Anda di halaman 1dari 4

POLITIK LOKAL DAN OTONOMI DAERAH

Review Jurnal

Urgency of Political Decentralization and Regional Autonomy in Indonesia:


Local Perspectives

OLEH:

SYAHRUL MAULANA

E052192004

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK (POLITIK LOKAL)

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
Urgency of Political Decentralization and Regional Autonomy in Indonesia:
Local Perspectives

Desentralisasi menjadi wacana yang menarik di dalam penyelenggaraan


pemerintahan dewasa ini. Sebagai sebuah konsep penyelenggaraan pemerintahan,
desentralisasi menjadi acuan penting, tidak saja karena alasan efektifitas
penyelenggaraan pemerintahan, namun juga terkait dengan semanagat demokratisasi
untuk mendekatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Pentingnya desentralisasi bagi negara-negara moderen, merupakan
sebagai kebutuhan yang mutlak dan tidak dapat dihindari dalam rangka efisiensi-
efektivitas, pendidikan politik, stabilitas politik, kesetaraan politik, dan akuntabilitas
publik.

Desentralisasi merupakan suatu istilah yang secara etimologis merupakan bahasa


Latin yang terdiri dari kata de berarti lepas, dan centrum berarti pusat, sehingga bila
diartikan, desentralisasi berarti melepaskan diri dari pusat. Maksud pengertian
tersebut bukan berarti daerah dapat berdiri sendiri melepaskan diri dari ikatan negara,
tetapi dari sudut ketatanegaraan, desentralisasi berarti pelimpahan kekuasaan
pemerintahan dari pemerintah pusat kepada daerah-daerah untuk mengurus rumah
tangganya sendiri, dengan kata lain, daerah diberikan otonomi untuk menjadi daerah
otonom.

Sedangkan Otonomi daerah merupakan esensi pemerintahan desentralisasi.


Istilah otonomi berasal dari penggalan dua kata bahasa yunani, yakni autos yang
berarti sendiri dan nomos yang berarti undang-undang. Otonomi bermakna membuat
perundang-undangan sendiri, namun dalam perkembangannya konsepsi otonomi
daerah selain mengandung arti zelfwetgeving (membuat perda-perda), juga utamanya
mencakup pemerintahan sendiri.

Otonomi bukanlah sebuah proses pemerdekaan daerah yang dalam arti


kemerdekaan (kedaulatan yang terpisah) atau otonomi tidak dapat diartikan sebagai
adanya kebebasan penuh secara absolute dari suatu daerah karena otonomi adalah
suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada daerah untuk bisa berkembang
sesuai dengan potensi yang mereka miliki, dengan demikian otonomi harus bermakna
sebagai jalan untuk mengoptimalisasikan segala potensi lokal, baik alam, lingkungan
maupun kebudayaan. Dan optimalisasi bukanlah eksploitasi, melainkan sebuah proses
yang memungkinkah daerah bisa mengembangkan diri dan mengubah kehidupan
masyarakat daerah menjadi lebih baik.

Sedikit menyinggung dalam jurnal yang disampaikan narasumber Santoso yaitu


mengenai bagaimana pemerintah memperhatikan karakteristik dari daerah yang
dijadikan daerah otonom, atau dalam kata lain sisi keratifal lokal dari tempat tersebut,
seperti contohnya suku Bugis di Sulawesi Selatan.

Strategi Bhineka Tunggal Ika diartikan sebagai upaya mewujudkan loyalitas


bangsa tanpa menghilangkan budaya kelompok minoritas. Strategi Bhineka Tunggal
Ika atau Bhineka Tunggal Ika secara luas dipandang sebagai penekanan pada
persatuan tunggal ika) tanpa mengorbankan keberagaman (bhinneka). Banyak elit
lokal Bugis percaya bahwa dalam praktiknya persatuan telah menjadi bagian sentral
dari wacana hegemoni era orde baru, dan pengakuan yang dibatalkan mengenai
kebutuhan keanekaragaman sosial budaya (pluralisme) berupa kearifan lokal di
kalangan masyarakat Indonesia sampai rezim orde reformasi.

Dilihat dari perspektif sosial, Indonesia merupakan negara yang banyak


mengalami kontras masalah. Bagi masyarakat daerah, masyarakat tengah (Jawa)
merupakan kelompok yang dominan secara sosial itu cenderung dipandang sebagai
perwakilan Indonesia. Meskipun demikian, ini adalah fakta di mana 300 etnis
kelompok yang tersebar luas di seluruh Indonesia mengingat letak geografisnya
sebagai kepulauan. Menjadi negara kepulauan Indonesia, konfirmasi geografis telah
menjadi kendala bagi perkembangan komunikasi antar berbagai daerah yang
berbeda yang dianggap vital untuk mengakhiri isolasi dan jembatan perbedaan yang
ada. Tepat setelah yang baru ketertiban diperpanjang sistem jalan raya, navigasi laut
dan navigasi udara ke semua wilayah itu komunikasi menjadi lebih lancar dan isolasi
regional dicegah.

Pada komunitas Bugis, Siri na Pesse (kebanggaan dan empati) itulah dibuat
dalam nilai-nilai lokal Bugisness; saling menghormati (sipakatau), saling menghargai
(sipakalebbi), dan saling mengingatkan (sipakainge), dimana menurut beliau
berkesinambungan dengan nilai-nilai bhineka tunggal ika seperti kesatuan dan
nasionalisme.

Fakta bahwa meskipun banyak provinsi yang kaya akan sumber daya alam,
namun masih miskin menjadi penyebab perlawanan masyarakat setempat dan
banyaknya kritik terhadap pemerintah pusat. Sentralisasi yang berlebihan dianggap
sebagai penyebab ketidaksadaran dan pendekatan non empatik oleh pemerintah pusat
dan menimbulkan rasa terasing di masyarakat lokal dalam kaitannya dengan
pembangunan.

Adapun kesimpulan dari jurnal tersebut adalah sebagai berikut :

1. efisiensi dan efektivitas manajemen pemerintahan yang mengarah pada


keharmonisan publik,
2. pemerintah daerah yang bertanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat setempat,
3. pemerintah daerah yang tanggap terhadap berbagai persoalan yang dihadapi
oleh daerah komunitas, dan
4. peningkatan peran komunitas dalam proses penyelenggaraan demokrasi
Adapun di dalamnya terdapat keterbukaan bagi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan politik di tingkat lokal. Oleh karena
itu, desentralisasi politik harus dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kesejahteraan kualitas hidup masyarakat setempat. Ini dapat dicapai dengan
melestarikan Bhineka Tunggal Ika, menjaga stabilitas nasional, memperkuat
komunitas lokal berdasarkan kearifan lokal dan nilai-nilai lokal, dan
bergerak maju menuju kebijakan pembangunan dari pinggiran: dari daerah
ke Indonesia, dengan kerangka menciptakan keadilan sosial bagi masyarakat
lokal.

Anda mungkin juga menyukai