kota seperti Taman Hijau dan
Taman Tampoenek, sehingga masyarakat memiliki tempat rekreasi alam bersama keluarga.
Dengan menjunjung tinggi dalam melestarikan dan menjaga lingkungan yang bersih dan
sehat, di bawah kepemimpinan Mashuri-Apri berhasil meraih Piala Adipura dari Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), serta Adhiwiyata dari Gubernur Jambi.
Perkembangan pembangunan Kabupaten Bungo dari masa ke masa tidak terlepas dari peran
serta masyarakat. Untuk itu Bupati Bungo H Mashuri mengajak seluruh stake holder untuk
saling bahu membahu dan menjalin persaudaraan yang sinergis dengan pemerintah, sehingga
dapat terwujud Bungo Maju dan Sejahatera (Bungo Master) tahun 2021.

Analisis Kepemimpinan Bupati Muaro Jambi:

Bupati Muaro Jambi, Hj. Masnah Busro, SE merupakan perempuan pertama yang menjabat
sebagai Bupati Muaro Jambi periode 2017-2022. Ia dapat memimpin daerah Muaro Jambi
menjadi lebih baik, dengan memperoleh berbagai penghargaan di beberapa bidang tingkat
nasional pada tahun 2019-2020: menerima penghargaan Paramesti dari Menteri Kesehatan RI
diberikannya penghargaan ini karena pemimpin daerah dinilai telah menetapkan Peraturan
Daerah dan kebijakan lain yang berkaitan dengan perlindungan anak serta masyarakat serta
pengendalian hasil tembakau; menerima penghargaan dari Menkumham diberikannya
penghargaan ini karena kepedulian pemerintah daerah atas HAM dalam masa
pemerintahannya Muaro Jambi membangun Lapas Perempuan Kelas II A dan membuat
kantor imigrasi; Bupati Muaro Jambi terima opini WTP atas LHP tahun anggaran 2020,
merupakan capaian yang ke 5 berturut-turut; menerima penghargaan dari OMBUDSMAN RI,
Penganugerahan Predikat Kepatuhan wujud dari hasil penilaian kepatuhan standar pelayanan
publik yang dilakukan secara mandiri oleh Ombudsman RI dan dibagi dalam 2 (dua)
kategori, yaitu Kementerian dan Lembaga, dan Pemerintah Daerah; menerima penghargaan,
Adhitya Karya Mahatva Yodha Award 2018 Tingkat Nasional dari Kementerian Sosial RI
dalam katagori Pembina Umum terbaik Karang Taruna Kabupaten Tingkat Nasional.

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dalam menerima berbagai penghargaan


tidak terlepas dari sosok pemimpin yang menggerakkannya, Bupati Masnah Busro SE juga
dikenal dekat dengan stafnya dan sering memberikan perhatian kepada stafnya. Perhatian
terhadap stafnya dapat diwujudkan melalui memberikan penghargaan kepada para staf
bawahan yang berprestasi tinggi.
Kepemimpinan yang digunakan Bupati cenderung lebih melibatkan ikatan emosional yang
kuat dengan orang-orang yang dipimpinnya sehingga segala urusan antara pemimpin dan
orang yang dipimpin bisa dilaksanakan dengan cara yang lebih menunjukkan perasaan seperti
rasa prihatin dan lebih demokratis dimana pemimpin perempuan akan mengajak masyarakat
yang dipimpinnya untuk ikut serta terlibat dalam berbagai kegiatan dan tidak secara otoriter
dimana pemimpin akan cenderung memberikan perintah kepada bawahan. Tipe
kepemimpinan yang dimiliki oleh Bupati Muaro Jambi yaitu Masnah Busro, SE dalam
bekerjasama dengan para stafnya serta masyarakat. Gaya kepemimpinan Bupati Muaro Jambi
dalam hal ini ibu Masnah Busro adalah kepemimpinan demokratis. Hal tersebut sesuai
dengan beberapa indikator yang pertama, proses pengambilan keputusan Bupati Muaro Jambi
selalu menjaga komunikasi yang baik antara bawahannya atau jajarannya dengan
mengadakan musyawarah terlebih dahulu sebelum memutuskan atau mengambil sebuah
kebijakan serta tegas dalam setiap kepemimpinan khususnya dalam pengambilan keputusan.

Kedua, pendelegasian wewenang Masnah Busro sebagai seorang pemimpin tentu mempunyai
waktu, kemampuan, dan perhatian yang sangat terbatas, maka sebagai seorang pemimpin
Masnah Busro tentu tidak dapat menyelesaikan tugas sendiri, karena sebagai seorang
pemimpin tentu Masnah Busro harus bertanggung jawab akan pelaksanaan tugas sebaik
mungkin. Untuk memenuhi dan menyelesaikan semua tugas yang dibebankan, seorang
pemimpin harus mendelegasikan wewenangnya kepada orang lain terutama kepada
bawahannya. Dalam hal ini Masnah telah memberikan wewenang kepada bawahannya sesuai
dengan peraturan daerah Kabupaten Muaro Jambi nomor 28 Tahun 2016 tentang kedudukan,
susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja sekretariat daerah dan staf ahli bupati
kabupaten muaro jambi pasal 7 ayat (1).

Ketiga, peran sebagai seorang pemimpin telah dibuktikan oleh Masnah Busro mampu
menjalankan pemerintahan dengan baik dan sesuai dengan visi dan misi muaro jambi yakni,
“Muaro Jambi Tuntas, Tertib, dan Unggul, Nyaman, Tentram, Adil dan Sejahtera. Serta sifat
kesederhanaan, kepekaannya terhadap kebutuhan warga, kreativitas meramu program
inovatif, serta semangat kerja kerasnya. Terakhir prilaku bupati dalam memperlakukan
bawahan serta masyarakat, Bupati yang sekarang itu orangnya lebih sederhana ini terbukti
dengan kedekatan Masnah Busro dengan para wanita, baik remaja maupun ibu-ibu.
Berdasarkan konsep kepemimpinan dengan indikator prilaku dalam memimpin, dapat
disimpulkan bahwa Masnah Busro memiliki tipe kepemimpinan yang kharismatik.

Analisis Kepemimpinan Bupati Kerinci:


Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabuten yang memiliki kekayaan alam yang
begitu melimpah, yang membuat kapubaten kerinci begitu terkenal dengan wisata alamnya.
Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jambi, Indonesia,
yang berbatasan dengan provinsi Bengkulu, dan provinsi Sumatra Barat. Kerinci ditetapkan
sebagai kabupaten sejak awal berdirinya provinsi Jambi yang di kepalai oleh seorang bupati
yaitu bapak Dr. Drs. H. Adirozal, M.Si.

Bapak Dr. Drs. H. Adirozal, M.Si adalah sosok yang cerdas dan multitalen. Bupati
yang sudah menjabat selama dua periode ini pasti sudah sangat tau apa-apa saja potensi-
potensi yang ada di kabupaten kerinci. Bapak Dr. Drs. H. Adirozal merupakan pemimpin
yang sangat bersemangat dalam membangun kabupaten kerinci untuk menjadi kabupaten
yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Bapak Dr.
Drs. H. Adirozal, M.S sebagai seorang Bupati Kerinci cenderung menggunakan gaya
kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan demokratis adalah tipe kepemimpinan yang
mempromosikan partisipasi anggota dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin
mendorong anggota untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang pekerjaan
mereka dan masalah terkait pekerjaan. Dan juga gaya kepemimpinan ini siap menerima
masukan maupun kritikan baik bawahannya maupun dari masyarakat.

Kelebihan

1. Kalau dilihat dari Segi pembangunan insfrastuktur cukup baik dan terbilang
berkembang, contohnya seperti RSU Mayjen H.A Thalib Kerinci yang berhasil raih
Akreditasi Madya Bintang Tiga.
2. Mendapatkan penghargaan untuk ke tujuh kalianya sebagai peraih Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP), bahkan 6 kali diraih secara beruntun.
3. Perkembangan parawisata kabupaten Kerinci yang sangat pesat.
4. Menciptakan tata kelola yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan
publik.
5. Sering terjun langsung kepada masyarakat baik itu sebagai kunjungan kerja ataupun
untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Contohnya seperti
perselisahan antar desa.
Kekurangan

1. Kurangnya perhatian terhadap penabangan hutan secara liar yang mengakibatkan


banyaknya terjadi banjir di Kerinci.
2. Walapun perkembangan parawisata yang pesat tetapi masih ada di beberapa daerah
kabupaten kerinci yang melakukan pungli.

Analisis Kepemimpinan Walikota Jambi:


Wali Kota Syarif Fasha mengungkapkan, bahwa kepemimpinan pemerintahan yang
kuat dan budaya organisasi yang baik secara bersama-sama akan memberikan pengaruh
positif terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dan berdasarkan analisis
ASOCA tersedia beberapa pilihan strategi untuk peningkatan itu.
“Dalam model kepemimpinan Bangkit Berdaya itu, seorang pemimpin harus membentuk
sistem budaya kepemimpinan organisasi yang kuat. Budaya kepemimpinan sangat
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Untuk menciptakan dan menjaga tingkat kepuasan
masyarakat dan kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan wibawa pemerintah, diperlukan
gaya kepemimpinan yang kuat dan berkarakter,”Fasha juga mengungkapkan, bahwa birokrasi
pemerintahan daerah pada umumnya masih berjalan pada fase lama birokrasi klasik pola
lama. Oleh karena itu pola baru diperlukan untuk mengubah budaya organisasi.
Ia juga menjelaskan, bahwa model kepemimpinan Bangkit Berdaya merupakan
kombinasi pola kepemimpinan New Public Management (NPM) yang mengarahkan
kepemimpinan pada pola public oriented, entrepreneur birocracy, yang lebih berorientasi
pada memaksimalkan pencarian sumber dana bagi pembangunan, menutup potensi
kebocoran, ketidakmanfaatan dan ketidak efektifan dana dan pembangunan infrastruktur
dasar berdasarkan skala prioritas.

Kepemimpinan nya
Strategi dirinya dalam mengembangkan cara baru untuk melakukan inovasi kepemimpinan
yang lebih baik, serta menetapkan standar yang lebih tinggi untuk kemajuan bagi Kota Jambi,
terbukti telah mencuri perhatian dari berbagai pihak.

Terbukti, total 135 penghargaan di tingkat lokal, nasional bahkan internasional yang telah
diraihnya selama menjabat sebagai Wali Kota Jambi cukup membuktikan kapasitas dan
kaliber Syarif Fasha seorang pemimpin yang visioner, berkemajuan dan memiliki
kemampuan berbuat banyak bagi daerah yang dipimpinnya.

Tidak salah kiranya Kota Jambi yang dipimpinnya selama ini, seolah telah melakukan
lompatan besar sebagai sebuah daerah yang maju, bergerak positif dan Terkini, Tertib,
Ekonominya Maju, Rakyatnya Sejahtera, Kompetitif, Nyaman dan Iman.

Analisis Kepemimpinan Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Jambi

H. Hasim Ayub, SH, MH. Merupakan wakil ketua komisi 1 dprd provinsi jambi beliau
berasal dari kabupaten Bungo dan. Bapak H. Hasim Ayub, SH, MH. adalah sosok yang
cerdas dan sangat ramah kepada masyarakat walaupun beliau sekarang memegang jabatan
tinggi tetapi jiwa untuk mengabdi kepada masyarakat beliau sangat lah tinggi. Sudah banyak
aspirasi masyarakat Jambi yang beliau perjuangkan di DPRD Provinsi Jambi, bapak H.
Hasim Ayub, SH, MH. juga merukan anggota dari Bapemperda (Badan Pembetukan
Peraturan Daerah) beliau juga merupakan anggota dari Badan Musyawarah DPRD Provinsi
Jambi. Jadi kemampuan dan kapasitas beliau sebagai wakil ketua komisi 1 DPRD Provinsi
Jambi tidak diragukan lagi dan juga beliau merupakan sosok pemimpin yang demokratis
untuk membuat keputusan, beliau sebgai pimpinan dari komisi 1 mendengar suara setiap
orang di kelompok. Anggota tim memiliki kebebasan untuk mengambil peran dalam diskusi,
berkontribusi dalam setiap proses yang memungkinkan gagasan dipertukarkan, meski pada
akhirnya pemimpin yang menentukan apa yang akan dipilih sebagai keputusan

Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Bapak H. Hasim Ayub, SH, MH lebih kepada
gaya kepemimpinan yang demokratis dan merakyat. Gaya kepemimpinan demokratis beliau
adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap
ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh, dan juga
dengan cara menampung aspirasi masyarat secara langsung bertemu dan berkomunikasi
kepada masyarakat juga beliau jalankan. Dibuktikan kami dari kelompok 3 bertemu dengan
beliau sangat mudah dan beliau pun sangat menerima kedatangan kami untuk berdiskusi dan
wawancara kepada beliau.

Dengan Gaya Kepemimpinan Demokrasi pimpinan secara tidak langsung memotivasi


pegawai agar berpartisipasi dan bertanggungjawab dalam kegiatan organisasi. Pemimpin
demokratis memiliki ciri-ciri antara lain:

1. Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama.


2. Bawahan, oleh pemimpin dianggap sebagai komponen pelaksana secara integral
harus diberi tugas dan tanggung jawab.
3. Disiplin akan tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah secara bersama.
4. Kepercayaan tinggi terhadap bawahan dengan tidak melepaskan tanggung jawab
pengawasan.
5. Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah.

DOKUMENTASI WAWANCARA

Anda mungkin juga menyukai