Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH
SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

LETKOL CHK I GEDE MADE SURYAWAN, S.H., M.H.


Pengertian Identitas Nasional
• Secara etimologis identitas nasional berasal dari 2 kata yaitu
“identitas” dan “nasional”.
 Identitas berasal dari bahasa inggris identity yang memiliki
pengertian secara harfiah yaitu ciri-ciri, tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya
dengan orang lain.
 Dalam termantropologi identitas adalah sifat khas yang
menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri,
golongan sendiri komunitas sendiri atau Negara sendiri.

 Mengacu pada pengertian ini identitas tidak terbatas pada individu


semata tetapi berlaku pula pada suatu kelompok.
Pengertian Identitas Nasional
 Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-
kelompok yang lebih besar dan diikat oleh kesamaan-kesamaan,
baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun non fisik
seperti keinginan, cita-cita dan tujuan
• Secara terminologis istilah identitas nasional memiliki pengertian
yang berbeda-beda menurut beberapa pendapat ahli :
 Menurut Kaelan, menyatakan bahwa identitas nasional adalah suatu ciri
yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain.
 Menurut Koento Wibisono, menyatakan bahwa identitas nasional pada hakikatnya
merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas
tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya.

 Menurut Tilaar, menyatakan identitas nasional berkaitan dengan pengertian


bangsa, menurutnya, bangsa adalah suatu keseluruhan alamiah dari
seseorang karena daripadanyalah seseorang individu memperoleh realitasnya.
Artinya seseorang tidak akan mempunyai arti bila terlepas dari masyarakatnya
Unsur-Unsur Identitas Nasional
Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa majemuk. Kemajemukan
itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu:

Suku Bangsa Agama Kebudayaan Bahasa


SUKU
BANGSA AGAMA
Merupakan golongan sosial yang Bangsa indonesia dikenal sebagai masyarakat
khusus yang bersifat askriptif (ada yang agamis. Agama-agama yang tumbuh dan
sejak lahir), yang sama coraknya berkembang di nusantara adalah agama
dengan golongan umur dan jenis islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan
kelamin. Di Indonesia terdapat banyak Kong Hu Cu. Pada masa Orde Baru, agama
sekali suku bangsa atau kelompok etnis Kong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi
dengan tidak kurang 300 dialek bahasa negara namun sejak pemerintahan Presiden
Abdurrahman Wahid istilah agama resmi
negara dihapuskan
KEBUDAYAA
BAHASA N
merupakan pengetahuan manusia sebagai
Merupakan unsur pendukung identitas makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-
nasional yang lain. Bahasa dipahami perangkat atau model-model pengetahuan
sebagai perlambang yang secara arbiter yang secara kolektif digunakan oleh
dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan pendukung-pendukungnya untuk
manusia dan yang digunakan sebagai menafsirkan dan memahami lingkungan yang
sarana berinteraksi antar manusia dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau
pedoman untuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan)
sesuai dengan lingkungan yang dihadapi
Unsur-Unsur Identitas Nasional tersebut di atas dapat
dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian

Identitas Indetitas Indentitas


Fundamental Instrumental Alamiah
Identitas yaitu Pancasila yang
merupakan Falsafah

Fundamental
Bangsa, Dasar Negara,
dan Ideologi Negara.
yang berisi UUD 1945 dan

Identitas
tata perundangannya,
bahasa Indonesia,
Lambang Negara,
Bendera Negara, Lagu
Kebangsaan Indonesia
Instrumental
Raya
Identitas Alamiah
yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan
pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama serta
kepercayaan (agama)
Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional

1. Faktor objektif, yaitu faktor geografis, ekologis, dan demografis.

2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan


yang dimiliki bangsa Indonesia
Fungsi dan Urgensi Identitas Nasional
• Identitas nasional penting bagi sebuah negara agar bangsa kita
dikenal oleh bangsa lain.

• Apabila kita sudah dikenal oleh bangsa lain, maka kita dapat melanjutkan
perjuangan untuk mampu eksis sebagai bangsa sesuai dengan fitrahnya.
Identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi
kelangsungan hidup negara-bangsa tersebut. Tidak mungkin negara dapat
hidup sendiri sehingga dapat eksis. Setiap negara seperti halnya individu
manusia tidak dapat hidup menyendiri. Setiap negara memiliki keterbatasan
sehingga perlu bantuan/pertolongan negara atau bangsa lain, demikian pula
bagi Indonesia.
Fungsi dan Urgensi Identitas Nasional
• Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa
Indonesia.
• Dengan adanya identitas, maka akan tumbuh rasa hormat dan saling
menghargai antar negara-bangsa. Dalam berhubungan antar negara tercipta
hubungan sederajat/sejajar, karena masing-masing mengakui bahwa setiap
negara berdaulat tidak boleh melampaui kedaulatan negara lain. Istilah ini
dalam hukum internasional dikenal dengan asas “Par imparem non habet
imperium” yang artinya bahwa negara berdaulat tidak dapat melaksanakan
yurisdiksi terhadap negara berdaulat lainnya.
Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional
 Pancasila belum menjadi sikap dan perilaku sehari-hari
 Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa
dan bernegara (kesantunan, kepedulian)
 Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar
(menghargai dan mencintai budaya asing)
 Lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada bahasa
Indonesia
 Lebih mengapresiasi lagu-lagu asing daripada mengapresiasi
lagu nasional atau lagu daerah sendiri
 Lunturnya semangat nasionalisme dalam menjunjung nama
bangsa dan negara
Dinamika dan Tantangan Identitas
Nasional

 Dalam rangka pemberdayaan identitas nasional, maka perlu


ditempuh melalui revitalisasi Pancasila.
 Pancasila harus kita letakkan dalam keutuhannya dengan
Pembukaan, dieksplorasikan dimensi-dimensi yang melekat
padanya, yang meliputi

Realitas Idealitas Fleksibilitas


1. Realitas, dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
dikonsentrasikan sebagai cerminan kondisi objektif yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat kampus utamanya, suatu rangkaian
nilai-nilai yang bersifat sein im sollen dan das sollen im sein

2. Idealitas, dalam arti bahwa idealisme yang terkandung di dalamnya


bukanlah sekedar utopi tanpa makna, melainkan di optimisme para
warga masyarakat guna melihat hari depan secara prospektif, menuju
hari esok yang lebih baik, melalui seminar atau gerakan dengan
tema”Revitalisasi Pancasila”.
3. Fleksibilitas, dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi yang
sudah selesai dan “tertutup” menjadi sesuatu yang sakral, melainkan
terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan jaman
yang terus-menerus berkembang. Dengan demikian tanpa kehilangan
nilai hakikinya Pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta
fungsional sebagai tiang-tiang penyangga bagi kehidupan bangsa dan
negara dengan jiwa dan semangat “Bhineka Tunggal Ika”
Untuk mengembangkan jati diri bangsa dimulai dari nilai-
nilai yang harus dikembangkan yaitu nilai-nilai kejujuran,
keterbukaan, berani mengambil resiko, harus bertanggung
jawab terhadap apa yang boleh dilakukan, adanya
kesepakatan terhadap sesama. Untuk itu perlu perjuangan dan
ketekunan untuk menyatukan nilai, cipta, rasa, dan karsa itu.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

LETKOL CHK I GEDE MADE SURYAWAN, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai