Anda di halaman 1dari 7

Identitas Nasional

PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, yang wilayahnya terbentang dari Sabang
sampai Merauke, harus mempunyai jati diri bangsa yang dapat diakui dan dibedakan dengan
bangsa lain. Identitas nasional mempunyai kemampuan untuk mempertahankan eksistensi dan
kelangsungan hidup suatu bangsa, sehingga bangsa tersebut dapat menikmati kewibawaan dan
kehormatan sebagai bangsa yang setara dengan bangsa lain. Identitas nasional sebagai jati diri
bangsa lahir dari proses kebangsaan yang sangat panjang, mulai dari masa penjajahan hingga
kemerdekaan. Namun, dengan perubahan sosial, ekonomi, politik dan budaya yang melekat
sepanjang sejarah suatu bangsa, tidak mungkin kita bisa lepas dari konteks perubahan global
dalam hubungan internasional. Menurut Fukuyama, perubahan global ini akan membawa
perubahan ideologi, khususnya dari ideologi spesifik menjadi ideologi universal, dan dalam
kondisi ini kaum kapitalis akan menguasainya secara efektif.
Mengatasi perubahan-perubahan ini sangat bergantung pada kemampuan masing-masing negara
dalam meresponsnya. Suatu negara yang dihadapkan pada pengaruh budaya asing akan
menghadapi tantangan dan tanggapan. Jika tantangannya lebih besar daripada responsnya maka
bangsa ini akan musnah. Namun, jika tantangan yang dihadapi lebih kecil dibandingkan
kemampuan untuk menghadapinya, maka suatu negara tidak akan mampu menjadi bangsa yang
inovatif. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi, maka
kita harus terus menempatkan dan menjaga jati diri bangsa yang merupakan jati diri bangsa
Indonesia sebagai landasan bagi pengembangan kreativitas budaya di seluruh dunia.
Suatu bangsa memerlukan identitas nasional atau jati diri bangsa sebagai pengenalan dan
penjelasan wataknya kepada bangsa lain. Identitas nasional pada hakikatnya merupakan ekspresi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam segala aspek kehidupan berbangsa
dengan ciri khas yang berbeda dengan suku bangsa lain dalam kehidupannya. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap bangsa di dunia mempunyai jati diri masing-masing
berdasarkan keunikan, sifat, ciri khas dan kepribadiannya.
Sulit mendefinisikan identitas nasional Indonesia jika digambarkan hanya berdasarkan ciri
fisiknya saja. Ingatlah bahwa negara Indonesia memiliki banyak unsur ras, budaya, agama, dan
kepribadian yang berbeda sejak asal usulnya. Oleh karena itu, untuk memahami jati diri dan
kepribadian bangsa Indonesia, memahaminya secara statis saja tidak cukup, namun juga harus
memahaminya dalam konteks yang dinamis.
A. PEMBAHASAN

Identitas nasional Indonesia dapat dirumuskan pembidangannya dalam tiga bidang


sebagai berikut10: Pertama, identitas fundamental, yakni pancasila sebagai filsafat
bangsa, hukum dasar, pandangan hidup, etika politik, paradigma pembangunan. Kedua,
identitas instrumental, yang meliputi UUD 1945 sebagai konstitusi negara, bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan, Garuda Pancasila sebagai lambang negara, Sang
Saka Merah Putih sebagai bendera negara, Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan
negara, dan Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan. Ketiga, identitas alamiah yang
meliputi Indonesia sebagai negara kepulauan dan kemajemukan terhadap sukunya,
budayanya, agamanya. Berikut komponen-komponen identitas nasional.

a. Komponen – komponen identitas nasional.

1. Bahasa:
Bahasa adalah salah satu komponen utama dalam identitas nasional suatu negara.
Bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai pemersatu
masyarakat dalam suatu wilayah. Bahasa mencerminkan sejarah, nilai-nilai
budaya, dan cara berpikir suatu bangsa. Contohnya, di Indonesia, bahasa resmi
adalah Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa yang digunakan untuk
komunikasi nasional. Bahasa ini dipilih sebagai bahasa resmi karena dapat
menyatukan beragam kelompok etnis dan bahasa daerah yang ada di Indonesia.

2. Sejarah:
Sejarah adalah bagian penting dari identitas nasional suatu negara. Warisan
sejarah mencakup peristiwa penting, tokoh-tokoh bersejarah, dan perjuangan
yang membentuk negara itu. Contoh, perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui
perang melawan penjajah Belanda dan Jepang adalah salah satu elemen kunci
dalam identitas nasional Indonesia. Peristiwa-peristiwa sejarah seperti Proklamasi
Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dan peran tokoh seperti Soekarno dan Hatta
menjadi simbol sejarah penting Indonesia.

3. Budaya:
Budaya mencakup nilai-nilai, tradisi, seni, musik, tarian, makanan, dan praktik-
praktik sehari-hari yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Identitas
budaya mencerminkan cara hidup suatu bangsa. Contoh, di Indonesia, budaya
tradisional seperti tarian kecak, batik, wayang kulit, dan masakan khas seperti
rendang adalah bagian dari identitas budaya nasional yang diwariskan dari
generasi ke generasi.

4. Negara, Bendera, dan Lambang:


Negara, bendera, dan lambang juga merupakan elemen kunci dalam identitas
nasional. Negara adalah entitas politik yang mengatur masyarakat dan wilayah
tertentu. Bendera nasional adalah simbol visual yang mengidentifikasi negara
tersebut, sementara lambang atau lambang nasional mencerminkan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip yang dipegang oleh negara tersebut. Contoh, di Indonesia,
bendera merah-putih dan lambang Garuda Pancasila adalah simbol-simbol
nasional yang sangat penting dalam identitas negara.

Setiap negara memiliki kombinasi unik dari faktor-faktor ini yang membentuk
identitas nasionalnya. Identitas nasional mencerminkan sejarah, budaya, dan
nilai-nilai yang melekat dalam masyarakat dan menjadi ciri khas yang
membedakan suatu bangsa dari yang lain.

b. pentingnya identitas nasional.


Identitas nasional memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang kuat,
karakter yang kuat, serta menjaga kedaulatan suatu negara. Mari kita bahas lebih
detail untuk setiap aspek ini:

1. Membangun Identitas Bersama.


Identitas nasional membantu dalam membangun rasa identitas bersama di antara
warga negara. Ini mengacu pada perasaan bahwa individu-individu dalam suatu
negara memiliki persamaan dalam nilai-nilai, tujuan, dan makna sebagai bagian
dari suatu komunitas yang lebih besar. Ini adalah penting karena dapat
mengurangi konflik internal dan meningkatkan rasa persatuan. Ketika orang
merasa terhubung melalui identitas nasional, mereka cenderung lebih mungkin
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, seperti pembangunan negara,
kesejahteraan sosial, dan perlindungan hak asasi manusia.

2. Pembangunan Karakter.
Identitas nasional memainkan peran kunci dalam pembentukan karakter warga
negara. Ini menciptakan kerangka etika dan nilai-nilai yang memandu tindakan
individu. Karakter yang kuat dalam masyarakat, terutama karakter yang
didasarkan pada nilai-nilai positif dan etika yang terkait dengan identitas
nasional, sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang berbudaya dan
bertanggung jawab. Misalnya, nilai-nilai Pancasila di Indonesia, seperti keadilan
sosial dan demokrasi, membentuk karakter warga negara yang peduli dan
bertanggung jawab.

3. Menjaga Kedaulatan.
Identitas nasional juga memainkan peran dalam menjaga kedaulatan suatu
negara. Kedaulatan adalah kemampuan suatu negara untuk mengatur dan
menjalankan urusan dalam wilayahnya tanpa campur tangan eksternal yang
tidak diinginkan. Identitas nasional yang kuat dapat memperkuat kesatuan dan
kohesi masyarakat, sehingga masyarakat lebih bersedia dan mampu untuk
melindungi kedaulatan negara. Identitas nasional yang kuat juga dapat
membantu masyarakat mengatasi ancaman dari luar dan menjaga integritas
wilayah serta keamanan nasional.

Dengan demikian, identitas nasional adalah elemen penting dalam membangun


persatuan, karakter yang kuat, dan menjaga kedaulatan suatu negara. Hal ini
berkontribusi pada kestabilan sosial, penguatan nilai-nilai positif, serta
keberlanjutan dan keberhasilan suatu negara dalam menghadapi tantangan
internal dan eksternal.

c. Peran Pendidikan dalam Membangun Identitas Nasional.


Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas
nasional. Berikut adalah beberapa peran kunci pendidikan dalam proses ini.

1. Mendidik Generasi Penerus:


Pendidikan adalah cara utama untuk mewariskan nilai-nilai, budaya, dan sejarah
nasional kepada generasi penerus. Melalui pendidikan, generasi muda belajar
tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang membentuk identitas nasional.
Mereka juga belajar tentang sejarah negara dan tokoh-tokoh bersejarah yang
memainkan peran penting dalam pembentukan negara. Contohnya, dalam
pelajaran sejarah di Indonesia, siswa mempelajari perjuangan kemerdekaan dan
tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Hatta yang memainkan peran besar dalam
mendirikan negara ini.

2. Menghargai Keberagaman.
Pendidikan juga berperan dalam mengajarkan pentingnya menghargai
keberagaman yang ada dalam suatu negara. Dalam banyak negara, terdapat
beragam kelompok etnis, agama, bahasa, dan budaya. Pendidikan yang baik
harus mengajarkan kepada siswa bahwa keberagaman adalah kekayaan, bukan
ancaman, dan bahwa masyarakat yang beragam dapat hidup bersama dalam
harmoni. Misalnya, di India, pendidikan mempromosikan gagasan "Unity in
Diversity" (persatuan dalam keberagaman) sebagai bagian dari identitas
nasional.

3. Membentuk Kesadaran Nasional.


Pendidikan dapat membantu dalam membentuk kesadaran nasional di kalangan
warga negara. Melalui kurikulum pendidikan, siswa dapat memahami hakikat
negara mereka, prinsip-prinsip dasar, serta hak dan kewajiban mereka sebagai
warga negara. Mereka dapat mengembangkan rasa cinta dan tanggung jawab
terhadap negara mereka. Contoh nyata adalah kurikulum wajib yang mencakup
pelajaran tentang sejarah, konstitusi, dan simbol-simbol nasional yang bertujuan
untuk memperkuat kesadaran nasional.
Dengan kata lain, pendidikan memiliki peran sentral dalam membentuk identitas
nasional dengan mengajarkan nilai-nilai, menghargai keberagaman, dan
mengembangkan kesadaran nasional di antara generasi muda. Pendidikan yang
efektif dalam konteks ini dapat berkontribusi pada pembentukan masyarakat
yang berbudaya, berwawasan, dan bertanggung jawab, yang merasa terhubung
dengan identitas nasional mereka dan siap menjaga serta memajukan nilai-nilai
tersebut di masa depan.

d. Tantangan dalam Memperkuat Identitas Nasional.


1. Pengaruh Media Sosial.
Pengaruh media sosial yang besar dalam kehidupan sehari-hari saat ini dapat
menjadi tantangan dalam memperkuat identitas nasional. Media sosial
memungkinkan penyebaran ide dan informasi dengan cepat, yang dapat
menghasilkan beragam pandangan dan gagasan. Terkadang, ini dapat
mengaburkan garis-garis identitas nasional dengan pengaruh budaya dan nilai-
nilai dari luar. Tantangan ini memerlukan upaya untuk memastikan bahwa
identitas nasional dipromosikan dan diperkuat melalui platform media sosial,
dan bukan sebaliknya.

2. Masyarakat Multikultural.
Di negara-negara dengan masyarakat multikultural yang kuat, tantangan utama
adalah bagaimana mengintegrasikan keberagaman ini ke dalam identitas
nasional tanpa mengorbankan identitas etnis, budaya, atau agama individu.
Masyarakat multikultural memerlukan pendekatan inklusif yang menghargai
semua kelompok budaya dan etnis, sambil tetap mempromosikan nilai-nilai yang
bersama-sama membentuk identitas nasional. Pendidikan multikultural dan
kebijakan inklusi dapat membantu mengatasi tantangan ini.

3. Masalah Generasi Muda.


Generasi muda seringkali menghadapi tantangan dalam mengembangkan rasa
identitas nasional yang kuat. Faktor-faktor seperti globalisasi, konsumerisme,
dan ketidakpedulian politik dapat menghambat pembentukan identitas nasional
yang kuat. Pendidikan, pengembangan karakter, dan pelibatan aktif generasi
muda dalam proses politik dan sosial dapat membantu mengatasi masalah ini
dan memperkuat rasa identitas nasional di kalangan generasi muda.

e. Upaya Membangun Kesadaran Identitas Nasional.


1. Pendidikan Nasionalis.
Pendidikan nasionalis adalah upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai, sejarah,
dan identitas nasional ke dalam kurikulum pendidikan. Hal ini dapat mencakup
pelajaran tentang sejarah negara, simbol-simbol nasional, serta nilai-nilai yang
mendasari negara tersebut. Pendidikan nasionalis bertujuan untuk membantu
siswa memahami pentingnya identitas nasional dan bagaimana mereka dapat
berkontribusi untuk memperkuatnya.

2. Kampanye Nasionalisme.
Kampanye nasionalisme adalah upaya pemerintah atau kelompok masyarakat
untuk mempromosikan rasa nasionalisme di kalangan warga negara. Ini dapat
melibatkan kampanye media, perayaan nasional, atau kegiatan sosial yang
menekankan persatuan, patriotisme, dan cinta terhadap negara. Kampanye
semacam ini bertujuan untuk menggalang dukungan publik untuk identitas
nasional dan membangun kesadaran nasional yang kuat.

3. Menumbuhkan Rasa Bangga.


Salah satu cara efektif untuk memperkuat identitas nasional adalah dengan
menumbuhkan rasa bangga di kalangan warga negara terhadap sejarah, budaya,
dan pencapaian negara mereka. Ini bisa dilakukan melalui pengenalan terhadap
prestasi nasional, baik dalam bidang olahraga, seni, ilmu pengetahuan, atau
sektor lainnya. Ketika warga negara merasa bangga dengan identitas nasional
mereka, mereka lebih cenderung untuk merawat dan mempertahankan nilai-nilai
tersebut.

Semua tiga upaya ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran identitas nasional,
mengembangkan rasa cinta terhadap negara, dan meningkatkan partisipasi aktif
warga negara dalam mempertahankan serta memajukan identitas nasional.

B. KESIMPULAN
disimpulkan bahwa identitas nasional Indonesia terdiri dari tiga bidang: identitas
fundamental, identitas instrumental, dan identitas alamiah. Komponen-komponen
identitas nasional Indonesia meliputi bahasa, sejarah, budaya, negara, bendera, dan
lambang. Identitas nasional memainkan peran penting dalam membangun persatuan,
karakter, dan menjaga kedaulatan.

Pendidikan memainkan peran kunci dalam membentuk identitas nasional dengan


mendidik generasi penerus, mengajarkan menghargai keberagaman, dan membentuk
kesadaran nasional. Terdapat pula sejumlah tantangan, termasuk pengaruh media sosial,
masyarakat multikultural, dan masalah generasi muda.

Upaya untuk memperkuat identitas nasional melibatkan pendidikan nasionalis, kampanye


nasionalisme, dan upaya menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas nasional. Semua
upaya ini bertujuan untuk membangun kesadaran identitas nasional yang kuat dan
meningkatkan partisipasi warga negara dalam mempertahankan serta memajukan
identitas nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Rohman, A., & Ningsih, Y. E. (2018, October). Pendidikan multikultural: penguatan identitas nasional di
era revolusi industri 4.0. In Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin (Vol. 1, pp. 44-50).

Sudargini, Y., & Purwanto, A. (2020). Pendidikan pendekatan multikultural untuk membentuk karakter dan
identitas nasional di era revolusi industri 4.0: a literature review. Journal of Industrial Engineering
& Management Research, 1(3), 299-305.

Hendrizal, H. (2020). Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terkini. Pelita Bangsa Pelestari
Pancasila, 15(1), 1-21.

Antari, L. P. S. (2019). Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional Indonesia. Stilistika: Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Seni, 8(1), 92-108.

Setyadi, R., & Ruslan, A. (2021). Globalisasi: tantangan dan upaya merawat identitas
nasional. RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 3(1), 73-78.

Anda mungkin juga menyukai