Anda di halaman 1dari 7

IDENTITAS DAN INTEGRASI NASIONAL

Nama: Shelomyta D Dawidica


NIM: F041231125

ABSTRAK
Paper ini membahas tentang pentingnya identitas dan integrasi nasional dalam memperkuat kesatuan
bangsa. Identitas nasional merupakan landasan persatuan masyarakat dalam suatu negara, sedangkan
integrasi nasional merupakan kunci utama dalam membangun persatuan dan kesatuan. Melalui
tinjauan konsep identitas dan integrasi nasional, paper ini juga akan menjelaskan peran pemerintah,
lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam memperkuat identitas dan integrasi nasional untuk
menciptakan keharmonisan dalam keberagaman.
Kata kunci: Identitas Nasional, Integrasi Nasional, Kesatuan Bangsa, Pemerintah, Pendidikan,
Masyarakat.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Identitas dan integrasi nasional adalah dua aspek yang saling berkaitan dalam perannya
membangun kesatuan negara. Identitas nasional mencakup nilai nilai budaya, sejarah, dan simbol
yang menjadi ciri khas suatu bangsa, sedangkan integrasi nasional memfokuskan pada upaya
untuk menyatukan berbagai perbedaan yang ada untuk menciptakan suatu kesatuan. Indonesia
dengan keragaman suku, bahasa, agama, dan budaya menjadikan identitas dan integrasi nasional
memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan keutuhan negara.
Identitas nasional mencerminkan jati diri suatu bangsa yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Untuk memperthankan idenitas nasional suatu bangsa,dapat dilakukan melalui pendidikan
karakter, pelestarian budaya, serta peningkatan kesadaran akan sejarah bangsa.

Integrasi nasional menuntut adanya kesadaran untuk saling menghormati dan bekerja sama di
antar berbagai kelompok masyarakat. Penguatan integrasi nasional menjadi hal yang sangat
penting bagi kita rakyat Indonesia dengan berbagai macam suku budaya agar tidak tejadi
perpecahan yang akan mengancam persatuan.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa definisi dari identitas dan integrasi nasional

2. Mengetahui apa saja faktor pembentuk identitas dan integrasi nasional


3. Mengetahui bagaimana peran pemerintah, pendidikan, dan masyarakat dalam memperkuat
identitas dan integrasi nasional
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Identitas dan Integrasi Nasional


“Identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain. Identitas nasional menjadi hal yang
tidak dapat dipisahkan dengan jati diri atau kepribadian suatu bangsa. Secara filosofis, identitas
nasional adalah ciri yang dimiliki suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Identitas
nasional dalam konteks bangsa atau negara cenderung mengacu pada kebudayaan, adat istiadat, serta
karakter khas suatu negara. Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah
manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa
(nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas itu suatu bangsa berbeda dengan bangsa
lain dalam kehidupannya.
Idenitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan, seperti:
Pancasila, Bendera Merah Putih, bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia, semboyan negara yaitu
Bhinneka Tunggal Ika, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta bentuk Ngeara
Kesatuan Republik Indonesia. Identitas nasional dapat diartikan sebagai sebuah kesatuan yang
dikaitkan dengan nilai-nilai yang ada di tanah air. Nilai- nilai tersebut memperlihatkan ciri khas yang
berbeda dengan bangsa-bangsa lain, atau umumnya dikenal dengan nasionalisme.

Integrasi berasal dari Bahasa Inggris, yakni integrate yang artinya menyatupadankan,
menggabungkan, dan mempersatukan. Sementara itu, nasional dalam Bahasa Inggris adalah
nation, yang berarti berkaitan dengan bangsa. Integrasi nasional adalah upaya atau proses yang
menyatukan berbagai unsur atau kelompok yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa
Indonesia yang utuh dan berdaulat. Konsep ini sangat penting untuk stabilitas politik, sosial, dan
ekonomi dari suatu negara yang memiliki banyak keragaman dalam sisi latar belakang
masyarakatnya. Menurut J. Soedjati Djiwandono, integrasi nasional adalah cara ntuk
mempertahankan kesatuan nasional secara umum dan memperhatikan hak untuk menentukan
nasib sendiri. Indonesia dengan beragam perbedaan budaya dan adat istiadat memerlukan
integrasi nasional guna mengatasi tantangan yang dapat menyebabkan perpecahan bangsa.
Adapun konsep integrasi nasional terdiri dari integrasi vertikal yang berkaitan dengan bagaimana
pemerintah pusat dan daerah dapat terintegrasi, sedangkan integrasi horizontal berkaitan dengan
pembangunan identitas nasional yang sama meskipun terdapat perbedaan agama, suku, dan
identitas.
2.2 Faktor Pembentuk Identitas dan Integrasi Nasional
Faktor – faktor pembentuk Identitas Nasional meliputi:

1. Faktor Objektif
Faktor ini meliputi faktor geografis dan demografis. Kondisi geografi yang membentuk
indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki iklim tropis. Indonesia juga terletak di
wilayah Asia Tenggara, hal ini mempengaruhi adanya perkembangan kehidupan ekonomi,
sosial, dan budaya bangsa Indonesia.

2. Faktor Subjektif
Faktor ini meliputi faktor sosial, politik, kebudayaan, dan juga sejarah yang dimiliki bangsa
Indonesia. Faktor ini mempengaruhi proses terbentuknya masyarakat Indonesia dan juga
identitas bangsa Indonesia.

3. Faktor Primer
Faktor ini meliputi etnis, teritorial, bahasa, dan juga agama. Indonesia sendiri pun
merupakan bangsa dengan beragam budaya, bahasa, dan agama. Meskipun unsur – unsur
tersebut berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing, namun hal tersebut juga bisa
menyatukan masyarakat menjadi bangsa Indoneisa.

4. Faktor Pendorong
Faktor ini meliputi komunikasi dan teknologi, seperti lahirnya angkatan bersenjata dalam
kehidupan negara. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam suatu bangsa merupakan identitas
nasional yang dinamis. Pembentukan identitas nasional yang dinamis sangat dipengaruhi
oleh kemampuan dan prestasi masyarakat Indonesia. Semuanya tergantung apakah bangsa
Indonesia mau dan mampu membangun bangsa untuk memajukan negara Indonesia.

5. Faktor Penarik
Faktor ini meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem pendidikan. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang sudah ditetapkan menjadi bahasa nasional dan kesatuan nasional.
Masing-masing suku yang ada di Indonesia masih tetap menggunakan bahasa dari
daerahnya masing-masing.

6. Faktor Reaktif
Faktor ini meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga penindasan. Seperti yang sudah
diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah ratusan tahun oleh bangsa asing. Hal ini
mewujudkan memori bagi rakyat Indonesia, memori akan perjuangan, penderitaan, dan
semangat yang hadir dalam masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan
antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat
dalam proses integrasi nasional.

Faktor – Faktor pembentuk Integrasi Nasional meliputi:


1. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila
dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia.
5. Penggunaan bahasa Indonesia.
6. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan Tanah Air
Indonesia.
7. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
8. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang
kuat.
9. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10. Adanya rasa cinta Tanah Air dan mencintai produk dalam negeri.
2.3 Peran Pemerintah, Pendidikan, dan Masyarakat dalam memperkuat identitas dan
integrasi nasional

Pemerintah memiliki peran sentral dalam menciptakan kebijakan-kebijakan yang mendukung


identitas dan integrasi nasional. Pemerintah perlu melakukan upaya untuk mempersatukan
bangsa, salah satunya melalui kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah. Pemerintah
memberikan ruang bagi daerah-daerah untuk membangun dan menjaga nilai-nilai budaya lokal
sebagai pemersatu nasional.

Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan pemahaman akan keberagaman serta
semangat persatuan. Pendidikan menjadi wadah penting dalam menanamkan nilai-nilai
kebangsaan dalam diri siswa supaya timbul karakter identitas nasional, terutama pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan harus menumbuhkan rasa kesadaran nasionalisme di kalangan
generasi muda. Melalui pendidikan kewarganegaraan, siswa belajar tentang sejarah, budaya, dan
nilai-nilai yang mendasari keberadaan negara, serta generasi muda dapat mengembangkan rasa
kebangsaan, menghargai keanekaragaman budaya, berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik
dan sosial, serta memperkuat persatuan dan solidaritas dakam masyarakat.

Masyarakat juga memiliki peran aktif dalam memperkuat idenitas dan integrasi nasional melalui
dialog antar kelompok, kerjasama lintas agama dan suku, serta partisipasi dalam kegiatan-
kegiatan bersama. Masyarakat dapat melakukan upaya seperti meningkatakan kesadaran akan
pentingnya toleransi dan kebersamaan, menghormati keberagaman budaya dan suku, serta
membangun jaringan kerja sama antar berbagai kelompok masyarakat dalam satu daerah atau
antardaerah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Meskpun pentingnya identitas dan integrasi nasional diakui, terdapat berbagai tantangan dalam
upaya penguatan kedua aspek ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya konkret seperti
pembentukan kebijakan inklusif, peningkatan literasi multikultural, serta pemberdayaan
masyarakat untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Identitas dan integrasi nasional merupakan fondasi utama dalam membangun kesatuan bangsa.
Melalui pemahaman yang mendalam akan konsep-konsep tersebut serta upaya konkret dari
berbagai pihak terkait, diharapkan Indonesia dapat terus memperkuat identitas dan integrasinya
guna menciptakan masyarakat yang harmons dalam keberagaman.

DAFTAR PUSTAKA

Gramedia Blog. (n.d.). Identitas Nasional: Pengertian, Faktor, Jenis, dan Unsur-unsurnya
Gramedia Blog. (n.d.). Integrasi Naional: Pengertian, Konsep, Syarat, Faktor Pembentuk, dan
Penghambatnya
https://jurnal.uns.ac.id
https://jmi.ipsklipi.go.id

Anda mungkin juga menyukai