Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan

E-GOVERNMENT

Disusun Oleh:
RISJAL LABULUA
(1611032)

JURUSAN SISTEM INFORMASI


STMIK CATUR SAKTI
KENDARI
2016
E-GOVERNMENT

1. Definisi E-Government
E-government adalah penggunakan Teknologi Informasi (TI) oleh semua agen pemerintahan
(seperti wan, internet, mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mengubah
hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang terkait dengan pemerintahan.. Atau
definisi e-government yang lainnya adalah merupakan kependekan dari elektronik
pemerintah, dapat dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah ataupun pemerintah
transformasi.

2. Tujuan E-Government
Memberi kemudahan dan kesederhanaan prosedur, sehingga penerapannya memerlukan
perubahan struktur organisasi pemerintahan itu sendiri.

3. Manfaat E-Governmet
a. Layanan Masyarakat. Pemberian layanan yang lebih baik pada masyarakat; informasi
dari pemerintah dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu tanpa harus
menunggu dibukanya kantor pemerintah. Informasi dari pemerintah dapat dicari dan
diperoleh dari kantor, rumah tanpa secara fisik harus datang ke kantor pemerintah.
b. Hubungan antara pemerintah, masyarakat dan pelaku bisnis. Terjadi peningkatan
hubungan antara pemerintah dengan masyarakat dan pelaku bisnis. Adanya keterbukaan
diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik; keterbukaan akan
menghilangkan rasa ketidak percayaan dari semua pihak kepada pemerintah.
c. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi. Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan
melalui informasi yang mudah diperoleh. Adanya informasi yang mencukupi, maka
masyarakat akan belajar untuk menentukan pilihannya di dalam mendapatkan suatu
informasi yang diperlukan.
d. Pelaksanaan pemerintahan lebih efisien. Adanya e-Government diharapkan pelaksanaan
pemerintahan akan berjalan lebih efisien karena koordinasi pemerintahan dapat
dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi. Koordinasi dan diskusi antara
pemerintah pusat dengan pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa harus berada pada
lokasi fisik yang sama.
Sumber:
http://modulmakalah.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-tujuan-dan-strategi-e.html

4. Jenis-jenis E-Government
a. Government to Citizen (G2C) adalah suatu teknologi informasi yang mempunyai tujuan
untuk memperbaiki hubungan interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dan juga

1
untuk mempermudah masyarakat dalam mencari berbagai informasi tentang
pemerintahan. Misal contoh seperti : www.jabarprov.go.id, dan lain-lain. Atau informasi
menganai pajak online, layanan jaminan sosial, mencari lowongan pekerjaan, dan
sebagainya.
b. Government to Business (G2B) adalah suatu tipe hubungan pemerintah dengan bisnis.
Karena sangat dibutuhkan relasi yang sangat baik, antara pemerintah dengan kalangan
bisnis. Tujuannya demi kemudahan berbisnis masyarakat kalangan pembisnis.
Contohnya seperti : www.indotender.com, dan sebagainya. Atau informasi menganai
pajak perseroan, peraturan pemerintah (hukum bisnis), pendaftaran perusahaan, peluang
usaha atau bisnis, dan sebagainya.
c. Government to Government (G2G) adalah berupa Web pemerintah yang dibuat,
bertujuan untuk memenuhi berbagai macam informasi yang dibutuhkan antara
pemerintahan yang satu dengan pemerintahan yang lainnya, dengan tujuan yaitu untuk
memperlancar & mempermudah kerjasama antara pemerintahan pemerintahan yang
bersangkutan. Misal contohnya: www.embassyofindonesia.org dan lain sebagainya. Atau
informasi menganai blogging untuk kalangan legislative, konsultasi secara online,
pelayanan kepada masyarakat secara terpadu, pendidikan secara online, dan sebagainya.
d. Government to Employees (G2E) adalau berupa tipe hubungan yang ditujukan untuk para
pegawai pemerintahan atau pegawai negeri untuk neningkatkan kinerja dan juga untuk
kesejahteraan para pegawai yang bekerja disalah satu institusi pemerintah. Misalkan
contohnya: www.sdm.depkeu.go.id dan lain-lain.
Sumber:
http://www.pengertianku.net/2014/12/inilah-pengertian-e-government-dan-contohnya.html

5. Contoh Implementasi E-government


E-procurement yaitu pengadaan tender pembangunan secara elektronik sehingga potensi
main mata antara penyedia dan pengguna barang/jasa bisa dicegah.
Perizinan on line untuk memotong jalur birokrasi dan memudahkan investasi
LARASITA untuk pembuatan sertifikat tanah
SIAK atau sistem informasi administrasi kependudukan
SMS center untuk ajang interaksi antara pemerintah dan masyarakat. Bisa berupa aduan
PNS bolos, permasalahan terbaru dan sebagainya.
Sumber:
http://modulmakalah.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-tujuan-dan-strategi-e.html

6. Hambatan Implementasi E-Government


Menurut Rahardjo (2001), ada beberapa hambatan dalam implementasi e-Government di
Indonesia antara lain :

2
a. Kultur berbagi (sharing) belum ada. Kultur berbagi (sharing) informasi dan
mempermudah urusan belum membudaya di Indonesia.
b. Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah
kurangnya kebiasaan mendokumentasikan apa saja.
c. Langkanya SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang
baru. Pemerintah umumnya kurang memiliki SDM yang handal di bidang TI. Sedangkan
SDM yang handal ini sebagian besar ada di lingkungan industri/bisnis.
d. Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia
belum tersebar secara merata. Terdapat di berbagai daerah masih belum tersedia saluran
telepon atau bahkan aliran listrik, kalaupun ada harganya masih relatif mahal.
e. Tempat akses yang terbatas. Jumlah tempat akses informasi masih sangat terbatas.
Sumber:
https://panbelog.wordpress.com/2013/12/21/hambatan-pendayagunaan-e-government/

7. Rancangan Blue Print Nasional E-Government Menurut Inpres No. 3 Tahun 2003:
Pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan
kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan
kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan e-government
dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan
mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi.

8. Strategi Pencapaian E-Government


mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya serta terjangkau masyarakat
luas. Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi ke
seluruh wilayah negara dengan tarif terjangkau. Sasaran lain adalah pembentukan portal
informasi dan pelayanan publik yang dapat mengintegrasikan sistem manajemen dan
proses kerja instansi pemerintah.
Menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara
holistik. Dengan strategi ini, pemerintah ingin menata sistem manajemen dan prosedur
kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat.
Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah
standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi
antarportal pemerintah. Standardisasi dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen
dokumen dan informasi elektronik. Pengembangan aplikasi dasar seperti e-billing, e-
procurement, e-reporting yang dapat dimanfaatkan setiap situs pemerintah untuk
menjamin keamanan transaksi informasi dan pelayanan publik. Sasaran lain adalah
pengembangan jaringan intra pemerintah.

3
Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan
teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha
dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government. Itu berarti,
pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya dilayani oleh pemerintah.
Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, baik pada pemerintah maupun
pemerintah daerah otonom disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat.
Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan
terukur Dalam pengembangan e-government, dapat dilaksanakan dengan epat tingkatan
yaitu, persiapan, pematangan, pemantapan dan pemanfaatan.
Sumber:
http://modulmakalah.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-tujuan-dan-strategi-e.html

9. Tinjauan Teknologi E-Government


a. Reliable, menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat berjalan dengan handal, robust
terhadap kesalahan pemasukan data, perubahan sistem operasi dan bug free.
b. Interoperable, menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat saling berkomunikasi serta
bertukar data dan informasi dengan sistem aplikasi lain untuk membentuk sinergi sistem.
c. Scalable, Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat dengan mudah ditingkatkan
kemampuannya, terutama penambahan fitur baru, penambahan user dan kemampuan
pengelolaan data yang lebih besar
d. User Friendly, menjamin bahwa sistem aplikasi akan mudah dioperasikan dengan user
interface (antar muka pengguna) yang lazim berlaku di pemerintahan dan sesuai dengan
kebiasaan bahasa dan budaya penggunanya.
e. Integrateable, menjamin bahwa sistem aplikasi mempunyai fitur untuk kemudahan
integrasi dengan sistem aplikasi lain, terutama untuk melakukan transaksi pertukaran
data dan informasi antar sistem aplikasi e-Government, baik dalam lingkup satu
pemerintah daerah dengan pemerintah daerah lain.

Anda mungkin juga menyukai