Anda di halaman 1dari 2

Identitas Nasional, Politik Identitas, Integritas Nasional

Varayssha Zakiy Xatriapradnya

122231049

1. Identitas Nasional

Identitas nasional adalah kepribadian atau jati diri nasional yang berupa ciri khas suatu bangsa,
yang membedakan satu bangsa dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional bersifat buatan
dari hasil manifestasi nilai – nilai budaya dari ratusan suku di Indonesia kemudian dihimpun
dalam satu kesatuan, Bentuk identitas nasional dapat berupa adat istiadat, bahasa nasional,
lambang negara, bendera negara, termasuk juga ideologi nasional.

Identitas nasional memiliki bermacam jenis, yakni, Identitas Fundamental. Identitas


Fundamental; yaitu pancasila yang merupakan falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi
negara. identitas instrumental yang berisi uud 1945 dan tata perundangannya, bahasa indonesia,
lambang negara, bendera negara, lagu kebangsaan Indonesia Raya. Identitas Instrumental yang
berarti alat yang digunakan untuk mengatur kehidupan negara, contoh dari identitas instrumental
di Indonesia adalah UUD 1945, Bahasa Indonesia, burung garuda, bendera Indonesia. Lalu
identitas alamiah yang berarti identitas yang dimiliki dalam bentuk fisik seperti, keberaaman ras,
suku, agama, kebudayaan, serta bentuk negara kepulauan.

Fungsi dari identitas nasional sendiri adalah sebagai tanda pengenal dari satu negara ke negara
lainnya, sebagai alat pemersatu bangsa sehingga tercipta rasas nasionalisme, sebagai landasan
negara.

Akibat krisis identitas nasional antara lain, warga relatif lebih condong membelanjakan banyak
hal atau konsumtif terhadap produk luar negeri dibandingkan dalam negeri, budaya banyak yang
dicuri tanpa sepengetahuan warga.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah krisis identitas nasional antara lain,

1. Memupuk rasa cinta tanah air dengan cara lebih mencintai produk lokal contohnya

2. Menjaga jiwa nasionalisme dan patriotisme

3. Menerapkan nilai pancasila, seperti bergotong – royong, musyawarah warga serta cinta tanah
air
2. Integrasi Nasional

Integrasi nasional merupakan proses menyatukan keseluruhan bangsa menjadi suatu keutuhan.
Secara etimologi, integrasi nasional diambil dari kata ”integrate” yang artinya memberi tempat
dalam keseluruhan, dan “nation” yang artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan. Faktor
pembentuk rasa integrasi nasional antara lain adalah rasa senasib sepenangungan, rasa cinta
tanah air dan mencintai produk dalam negeri, semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa,
bahasa, dan tanah air Indonesia, Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni
pancasila, jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan.

Ada pula faktor penghambat dari terjadinya integrasi nasional antara lain kurangnya toleransi
antar golongan, kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen, adanya
ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil – hasil pembangunan, serta
kurangnya kesadaran dari masyarakat indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.

Integrasi wilayah di Indonesia, adalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat atas
unit – unit atau wilayah politik yang lebih kecil yang mungkin beranggotakan kelompok budaya
atau sosial tertentu. Integrasi nilai, merupakan proses penggabungan atau memadukan nilai
spiritual dengan pembelajaran enterpreneurship, sehingga menjadi nilai moral yang dihasilkan
dari kedua disiplin ilmu tersebut. Integrasi tingkal laku, merupakan kemampuan orang – orang
di dalam masyarakat untuk berorganisasi, bekerja sama demi mencapai tujuan bersama yang
bermanfaat. Integrasi elit-massa, adalah kemampuan hubungan antara yang memerintah dan
yang diperintah, misalnya penguasa dengan rakyatnya

Integrasi politik, merupakan penyatuan masyarakat dengan sistem politik, terdapat dimensi
vertikal dan horizontal. Adapun ancaman dari integrasi politik antara lain, sentimen dan suku
bangsa, ketidakadilan politik, radikalisasi dan ekstremisme politik, konflik politik dan ideologi.
Ada pula faktor pendukungnya yakni, kesadaran homogenitas, dalam kelompok sosial, keadaan
geografis dan sejarah terbentuknya suatu kesatuan, efektifitas terjadinya komunikasi antar setiap
kelompok sosial. Faktor penghambatnya antara lain, sulitnya warga dalam menerima budaya,
kebiasaan baru, sikap yang merasa bahwa budaya sendiri adalah yang terbaik dibandingkan
budaya lain.

Menjaga integritas nasional sangatlah penting karena selain dapat mencegah keutuhan negara,
juga dapat menjaga konflik internal, identitas nasional, kedaulatan, dan lain – lain.

Tantangan dalam membangun integritas nasional, masalah primodialisme yang masih kuat,
gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa, tantangan berupa celah
perbedaan elite dan massa, dimana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite
berbeda dari massa yang cenderung berpandangan tradisional.

Anda mungkin juga menyukai