Pada prinsipnya, jika dilihat dari proses terjadinya atau proses lahirnya identitas
nasional, maka identitas nasional itu sendiri dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
Identitas nasional adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara dimana
suatu bangsa atau negara tersebut memiliki landasan ideologi yang berbeda-beda.
Sedangkan pengertian hakikat identitas nasional secara umum adalah salah satu
perwujudan dari sifat-sifat suatu negara
Secara umum, identitas bangsa atau nasional memiliki tiga fungsi utana dan berperan
sebagai berikut.
a) Sebagai permersatu, setiap negara memiliki ciri atau jati diri yang unik dan
tidak dapat dipisahkan dari suatu negara tersebut. Sama halnya dengan negara
Indonesia yang memiliki berbagai macam suku, bangsa, kebudayaan,
kepercayaan, dan Bahasa. Sebagaimana yang telah menjadi semboyan bangsa
Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika"
b) Sebagai ciri khas yang membedakan sebuah bangsa lain, artinya semua
negara yang ada pasti memiliki ciri yang khas sehingga membedakan negara
lainnya. Sebagai contoh Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang tidak
memiliki oleh negara lainnya.
c) Sebagai pegangan atau landasan bagi sebuah negara untuk berkembang atau
mewujudkan potensi yang dimiliki. Identitas nasional suatu bangsa dapat
dijadikan rujukan landasan hukum dan pembuatan peraturan negara sesuai
dengan keunikannya serta karakter suatu negara untuk menerapkan kedaulatan
negara yang lebih baik.
1. Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusu yang bersifat askriprif (ada sejak
lahir), yang mana coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 bahasa
3. Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan
oleh pendukung-pendukung untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman utnuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi
4. Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi
ucapan manusia dan yang digunakan sebagai saran berinteraksi antar manusia
E. Identitas nasional bangsa Indonesia
2. A. Adat-istiadat
Sebelum melihat sejauh mana implementasi adat-istiadat dalam Pancasila, dan
bagaimana bentuk konkretnya dalam sila-sila Pancasila terlebih dahulu diuraikan
karakteristik adat-istiadat tersebut. Pada pokoknya adat-istiadat merupakan unsur
kelompok: tidak ada adat-istiadat orang seorang. Seseorang mengikuti adat-istiadat
Bersama dengan orang lain: adat-istiadat sekaligus merupakan urusan masyarakat.
Masyarakat ini kadang-kadang mempunyai pembatasan yang agak cermat, misalnya,
sebuah suku atau satu persekutuan pedesaan yang masih tertutup di dalam masyarakat
yang bersifat sangat agraris.
Dengan diambilnya adat-istiadat sebagi unsur sila Pancasila, memang sangat
tepat, sebab para pemimpin kita yang merumuskan sila-sila Pancasila mengharap
negara yang berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara
yang berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang
bersifat orang perorangan. Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang ditanamkan dari
atas, melainkan merupakan manifestasi moralitas public. Artinya, dimensi otoritas dan
tradisi seharusnya melenturkan diri sefleksibel mungkin, sehingga pubik pun
berpatisipasi dalam diskurusu tentang nilainilai Pancasila itu (Lanur, 1995:11).
Karakteristik lain dari adat-istiadat. Orang tidak lagi mempertanyakan tentang
asal-usul serta apa yang hendak dicapai oleh adat-istiadat, melainkan orang mematuhi
secara diam-diam dan tanpa mempersoalkannya. Ia diterima dan dipatuhi sebagai dan
tanpa mempersoalkan. Ia diterima dan dipatuhi sebagai sesuatu yang wajar. Ia tidak
memerlukan dasar pembenarannya (De Vos, 1987:43). Dari kedua karakteristik yang
universal, artinya berlaku untuk adat istiadat dimana pun dengan tidak melihat di
mana tempat keberadaannya. Dengan demikian, adat-istiadat bangsa kita memiliki
karakteristik tersebut.
B. Adat istiadat
Cause kata sansekerta budhayah, ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti
“budi” atau “akal”. Demikian, kebudayaan itu dapat diartikan “hal-hal bersangkutan
dengan budi dan akal" (Koentjaraningrat, 1974: 19).
C. Agama-agama
Causa materilis ketiga Pancasila adalah berbagaia agam yang ada di Indonesia.
Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama,
bangsa yang mengakui adanya tuhan yang maha esa. Pada waktu menyampaikan
pidato lahirnya Pancasila,
3. Pancasila merupakan dasar serta landasan idelogi bangsa Indonesia. Maka dari
itu. penting untuk menerapkan setiap sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Disisi lain, berkaitkan dengan Pancasila, bangsa Indonesia mempunyai dua hari
bersejarah. Pertama, hari lahirnya Pancasila pada 1 juni 1945 dan hari kesaktian
Pancasila pada 1 oktober. Pada 1 juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila
karena pada tanggal tersebut rumusan Pancasila sebagai dasar negara pertama kali
disampaikan oleh soekarno, Semetara itu, berbagai kejadian pemberontakan di tanah
air yang melibatkan banyak pihak menjadi pemicu lahirnya hari kesaktian Pancasila,
di tetapkan pada tanggal i oktober 1965.
Melalui dua hari bersejarah tersebut, wajar tentunya hingga saat ini Pancasila
dijadikan sebagai landasan hidup bangsa Indonesia. Hal itu berarti, setiap nilai-nilai
yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara,
Ada lima sila atau disebut
Pancasila yang dirumuskan dalam pidato bung karno. Kelima sila tersebut ialah
ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwaklian, keadilan sosial bagi seluruh rakyat indoneia. Kemudian
kelima sila tersebut mempunyai nilai-nilai yang harus ditanamkan dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bangsa Indonesia itu lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri.
merupakan hasil dari proses sejarah di masa yang lampau atau massa lalu yang di
hadapi bangsa indonesia, tentang perjuangan dan cita-cita hidup di masa yang akan
datang yang secara keseluruhan membentuk kepribadiannya sendiri. Jadi bangsa
Indonesia itu lahir dengan sejumlah ciri khas, sifat-sifat serta nilai-nilai yang
dimilikinya sejak zaman dahulu kala sehingga bisa membedakan bangsa Indonesia
kita dengan bangsa lainnya yang ada di muka bumi ini.
Berprilaku sebagai bangsa kita harus menjunjung tinggi pancasila itu karena
itu adalah dasar dari Negara kita dan kita juga harus berprilaku sebagai warga Negara
dan juga kita harus berlaku sebagai warga global kita sebagai bangsa Indonesia juga
harus ikut dalam dinamika dunia nyaris tanpa batas ini akan semakin dibutuhkan.
Pancasila itu berasal dari bahasa sansekerta India yang artinya (kasta
brahmana). Sedangkan yang dikatakan menurut Muh Yamin jadi dalam bahasa
sansekerta itu katanya memiliki dua arti atau dua macam yaitu :
a) Panca yang memiliki arti lima
b) syila, vokal 1 pendek yang artinya batu sendi, alas atau dasar vokal i
panjang
artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting
1) Dasar negara kita, Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber
hukum yang berlaku di negara kita.
2) Pandangan hidup bangsa Indonesi yang dapat mempersatukan kita serta memberi
petunjuk dalam masyarakat kita yang beraneka ragam di Negara kita Indonesia.
3) Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila itu memberikan corak
yang khas kepada kita bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa
Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari
bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari
yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini,
akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah
yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang kita cintai ini.
4) Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah
Ncgara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkcdaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram,
tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka. bersahabat.
tertib dan damai.
5) Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia
menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi. bukan
sekedar karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa
Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melaimkan karena Pancasila
itu telah kita ketahui dari zaman dulu mampu membuktikan kebenarannya setelah
diuji oleh sejarah perjuangan bangsa dan juga kita telah mengetahui banyak sekali
tumpah darah yang terjadi untuk membela kemerdekaan Indonesia yang kita cintai ini.
6) Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan
mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila
hanya akan merupakan rangkaian katakata indah yang tertulis dalam Pembukaan
UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai
arti bagi kehidupan bangsa kita.
7) Apabila Pancasila itu tidak menyentuh kehidupan kita nyata, maka kita tidak akan
merasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani, maka lambat
lajunya kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur.
Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia.
Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di
masa kini. pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan
membela Pancasila ini.
9) Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang kita
gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil
bangsa kita Indonesia ini yang kita ketahui pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam
sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
10) Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978. Pancasila
itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan
sebagai kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-masing sila dari Pancasila itu
tidak dapat dipahami dan dibcri arti secara sendirisendiri. terpisah dari keseluruhan
sila-sila lainnya. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-
sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.
11) Pancasila bukanlah barang baru bagi bangsa Indonesia, jauh sebelumnya Bung
Karno menemukan Pancasila, sila-sila dari pancasila itu, dalam pengertian materinya
atau jiwanya, sudah ada pada bangsa Indonesia. Bung Karno telah menggalinya sejak
tahun 1925 sampai1926 dari hasil itulah Bung Karno menyusun, merumuskan seperti
apa yang dikemukakan sendiri di muka sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945. yang lebih dikenal
nama lahirnya Pancasila yang diumumkan secara langsung di muka sidang BPUPKI.
12) Bung Karno mengusulkan agar Negara kita Indonesia ini yang akan didirikan itu,
ditegakkan di atas kelima sila yang telah digalinya itu, Karena itu telah merupakan
jiwa dan milik bangsa Indonesia sepanjang zaman dari zaman dahulu. dan menurut
Bung Karno sendiri bahwa pemberian nama itu atas petunjuk ahli bahasa bahwa
kelima sila itu diberi nama Pancasila.
13) Kemudian dengan suara bulat sidang BPUPKI menerima pancasila itu sebagai
dasar Negara yang kekal abadi, yang oleh Bung Karno sendiri disebut Philisophis
Grondslag dengan rumusan kalimat sebagai berikut :
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau prikemanusiaan c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan social
e. Ketuhanan Yang Maha Esa
14) Pancasila itu dikatakan sebagai jiwa bangsa,karena pancasila digali dari nilai-nilai
luhur atau kehidupan bangsa Indonesia. Maka dari itu. Pancasila menjiwai Negara
kita, karena pancasila mencakup nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena
itu. dapat kita katakan bahwa pancasila itu merupakan karakter dari bangsa Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa tiap-tiap bangsa mempunyai karakternya tersendiri.
Walaupun nama/kata Pancasila diperkenalkan kembali 1Juni 1945 oleh Bung Karno.
namun pada dasarnya jiwa pancasila telah ada sejak berabad-abad lamanya dalam
kehidupan bangsa Indonesia dan bahkan menurut AG. Pringgodigdo bahwa pancasila
itu sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan adanya bangsa Indonesia.
15) Jadi. pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi
nilai-nilai yang dimilikinya.
Maka, seharusnya seluruh perilaku kita. sikap. dan kepribadian kita harus
berlandaskan kepada nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu kita bisa menjadi bangsa
yang besar, tetapi masyarakat Indonesia tidak menampilkan identitas mereka, ini
sesungguhnya dalam kehidupan merka sehari - hari berarti Pancasila tidak
dilaksanakan dalam berkehidupan di masyarakat, seolah tidak adanya apresiasi yang
dilandaskan jiwa nasionalisme oleh bangsa ini, sungguh ini kalo kita bayangkan akan
sangat ironis.
http://eprints.uad.ac.id/9433/1/IDENTITAS&20NASIONAL&20Dwi.pdf
https://www.eduspensa.id/fungsi-pancasila-sebagai/#a htts://ww
w.scribd.com/doc/212029730/Pancasila-Seba rai-Ke ribadian-Ban "sa-Indonesia-2
https://guruppkn.com/pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa