POLITIK
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengenal lebih dekat demokrasi dan otonomi daerah di
Indonesia,
2. Mengetahui dan memahami peranan-peranan budaya dalam
membangun politik di Indonesia
3. Mengetahui konflik dalam otonomi daerah
4. Menemukan solusi dari konflik otonomi daerah
1.4. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami merumuskan
beberapa masalah yang perlu didiskusikan, antara lain :
1. Apa peran masyarakat daerah mempertahankan kebudayaan
daerah?
2. Bagaimana cara menjaga kebudayaan daerah agar tidak dicuri
oleh negara lain?
3. Bagaimana konflik dalam otonomi daerah terbentuk?
4. Apa solusi dari konflik otonomi daerah tersebut?
BAB II
STUDI PUSTAKA
Secara harfiah, makna demokrasi adalah rule by the people (Birch 2001,
71). Demokrasi berasal dari bahasa Yunan, yang berarti pemerintah di bawah
kendali rakyat. Kemunculan konsep pemerintahan ini ditandai dengan sejarah
kolonialisme dan immperialism negara Eropa ke Asia dan Afrika. Kemudian
konsep demokrasi digunakan oleh negeri taklukan penjajah. Pada abad ke-20
konsep demokrasi dibagi menjadi dua aspek yaitu sistem pemerintahan dan relasi
sosial masyarakat. Pada aspek sistem pemerintahan, dapat dibuktikan dengan
hampir seluruh negara di dunia berusaha agar menjadi negara yang paling
demokratis dalam menjalani roda pemerintahan. Sedangkan aspek relasi sosial
masyarakat dapat dilihat dari sikap dan hubungan antar masyarakat yang saling
menghormati dan menghargai. Karena itu, negara yang demokratis akan
membentuk masyarakat yang demokratis pula.
Dari beberapa kasus pertentangan di Indonesia, dapat disimpulkan nilai
demokrasi dari Barat tidak mampu dipertemukan dengan sistem kebudayaan di
dalam masyarakat Indonesia. Kosnep yang dapat digunakan adalah pemimpin harus
menjadi tokoh utama, yang kita kenal sebagai Demokrasi Terpimpin. Demokrasi
Terpimpin ini berlaku pada masa pemerintahan Soekarno yang seolah-olah
masyarakat Indonesia membutuhkan seorang Bapak. Pola kebudayaan yang
bersifat terpimpin dilanjutkan pada masa orde baru yang berganti istilah menjadi
Demokrasi Pancadila. Pada prinsipnya bertujuan agar nilai-nilai Pancasila di dalam
tradisi masyarakat dijadikan sebagai pedoman dan tidak bertentangan. Dengan
demikian, kebudayaan di Indonesia telah memberikan konstribusi yang baik bagi
sejarah demokrasi di negara ini.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:992), otonomi adalah
pola pemerintahan sendiri. Sedangkan pengertian otonomi daerah berdasarkan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Semangat otonomi daerah yang tertulis pada
Undang-Undang No. 22 Tahun 1992 adalah pengalihan kewenangan pusat kepada
daerah yang mengelola kegiatan secara otonom. Pengalihan kewenangan ini
bertujuan untuk mendorong proses kebijakan publik menjadi lebih partisipatif,
transparan, dan akuntabel, serta membuat pemerintah daerah menjadi lebih
responsif terhadap kebutuhan dan dinamika lokal. Pada umumnya masyarakat
daerah masih memegang teguh adat dan budaya lokal. Jika pemerintah daerah lebih
peka terhadap apa yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakatnya, maka
partisipasi masyarakat akan meningkat.
Pengertian budaya secara etimologis yaitu peradaban atau budi. Kata
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhaya yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi, artinya akal. Kemudian dikembangkan menjadi kata budidaya
yang artinya kemampuan akal budi seseorang ataupun sekelompok orang.
Keragaman budaya merupakan potensi untuk perkembangan nasional.
Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan masyarakat suatu bangsa sebagai
sebuah karya yang dibanggakan serta memiliki kekhasan dan identitas bangsa
tersebut. Contohnya yaitu pakaian batik. Yang semula batik adalah pakaian khas di
beberapa daerah dan memiliki corak khas berbeda-beda. Kemudian batik dijadikan
salah satu pakaian nasional.
Ideologi politik yang diterapkan Indonesia di bawah pemerintahan
Soekarno dan Soeharto berpandangan bahwa budaya merupakan unsur nyata
dibandingkan dengan sistem politik apapun. Konsep politik dianggap paling sesuai
dan mampu menggambarkan nilai-nilai dasar dan karakteristik masyarakat
Indonesia. Para pakar menyimpulkan bahwa budaya memberikan pengaruh tertentu
bagaimana demokrasi diadopsi oleh berbagai bangsa.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA