Anda di halaman 1dari 11

Tugas 2

MKDU4111 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Mega Seftiyani
044238553
Tekhnologi Pendidikan (S-1)
UPBJJ-UT Bandung

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023.1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji
dan hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam
kami haturkan pada Nabi Muhammad SAW. Risalah beliaulah yang bermanfaat bagi
kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Dengan pertolongan-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas tutorial 2 dengan judul
“Pendidikan Kewarganegaraan”. Pada isi tugas ini akan di uraikan tentang Integrasi
Nasional, Hak dan Kewajiban Warga Negara,Konsep Demokrasi Indonesia, Negara dan
Konstitusi .
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Ibu Yatti Rosmiati, M.Pd., Dr.
yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari masih banyak kesalahan dalam menyusun tugas ini, baik dari segi
ejaan, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang bisa saya jadikan sebagai bahan evaluasi. Semoga tugas ini dapat
diterima sebagai pemenuhan tugas tutorial 2.
PEMBAHASAN

1. Dalam mengarungi kehidupannya, sebuah negara-bangsa (nation state) selalu


dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan keanekaragaman orang–orang yang
ada di dalamnya agar memiliki rasa persatuan, kehendak untuk bersatu dan secara
bersama bersedia membangun kesejahteraan untuk bangsa yang bersangkutan. Oleh
karena itu, bagaimana mungkin suatu negara-bangsa bisa membangun, jika orang-
orang yang ada di dalam negara tersebut tidak mau bersatu, tidak memiliki perasaan
sebagai satu kesatuan dan tidak bersedia mengikatkan diri sebagai satu bangsa.
Jelaskan
a. Pengertian Integrasi Nasional,
b.Jenis-jenis Integrasi (vertikal dan horisontal),
c. Potensi disintegrasi di Indonesia, dan
d. Strategi integrasi Indonesia
JAWABAN :
a. Integrasi nasional memiliki dua pengertian mendasar. Pertama, integrasi
nasional secara politis artinya upaya dan proses untuk menyatukan berbagai
elemen masyarakat dari berbagai latar belakang sosial, politik, keagamaan
masuk ke dalam satu wilayah teritorial bersama yang kemudian mewujudkan
persatuan dan kesatuan. Kedua, integrasi nasional secara budaya artinya proses
untuk menyesuaikan nilai-nilai kebudayaan yang bermacam-macam sehingga
mencapai kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang dalam mewujudkan
negara kesatuan.
Berdasarkan dimensi politik, identitas nasional merupakan konsep politik untuk
mempersatukan dan menyatukan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda
dari segi suku bangsa, ras, agama, budaya, dan adat istiadat. Berdasarkan
dimensi sosial-budaya, identitas nasional untuk mengangkat budaya nasional
sebagai puncak budaya daerah yang tersebar mulai dari Sabang sampai
Merauke yang kemudian menimbulkan ikatan emosional nasionalisme budaya.
Berdasarkan dimensi ekonomi, identitas nasional merupakan konsep ekonomi
nasional yang berlandaskan pada ekonomi Pancasila, suatu model ekonomi
yang membangun integrasi ekonomi nasional untuk kesejahteraan masyarakat.
Ekonomi yang berkeadilan. Berdasarkan dimensi ideologi. identitas nasional
dicirikan melalui ideologi Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.
Sedangkan pada dimensi pertahanan dan keamanan. identitas nasional dicirikan
melalui konsep sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dalam menjaga
eksistensi dan keutuhan, serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
b. Integrasi vertikal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan menjebatani
perbedaan-perbedaan antara pemerintah dan rakyat. Integrasi nasional dalam
dimensi yang demikian biasa disebut dengan integrasi politik.

Integrasi horisontal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan


menjebatani perbedaan antar kelompok dalam masyarakat
c. Potensi disintegrasi di Indonesia sebagai berikut:
• kurangnya penghargaan akan keberagaman, kasus konflik antar etnis
dan agama yang pernah terjadi di indonesia di beberapa daerah, seperti
Sampit, Poso, Mejusi, dan beberapa daerah lainnya menjadi indikasi
bahwa kurangnya penghargaan akan keberagaman dapat menimbulkan
perpecahan dan disintegrasi bangsa.
• Kuatnya paham identitas SARA (Suku, Agama, Ras, dan antar Golong
etnis), Indonesia pasca reformasi memunculkan gejala tersebut,
hubungan antar etnis dan golongan, serta agama yang kurang harmonis
menjadi persoalan di beberapa daerah. Paham identitas SARA lebih
menonjol daripada paham kebangsaan dapat menjadi pemic disintegrasi
bangsa.
• Ketimpangan sosial dan politik. Negara Indonesia yang luas dan
majemuk terkadang belum maksimal tercapai karena persoalan
ketimpangan sosial yang semakin tajam di masyarakat dapat
menimbulkan iri hati dan sentimen terhadap kelompok lain karena
persoalan ekonomi (kaya-miskin), persoalan status sosial, dan kondisi
politik yang tidak harmonis. Misalnya muncul partai politik yang
kehilangan rasa nasionalisme, semangat persatuan, menonjolkan
kesukuan atau agama tertentu lebih unggul dan dominan.
d. Strategi integrasi di Indonesia
• Kesadaran bersama untuk hidup bersama dalam suatu wadah yang satu
disebut negara Indonesia. Kesadaran bersama ini menjadi daya dorong
untuk mewujudkan yang namanya integrasi nasional.
• Perasaan senasib dan seperjuangan dalam konteks sejarah bangsa, yaitu
perjuangan melawan penjajahan menjadi modal dasar bahwa bersatu
adalah penting untuk melawan penjajah
• Semangat rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara melalui
dedikasi dan pengabdian yang dilakukan sejumlah masyarakat seperti
gotong royong, kerja bakti, kerja sosial, dan kegiatan untuk memupuk
persatuan dan kesatuan baik di masyarakat maupun lembaga negara
dapat menjadikan nilai-nilai rela berkorban sebagai modal dasar
membangun masyarakat
• Kesepakatan nasional untuk mewujudkan negara, wujud dari
kesepakatan nasional ini adalah dasar falsafah negara, yaitu Pancasila
menjadi ikatan nilai bersama membangun bangsa dan negara.
• Adanya perasaan cinta tanah air yang diwujudkan dari warga negara.
Perasaan cinta tanah air yang dilakukan oleh masyarakat melalui cinta
produk dalam negara.
• Adanya keinginan bersatu, kesadaran untuk bersatu menjadi hal yang
penting untuk mewujudkan nilai-nilai bersama. Rasa untuk bersatu yang
tinggi menjadi faktor pendorong untuk mencapai integrasi nasional di
negara Indonesia.

2. Sanusi mengatakan, ada sepuluh pilar dalam demokrasi konstitusi menurut Undang-
Undang Dasar 1945. Demokrasi yang memiliki nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Demokrasi dan Pembagian Kekuasaan Negara,
Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia, Demokrasi dengan Pengadilan yang
Independen, demokrasi dengan otonomi daerah, demokrasi dengan kesejahteraan, dan
demokrasi menggunakan keadilan sosial". Yang termuat pada pilar-pilar demokrasi
universal adalah galat satu pilar demokrasi Indonesia yaitu “Demokrasi Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa”, dan inilah ciri demokrasi Indonesia, yang pada pandangan
Maududi dan kaum Muslimin (Esposito, 1996) disebut “theodemocracy” yaitu
demokrasi pada kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Berikan masing-masing 2 bauh
contoh pelaksanaannya.
JAWABAN :
1. Demokrasi Ketuhanan Yang Maha Esa
Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yakni seluk beluk sistem perilaku
dalam menyelenggarakan NKRI harus taat dengan asas, konsisten, atau nilai dan kaidah
dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Demokrasi dengan Kecerdasan, Demokrasi dengan kecerdasan yakni mengatur dan


menyelenggarakan demokrasi sesuai dengan UUD 1945 yang semata-mata bukan
karena kekuatan naluri, kekuatan otot atau kekuatan massa semata-mata. Demokrasi
lebih menuntut kecerdasan rohaniah, aqliyah, raisonal, dan emosional.

3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat, demokrasi yang berkedaulatan rakyat yakni


kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dengan prinsip rakyatlah yang memiliki
dan memegang kekuatan itu. Kedaulatan rakyat tersebut dipercayakan kepada wakil-
wakil rakyat.

4. Demokrasi dengan Rule of Law, Demokrasi dengan Rule of Law memiliki empat
makna penting yakni, Kekuasaan negara Republik Indonesia harus mengandung,
melindungi, serta mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi
ugal-ugalan, demokrasi dagelan, atau demokrasi manipulatif.
Kekuasaan negara memberikan keadilan hukum, bukan demokrasi yang terbatas pada
keadilan formal dan pura-pura. Kekuasaan negara menjamin kepastian hukum, bukan
demokrasi yang membiarkan kesemrawutan atau anarki. Kekuasaan negara
mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum, seperti kedamaian dan
pembangunan, bukan demokrasi yang justru mempopulerkan fitnah dan hujatan atau
menciptakan perpecahan, permusuhan, dan kerusakan.

5. Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan Negara, Demokrasi degan pembagian


kekuasaan negara harus diserahkan kepada badan-badan negara yang
bertanggungjawab sebagai pemisah kekuasaan dengan sistem pengawasan dan
perimbangan.

6. demokrasi dengan hak asasi manusia. Demokrasi dengan hak asasi manusia
bertujuan untuk meningkatkan martabat dan derajat manusia seutuhnya.

7. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka, Demokrasi dengan pengadilan yang


merdeka menghendaki pemberlakuan sistem pengadilan yang merdeka yakni
memberikan peluang seluas-luasnya pada semua pihak yang berkepentingngan untuk
mencari dan menemukan hukum seadil-adilnya. Di depan pengadilan yang merdeka,
baik penggugat dengan pengacaranya, penuntut umum dan terdakwa dengan
pengacaranya, mempunyai hak yang sama untuk mengajukan konsideran
(pertimbangan), dalil-dalil, fakta-fakta, saksi, alat pembuktian, dan petitumnya.

8. Demokrasi dengan Otonomi Daerah, Demokrasi dengan otonomi daerah


memberlakukan pembatasan terhadap kekuasaan negara khususnya legislative dan
eksekutif. Dalam UUD 1945, memerintahkan dibentuknya daerah otonom pada
kabupaten/kota dan provinsi. Dengan adanya peraturan pemerintah, daerah-daerah
otonom itu dibangun dan disiapkan untuk bisa mengatur dan menyelenggarakan
urusan-urusan pemerintah sebagai urusan rumah tangganya sendiri, yang diserahkan
oleh pemerintah pusat.

9. Demokrasi dengan Kemakmuran


Demokrasi dengan kemakmuran ditujukan dalam membangun negara yang makmur
untuk rakyat Indonesia. Hal ini bertujuan untuk membangun negara yang makmur
dalam segala aspek mulai dari hak dan kewajiban, kedaulatan rakyat, pembagian
kekuasaan, otomi daerah ataupun keadilan hukum.

10. Demokrasi yang Berkeadilan Sosial, Demokrasi yang berkeadilan sosial


menggariskan keadilan sosial dari berbagai kelompok, golongan maupun lapisan
masyarakat.

3. Dalam hidup bernegara, Anda dapat menemukan beberapa aturan yang mengatur
bagaimana pemerintahan dijalankan. Misalnya, siapa yang menjalankan kekuasaan
pemerintahan dan bagaimana kekuasaan tersebut diperoleh. Anda juga dapat
menemukan adanya beberapa aturan yang sama sekali tidak berhubungan dengan cara-
cara pemerintahan dijalankan. Misalnya, bagaimana aturan mengendarai kendaraan
bermotor di jalan raya dan bagaimana cara mencari keadilan jika hak dilanggar orang
lain. Jelaskan :
a. Pengertian Negara dan konstitusi,
b. Unsur, bentuk dan tujuan Negara Indonesia,
c. UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia.

JAWABAN :
a. Pengertian yang dirumuskan oleh KBBI memberikan petunjuk bahwa pengertian
negara merupakan organisasi yang dibuat untuk memberikan wadah kepada
anggotanya. Negara dalam pengertian kedua diartikan sebagai kelompok sosial yang
menempati pada suatu wilayah atau daerah tertentu memberikan makna bahwa
kelompok sosial yang diorganisasi secara formal dan terdapat pemerintahan berhak
menentukan tujuan nasionalnya sehingga negara terkadang disebut sebagai lembaga
sosial yang memiliki peran melayani masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan.
pengertian konstitusi sebagai hukum pembentukan negara. Pertama, konsep yang
diambil dari bahasa Perancis. Kedua, konsep yang diambil dari bahasa Belanda. Istilah
konstitusi yang berasal dari bahasa Perancis disebut sebagai constituer yang berarti
membentuk. Konstitusi pada hakikatnya berlaku sebagai hukum tertinggi karena
merupakan wujud perjanjian sosial tertinggi seluruh rakyat yang berdaulat dalam suatu
negara.

b. Unsur Negara Indonesia


1. Rakyat
2. Wilayah
3. Penguasa atau pemerintah yang berdaulat
4. Pengakuan dari negara lain
Bentuk negara indonesia
Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa:
“Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik”.
Negara dibentuk dan dibuat untuk membangun tatanan kehidupan masyarakat agar
teratur dan berjalan lebih baik. Negara ada untuk menciptakan kehidupan yang
serasi, selaras, dan seimbang antar kebutuhan manusia
Tujuan Negara Indonesia
1. Membangun kondisi negara yang stabil
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Menjamin keamanan masyarakat
4. Memelihara dan menjamin terlaksananya Hak Asasi Manusia (Darmadi,
2010:152)

c. Sebagai konstitusi negara Indonesia, UUD 1945 mengandung pengertian sebagai


berikut: Bersifat mengikat. UUD 1945 berisi norma-norma, kaidah, aturan, atau
ketentuan yang harus dilakukan dan ditaati oleh semua komponen negara.
4. Perjuangan melawan imperialisme adalah bukti nyata bahwa sejarah kebudayaan kita
tidak hanya berkutat pada ranah kewajiban an sich. Para pejuang kemerdekaan
melawan kaum penjajah tak lain karena hak-hak pribumi dirampas dan dijarah. Situasi
perjuangan merebut kemerdekaan, sambung menyambung dan tanpa henti, sejarah
perjuangan yang bersifat kedaerahan, dilanjutkan perjuangan menggunakan organisasi
modern, dan akhirnya perang kemerdekaan memungkinkan kita sekarang ini lebih
paham akan budaya hak daripada kewajiban. Jelaskan
a. Pengertian hak dan kewajiban warga negara,
b. Hak dan kewajiban warga Negara menurut UUD 1945 terkait HAM dan,
c. Hubungan Warga Negara dalam Hukum dan Pemerintahan.
JAWABAN :
a. Pengertian hak dan kewajiban warga negara
Hak dapat diartikan sebagai kewenangan atau kekuasaan yang benar atas sesuatu
atau untuk melakukan sesuatu, sedangkan kewajiban adalah hal-hal yang
berhubungan dengan keharusan manusia untuk melakukan sesuatu. Berdasarkan
makna ini, oleh karenanya kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai
keharusan warga negara terhadap negaranya.

b. Hak dan kewajiban warga Negara menurut UUD 1945 terkait HAM
Ketentuan tentang Hak Asasi Manusia yang terdapat di dalam UUD NRI Tahun
1945 dapat dikatakan sangat lengkap. Ketentuan tersebut mengatur implementasi
hak asasi manusia, baik pada ranah pribadi maupun pada ranah publik. Adapun
beberapa hak yang diatur di dalam Pasal 28 A-J UUD NRI Tahun 1945 tersebut
sebagai berikut.
1. Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya (Pasal
28A).
2. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan perkawinan melalui
perkawinan yang sah (Pasal 28B (1)).
3. Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang, serta hak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28B(2)).
4. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar,
mendapat pendidikan, memperoleh manfaat Ipteks (Pasal 28C (1)).
5. Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif (Pasal 28C (2)).
6. Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan, dan kepastian hukum (Pasal
28D (1)).
7. Bekerja dengan imbalan dan perlakuan yang layak, mendapat kesempatan
yang sama dalam pemerintahan (Pasal 28D(3)).
8. Hak atas status kewarganegaraan (Pasal 28 D(4)).
9. Kebebasan beragama dan beribadah, memilih pekerjaan, memili
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di negara tertentu,
meninggalkannya, dan berhak kembali (Pasal 28E (1)).
10. Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran, dan
sikap sesuai hati nurani (Pasal 28E (2)).
11. Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat
(Pasal 28E (3)).
12. Hak atas komunikasi dan informasi (Pasal 28 F).
13. Hak atas perlindungan diri dan bebas dari penyiksaan (Pasal 28 G).
14. Hak atas kesejahteraan lahir batin; hak atas jaminan sosial; hak milik
(Pasal 28 H).
15. Hak untuk hidup, untuk tidak disiksa; bebas dari perlakuan diskriminatif;
hak budaya (Pasal 28 I).

c. Hak dan kewajiban bersifat timbal balik, bahwa warga negara memiliki hak dan
kewajiban terhadap negara, sebaliknya pula negara memiliki hak dan kewajiban
terhadap warga.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

BMP MKDU4111 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Bandung, 13 Mei 2023

Mega Seftiyani

Anda mungkin juga menyukai