Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Rafli Dahlan

NIM : H071221104
Jurusan :

A. Identitas Nasional
Identitas nasional adalah sesuatu yang urgent bagi kehidupan bernegara. Karna
identitas merupakan suatu yang membedakan satu dengan lainnya. Identitas nasional
adalah sesuatu yang dapat menjaga eksistensi suatu bangsa. Dalam konteks Pendidikan
kewarganegaraan, Identitas dapat diartikan sebagai ciri-ciri atau karakteristik, sedangkan
nasional dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang lebih besar lebih dari
sekedar ras, bangsa, suku, dan agama. Jadi dapat diartikan, Identitas nasional adalah ciri-
ciri atau karakteristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan
bangsa Indonesia dengan lainnya.
1. Bentuk-Bentuk Identitas nasional Indonesia
Bentuk Identitas nasional bersifat sekunder, dalam artian karna sebelumnya sudah
terdapat identitas-identitas yang sudah terbentuk, terkait dengan suku bangsa seperti
suku, bangsa, dll.
Bentuk-bentuk identitas nasional ada 3 yaitu :
a. Identitas Fundamental, yaitu identitas yang penting dan mendasar, yaitu
Pancasila.
b. Identitas Instrumental, yaitu nilai-nilai, yang dimana nilai-nilai tersebut harus
diwujudkan dalam suatu yang konkrit Seperti, Bahasa, bendera, lambang, lagu,
dll.
c. Identitas Alamiah, yaitu sesuatu yang sudah ada dari awal dan dari dulu, berupa
wilayah-wilayah kepulauan yang ada di Indonesia.
2. Sumber-Sumber Identitas Nasional
a. Historis, Secara Historis, identitas nasional Indonesia ditandai Ketika munculnya
kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa
asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan nasional.
b. Sumber sosiologis, Identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,
komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah, baik melalui perjalanan
Panjang menuju Indonesia Merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca
kemerdekaan.
c. Sumber Politis, Secara Politis bentuk identitas nasional Indonesia menjadi penciri
atas pembangun jati diri bangsa Indonesia yang ada dalam konstitusi kita dan ada
undang-undangnya, yaitu dari aspek hukum meliputi Bendera, Bahasa, Lambang,
dan Lagu Kebangsaan.
3. Esensi dan urgensi
Esensi dan Urgensi Identitas nasional tidak hanya bersifat fisik tetapi merupakan
cerminan dalam bentuk wujud psikis yang mencerminkan watak dan perilaku Bangsa
Indonesia sehingga dapat dibedakan dengan bangsa Lain dan dapat mempersatukan
bangsa Indonesia.
4. Dinamika dan tantangan
Di era globalisasi dan teknologi informasi yang sudah canggih, interaksi menjadi
semakin hilang dan semakin intens, yang dimana dapat mempengaruhi identitas suatu
bangsa. Saat ini Pancasila sulit dimarginalkan di dalam semua kehidupan masyarakat
Indonesia karena Pancasila dijadikan sebagai doktrin dan kendaraan politik, sehingga.
Semua Unsur formal Identitas nasional perlu dipahami, diamalkan, dan
diperlakukan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Sekarang
Permasalahannya terletak pada sejauh man Warga Negara Indonesia memahami dan
menyadari dirinya sebagai warga Negara yang baik. Permasalahan juga datang dari
penyelenggara negara yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan
perundang-undangan, karna jika peraturannya sudah bagus dan diterjemahkan sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila dan tidak dibuat atas dasar kepentingan kelompok
golongan.

B. Integritas Nasional
Integrasi Nasional yaitu bagaimana bisa menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada.
Integrasi bisa terwujud jika Adanya kesadaran akan identitas negara yang dimiliki
bersama oleh warga negara. Integrasi nasional merupakan proses mempersatukan bagian-
bagian, unsur atau elemmen yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan yang lebih
bulat, sehingga menjadi satu bangsa.
1. Jenis-Jenis Integrasi nasional
a. Integrasi Bangsa, menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya
dan sosial dalam satu kesatuan, salah satunya yaitu dengan adanya satu Bahasa
yaitu Bahasa indonesia
b. Integrasi wilayah, yaitu menunjuk pada masalah pembentukan wewenang
kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang
beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
c. Integrasi elit-massa, yaitu menunjuk pada masalah penghubungan antara
pemerintah dengan yang diperinntah. Yaitu dengan cara Mendekatkan perbedaan-
perbedaan mengenai aspirasi nilai pada kelompok elit dan massa
d. Integrasi Nilai, yaitu menunjuk pada adanya nilai atau standar dalam masyarakat
yang diperlukan dalam memelihara tertib sposial, yang dimana setiap generasi
memiliki perbedaan persepsinya tentang nilai-nilai tersebut.
e. Integrasi tingkah laku, yaitu menunjuk pada penciptaan tingkah laku dan prilaku
yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan Bersama yaitu dengan
mengarahkan perilaku dengan norma yang ada.
2. Realisasi nasional
a. Aspek Politik, yaitu bahu membahu antara pemimpin dengan rakyat, dan juga
antara rakyat dengan rakyat.
b. Ekonomi, yaitu membangun ekonomi yang baik diseluruh wilayah Indonesia
tidak membedakan wilayah satu dengan lainnya.
c. Sosial budaya, yaitu bagaimana mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial
yang ada dinegara, seperti suku yang berbeda, ras yang berbeda, dan agama yang
berbeda.
3. Integrasi VS Disintegrasi
Jika Integrasi menyiratkan adanya keterpaduan, kesatuan dan kesepakatan atau
konsesnsus, Disintegrasi menyiratkan adanya keterpecahan, pertentangan, dan
konflik. Salah satu hal yang dapat mnciptakan disintegrasi yaitu Kesenjangan
Ekonomi.
4. Model-model Integrasi
Model Integrasi yang berlangsung di Indonesia adalah Model integrasi Imperium,
Majapahit, Model Itegrasi colonial, dan Model Integrasi Nasional Indonesia. Yang
penting dalam model-model integrasi tersebut adalah bagaimana lahirnya kesadaran
untuk Bersama, Bersama bukan karna takut, bukan karna merasa terjajah, tetapi
Bersama karna adanya keinginan untuk membangun sebuah hal yang lebih baik dalam
satu wadah yang sama. Wadah yang dapat menciptakan keadilan dan keamanan yang
dimana kepentingan kita terwadahi didalamnya sehingga terciptanya keamanan dan
ketertiban.
5. Urgensi
Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan identitas
Bersama, menguatkan identitas nasional, dan membangun persatuan bangsa.
6. Dinamika dan Tantangan Integrasi nasional
Dinamika Integrasi sejalan dengan tantangan zaman, contohnya :
a. Contoh Integrasi bangsa, yaitu pada 15 Agustus 2005 pemerintah Indonesia
berhasil secara damai mengajak Gerakan aceh merdeka untuk Kembali bergabung
dan setia memegang teguh kedaulatan Bersama NKRI
b. Contoh Integrasi Wilayah, yaitu pemerintah Indonesia mengumumkan kedaulatan
wilayah Indonesia dalam Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Dengan
adanya deklarasi tersebut maka terjadi integrasi wilayah territorial Indonesia.
Dalam upaya mewujudkan integgrasi nasional , tantangan yang dihadapi dating
dari dimensi Vertikan dan Horizontal. Tantangan berkenaan dengan pembelahan
Horizontal berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. Dan tantangann
dalam dimensi vertical berupa celah perbedaan antara elite dan massa, dimana latar
belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang
cenderung berpandanngan tradisional
Di era Globalisasi tantangan itu ditambah oleh adanya tarikan global dimana
keberadaan negara-bangsa sering dirasa terlaluu sempit untuk mewadahi tuntutan dan
kecenderungan global.

Anda mungkin juga menyukai