Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Riastri Helmy, M.Pd

Disusun Oleh :

Deo Rafiansyah Putra (210401179)


Sejaratul ihkram mulya (210401108)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2023
1. Menurut Anda mengapa mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan harus
dipelajari hingga di perguruan tinggi?
Jawab:
Saya percaya bahwa mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) harus dipelajari hingga
di perguruan tinggi karena ada beberapa alasan yang sangat penting.
Pertama, PKn membantu mahasiswa memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Melalui pemahaman ini, mahasiswa dapat menjadi individu yang bertanggung jawab dan
berpartisipasi aktif dalam masyarakat.
Kedua, PKn mengajarkan nilai-nilai dan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui mata
kuliah ini, mahasiswa belajar tentang toleransi, kerjasama, menghormati perbedaan, dan
saling menghargai.
Ketiga, PKn membantu mahasiswa memahami isu-isu sosial dan politik yang ada dalam
masyarakat.

2. Mengapa kita harus menjaga Identitas Nasional? Serta jelaskan bagaimana


hubungan antara Identitas Nasional dan Integrasi Nasional?

Jawab:
Menjaga identitas nasional adalah penting karena identitas tersebut merupakan cerminan dari
keunikan, nilai-nilai, budaya, sejarah, dan karakteristik suatu bangsa. Identitas nasional
mencerminkan jati diri suatu bangsa dan menjadi dasar keberadaan, eksistensi, serta
pengakuan dalam skala nasional dan internasional. Ada beberapa alasan mengapa menjaga
identitas nasional sangat penting:
 Pemertahanan Warisan Budaya: Identitas nasional mencakup aspek budaya,
tradisi, bahasa, seni, dan warisan sejarah suatu bangsa. Dengan menjaga identitas
nasional, kita dapat mempertahankan dan mewariskan warisan budaya kepada
generasi mendatang, menjaga keberlanjutan tradisi dan nilai-nilai yang dimiliki
oleh bangsa kita.
 Mempertahankan Keberagaman: Identitas nasional mencakup keberagaman suku,
agama, bahasa, dan adat istiadat di dalam suatu negara. Dengan menjaga identitas
nasional, kita dapat memelihara keberagaman ini dan memastikan bahwa setiap
kelompok masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam
membangun negara tanpa diskriminasi.
 Memperkuat Persatuan dan Solidaritas: Identitas nasional menciptakan rasa
persatuan, solidaritas, dan kebersamaan di antara warga negara. Dengan menghargai
dan menjaga identitas nasional, kita dapat mengatasi perbedaan dan konflik yang
mungkin timbul, serta membangun semangat kebangsaan yang kuat.
 Keberlanjutan dan Kedaulatan Bangsa: Identitas nasional merupakan inti dari
kedaulatan suatu bangsa. Dengan menjaga identitas nasional, kita dapat memastikan
kelangsungan dan keberlanjutan bangsa kita sebagai entitas yang mandiri, bebas
dari pengaruh dan dominasi budaya asing.
Hubungan antara identitas nasional dan integrasi nasional erat terkait. Integrasi nasional
merujuk pada upaya mempersatukan masyarakat dengan berbagai latar belakang yang
berbeda, seperti suku, agama, bahasa, dan budaya, ke dalam satu kesatuan bangsa yang kokoh
dan harmonis. Identitas nasional berperan penting dalam memperkuat integrasi nasional,
karena identitas nasional menjadi titik persamaan yang menghubungkan seluruh komponen
masyarakat. Dengan menghargai dan menjaga identitas nasional, kita dapat membangun
kesadaran bersama tentang keberadaan dan pentingnya mempertahankan persatuan, saling
menghormati, dan saling menghargai antara kelompok masyarakat yang berbeda. Identitas
nasional yang kuat dapat menjadi landasan yang solid untuk membangun integrasi nasional
yang sehat, menjaga harmoni sosial, dan mendorong kerja sama dalam mencapai tujuan
bersama.

3. Jelaskan menurut pendapat Anda yang merupakan seorang mahasiswa, bagaimana


caranya untuk menjaga Integrasi Nasional? Dan apa yang menjadi kesulitan
dalam menjaga Integarasi Nasional?
Jawab:
Ada beberapa cara untuk menjaga integrasi nasional:
 Memahami perbedaan: Penting bagi kita untuk memahami dan menghormati
keragaman budaya, agama, suku, dan bahasa di Indonesia. Dengan mempelajari dan
menghargai perbedaan ini, kita dapat mendorong rasa saling pengertian dan
toleransi antarindividu dan kelompok.
 Partisipasi aktif dalam kegiatan sosial: Melalui partisipasi dalam kegiatan sosial
seperti diskusi, seminar, atau program kerja sama lintas budaya, kita dapat
memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang masyarakat Indonesia secara
keseluruhan. Ini juga membantu dalam membangun hubungan yang lebih baik antara
kelompok-kelompok yang berbeda.
 Membangun komunikasi yang efektif: Komunikasi yang baik adalah kunci dalam
menjaga integrasi nasional. Membangun dialog yang terbuka dan jujur dengan orang-
orang dari latar belakang yang berbeda dapat membantu memecahkan
kesalahpahaman dan mempromosikan pemahaman saling.
Kesulitan dalam menjaga integrasi nasional antara lain:
 Ketidakadilan sosial: Ketidakadilan sosial seperti kesenjangan ekonomi, pendidikan
yang tidak merata, atau diskriminasi dapat mengganggu integrasi nasional. Upaya
yang diperlukan untuk mengatasi ketidakadilan ini melibatkan kerja sama dari
berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan individu.
 Sentimen sektarian dan etnis: Terkadang, sentimen sektarian atau etnis dapat
menghambat integrasi nasional. Prasangka dan stereotip negatif terhadap kelompok
lain dapat menyebabkan konflik dan ketegangan antara kelompok-kelompok tersebut.
Pendidikan, dialog antarbudaya, dan upaya pemersatu sosial diperlukan untuk
mengatasi kesulitan ini.
 Kurangnya pemahaman dan pengetahuan: Kurangnya pemahaman dan
pengetahuan tentang budaya, sejarah, dan keragaman Indonesia dapat menjadi
hambatan dalam menjaga integrasi nasional. Pendidikan yang mencakup isu-isu ini
serta penyebaran
informasi yang akurat dan obyektif sangat penting untuk memperluas pemahaman dan
kesadaran kita tentang negara kita.
Dengan upaya kolektif dari individu, masyarakat, dan pemerintah, menjaga integrasi nasional
dapat tercapai. Mengatasi kesulitan-kesulitan ini melibatkan upaya yang berkelanjutan untuk
mempromosikan inklusi, keragaman, dan saling pengertian di seluruh masyarakat Indonesia.

4. Menurut Anda, apa kelemahan dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia? Serta coba
bandingkan pelaksanaan demokrasi di Indonesia dengan Negara lain (pilih salah
satu Negara) yang juga menggunakan sistem demokrasi!
Jawab:
Menurut pandangan saya, beberapa kelemahan yang dapat ditemukan dalam
pelaksanaan demokrasi di Indonesia antara lain:
 Korupsi: Korupsi menjadi salah satu hambatan utama dalam pelaksanaan demokrasi
di Indonesia. Praktik korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah atau politisi dapat
merusak integritas sistem politik dan mengurangi kepercayaan publik terhadap
demokrasi.
 Ketimpangan akses informasi: Akses terbatas terhadap informasi yang objektif dan
akurat dapat memengaruhi partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Ketimpangan akses ini dapat mempengaruhi kesadaran politik dan keterlibatan
masyarakat dalam pengambilan keputusan.
 Ketergantungan pada politik uang: Praktik politik uang, di mana calon atau partai
politik memberikan imbalan finansial kepada pemilih, dapat merusak integritas proses
pemilihan dan mengabaikan prinsip kesetaraan dan keadilan dalam demokrasi.
Bandingkan dengan Amerika Serikat, negara yang juga menggunakan sistem demokrasi.
Salah satu perbedaan antara pelaksanaan demokrasi di Indonesia dan Amerika Serikat
adalah sejarah dan kedewasaan institusi demokrasi. Amerika Serikat telah menjalankan
sistem demokrasi lebih dari dua abad, sedangkan Indonesia masih relatif muda dalam
pengalaman demokrasi pasca-Orde Baru.
Amerika Serikat memiliki tradisi kuat dalam menjunjung tinggi kebebasan berpendapat,
pers, dan perlindungan hak asasi manusia. Institusi-institusi demokratis yang mapan, seperti
pemilihan umum yang teratur, sistem pengawasan yang kuat, dan pengadilan independen,
telah menjadi ciri khas demokrasi Amerika Serikat.
Namun, demokrasi di Amerika Serikat juga menghadapi tantangan. Misalnya, pengaruh uang
dalam politik, kebijakan pemilihan yang beragam di setiap negara bagian, dan
ketidaksetaraan akses terhadap hak suara adalah beberapa masalah yang perlu diatasi.
Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih
dalam tahap perkembangan dan menghadapi tantangan khas, sementara Amerika Serikat
telah lama menjalankan sistem demokrasi dan memiliki tantangan yang lebih kompleks.
5. Apa kelebihan dan kelemahan dari demokrasi Pancasila era Presiden SBY dan Joko
Widodo?
Jawab:
Kelebihan demokrasi Pancasila pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY):
 Stabilitas politik: Pada masa pemerintahan SBY, demokrasi Pancasila memberikan
stabilitas politik yang relatif tinggi. Pemilihan umum yang berlangsung secara berkala
dan damai, serta transisi kekuasaan yang lancar, menunjukkan konsolidasi demokrasi
yang baik.
 Pertumbuhan ekonomi: Kebijakan ekonomi yang berorientasi pasar dan reformasi
yang dilakukan selama pemerintahan SBY membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan
kesejahteraan sebagian besar penduduk.
 Penegakan hukum: Di bawah kepemimpinan SBY, upaya untuk memperkuat
penegakan hukum dan melawan korupsi mengalami kemajuan. Beberapa kasus
korupsi penting ditangani dengan serius dan pemberantasan korupsi menjadi agenda
penting.
Kelemahan demokrasi Pancasila pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY):
 Korupsi dan kelemahan birokrasi: Meskipun terdapat beberapa upaya dalam
pemberantasan korupsi, korupsi masih menjadi masalah serius pada masa
pemerintahan SBY. Kelemahan dalam sistem birokrasi juga mempengaruhi
efektivitas pemerintahan dalam melayani masyarakat.
 Ketimpangan sosial-ekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang terjadi belum
sepenuhnya merata, dan kesenjangan sosial-ekonomi antara daerah perkotaan dan
pedesaan, serta antara kelompok masyarakat, masih cukup signifikan.
 Ketahanan terhadap bencana alam: Meskipun terdapat beberapa langkah yang diambil
untuk mengatasi bencana alam, seperti peningkatan kesiapsiagaan dan
penanggulangan, tetapi ketahanan terhadap bencana alam masih menjadi tantangan
yang besar pada masa pemerintahan SBY.

Kelebihan demokrasi Pancasila pada era Presiden Joko Widodo:


 Pembangunan infrastruktur: Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menempatkan
pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama. Program seperti pembangunan
jalan, jembatan, pelabuhan, dan pembangkit listrik telah membawa manfaat ekonomi,
memperkuat konektivitas regional, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
 Pemberdayaan ekonomi: Program-program seperti Kartu Prakerja dan reformasi
sistem perpajakan bertujuan untuk meningkatkan akses dan keterlibatan masyarakat
dalam perekonomian. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan
sosial-ekonomi dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
 Peningkatan akses pendidikan dan kesehatan: Jokowi mendorong peningkatan
akses pendidikan dan kesehatan melalui program seperti Kartu Indonesia Pintar dan
Kartu Indonesia Sehat. Ini membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelemahan demokrasi Pancasila pada era Presiden Joko Widodo:
 Korupsi dan birokrasi: Meskipun pemerintahan Jokowi telah berupaya untuk
melawan korupsi dan memperbaiki sistem birokrasi, masalah ini masih menjadi
tantangan. Korupsi dan birokrasi yang lemah dapat menghambat pelaksanaan
kebijakan publik yang efektif.
 Ketimpangan regional: Meskipun ada upaya untuk mengurangi ketimpangan antar
daerah, kesenjangan pembangunan antara pulau Jawa dan luar Jawa masih menjadi
masalah yang signifikan. Beberapa daerah masih mengalami keterbatasan akses
terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
 Isu hak asasi manusia: Meskipun ada beberapa perbaikan dalam perlindungan hak
asasi manusia, masih ada tantangan dalam hal perlindungan hak minoritas,
kebebasan berekspresi, dan perlindungan lingkungan hidup. Isu-isu ini memerlukan
perhatian lebih lanjut dalam memperkuat demokrasi Pancasila.

6. Jelaskan apa pentingnya sebuah negara serta jelaskan asal usul terjadinya
negara menurut pendekatan teoritis?
Jawab:
Negara memiliki peran yang penting dalam kehidupan masyarakat karena beberapa
alasan berikut:
 Penyelenggaraan keamanan dan ketertiban: Negara bertanggung jawab untuk
menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Ini mencakup perlindungan
terhadap ancaman eksternal dan internal serta penegakan hukum untuk mencegah
kejahatan dan melindungi hak-hak individu.
 Pembangunan dan kesejahteraan: Negara memiliki peran dalam menciptakan kondisi
yang mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Hal ini melibatkan
penyediaan infrastruktur, pendidikan, layanan kesehatan, dan perlindungan sosial bagi
masyarakat.
 Pengaturan hubungan sosial: Negara mengatur hubungan sosial antara individu
dan kelompok dalam masyarakat. Ini termasuk pembuatan undang-undang,
regulasi ekonomi, kebijakan publik, dan penyelesaian sengketa.
Asal usul terjadinya negara menurut pendekatan teoritis:
Ada beberapa pendekatan teoritis yang mencoba menjelaskan asal usul terjadinya negara,
di antaranya:
 Teori Kontrak Sosial: Pendekatan ini, yang dikemukakan oleh para pemikir seperti
Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau, berpendapat bahwa negara
muncul dari perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh individu-individu dalam
masyarakat. Mereka secara sukarela menyerahkan sebagian kebebasan dan hak-hak
pribadi mereka kepada negara untuk mendapatkan perlindungan dan keamanan.
 Teori Kekuasaan: Pendekatan ini, yang dikemukakan oleh pemikir seperti Max
Weber, berfokus pada peran kekuasaan dalam munculnya negara. Menurut teori
ini, negara muncul sebagai hasil dari dominasi atau kontrol atas kekuatan fisik yang
dilakukan oleh kelompok atau individu yang memiliki kekuasaan yang lebih besar
daripada yang lainnya.
 Teori Evolusi: Pendekatan ini melihat terjadinya negara sebagai hasil dari
perkembangan alami dalam evolusi masyarakat manusia. Negara berkembang secara
bertahap dari bentuk-bentuk organisasi sosial yang lebih sederhana, seperti kelompok
suku atau klan, menjadi entitas yang lebih kompleks dengan struktur politik yang
terorganisir.
 Pendekatan teoritis ini memberikan pemahaman tentang asal usul negara dan
mempengaruhi pemikiran tentang peran dan fungsi negara dalam masyarakat.
Namun, penting untuk diingat bahwa asal usul negara dapat berbeda-beda di berbagai
tempat dan waktu, dan dapat dipengaruhi oleh faktor historis, budaya, dan politik
yang unik.

7. Kekuatan suatu negara tergantung pada beberapa elemen diantaranya, SDM, SDA,
teritorial negara, kekuatan militer dan mobilitasnya, kapasitas pertanian dan
industri, serta elemen kekuatan yang tidak berwujud. Coba Anda kaitkan dengan
kondisi Indonesia saat ini! Manakah dari elemen tersebut yang sudah mulai
melemah? Jelaskan!
Jawab:
 Sumber Daya Manusia (SDM): SDM Indonesia memiliki potensi besar, namun masih
menghadapi beberapa tantangan. Meskipun terdapat kemajuan dalam pendidikan dan
peningkatan akses terhadap informasi, masih ada kesenjangan dalam kualitas
pendidikan dan keterampilan tenaga kerja. Selain itu, tingkat pengangguran, terutama
di kalangan pemuda, tetap menjadi masalah. Oleh karena itu, dalam hal ini, dapat
dikatakan bahwa SDM Indonesia belum sepenuhnya mencapai potensinya.
 Sumber Daya Alam (SDA): Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang
melimpah, seperti tambang mineral, hutan, dan kelautan. Namun, pengelolaan yang
tidak efisien, perusakan lingkungan, serta kegiatan ilegal dan tidak berkelanjutan
dapat melemahkan kekuatan ini. Penting bagi Indonesia untuk mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang berkelanjutan untuk menghindari
penurunan potensi kekayaan alam negara.
 Teritorial Negara: Indonesia memiliki wilayah yang luas dengan ribuan pulau,
namun masalah penegakan hukum di beberapa daerah dan konflik sosial masih
menjadi perhatian. Terdapat tantangan dalam menjaga integritas teritorial dan
memastikan keamanan di seluruh wilayah negara.
 Kekuatan Militer dan Mobilitas: TNI (Tentara Nasional Indonesia) merupakan salah
satu kekuatan militer terbesar di Asia Tenggara. Meskipun demikian, modernisasi dan
peningkatan kemampuan militer masih menjadi kebutuhan yang perlu diperhatikan.
Selain itu, infrastruktur transportasi dan mobilitas juga menjadi tantangan, terutama
di wilayah yang terpencil.
 Kapasitas Pertanian dan Industri: Pertanian dan industri merupakan sektor penting
dalam perekonomian Indonesia. Namun, sektor pertanian menghadapi masalah seperti
rendahnya produktivitas, kurangnya teknologi modern, dan ketimpangan regional. Di
sektor industri, meskipun terdapat perkembangan signifikan, masih ada tantangan
dalam meningkatkan daya saing dan diversifikasi industri.
 Elemen Kekuatan Tidak Berwujud: Elemen kekuatan tidak berwujud mencakup
faktor seperti stabilitas politik, keberlanjutan pembangunan, keadilan sosial, dan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Tantangan seperti korupsi, birokrasi
yang lambat, dan kurangnya akses ke layanan dasar masih ada, yang dapat
mempengaruhi elemen ini secara negatif.
 Secara keseluruhan, beberapa elemen yang masih melemah di Indonesia saat ini
adalah kualitas SDM, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan,
penegakan hukum dan stabilitas di beberapa daerah, modernisasi kekuatan militer,
serta produktivitas dan daya saing sektor pertanian dan industri. Perbaikan pada
elemen- elemen ini akan membutuhkan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat,
dan pemangku kepentingan lainnya.

8. Menurut Anda apa itu oligarki? Apakah benar Indonesia saat ini berada dalam
siatuasi politik oligarki? Berikan penjelasannya!
Jawab:
Oligarki adalah sistem politik di mana kekuasaan dan pengaruh politik terkonsentrasi
dalam tangan sejumlah kecil individu atau kelompok yang kaya dan berkuasa. Oligarki
sering kali mencerminkan ketidakseimbangan kekuasaan yang signifikan antara kelompok
elit dan mayoritas penduduk. Oligarki sering kali terkait dengan pengaruh ekonomi yang
kuat, di mana individu atau kelompok oligarki memanfaatkan kekayaan mereka untuk
memperoleh dan mempertahankan kontrol politik.
Pada saat itu, terdapat beberapa isu yang mengindikasikan adanya kecenderungan oligarki
dalam politik Indonesia. Hal ini tercermin dalam dominasi beberapa keluarga atau individu
dengan kekuatan ekonomi yang signifikan dalam berbagai sektor, baik itu politik, bisnis,
maupun media massa. Kekuasaan dan pengaruh mereka sering kali meluas ke berbagai aspek
kehidupan politik dan ekonomi, dan mungkin membatasi partisipasi politik dan kesempatan
bagi kelompok lain.

9. Apa kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan presidensial dan parlementer?


Jawab:
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer memiliki kelebihan dan
kelemahan masing-masing. Berikut adalah beberapa contoh:
Kelebihan sistem pemerintahan presidensial:
 Kekuasaan terpisah: Sistem presidensial memisahkan kekuasaan antara eksekutif
(presiden) dan legislatif (parlemen). Ini dapat mencegah terlalu konsentrasi
kekuasaan pada satu institusi atau individu.
 Stabilitas kepemimpinan: Presiden dipilih secara terpisah dan memiliki mandat
sendiri, sehingga pemimpin dapat mempertahankan stabilitas dan konsistensi dalam
kebijakan dan program mereka selama masa jabatan.
 Pertanggungjawaban langsung: Presiden bertanggung jawab secara langsung
kepada rakyat dan dapat dipertanggungjawabkan melalui pemilihan umum.
Kelemahan sistem pemerintahan presidensial:
 Kemungkinan konflik kekuasaan: Terdapat potensi konflik antara eksekutif dan
legislatif jika kedua lembaga memiliki mayoritas politik yang berbeda. Hal ini
dapat menghambat efektivitas pemerintahan dan pembuatan keputusan.
 Ketidakstabilan politik: Jika presiden kehilangan dukungan mayoritas di parlemen,
ini dapat menyebabkan kebuntuan politik, bahkan pemakzulan presiden dalam
beberapa kasus.
 Kurangnya akuntabilitas: Dalam sistem presidensial, presiden cenderung
memiliki lebih sedikit mekanisme pengawasan internal daripada dalam sistem
parlementer, yang dapat mengurangi tingkat akuntabilitas kepala pemerintahan.
Kelebihan sistem pemerintahan parlementer:
 Kestabilan politik: Sistem parlementer cenderung lebih stabil karena eksekutif
(misalnya, perdana menteri) berasal dari parlemen dan mempertahankan
dukungan mayoritas parlemen. Jika kehilangan dukungan, pemerintahan dapat
digantikan dengan cara yang konstitusional dan tanpa kekerasan.
 Akuntabilitas dan pengawasan yang kuat: Parlemen memiliki peran yang kuat dalam
mengawasi eksekutif dan mempertanggungjawabkan tindakan mereka. Perdana
menteri dan menteri dapat dipaksa untuk menjawab pertanyaan dan bertanggung
jawab di hadapan parlemen.
 Fleksibilitas koalisi: Dalam sistem parlementer, partai politik cenderung membentuk
koalisi untuk memperoleh mayoritas. Hal ini memungkinkan perwakilan dari
berbagai kelompok dan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.
Kelemahan sistem pemerintahan parlementer:
 Kurangnya stabilitas kepemimpinan: Jika koalisi pecah atau jika partai-partai tidak
sepakat, pemilihan ulang atau pergantian kepemimpinan dapat terjadi lebih sering,
yang dapat mengganggu stabilitas politik.
 Keterbatasan mandat: Kepala pemerintahan (misalnya, perdana menteri)
mungkin memiliki keterbatasan dalam mengimplementasikan kebijakan mereka
jika tidak memiliki mayoritas yang kuat di parlemen.
 Terlalu banyak partai politik: Sistem parlementer seringkali rentan terhadap
terbentuknya banyak partai politik, yang dapat menghambat efektivitas
pengambilan keputusan dan menghasilkan koalisi yang tidak stabil.
Perlu dicatat bahwa kelebihan dan kelemahan ini bersifat umum dan dapat bervariasi
tergantung pada implementasi dan kondisi politik masing-masing negara.

10. Jelaskan yang dimaksud dengan istilah rule by the law not of man! dan bagaimana
pandangan Anda tentang pendapat masyarakat yang mengatakan bahwa
pelarangan LGBT adalah pelanggaran HAM?
Jawab:
Istilah "rule by the law not of man" merujuk pada prinsip bahwa hukum harus menjadi
otoritas tertinggi dalam suatu negara, bukan keputusan atau kehendak individu tertentu,
termasuk pemimpin politik atau pemegang kekuasaan. Prinsip ini menekankan
pentingnya supremasi hukum dan prinsip keadilan yang setara bagi semua warga negara.
Dalam konteks ini, "rule by the law" mengacu pada pemerintahan yang berdasarkan pada
konstitusi dan peraturan hukum yang jelas dan transparan, yang harus diikuti oleh semua
orang tanpa kecuali. Tidak ada individu atau kelompok yang dikecualikan dari aturan
hukum, termasuk para pemimpin politik atau kelompok yang berkuasa. Ini berarti bahwa
semua orang, termasuk penguasa, harus tunduk pada hukum yang sama dan bertanggung
jawab atas tindakan mereka.
Beberapa masyarakat di Indonesia masih memandang LGBT sebagai pelanggaran terhadap
hak asasi manusia, karena dianggap melanggar norma dan nilai-nilai budaya yang ada.
Argumen yang mungkin muncul adalah bahwa orientasi seksual yang berbeda ini
bertentangan dengan keyakinan agama dan tradisi yang dipegang kuat oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Dalam pandangan ini, masyarakat percaya bahwa melarang atau
menolak praktek LGBT adalah bentuk perlindungan terhadap nilai-nilai dan norma sosial
yang dianggap penting. Namun menurut pandangan saya, LGBT itu adalah kelainan dari
orientasi seksual. Setiap orang berhak memilih untuk menganut pemikiran seperti itu. Di sisi
lain, yang menganut kaum pelangi tersebut harus dilarang di Indonesia karena bertentangan
dengan norma agama, budaya, dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai