Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Integrasi nasional merupakan suatu konsep yang mengarah pada terciptanyanya


keutuhanbangsa melalui penciptaan konsensus di antara keragaman yang ada. Melalui upaya
ini, setiap fenomena kemasyarakatan diharapkan dapat memberikan sumbangan maksimal
bagi eksistensi dan kemajuan bangsa. Ide pokok integrasi nasional adalah memaksimalkan
persamaan dan meminimalkan perbedaan dalam pendayagunaan potensi, pemenuhan aspirasi,
dan penanggulangan setiap masalah kebangsaan. Dengan demikian, integrasi nasional
merupakan suatu proses yang perlu terus dibina dan ditingkatkan, terutama karena sifatnya
yang dinamis sejalan dengan kondisi kehidupan politik nasional yang juga selalu
berkembang.

Seperti diketahui bahwa Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa yang


tertuang dalam Desain Induk Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010 – 2025 (Republik
Indonesia, 2010 : 1) telah menjadikan pembangunan karakter bangsa sebagai arus utama
pembangunan nasional. Hal ini mengandung arti bahwa setiap upaya pembangunan harus
selalu diarahkan untuk memberi dampak positif terhadap pembangunan karakter.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Apa itu Pengertian Integrasi Nasional,Jenis – jenis Integrasi (Vertikal dan Horisontal ),Potensi
diSintegrasi di indonesia  ?
 Bagaimana Proses berbangsa dan bernegara, munculnya kesadaran dan gerakan mencintai
bangsa dan negara Indonesia?
 Apa Karakteristik identitas nasional tentang nasionalisme, ciri khas nasionalisme Indonesia
yang bhinneka tunggal Ika dan pancasila?
 Tentang bangsa sejarah proses berbangsa nasional building and character building,empat
pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan bhinneka tunggal Ika?

1.3 TUJUAN

 Untuk mengetahui Pengertian Integrasi Nasional,Jenis – jenis Integrasi (Vertikal dan


Horisontal ),Potensi diSintegrasi di indonesia  
 Untuk mengetahui Proses berbangsa dan bernegara, munculnya kesadaran dan gerakan
mencintai bangsa dan negara Indonesia
 Untuk mengetahui Karakteristik identitas nasional tentang nasionalisme, ciri khas
nasionalisme Indonesia yang bhinneka tunggal Ika dan pancasila
 Untuk apa bangsa sejarah proses berbangsa nasional building and character building, empat
pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan bhinneka tunggal Ika?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi Nasional, Jenis – jenis Integrasi (Vertikal dan Horisontal ),Potensi di
Sintegrasi di indonesia

 Pengertian Integrasi Nasional 

Integrasi nasional adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam upaya penyatuan
berbagai bentuk kelompok sosial budaya ke dalam satu kesatuan wilayah kekuasaan. Ini
dilakukan dengan pembentukan identitas nasional di antaranya lambang negara, lagu
kebangsaan, perundang-undangan, dan lain sebagainya.

Perbedaan tersebut meliputi suku, budaya, bahasa, ras, agama, dan faktor kebangsaan
lain.Integrasi nasional sendiri menjadi hal yang penting bagi negara heterogen seperti
Indonesia.Menurut Saffroedin Bahar, integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh
unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.Sementara menurut Howard
Wriggins, integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi sesuatu yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak
menjadi satu bangsa.

 Jenis – jenis Integrasi (vertikal dan Horisontal)

Dalam dimensi vertikal integrasi berkaitan dengan upaya menyatukan persepsi,


keinginan dan harapan yang ada di antara pemerintah dan rakyatnya. Sedangkan dimensi
horizontal berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan di antara perbedaan-perbedaan
yang ada dalam masyarakat itu sendiri.

Adapun secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara


unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.

a. Hakikat Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah sebuah proses lanjut dari perasaan kesatuan bangsa. Terlebih
bangsa Indonesia tercipta dari perjalanan historis yang melahirkan kondisi kebersamaan
perasaan dan perasaan sependeritaan.Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi yaitu
dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Dalam dimensi vertikal integrasi berkaitan dengan
upaya menyatukan persepsi, keinginan dan harapan yang ada di antara pemerintah dan
rakyatnya.Sedangkan dimensi horizontal berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan di
antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Baik perbedaan wilayah,
suku, agama, budaya dan perbedaan lainnya.

b. Faktor- faktor Pembentuk dan Penghambat Integrasi Nasional

1. Faktor Pembentuk

Masih dari sumber yang sama, faktor pembentuk integrasi nasional ada faktor yang
mempengaruhi kemajuan suatu proses oleh seseorang maupun kelompok. Faktor pembentuk
integrasi nasional yaitu:

 Rasa senasib-seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.


 Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
 Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti
yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
 Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme
di kalangan bangsa Indonesia.
 Penggunaan bahasa Indonesia.
 Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia.
 Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
 Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan
yang kuat.
 Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
 Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.

2. Faktor Penghambat

Bak dua sisi koin, selain faktor pembentuk, ada juga faktor penghambat. Faktor
penghambat integrasi nasional yaitu:

 Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan


 Kurangnya toleransi antar sesama golongan
 Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing sebagai rakyat Indonesia
terhadap ancaman dan gangguan dari luar
 Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan

 Potensi di Sintegrasi di Indonesia

Persoalan integrasi/disintegrasi suatu nation-state bisa dikaji dari dua aspek. Pertama format
dasar nation-state itu sendiri. Dari segi ini, Indonesia diatas kertas (ketahuan) memiliki kerentanan
yang inherent.

2.2 Proses berbangsa dan bernegara, munculnya kesadaran dan gerakan mencintai bangsa dan
negara Indonesia

Di zaman modern ini, masyarakat Indonesia, khususnya para kalangan anak-anak muda
perlumemahami pentingnya membangun kesadaran yang kuat terkait praktik berbangsa dan
bernegara. Namun sayangnya, masih banyak orang yang belum paham tentang pengertian sadar
berbangsa dan bernegara. Sehingga nantinya dapat dipraktikkan secara langsung. Ditambah lagi,
beberapa contoh kesadaran berbangsa dan bernegara yang akan kita bahas di bawah ini dapat
dilakukan secara rutin.

 Masa sebelum kemerdekaan


Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan lebihberorientasi
padaperjuangan dalam melawan penjajah. Dari sejarah sejarah zamanSriwijaya pada abad VII dan
Kerajaan Majapahit abad XIII telah ada upaya untukmengidentifikasi nusantara. Namun para
penguasabelum memiliki kemampuan yang cukupuntuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai
yang menyebabkan kehancuran. Diselain itu kehancuran juga disebabkan karena kerajaan tradisional
tersebut belummemahami konsep kebangsaan dalam arti luas
 Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang

Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat Kaitan dengan hakikat pendidikan
kewarganegaraan,yaitu upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi
warganegara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan
kewajiban dalam bela negara,demi tidak kehidupan dan berkembang bangsa dan negara.Sehingga
dengan mencerdaskan kehidupan bangsa,memberi ilmu tentang tata negara,menumbuhkan
kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa,maka tidak sulit untuk menjaga tidak
kehidupan dan berkembang Indonesia dalam proses berbangsadanbernegara.
Faktor-Faktor Pendukung Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Beberapa faktor pendukung
untuk terciptanya kesadaran berbangsa dan bernegara :

1.Tingkat ke-amanahan seorang pejabat.

2.Pemerataan kesejahteraan setiap daerah.

3.Keadilan dalm memberikan hak dan kewajiban semua rakyat

4.Kepercayaan kepada wakil rakyat atau pemerintahan

5.Tegasnya hukum dan aturan pemerintahan.

6.Rasa memiliki dan bangga berbangsa Indonesia.

7.Menyadari bahwa berbangsa dan bernegara yang satu.

8.Mengetahui lebih banyak nilai positif dan kekayaan bangsa.

2.3 Karakteristik identitas nasional tentang nasionalisme, ciri khas nasionalisme Indonesia
yang bhinneka tunggal Ika dan pancasila

Identitas nasional adalah suatu konsep sosial yang mendasar sebagai ciri khas sebuah negara
yang membedakan satu negara dengan negara yang lain. Identitas secara harfiah memiliki arti ciri,
tanda, atau jati diri yang melekat. Sedangkan kata nasional mengacu kepada konsep kebangsaan
sebuah negara.Karakteristik identitas nasional menurut Anthony Smith, yaitu:

 Sejarah wilayah dan tanah air atau leluhur.


 Ingatan sejarah dan mitos yang sama.
 Sebuah kebersamaan atau common.
 Adanya hak-hak dan kewajiban yang sama bagi semua anggota.
 Ekonomi bersama dengan mobilitas teritorial bagi semua anggota.

Bhinneka Tunggal Ika seperti kita pahami sebagai motto Negara, yang diangkat dari penggalan
kakawin Sutasoma karya besar Mpu Tantular pada jaman Keprabonan Majapahit (abad 14) secara
harfiah diartikan sebagai bercerai berai tetapi satu. Motto ini digunakan sebagai ilustrasi dari jati diri
bangsa Indonesia yang secara natural, dan sosial-kultural dibangun diatas keanekaragaman. Ciri khas
nya adalah menghargai agama yg berbeda,menghargai suku dan adat yg berbeda.

Nasionalisme merupakan sikap yang penting untuk dikembangkan dalam berbangsa dan


bernegara.Negara yang rakyatnya menjunjung tinggi rasa nasionalisme akan menjadi bangsa yang
kuat.Istilah nasionalisme merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu nation, yang artinya
bangsa.Jika merujuk arti kata tersebut, nasionalisme dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan
dengan bangsa.Sementara bangsa sendiri adalah sebuah rumpun masyarakat yang tinggal di sebuah
teritorial yang sama dan mempunyai karakteristik yang hampir sama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah sebuah paham yang
mengajarkan untuk mencintai bangsanya sendiri.Dalam hal ini jelas jika nasionalisme sangat erat
kaitannya dengan mencintai negara, baik budaya, masyarakat, maupun tatanan yang ada di negara
tersebut.Jadi, dapat dikatakan bahwa orang yang mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi adalah
orang yang mencintai negaranya, Adjarian.
Ciri-Ciri Nasionalisme,Nasionalisme dapat dikenali dari ciri-cirinya.Nah, menurut Dr. Sudiyo,
ciri-ciri nasionalisme adalah:
1. Adanya persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Adanya organisasi modern yang sifatnya nasional.
3. Perjuangan yang dilakukan sifatnya nasional.
4. Nasionalisme bertujuan untuk kemerdekaan dan mendirikan suatu negara merdeka di mana
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
5. Nasionalisme lebih mengutamakan pikiran, sehingga pendidikan mempunyai peranan penting
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.4 Tentang bangsa sejarah proses berbangsa nasional building and character building, empat
pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan bhinneka tunggal Ika

Konsep empat pilar kebangsaan merupakan diperkenalkan saat Taufiq Kiemas menjabat Ketua
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014. Konsep ini dipandang sangat penting
bagi Indonesia dengan heterogenitasnya yang kompleks dan potensi disintegrasi yang tinggi.Ketua
Fraksi Gerindra MPR kala itu Martin Hutabarat menyebutkan gagasan pilar negara kebangsaan
Indonesia muncul untuk menjaga Indonesia agar tetap satu kesatuan berlandaskan Pancasila."Disini
lah muncul gagasan Empat Pilar berbangsa dan bernegara dari Ketua MPR, yang isinya menguraikan
pentingnya menjaga NKRI dengan mengamalkan Pancasila agar kita tidak terperosok mengikuti jejak
Uni Soviet dan Yugoslavia, yang pecah menjadi berpuluh-puluh negara," kata Martin kepada
detikcom, Senin (10/6/2013).Dalam sambutan buku "Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara" pimpinan MPR menyebutkan empat pilar adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus
dipahami oleh seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk
mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat.
Nilai-nilai luhur itu adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan dan Bhinneka Tunggal Ika. Penyebutan
empat pilar kehidupan berbangsa danbernegara menurut MPR tidaklah dimaksudkan bahwa keempat
pilar tersebut memiliki kedudukan yang sederajat.Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi, dan konteks
yang berbeda. Dalam hal ini, posisi Pancasila tetap ditempatkan sebagai nilai fundamentalberbangsa
dan bernegara.

Menurut MPR, pengamalan nilai-nilai empat pilar diharapkan dapat mengukuhkan jiwa
kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme generasi penerus bangsa untuk semakin mencintai dan
berkehendak untukmembangun negeri.

"Berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan yang terjadi di Indonesia saat ini disebabkan
abai dan lalai dalam pengimplementasian Empat Pilar itu dalam kehidupan sehari-hari," seperti yang
dikutip dari buku "Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara"

"Liberalisme ekonomi terjadi karena kita mengabaikan sila-sila dalam Pancasila terutama sila
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.Konflik horizontal terjadi karena kita lalai pada Bhinneka Tunggal Ika."

Berikut empat pilar negara kebangsaan Indonesia:

 Pancasila
Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia. Nama 'Pancasila' sendiri berasal dari dua kata
sansekerta, yakni 'Panca' yang berarti Lima dan 'Sila' yang berarti prinsip atau asa.Kelima prinsip
tersebut juga tercantum dalam paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.Adapun,
lima prinsip utama yang menyusun Pancasila adalah sebagai berikut:
-Ketuhanan yang Maha Esa
-Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
-Persatuan Indonesia
-Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
-Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat indonesia.
 UUD 1945

UUD 1945 pertama kali disusun rancangannya pada 29 April 1945. Untuk membuat undang-
undang ini, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) sengaja dibentuk.
Kemudian, pada 22 Juni 1945 dibentuk panitia sembilan. Mereka diketahui merancang Piagam
Jakarta yang kemudian menjadi naskah pembukaan UUD 1945.Pada 18 Agustus 1945 Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-undang Dasar
Republik Indonesia. Baru pada 29 Agustus 1945 Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
mengukuhkan pengesahan UUD 1945.
 NKRI

NKRI adalah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri dari Sabang
sampai Merauke. NKRI berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh
Ir Soekarno dan Moh Hatta.

NKRI menganut sistem republik dengan sistem desentralisasi. Hal itu sesuai dengan pasal 18
UUD 1945 di mana pemerintah daerah boleh menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang
pemerintahan oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

 Bhinneka Tunggal Ika

Bukan sekadar slogan, Bhineka Tunggal Ika merupakan gambaran dari bangsa Indonesia.
Adapun, 'Bhina' artinya pecah, 'Ika' artinya itu, 'Tunggal' artinya satu, sehingga Bhineka Tunggal Ika
berarti terpecah itu satu.

Slogan tersebut memiliki gambaran yang sesuai dengan Indonesia yang terdiri dari berbagai
pulau dari Sabang sampai Merauke. Walaupun terpisah, masyarakat merupakan satu kesatuan, yakni
warga negara Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu
negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui,
Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi
hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat,
namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang
baru.

3.2 Saran

Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional dapat
mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya konflik
perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun indonesia ini berbedabeda suku,
ras, agama, dan budaya, tetapi tetap indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai satu tujuan
untuk memakmurkan negara indonesia. Bagi pembaca diharapkan agar mengetahui apakah Integrasi
Nasional serta berbagai faktor yang mempengaruhi dan pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa
Indonesia. Dengan mengetahui pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia., diharapkan
kita bisa menjadi warga negara yang baik dan mampu melaksanakan proses pemersatuan perbedaan
perbedaan yang ada pada negara kita sehingga terciptanya keserasian dan tidak adanya konflik dalam
negara ini.

DAFTAR PUSTAKA
https://putriwindu.wordpress.com/2012/04/29/integrasi-nasional/

http://www.pengertianilmu.com/2015/07/normal-0-false-false-false-en-us-x-none27_93.html

http://www.habibullahurl.com/2015/05/faktor-faktor-pendorong-pendukung-dan-
penghambatintegrasi-nasional.html

http://silva.web.unej.ac.id/2015/09/14/pentingnya-integrasi-nasional-bagi-indonesia/

Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina, gramedia,
Jakarta.

Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Bumi aksara,
jakarta.

Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian.

Bohlan, (2005). Integrasi nasional. (http://www.basic-integrasi-nasional.org)

Diakses pada tanggal 21 November 2017. Nikolas, (2007).

Pentingnya integrasi nasional indonesia.

(http://www.education-penteingnyaintegrasi-nasional.org/wiki)

Diakses pada 21 November 2017

Anda mungkin juga menyukai