Anda di halaman 1dari 11

NAMA : MUHAMMAD AZHAR

NIM : 044450551

PRODI : AKUNTANSI

TUGAS TUTOR 2 PKN

1.Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia. Fungsi
dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan negara yang lainnya.
Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh identitas
nasional yang ada di Indonesia!

2.Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati. Sebagai
ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam
Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila
mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis
dari Pancasila!

3.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila
dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan
bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari!

4.Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus
1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai dasar negara
Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber dari segala sumber
hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

JAWAB
1 A. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL

Secara alami, negara akan memiliki keunikan tersendiri dalam kehidupan berbangsa yang
membedakannya dengan bahasa lain. Inilah yang disebut dengan identitas nasional suatu negara.
Baik identitas nasional maupun identitas nasional dapat dipertukarkan. Istilah “identitas” dan
“nasional " menjadi dasar dari identitas nasional secara epistemologis. Kata "nasional" mengacu
pada gagasan "kebangsaan", yang merupakan kumpulan aliansi kehidupan manusia yang lebih
besar dari kelompok ras dan agama. Kata "identitas" berasal dari kata bahasa Inggris "identity",
yang mengacu pada ciri, tanda, dan identitas yang membedakan seseorang, kelompok,
komunitas, atau bangsa dari yang lain. Budaya, misalnya. karakter negara dari perspektif politik
(Political Solidarity).

B. FAKTOR TERBENTUKNYA IDENTITAS NASIONAL

Menurut Ganeswara, jati diri bangsa adalah perwujudan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku bangsa yang terhimpun menjadi
satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan berpedoman pada Pancasila dan
semangat “Bhineka Tunggal Ika”. sebagai landasan dan arah pengembangannya. Demikian
halnya dalam konteks Indonesia. Pandangan yang sama mengenai identitas nasional dapat
diartikan sebagai kepribadian atau identitas nasional. Bangsa Indonesia memiliki sejarah dan
penderitaan yang sama, yang melahirkan identitas bangsa. Pada masa kemerdekaan sebelumnya,
bangsa Indonesia mengalami proses yang sama dalam mengusir penjajah, yang tidak hanya
mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda, tetapi juga anggota keluarga. Perbedaan
agama, suku, bahasa, dan karakteristik lainnya disatukan. dengan perjuangan yang sama untuk
mengusir penjajah.1) Faktor subjektif, seperti faktor sejarah, sosial, politik, dan budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia, dan 2) Faktor objektif, seperti faktor geografis, ekologis, dan
demografis, adalah faktor yang mendukung lahirnya jati diri bangsa Indonesia.

C. KARAKTERISTIK, HAKIKAT, DAN FUNGSI IDENTITAS NASIONAL

1). KAREKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL

Pada prinsipnya, identitas nasional itu sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian jika dilihat dari
pembentukan atau kemunculannya:

a) Istilah "kesatuan budaya identitas" atau "kesatuan budaya identitas etnis" mengacu pada
bangsa dalam arti antropologis. sosiologi atau bangsa dalam arti budaya. Persamaan ras, suku,
agama, adat istiadat, dan budaya, keturunan, dan daerah asal menyatukan budaya Kesatuan.
Untuk membedakannya dari bangsa lain, komponen-komponen ini menjadi identitas kelompok
nasional .Kesatuan Budaya dapat memiliki identitas yang kurang lebih berasal (ada sejak lahir),
alami/bawaan, primer, dan etnis. Latar belakang budaya individu dapat memberikan wawasan
tentang identitas etnisnya. Setiap individu dari solidaritas sosial memiliki keandalan atau
ketergantungan pada identitasnya. kepribadian.kesetiaan misalnya pada suku, agama, budaya,
keluarga, kampung halaman, dan bahasa. Identitas ini disebut juga identitas primordial atau
identitas kelompok memiliki ikatan emosional yang kuat dengan primordial dan membentuk
ikatan solidaritas yang erat.
b). IDENTITY POLITIC UNITY atau IDENTITAS KEBANGSAAN

Dalam arti politik, kesatuan politik berarti bangsa, khususnya bangsa. Kemiripan primordial
adalah satu-satunya hal yang dapat membuat suatu bangsa menjadi negara, tetapi hari ini, negara
yang relatif homogen yang terdiri dari hanya satu bangsa jarang terjadi. Identitas baru, juga yang
dikenal sebagai identitas nasional, harus dikembangkan oleh bangsa-bangsa baru.Banyak negara
memiliki pemahaman yang sama tentang identitas nasional.Memiliki identitas nasional yang
nasional, etis, dan sekunder adalah bauata.Bahasa nasional, lambang nasional, semboyan
nasional, bendera nasional, dan ideologi nasional adalah contoh identitas nasional.

2). HAKIKAT IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional suatu bangsa adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara yang
memiliki landasan ideologis yang berbeda-beda. Sedangkan pengertian umum tentang hakikat
identitas nasional merupakan salah satu manifestasi dari ciri-ciri suatu negara.

3). FUNGSI IDENTITAS NASIONAL

Secara umum, identitas nasional atau nasional memiliki tiga fungsi utama dan memainkan peran
berikut.

a) Sebagai satu kesatuan, setiap negara memiliki ciri khas atau identitas yang unik dan tidak
dapat dipisahkan dari negara tersebut. Sama halnya dengan Indonesia yang memiliki beragam
suku, bangsa, budaya, kepercayaan, dan bahasa. Sebagaimana telah menjadi semboyan bangsa
Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika”

b) Sebagai ciri khas yang membedakan bangsa lain, artinya semua negara yang ada pasti
memiliki ciri khas yang membedakan negara lain. Misalnya, Indonesia memiliki ideologi
Pancasila yang tidak dimiliki negara lain.

c) Sebagai pedoman atau landasan bagi suatu negara untuk mengembangkan atau mewujudkan
potensinya. Identitas nasional suatu bangsa dapat dijadikan acuan dasar hukum dan pembuatan
peraturan negara sesuai dengan keunikan dan karakter suatu negara untuk melaksanakan
kedaulatan negara yang lebih baik.

D. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional Indonesia mengacu pada bangsa yang pluralistik.Suku, agama, budaya, dan
bahasa adalah semua komponen pembentukan identitas yang membentuk pluralitas ini.

1.Etnisitas adalah kelompok sosial yang berbeda yang bersifat askriptif—hadir sejak lahir—dan
ditentukan oleh gender dan kelompok umur. Ada banyak kelompok etnis di Indonesia, yang
masing-masing berbicara setidaknya 300 bahasa.
2.Agama: Indonesia dianggap sebagai negara agama. Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan
Kong Hu Chu adalah agama-agama yang berkembang di nusantara. Agama Kong hu chu tidak
diakui sebagai agama resmi negara pada masa Orde Baru, tetapi istilah tersebut telah dihapuskan
sejak pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid.

3. Isi kebudayaan adalah alat atau model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukungnya untuk memaknai dan memahami lingkungan yang dihadapi dan dijadikan acuan
atau pedoman untuk bertindak (berupa benda budaya dan perilaku) sesuai dengan kaidahnya.
lingkungan yang dihadapi. Budaya adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial. Bahasa
adalah aspek lain dari identitas nasional yang dapat didukung. Bahasa dipahami sebagai sistem
simbol yang berfungsi sebagai saran untuk interaksi manusia dan secara sewenang-wenang
dibangun dari komponen suara ucapan manusia.

E. IDENTITAS NASIONAL BAGI BANGSA INDONESIA

1) bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional atau bahasa persatuan;

2) bendera negara merah putih;

3) lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya;

4) lambang negara yaitu Garuda Pancasila;

5) falsafah dasar negara, yaitu Pancasila;

6) konstitusi negara, yaitu UUD 1945;

7) bentuk negara kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dari rakyat;

8) konsep nusantara

2. A. ADAT-ISDIADAT

Karakteristik adat-istiadat ini pertama-tama dijelaskan sebelum ruang lingkup penerapannya


dalam Pancasila dan penggabungan konkretnya ke dalam sila-sila Pancasila diperiksa. Pada
intinya, adat-istiadat kelompok adalah bagian darinya: Tidak ada praktik yang unik. Seseorang
mengamati adat dengan lain-lain: Pada saat yang sama, adat istiadat adalah masalah catatan
publik. Dalam masyarakat yang sangat agraris, misalnya, suku atau komunitas pedesaan yang
masih tertutup memiliki batasan yang sangat spesifik. Sangat tepat jika sila Pancasila memasukkan
adat sebagai bagian dari mereka. Hal ini karena orang-orang yang menulis sila Pancasila berharap
bahwa negara berdasarkan Pancasila adalah negara keluarga, bukan negara individu. Pancasila
bukanlah filosofi yang tertanam dari tempat yang lebih tinggi, tetapi merupakan tanda kualitas
etika publik. Artinya, publik juga harus dilibatkan dalam diskusi tentang nilai-nilai Pancasila jika
dimensi otoritas dan tradisi harus sefleksibel mungkin (Lanur, 1995:11).
Adat juga memiliki ciri lain. Orang tidak lagi mempertanyakan asal usul adat atau apa yang ingin
mereka capai; sebaliknya, mereka diam-diam dan tanpa pertanyaan mengikuti mereka. Itu diterima
dan diikuti tanpa syarat. Itu dianggap wajar dan dipatuhi. Itu tidak perlu pembenarannya (De Vos,
1987:43). Artinya berlaku untuk adat-istiadat terlepas dari lokasinya. , salah satu dari dua
karakteristik yang universal. Akibatnya, karakteristik ini mencirikan praktik budaya Akita.

B. ADAT ISTIADAT

Adat juga memiliki ciri-ciri lain. Arti adat dan asal-usulnya tidak lagi dipertanyakan; Mereka,
sebaliknya, mengikutinya dengan sederhana dan tidak mencolok. Itu diterima dan diikuti tanpa
syarat. Itu diterima dan dianggap wajar. De Vos (1987) :43) mengatakan bahwa itu tidak perlu
dijelaskan.Ini menunjukkan bahwa itu berlaku untuk adat setempat.,Salah satu dari dua fitur yang
umum untuk semua orang.Akibatnya, praktik budaya Akita ditandai dengan karakteristik ini.

C. AGAMA-AGAMA

Beragamnya agama di Indonesia adalah penyebab materi ketiga Pancasila. Sudah lama dikatakan
bahwa Indonesia adalah bangsa yang beragama yang percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Bung
Karno mengusulkan gagasan ketuhanan dalam pidato peringatan hari kelahiran Pancasila. bahwa
bangsa Indonesia menganut asas ketuhanan, yang menyatakan bahwa setiap orang Indonesia harus
percaya pada Tuhannya sendiri dan bahwa tidak hanya orang Indonesia yang percaya kepada
Tuhan. ajaran Nabi Muhammad SAW, dan umat Buddha mentaati perumpamaan sesuai dengan
kitab-kitab yang ada (Soekarno, tak bertanggal:27). Dalam pidato yang baru saja disebutkan, Bung
Karno berbicara tentang gagasan ketuhanan yang beradab, yaitu bagaimana setiap orang yang
menganut agama lain mendefinisikannya. Dalam konteks Indonesia, kami menyatakan keyakinan
kami bahwa negara dibentuk atas dasar kodrat sosial manusia yang Tuhan ciptakan dengan
menerima G Yang Mahakuasa sebagai salah satu sila (Lanur, 1995:20). Agama yang berasal dari
luar Indonesia disebut sebagai agama langit atau agama yang diturunkan dari wahyu Tuhan,
sedangkan agama asli dan suku bangsa adalah milik masyarakat Indonesia. Menurut Bakker
( Bakker, 1976:23), JWM Bakker berbicara tentang Promelayu, agama asli dari berbagai suku.
Selain itu, dikatakan bahwa agama asli yang paling terkenal adalah: Agama asli lainnya di
Sulawesi Tengah termasuk agama Marapu, agama asli agama di pulau Sumba, agama Bali Aga,
agama asli di pulau Bali, agama Viori Keraeng, di Manggarai, Flores Barat, dan agama Ratu Bita
Bantara, di Sikka, Flores Tengah (Bakker, 1976:25 ) .Menurut E.E. Evans Pritchard (1984), agama
primitif adalah bagian dari agama secara umum (spesies dari genus) dan bahwa semua orang yang
tertarik pada agama harus menyadari bahwa mempelajari pandangan dan praktik t Berbagai gaya
pewarisan akan membantu kita menarik kesimpulan tertentu tentang agama secara umum
(Pritchard, 1984:2).

3. Ideologi bangsa Indonesia didasarkan pada pancasila. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan
setiap sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, Indonesia memiliki dua hari penting
yang terkait dengan Pancasila. Pertama, hari lahir Pancasila pada 1 Juni 1945, dan sakti Pancasila.
tanggal 1 Oktober Karena Soekarno pertama kali mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara pada
tanggal 1 Juni 1945, maka tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila. Tahun 1965, dipicu
oleh sejumlah peristiwa pemberontakan bangsa yang melibatkan sejumlah pihak. Melalui dua hari
bersejarah ini, wajar jika sampai saat ini Pancasila dijadikan sebagai dasar kehidupan bangsa
Indonesia. Akibatnya, setiap nilai dalam sila Pancasila harus dijadikan sebagai landasan kehidupan
bernegara. Dalam pidato Bung Karno dirumuskan lima sila yang disebut Pancasila. y,
permusyawaratan/perwakilan demokratis yang dilandasi oleh kebijaksanaan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia adalah lima sila. Nilai-nilai dalam lima sila itu kemudian harus ditanamkan
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

A. PENERAPAN SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

1) Ketaatan pada satu agama dan peribadatannya.

2) Menjalankan ibadah dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar dan tidak mengganggu
ketertiban dan keamanan masyarakat.

3) Memelihara toleransi atau saling menghormati antar umat beragama agar tercapai kedamaian dan
kenyamanan bersama. Kepemilikan agama harus diikuti dengan ketakwaan kepada Tuhan.

4) Umat beragama dapat bekerja sama dengan cara-cara yang bermanfaat bagi kemaslahatan umum,
seperti menjadi relawan di masyarakat atau bekerja sama di desa.

5) Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena UUD 1945 menjamin bahwa
setiap orang berhak memilih agamanya.

B. PENERAPAN SILA KEMANUASIAAN YANG ADIL DAN BERADAP

1) Menghargai perbedaan di mata masyarakat yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan adat.

2) Secara konsisten mengikuti perilaku atau kehormatan, kehalusan, dan orang hebat kita dalam situasi
yang berbeda

3) Jangan mengorbankan siapa pun. Pemisahan dimaksudkan untuk mengorbankan sanak saudara, dua
perbedaan karena tingkat pendidikan, keadaan keuangan, dll.

4) Berangkat untuk menyampaikan kenyataan dan mengecam kesalahan seseorang sesuai dengan adat
setempat yang dominan,

5) Menjaga keseimbangan tentang pelaksanaan kebebasan dan komitmen. Cobalah untuk tidak
membiarkan hak istimewa dan komitmen kita merusak kebebasan dan komitmen orang lain.

C. PENERAPAN SILA PERSATUAN INDONESIA

1) Keinginan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui cinta tanah air.

2) Mencintai dan mengkonsumsi barang-barang buatan dalam negeri agar bisnis menjadi maju
3) Fokus pada setiap kepentingan negara selesai untuk memahami tujuan perbaikan publik Indonesia

4) Berusaha untuk menciptakan prestasi yang dapat dilakukan dengan benar oleh masyarakat
Indonesia, baik di tingkat publik maupun di seluruh dunia.

5) Untuk memajukan Indonesia, meningkatkan daya cipta dan kreativitas diri sendiri.Membangun
koneksi baru dengan orang-orang dari tempat baru.

D. PENERAPAN SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT/KEBIJAKSANAAN


DALAM PERMUSYAWARATAN DAN PERWAKILAN

1) Mengutamakan pengambilan keputusan berdasarkan konsensus untuk setiap masalah dalam hidup
kita yang menyangkut kepentingan dua orang atau lebih.

2) Menggunakan hak pilihnya untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum dan mendorong orang lain
untuk melakukan hal yang sama.

3) Menominasikan atau mengusulkan seseorang untuk memegang posisi tertentu sebagai salah satu
perwujudan demokrasi.

4) Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk setuju dengan apa yang kita katakan atau lakukan, dan
kita juga tidak bisa memaksa mereka untuk tidak setuju dengan kita.

5) Menerima dengan sepenuh hati dan menghormati kesimpulan dari diskusi, walaupun bertentangan
dengan pendapat kita.

6) Mengawasi dan memberikan nasihat tentang pelaksanaan kedaulatan rakyat oleh pemerintah.

E. PENERAPAN SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

1) Selalu berusaha membantu orang yang bermasalah;

2) Dia meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu orang lain,
seperti donor darah, konser amal, dan sebagainya.

3) Berusaha adil dalam segala hal yang kita lakukan dan orang-orang yang bergaul dengan kita. Jangan
sampai kita memperlakukan siapa pun secara tidak adil .

4) Jangan ganggu orang lain saat kita bekerja. Tegur siapa saja yang melanggar keamanan masyarakat
dan ketertiban umum.

5) Bersyukurlah atas karya atau kreasi orang lain. Hargailah karya yang kita hasilkan sendiri.

6) Bersedia memperjuangkan keadilan atas nama Anda sendiri maupun atas nama orang lain, dan
membantu orang lain melakukan hal yang sama.
4. Ciri-ciri bangsa Indonesia yang dapat membedakannya dengan bangsa-bangsa lain itulah yang
dimaksud dengan kepribadian bangsa. Ciri-ciri bangsa Indonesia yang kita semua kenal, sedikit banyak,
merupakan cerminan dari sejarah panjang pertumbuhan bangsa Indonesia. dan pembangunan.Kehidupan
yang ada dalam suatu negara atau bangsa, seperti Indonesia, juga berdampak pada pembangunan bangsa,
seperti halnya lokasi, lingkungan, atau keduanya. Bangsa Indonesia adalah hasil dari proses sejarah di
masa lalu atau pengalaman rakyat Indonesia dengan massa masa lalu, serta perjuangan dan aspirasi
mereka untuk masa depan, yang secara kolektif membentuk kepribadian mereka sendiri. Bangsa
Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya. Oleh karena itu, untuk membedakan bangsa
Indonesia kita dengan bangsa-bangsa lain di muka bumi ini, lahirlah sejumlah sifat, nilai, dan sifat yang
dimilikinya sejak dahulu kala. Untuk bertindak sebagai sebuah negara, kita harus mempertahankan
Pancasila mengingat Pancasila adalah dasar negara kita dan kita juga harus hidup sebagai penduduk dan
selanjutnya kita harus hidup sebagai penduduk dunia. Orang Indonesia juga harus menjadi bagian dari
dinamika dunia yang nyaris tanpa batas. Kata Sansekerta India "pancasila" berarti "kasta Brahmana."
Sebaliknya, Muh Yamin mengklaim bahwa ada dua arti atau jenis dalam bahasa Sansekerta:

a) Panca, dengan lima arti yang berbeda.

b) Syila, vokal I pendek yang berarti "batu sendi", "dasar", atau "dasar", dan vokal i panjang yang berarti
aturan perilaku "baik" atau "penting".

Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia biasanya dipengaruhi oleh kehidupan budaya
bangsa Indonesia serta letak, suasana, dan suasana pada saat itu. , Belanda, dan budaya-budaya lain sejak
dahulu kala, hal ini tidak menjadi masalah bagi bangsa Indonesia karena kepribadian bangsa Indonesia
akan selalu ada dan tumbuh. Meskipun kepribadian kadang-kadang dipengaruhi oleh unsur asing, seperti
di perkotaan atau daerah tertentu. bermasyarakat, bangsa Indonesia pada hakekatnya tetap hidup dalam
kepribadiannya masing-masing. Bangsa Indonesia menonjol dengan jelas dari bangsa lain. Jika kita
memperhatikan setiap sila Pancasila, akan menjadi sangat jelas bahwa masing-masing adalah cerminan.
bangsa kita.

Sebagai kepribadian bangsa kita, Pancasila harus mampu menginspirasi Indonesia secara keseluruhan
untuk terus berjalan di koridornya—bukan melawan arus globalisasi, tetapi dengan lebih hati-hati dan
bijaksana dalam cara kita hidup dan menyikapi peluang dan tantangan yang muncul.Jika budaya
merupakan ciri bangsa dan pancasila adalah kepribadian bangsa, maka kedua hal ini tentunya satu dan
sama, seperti semua sila pancasila, yang mampu menggambarkan ciri-ciri yang membedakan Indonesia
dari bangsa lain. sebanding dengan konsep identitas nasional. Identitas nasional berasal dari kata
"identitas" dan "nasional" dalam etimologi. Arti harfiah dari kata identitas bahasa Inggris adalah identitas;
atribut, tanda, atau identitas yang terkait dengan individu, kelompok , atau kelompok.sesuatu yang
membedakannya dari yang lain.Gagasan kebangsaan disebut dengan kata "nasional." Kata "identitas"
berasal dari kata bahasa Inggris "identity," yang l secara harafiah berarti “ciri, tanda, atau identitas” yang
membedakan seseorang atau sesuatu dengan yang lain. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan “Identitas
Nasional” adalah “ideologi negara”, “pandangan kehidupan bangsa”, kepribadian bangsa, dan falsafah
Pancasila. Artinya “Identitas Nasional” menempati posisi tertinggi dalam hierarki “kehidupan berbangsa
dan bernegara” yang meliputi “tatanan hukum yang berlaku di Indonesia”. warga negara, demokrasi, dan
hak asasi manusia yang berkembang semakin pesat di Indonesia merupakan norma-norma peraturan yang
harus dijunjung tinggi oleh semua warga negara tanpa terkecuali. Atau dikenal dengan “identitas
nasional”, mengacu pada karakteristik filosofis yang membedakan suatu bangsa dari yang lain. bangsa
atau bangsa. Salah satu Pancasila yang dapat kita telaah dari Indonesia sendiri adalah jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia karena Pancasila memberikan corak tersendiri bagi bangsa Indonesia yang
tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain. kita sadar bahwa bangsa-bangsa lain menganut lima sila, yang satu sama
lain tidak dapat dipisahkan, bangsa Indonesia bercirikan itu. Tidak tertutup kemungkinan bahwa masing-
masing sila bersifat universal dan tidak bergantung pada yang lainnya. Berdasarkan Pancasila dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berdaulat atas rakyat dalam
keadaan aman, damai, tertib, dan dinamis. suasana kehidupan bangsa, bangsa Indonesia harus
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual. Lingkungan sosial yang
ramah, tertib, dan damai di dunia. Oleh karena itu, yang terpenting adalah bagaimana kita memandang,
menjalani, dan menerapkan Pancasila sepanjang hidup kita. Tanpa ini, Pancasila hanya akan menjadi
kumpulan kata-kata indah dari Pembukaan UUD 1945, yang merupakan rumusan basi dan tidak berarti
yang tidak ada kaitannya dengan masa depan bangsa kita. Jika kita tidak merasakan Pancasila kita dalam
kehidupan nyata, jika kita tidak melihat wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka kehidupan secara
bertahap akan menjadi kabur dan pengabdian kita kepada Pancasila akan berkurang. Mungkin Pancasila
bisa ditinggalkan dalam bahasa Indonesia. buku sejarah. Dengan asumsi ini terjadi, semua kesalahan dan
noda akan ditambahkan kepada kita yang memeluk di sini dan sekarang, ke zaman yang telah
mengorbankan begitu banyak untuk menjaga dan menjaga Pancasila. Tindakan dan pikiran kita, serta
sikap mental kita, mencerminkan Pancasila, kepribadian bangsa Indonesia. Kita mampu membedakan diri
kita dengan bangsa lain karena karakteristik sikap dan perilaku mental kita. Kepribadian bangsa mengacu
pada kualitas ini. Karena bangsa Indonesia merupakan way of life, maka Pancasila menjadi pedoman
hidup kita sehari-hari dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.Pancasila
sebagai Falsafah Dasar Negara atau Dasar Negara Republik dari Indonesia.

Dalam hal ini Pancasila sebagai dasar peraturan negara, atau pembukaan UUD 1945 sebagai dasar
peraturan negara. Semua sumber hukum berasal dari Pancasila.atau sumber sistem hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum dan moral, serta iklim dan
watak kejiwaan bangsa Indonesia, merupakan sumber-sumber dari sistem hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kemandirian perseorangan, kemerdekaan bangsa, kemanusiaan, keadilan sosial, dan
perdamaian nasional termasuk di antara cita-cita tersebut. politik tentang hakikat, susunan, dan tujuan
negara. prinsip agama dan moral. Pancasila adalah janji mulia bangsa Indonesia. Pada saat Proklamasi 17
Agustus 1945, ketika bangsa Indonesia mendirikan negara. Tidak ada negara konstitusi di Indonesia pada
saat itu. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan bagi semua tindakan, sikap, dan
kepribadian kita. y, kita bisa menjadi bangsa yang besar. Namun, orang Indonesia tidak menunjukkan
identitasnya. Ini benar dalam kehidupan sehari-hari. Artinya Pancasila tidak dipakai di masyarakat.
Seolah-olah negara ini tidak menghargai semangat nasionalisme; Pada kenyataannya, akan sangat ironis
jika kami jadi Anda. Sikap dan tindakan mental kami mencerminkan Pancasila, kepribadian bangsa
Indonesia. Sikap dan perilaku mental memiliki arti yang khas bahwa mereka dapat dibedakan dari bangsa
lain. "Kepribadian" mengacu pada kualitas ini karena aspek terpenting dari hidup kita adalah bagaimana
kita memahami, bertindak, dan menjalaninya. Tanpa itu, Pancasila tidak lebih dari kumpulan kata-kata
dari UUD 1945 yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan Indonesia dan telah membeku dalam
waktu. Cara pandang bangsa Indonesia terhadap kehidupan harus dibimbing; dari mana pedoman ini
berasal? Secara alami, Pancasila berfungsi sebagai pedoman bagi kehidupan kita sehari-hari. Budaya
bangsa kita sendiri adalah sumber nilai-nilai sila Pancasila. Pancasila disebut sebagai standar moral
bangsa Indonesia karena merupakan landasan nilai-nilai budaya Indonesia. Untuk mencapai kesejahteraan
lahir dan batin dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, cita-cita moral tersebut kini menjadi
pedoman atau ketabahan rohani bagi bangsa Indonesia.

Karena Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia, ia lahir bersamaan dengan bangsa Indonesia, dan
ia memiliki ciri khas yang khas Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila adalah jati diri bangsa kita yang
akan selalu mendarah daging dalam jiwa bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sumber segala sumber
hukum artinya Pancasila mengatur semua hukum yang berlaku di Indonesia. Semua peraturan perundang-
undangan Indonesia harus bersumber dan tidak bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tertuang dalam
ketentuan tertinggi yaitu dalam Pembukaan UUD 1945 yang dijabarkan lebih lanjut tentang UUD 1945
dan hukum positif lainnya. Oleh karena itu, nilai dasar dari setiap sila Pancasila adalah undang-undang,
yang merupakan perpanjangan dari sila tersebut. Pancasila adalah alat yang ampuh untuk mempersatukan
Indonesia. falsafah hidup dan kepribadian, serta di dalamnya terkandung nilai-nilai dan norma-norma
yang dianggap paling tepat oleh bangsa Indonesia kita semangat bangsa Indonesia untuk mempersatukan
bangsa Indonesia yang kita cintai. Kehidupan sehari-hari masyarakat kita yang terkenal dengan
keramahan, kesopanan, kemajemukan, suku, dan budayanya—yang semuanya merupakan perwujudan
cara pandang bangsa terhadap kehidupan—sangat erat berkaitan dengan Pancasila, kepribadian bangsa.
Asas-asas yang dituangkan dalam Pancasila sudah mendarah daging dalam kehidupan bangsa Indonesia
jauh sebelum negara Indonesia berdiri. , Saling menghormati, dan menghargai sesama hanyalah sebagian
kecil dari sekian banyak makna dalam Pancasila yang erat kaitannya dengan keragaman budaya, adat
istiadat, dan agama bangsa. Mendahulukan kepentingan kelompok di atas kepentingan sendiri, dan selalu
bersikap adil untuk mencapainya. tujuan bersama. Dari situ Pancasila lahir dengan melihat nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia, yang jelas sangat berbeda dengan nilai-nilai ideologis bangsa lain. negara dan
telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Kita sebagai warga negara Indonesia yang juga memegang teguh nilai-nilai Pancasila wajib menjaga
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sejak ditetapkannya
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945. .Dengan kata lain, Pancasila
berfungsi sebagai pedoman bagi segala aktivitas dan kehidupan di segala bidang. Artinya setiap perilaku
dan tindakan orang Indonesia harus dijiwai oleh sila-sila dalam Pancasila dan mencerminkannya. Karena
sila-sila dalam Pancasila saling berhubungan, menunjukkan bahwa mereka adalah satu kesatuan yang
sama, Pancasila selalu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari satu prinsip. ke yang
lain. Bangsa ini telah sangat menderita dari berbagai penyimpangan selama ini. Remaja yang
menyalahgunakan narkoba, seks bebas, gangstergangster, tawuran antar blok, dan lain-lain, yang
melakukan semua ini semata-mata untuk menunjukkan keberadaan mereka untuk dipertimbangkan, serta
apa dilakukan oleh masyarakat dengan melakukan berbagai tindak pidana, baik dengan melakukan tindak
pidana korupsi oleh penyelenggara negara maupun oleh masyarakat dengan melakukan tindak pidana
korupsi yang dilakukan oleh masyarakat. seperti ini, nilai-nilai Pancasila tidak lagi diperhitungkan. Saat
ini, Pancasila hanya dibacakan kepada siswa dan masyarakat umum, yang tidak tahu apa maksudnya atau
bagaimana perjuangan para pahlawan untuk mencapainya guna membangun bangsa ini. Sungguh
menggelikan. Bisa dibilang bangsa ini kini memiliki identitas “baru” yang mewadahi identitas kapitalis
dan komunis, jika dipikir-pikir. Adalah adakah kemungkinan Indonesia akan mengalami krisis identitas?,
yang kini muncul menjadi kepribadian "aku juga", yang berpotensi menghancurkan bangsa ini secara
perlahan seiring berjalannya waktu.

Anda mungkin juga menyukai