Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Identitas Nasional

Identity: Ciri-ciri, tanda, atau jati diri.


Term antropologi: identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri
pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri, atau Negara sendiri.

Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar dan diikat
oleh kesamaan-kesamaan, baik "fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun "non fisik" seperti
keinginan, cita-cita, dan tujuan.yang bisa membedakannya.

"Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas".
"Suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya"
Identitas sendiri adalah ciri-ciri, tanda-tanda, jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu

Manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-
agama besar di bumi "Nusantara" ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang
kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

B. Hakikat Identitas Nasional

Hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita
dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan UUD 1945 beserta Undang-Undang Dasar 1945, sistem
pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain
sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional
maupun internasional.

Nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai identitas nasional bukanlah barang jadi yang sudah
selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatik, melainkan sesuatu yang terbuka cenderung
terus menerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat
pendukungnya.

Hakikat identitas nasional Indonesia adalah Pancasila yang diaktualisasikan dalam berbagai
kehidupan dan berbangsa. Aktualisasi ini untuk menegakkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 terutama alinea ke 4.

C. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional

Suku Bangsa golongan social yang khusus bersifat askriftif (ada sejak lahir), yang sama coraknya
dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa, kurang
lebih 360 suku.

Agama bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama-agama yang
berkembang di Indonesia antara lain agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Kong HuCu.

Kebudayaan kebudayaan merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang berisikan
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagai pedoman untuk betindak dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan.

Bahasa bahasa merupakan unsur komunikasi yang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia
dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.

D. Perwujudan Identitas Nasional

Masa Kejayaan Nusantara (sebelum masa pergerakan nasional) tahun 1293-1478


Kerajaan Sriwijaya (berhasil menguasai wilayah nusantara dan peletakan dasar-dasar
kebudayaan dan peradaban manusia) Kerajaan Majapahit (Tan Mukti Palapa lamung durung Puma
Hmusthi Nuswantara)

Perlawanan Patiunus dalam perjuangan menentang penjajahan tahun 1512-1513


Perang Aceh dalam perjuangan menentang perjuangan tahun 1873-1907

Budi Oetomo berbasis sub kultur Jawa 1908, pergerakan dan kebangkitan Nasional menumbuhkan
jiwa kebangsaan (Nasional dan Patriotisme).
Sumpah Pemuda tahun 1928 (Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia).
Proklamasi 17 Agustus 1945.
Manusia Indonesia yang dipengaruhi lingkungan fisik dan demografis, serta sistem nilai yang diwarisi
dari zaman ke zaman.
Pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha, dilanjutkan dengan kebudayaan Islam dan Barat, saling
berinteraksi dengan nilai-nilai lokal. Pergulatan nilai itu membentuk karakter manusia Indonesia
yang bergerak dinamik.

E. Penyimpangan Identitas Nasional

Geografis kurangnya kekuatan maritim yang belum memadai, pertahanan laut dan udara masih
belum dikembangkan dengan optimal, kebanyakan daerah perbatasan mengalami kelambanan
dalam pembangunan infrakstruktur transportasi dan komunikasi, kesenjangan kondisi geografis
terlihat mencolok antara wilayah pedesaan dengan wilayah perkotaan.

Demografis terjadinya kesenjangan antara generasi tua dengan generasi muda dalam
memandang persoalan bangsa dan menghadapi tantangan hidup.

Sosial dan Budaya Perasaan senasib-sepenanggungan semakin mencair, kristalisasi nila kebangsaan
mengalami keretakan di sana-sini, banyaknya pejabat yang menuntut hak-hak istimewa bagi
kepentingan pribadinya meskipun hak-hak dasar rakyat pada umumnya belum terpenuhi, lemahnya
kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman-keragaman, kurangnya kemampuan bangsa dalam
mengelola kekayaan budaya yang kasat mata (tangible) dan tidak kasat mata (intangible), terjadinya
krisis jati diri (identitas) nasional.

F. Keterkaitan Globalisasi Terhadap Identitas Nasional Era globalisasi merupakan era yang penuh
dengan kemajuan dan persaingan, sedangkan identitas

nasional sebuah bangsa merupakan hal yang sangat diperlukan untuk memperkenalkan sebuah
bangsa atau Negara di mata dunia.

Globalisasi mempermudah mengenalkan bangsa dan Negara di mata internasional atau identitas
nasional tersebut mudah tenggelam karena terpengaruh oleh bangsa dan Negara lain.
Bangsa Indonesia mengalami krisis identitas nasional yang sangat membahayakan bagi nilai-nilai
dasar identitas bangsa Indonesia.

Masyarakat Indonesia yang dulunya terkenal sebagai orang-orang ramah, kini mulai terpengaruh
terhadap era globalisasi yang memiliki sifat "persaingan" yang sangat tinggi sehingga menyebabkan
kesenjangan sosial di masyarakat semakin meningkat.

G. Keterkaitan Integrasi Nasional Indonesia dan Identitas Nasional

Integrasi nasional di Indonesia dapat diwujudkan melalui diperlukannya keadilan dalam kebijakan
yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa, dan
sebagainya.

Integrasi nasional di Indonesia dapat diwujudkan melalui keterlibatan pemerintah dalam


menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.

Integrasi nasional di Indonesia dapat diwujudkan melalui upaya pembangunan dan pembinaan
integrasi nasional ini perlu karena pada hakikatnya integrasi nasional menunjukan kekuatan
persatuan dan kesatuan bangsa yang diinginkan.

H. Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional

Identitas nasional kita terdiri dari empat elemen yang biasa disebut sebagai konsensus nasional.
Konsensus dimaksud adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Revitalisasi Pancasila harus dikembalikan pada eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
Negara.

Pancasila harus dilihat sebagai ideologi dan cita-cita, sehingga otomatis akan tertanam pengertian di
bawah alam bawah sadar rakyat, pencapaian cita-cita, seperti kehidupan rakyat yang adil dan
makmur.

Integrasi nasional di Indonesia dapat diwujudkan melalui upaya pembangunan dan pembinaan
integrasi nasional ini perlu karena pada hakikatnya integrasi nasional menunjukan kekuatan
persatuan dan kesatuan bangsa yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai