Anda di halaman 1dari 18

Tugas 2

1. A. Pengertian identias nasional


Dalam kehidupam berbangsa dan bernegara, sudah barang tentu negara akan
memiliki keuinikan tersendiri yang membedakan bangsa tersebut dengan Bahasa yang
lainnya. Hal ini disebut dengan identitas nasional suatu negara. IWenutas nasional
dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara epistemoly identitas nasional
berasal dari kata identitas dan nasional. Identitas berasal dari Bahasa inggris yaitu
identity yang berarti ciri, tanda, jati diri yang memiliki seseorang, kelompok,
masyarakat, dan bangsa sehingga ia berbeda dengan lainnya, sedangkan kata nasional
adalah konsep kebangsaan, kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar
dibandingkan kelompok ras, agama, budaya, dan sebaginya. Jadi identitas nasional
lebih merujuk pada identitas bangsa dalam pengertian politik (Political Unity)

B. Faktor Terbentuknya Identitas Nasional

Dalam konteks Indonesia, menurut ganeswara bahwa identitas nasional


merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan
Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh “Bhineka
Tunggal Ika” sebagai dasar dan arah pengembangannya. Pendapat senada tentang
indentitas nasional dapat diartikan sebagai jati diri nasional atau kepribadian nasional.
Identitas nasional Indonesia terbentuk karena rakyat Indonesia memiliki pengalaman
sejarah dan penderitaan yang sama. Pada masa sebelumnya kemerdekaan, bangsa
Indonesia memiliki pengalaman yang sama dalam mengusir penjajah yang
membutuhkan pengorbanan bukan saja harta dan nyawa, namun juga kehilangan
sanak saudara. Perjuangan yang sama dalam mengusir penjajah Inilah yang
meleburkan perbedaan agama, suku. bahasa, dan sebagainya.
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas bangsa Indonesia meliputi

1) Faktor objektif antara lain yaitu geografis. ekologis dan demografis


2) Faktor subjektif antara lain yaitu faktor hitoris, sosial, politik dan
kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

C. Karekteristik, Hakikat, dan Fungsi identitas Nasional

1) Karekteristik Identitas Nasional

Pada prinsipnya, jika dilihat dari proses terjadinya atau proses lahirnya identitas
nasional, maka identitas nasional itu sendiri dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:

a) Identity Cultural Unity atau Identitas Kesuku bangsaan

Culturan Unity merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan


atau bangsa dalam arti sosiologi santropologis. Culturan Unity disatukan oleh
adanya kesamaan ras, suku, agama, adat, dan budaya, keturunan dan daerah
asal. Unsur-unsur ini menjadi identitas kelompok bangsa yang bersangkutan
sehingga bias dibedakan dengan bangsa lain. Identitas yang bias dimiliki oleh
sebuah Cultural Unity kurang lebih bersifat ascribrife (sudah ada sejak lahir),
bersifat alamiah/bawaan, primer dan etnik. Identitas kesukubangsaan dapat
diketahui dari sisi budaya orang yang bersangkutan. Setiap anggota cultural
unity memiliki kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya. Misalnya, setia pada
suku, agama, budaya, kerabat, daerah asal dan bahasanya. Identitas ini sering
disebut sebagai identitas kelompok atau identitas primordial. Dalam hal ono
loyalitas pada primordialnya memiliki ikatan emosional yang kuat serta
melahirakan solidaritas erat.
b) Identity politic unity atau Identitas kebangsaan

Political unity merajuk pada bangsa dalam pengertian politik. yaitu


bangsa-bangsa. Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut
untuk bernegara, namun dewasa ini negara yang relative homogen yang hanya
terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara baru perlu menciptakan
identiras yang baru pula untuk bangsanya yang disebut juga identitas nasional.
Identitas kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya.
Identitas kebangsaan bersifat bauata, sekunder, etis dan nasional. Beberapa
bentuk identitas nasional adalah bahasa nasional, lambing nasional, semboyan
nasional, bendera nasional dan ideology nasional.

2) Hakikat identitas Nasional

Identitas nasional adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara dimana
suatu bangsa atau negara tersebut memiliki landasan ideologi yang berbeda-beda.
Sedangkan pengertian hakikat identitas nasional secara umum adalah salah satu
perwujudan dari sifat-sifat suatu negara

3) Fungsi identitas nasional

Secara umum, identitas bangsa atau nasional memiliki tiga fungsi utana dan berperan
sebagai berikut.

a) Sebagai permersatu, setiap negara memiliki ciri atau jati diri yang unik dan
tidak dapat dipisahkan dari suatu negara tersebut. Sama halnya dengan negara
Indonesia yang memiliki berbagai macam suku, bangsa, kebudayaan,
kepercayaan, dan Bahasa. Sebagaimana yang telah menjadi semboyan bangsa
Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika"

b) Sebagai ciri khas yang membedakan sebuah bangsa lain, artinya semua
negara yang ada pasti memiliki ciri yang khas sehingga membedakan negara
lainnya. Sebagai contoh Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang tidak
memiliki oleh negara lainnya.

c) Sebagai pegangan atau landasan bagi sebuah negara untuk berkembang atau
mewujudkan potensi yang dimiliki. Identitas nasional suatu bangsa dapat
dijadikan rujukan landasan hukum dan pembuatan peraturan negara sesuai
dengan keunikannya serta karakter suatu negara untuk menerapkan kedaulatan
negara yang lebih baik.

D. Unsur-unsur pembentukan identitas nasional

Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk.


Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentukan identitas yaitu
suku bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa.

1. Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusu yang bersifat askriprif (ada sejak
lahir), yang mana coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 bahasa

2. Agama, bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat agamis. Agama-agam yang


tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama islam, Kristen, katholik, hindu,
budha dan Kong Hu Chu. Agama kong hu chu pada masa orde baru tidak diakui
sebagai agama resmi negara namun sejak pemerintahan presiden Abdurahman wahid,
istilah agama resmi negara dihapuskan

3. Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan
oleh pendukung-pendukung untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman utnuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi

4. Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi
ucapan manusia dan yang digunakan sebagai saran berinteraksi antar manusia
E. Identitas nasional bangsa Indonesia

1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia

2) Bendera negara, yaitu sang merah putih

3) Lagu kebangsaan. yaitu Indonesia raya

4) Lambing negara, yaitu garuda Pancasila

5) Semboyan negara, yaitu bhineka tunggal ika

6) Dasar falsafa negara, yaitu Pancasila

7) Konstitusi negara, yaitu UUD 1945

8) Bentuk negara kesatuan republic Indonesia yang berkedaulatan rakyat

9) Konsepsi wawasan nusantara

10) Kebudayaan daerah yang telah di terima sebagi kebudayaan nasional

2. A. Adat-istiadat
Sebelum melihat sejauh mana implementasi adat-istiadat dalam Pancasila, dan
bagaimana bentuk konkretnya dalam sila-sila Pancasila terlebih dahulu diuraikan
karakteristik adat-istiadat tersebut. Pada pokoknya adat-istiadat merupakan unsur
kelompok: tidak ada adat-istiadat orang seorang. Seseorang mengikuti adat-istiadat
Bersama dengan orang lain: adat-istiadat sekaligus merupakan urusan masyarakat.
Masyarakat ini kadang-kadang mempunyai pembatasan yang agak cermat, misalnya,
sebuah suku atau satu persekutuan pedesaan yang masih tertutup di dalam masyarakat
yang bersifat sangat agraris.
Dengan diambilnya adat-istiadat sebagi unsur sila Pancasila, memang sangat
tepat, sebab para pemimpin kita yang merumuskan sila-sila Pancasila mengharap
negara yang berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara
yang berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang
bersifat orang perorangan. Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang ditanamkan dari
atas, melainkan merupakan manifestasi moralitas public. Artinya, dimensi otoritas dan
tradisi seharusnya melenturkan diri sefleksibel mungkin, sehingga pubik pun
berpatisipasi dalam diskurusu tentang nilainilai Pancasila itu (Lanur, 1995:11).
Karakteristik lain dari adat-istiadat. Orang tidak lagi mempertanyakan tentang
asal-usul serta apa yang hendak dicapai oleh adat-istiadat, melainkan orang mematuhi
secara diam-diam dan tanpa mempersoalkannya. Ia diterima dan dipatuhi sebagai dan
tanpa mempersoalkan. Ia diterima dan dipatuhi sebagai sesuatu yang wajar. Ia tidak
memerlukan dasar pembenarannya (De Vos, 1987:43). Dari kedua karakteristik yang
universal, artinya berlaku untuk adat istiadat dimana pun dengan tidak melihat di
mana tempat keberadaannya. Dengan demikian, adat-istiadat bangsa kita memiliki
karakteristik tersebut.

B. Adat istiadat

Cause kata sansekerta budhayah, ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti
“budi” atau “akal”. Demikian, kebudayaan itu dapat diartikan “hal-hal bersangkutan
dengan budi dan akal" (Koentjaraningrat, 1974: 19).

Mengikuti arti etimologi kebudayaan, ternyata kebudayaan sangat luas


aspeknya. Kebudayaan merupakan hasil dari akal budi. dengan demikian keseluruhan
merupalan hasil dari akal budi, dengan demikian keseluruhan hasil akal manusia,
seperti ilmu, teknologi. ckonomi dan lain-lain termasuk kebudayaan menyatakan
sekurang-kurangnya terdapat tujuh kategori arti kebudayaan, masing-masing sebagi
berikut

1) Ahli sosiologi mengerti kebudayaan keselurahan kecakapan (adat, akhlak,


kesenian, ilmu, dan lain-lain) yang memiliki manusia sebagai subjek masyarakat.

2) Ahli sejarah menekankan pertumbuhan kebudayaan dan mendefinisikan sebagai


warisan sosial atau tradisi.

3) Ahli filsafat menekankan aspek normative, kaidah kebudayaan dan terutama


pembinaan nilai dan realisasi cita-cita
4) Antropologi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, kelakuan

5) Psikologi mendekati kebudayaan dari segi penyesuaian (adjustment) manusia


kepada alam sekelilingnya, kepada syarat hidup (Bakker, 1984 27-28).

C. Agama-agama

Causa materilis ketiga Pancasila adalah berbagaia agam yang ada di Indonesia.
Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama,
bangsa yang mengakui adanya tuhan yang maha esa. Pada waktu menyampaikan
pidato lahirnya Pancasila,

bung karno mengusulkan prinsip ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan


memiliki prinsip tersebut, dikatakan prinsip ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia
ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan tuhannya
sendiri. Yang Kristen menyembah menurut tuhan petunjuk Isa al-Masih, yang islam
bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW., orang budha menjalankan
ibaratnya menurut kitab-kitab yang ada padanya (Soekarno. tanpa tahun:27).

Bung karno dalam pidato tersebut di atas, menyebutkan prinsip ketuhanan


berkeadaban, yang diartikan setiap pemeluk agama lain. Dalam konteks Indonesia,
dengan menerima ketuhanan yang maha esa sebagai salah satu sila, kita
mengungkapkan keyakinan bahwa negara terbentuk berdasarkan kodrat sosial
manusia yang diciptakan Tuhan (Lanur, 1995:20).

Agama yang hidup dalam komunitas bangsa Indonesia dapat digolongkan ke


dalam agama asli dan agama etnis, sedangkan agama yang datang dan luar disebut
sebagai agama langit atau agama yang bersumber dari wahyu tuhan. JWM Bakker.
menyebutkan agama asli pada berbagai suku bangsa yang dikenal dengan nama
Promomelayu (Bakker, 1976:23). Selanjutnya dikatakan, yang terkenal sebagai agama
asli tadi, yaitu: Parmalin, parbaringan atau agama Si raja Batak. agama sabulungan di
kepulauan Mentawai, kaharingan, agama suku Dayak di Kalimantan, aluk to dollo,
agama asli suku toraja, parandangan ada, agama asli lain di Sulawesi tengah. agama
marapu, agama asli di pulau sumba, agama bali aga, agma asli di pulai bali. agama
viori keraeng, di manggarai, Nores barat, agama ratu bita bantara, di sikka, flores
tengah (Bakker, 1976: 25).
E.E. Evans Pritchard (1984), menyatakan bahwa agama-agama primitive
adalah merupakan bagian dari agama pada umumnya (species dari genus), dan bahwa
semua orang yang berniat terhadap agama haruslah mengakui bahwa suatu studi
tentang pandangan dan praktek ragam coraknya, akan menolong kita untuk sampai
pada kesimpulan-kesimpulan tertentu tentang hakikat agama pada umumnya
(Pritchard, 1984:2)

3. Pancasila merupakan dasar serta landasan idelogi bangsa Indonesia. Maka dari
itu. penting untuk menerapkan setiap sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Disisi lain, berkaitkan dengan Pancasila, bangsa Indonesia mempunyai dua hari
bersejarah. Pertama, hari lahirnya Pancasila pada 1 juni 1945 dan hari kesaktian
Pancasila pada 1 oktober. Pada 1 juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila
karena pada tanggal tersebut rumusan Pancasila sebagai dasar negara pertama kali
disampaikan oleh soekarno, Semetara itu, berbagai kejadian pemberontakan di tanah
air yang melibatkan banyak pihak menjadi pemicu lahirnya hari kesaktian Pancasila,
di tetapkan pada tanggal i oktober 1965.

Melalui dua hari bersejarah tersebut, wajar tentunya hingga saat ini Pancasila
dijadikan sebagai landasan hidup bangsa Indonesia. Hal itu berarti, setiap nilai-nilai
yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara,
Ada lima sila atau disebut
Pancasila yang dirumuskan dalam pidato bung karno. Kelima sila tersebut ialah
ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwaklian, keadilan sosial bagi seluruh rakyat indoneia. Kemudian
kelima sila tersebut mempunyai nilai-nilai yang harus ditanamkan dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

A. Penerapan sila ketuhanan yang maha esa


1) Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersbut.
Kepemilikan terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada tuhan
2) Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak
menggangu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat
3) Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar
tercapai kedamaian dan kenyamanan Bersama.
4) Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat memajukan
kepentingan umum, misalnya kerja bakti atau gotong royong di desa.
5) Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai UUD
1945, Setiap orang berhak untuk memilih dan agama sesuai dengan apa yang
dikendakinya.

B. Penerapan sila kemanusiaan yang adil dan beradap


1) Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama,
ras, dan adat istiadat.
2) Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti
kita dalam berbagai kondisi
3) Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang di maksud ialah
membeda-bedakan sesama warga negara, baik perbedaan karena tinggkat Pendidikan,
kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
4) Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang sesuai
dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat,
5) Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai
hak dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiba orang lain.

C. Penerapan sila persatuan Indonesia


1) Cinta terhadap tanah air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perkemonoin menjadi maju
3) Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkna
tujuan pembangunan nasional Indonesia 4) Berusaha untuk menghasilkan prestasi
yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun
internasional.
5) Meningkatkan kreativitas dan inovas dari diri untuk memajukan bangsa Indonesia.
Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.
D. Penerapan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan
1) Menguatamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk
menyelesaikan setiap permasalah dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut
berkenaan dengan kepentingan dua orang atau lebih.
2) Ikut serta dalan pemilihan umum dengan menggunakan hak pilih serta mengajak
orang lain untuk menggunakan hak pilihnya.
3) Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan
tertentu sebagai salah satu perwujudan demokrasi.
4) Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita katakan
atau lakukan begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya
pada kita.
5) Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati.
6) Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya penyelenggaraan kedaulatan
rakyat yang dilakukan oleh pemerintah.

E. Penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang
dilanda kesulitan
2) Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu
sesame, seperti bakti sosial, dono darah, konser amal, dan lain sebagainya.
3) Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan sepeti apa saya
orang yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil
pada siapapun
4) Tidak menggangu orang lain apapun yang sedang kita lakukan. Mencegah siapa
saja yang menggagu ketertiban umum dan keamanan di tengah masyarakat.
5) Menghargai karya atau hasil ciptaan orang lain. Hargai pula karya yang kita
hasilkan sendiri.
6) Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain
dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
4. PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
Yang dimaksud dengan kepribadian bangsa seperti ciri-ciri khas bangsa
Indonesia yang bisa membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain. Ciri-ciri khas
bangsa Indonesia ini yang sudah kita ketahui bersama yaitu seperti pencerminan dari
garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa kita Indonesia ini sepanjang masa .
perkembangan bangsa Indonesia juga di tentukan dari kehidupan yang ada pada
Negara atau bangsa itu sendiri seperti Indonesia dan juga di pengaruhi oleh tempat
dan wilayah atau lingkungan.

Bangsa Indonesia itu lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri.
merupakan hasil dari proses sejarah di masa yang lampau atau massa lalu yang di
hadapi bangsa indonesia, tentang perjuangan dan cita-cita hidup di masa yang akan
datang yang secara keseluruhan membentuk kepribadiannya sendiri. Jadi bangsa
Indonesia itu lahir dengan sejumlah ciri khas, sifat-sifat serta nilai-nilai yang
dimilikinya sejak zaman dahulu kala sehingga bisa membedakan bangsa Indonesia
kita dengan bangsa lainnya yang ada di muka bumi ini.
Berprilaku sebagai bangsa kita harus menjunjung tinggi pancasila itu karena
itu adalah dasar dari Negara kita dan kita juga harus berprilaku sebagai warga Negara
dan juga kita harus berlaku sebagai warga global kita sebagai bangsa Indonesia juga
harus ikut dalam dinamika dunia nyaris tanpa batas ini akan semakin dibutuhkan.
Pancasila itu berasal dari bahasa sansekerta India yang artinya (kasta
brahmana). Sedangkan yang dikatakan menurut Muh Yamin jadi dalam bahasa
sansekerta itu katanya memiliki dua arti atau dua macam yaitu :
a) Panca yang memiliki arti lima
b) syila, vokal 1 pendek yang artinya batu sendi, alas atau dasar vokal i
panjang
artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting

Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang itu biasanya


ditentukan oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat,
lingkungan dan suasana waktu. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul
dengan berbagai peradaban atau perbedaan kebudayaan bangsa lain (Hindu,
Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lainlain) namun itu bukanlah masalah bagi
bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia itu tetap hidup sepanjang masa akan
dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah tertentu atau
masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing. namun
pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa
Indonesia secara jelas kita dapat dibedakan dari bangsa - bangsa lain. Apabila kita
memperhatikan dengan baik tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas
bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita. Demikianlah maka
Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri merupakan:

1) Dasar negara kita, Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber
hukum yang berlaku di negara kita.

2) Pandangan hidup bangsa Indonesi yang dapat mempersatukan kita serta memberi
petunjuk dalam masyarakat kita yang beraneka ragam di Negara kita Indonesia.

3) Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila itu memberikan corak
yang khas kepada kita bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa
Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari
bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari
yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini,
akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah
yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

4) Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah
Ncgara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkcdaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram,
tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka. bersahabat.
tertib dan damai.

5) Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia
menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi. bukan
sekedar karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa
Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melaimkan karena Pancasila
itu telah kita ketahui dari zaman dulu mampu membuktikan kebenarannya setelah
diuji oleh sejarah perjuangan bangsa dan juga kita telah mengetahui banyak sekali
tumpah darah yang terjadi untuk membela kemerdekaan Indonesia yang kita cintai ini.

6) Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan
mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila
hanya akan merupakan rangkaian katakata indah yang tertulis dalam Pembukaan
UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai
arti bagi kehidupan bangsa kita.

7) Apabila Pancasila itu tidak menyentuh kehidupan kita nyata, maka kita tidak akan
merasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani, maka lambat
lajunya kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur.
Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia.
Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di
masa kini. pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan
membela Pancasila ini.

8) Akhirnya perlu juga ditegaskan, bahwa apabila dibicarakan mengenai Pancasila,


maka yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD
1945. yaitu :

a. Ketuhanan Yang Maha Esa.


b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

9) Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang kita
gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil
bangsa kita Indonesia ini yang kita ketahui pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam
sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

10) Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978. Pancasila
itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan
sebagai kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-masing sila dari Pancasila itu
tidak dapat dipahami dan dibcri arti secara sendirisendiri. terpisah dari keseluruhan
sila-sila lainnya. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-
sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.

11) Pancasila bukanlah barang baru bagi bangsa Indonesia, jauh sebelumnya Bung
Karno menemukan Pancasila, sila-sila dari pancasila itu, dalam pengertian materinya
atau jiwanya, sudah ada pada bangsa Indonesia. Bung Karno telah menggalinya sejak
tahun 1925 sampai1926 dari hasil itulah Bung Karno menyusun, merumuskan seperti
apa yang dikemukakan sendiri di muka sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945. yang lebih dikenal
nama lahirnya Pancasila yang diumumkan secara langsung di muka sidang BPUPKI.

12) Bung Karno mengusulkan agar Negara kita Indonesia ini yang akan didirikan itu,
ditegakkan di atas kelima sila yang telah digalinya itu, Karena itu telah merupakan
jiwa dan milik bangsa Indonesia sepanjang zaman dari zaman dahulu. dan menurut
Bung Karno sendiri bahwa pemberian nama itu atas petunjuk ahli bahasa bahwa
kelima sila itu diberi nama Pancasila.

13) Kemudian dengan suara bulat sidang BPUPKI menerima pancasila itu sebagai
dasar Negara yang kekal abadi, yang oleh Bung Karno sendiri disebut Philisophis
Grondslag dengan rumusan kalimat sebagai berikut :

a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau prikemanusiaan c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan social
e. Ketuhanan Yang Maha Esa

14) Pancasila itu dikatakan sebagai jiwa bangsa,karena pancasila digali dari nilai-nilai
luhur atau kehidupan bangsa Indonesia. Maka dari itu. Pancasila menjiwai Negara
kita, karena pancasila mencakup nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena
itu. dapat kita katakan bahwa pancasila itu merupakan karakter dari bangsa Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa tiap-tiap bangsa mempunyai karakternya tersendiri.
Walaupun nama/kata Pancasila diperkenalkan kembali 1Juni 1945 oleh Bung Karno.
namun pada dasarnya jiwa pancasila telah ada sejak berabad-abad lamanya dalam
kehidupan bangsa Indonesia dan bahkan menurut AG. Pringgodigdo bahwa pancasila
itu sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan adanya bangsa Indonesia.

15) Jadi. pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi
nilai-nilai yang dimilikinya.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa kita harus mampu mendorong bangsa


Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti
menentang arus globalisasi, akan tetapi kita lebih cermat dan bijak dalam menjalani
dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila kita menghubungkan
kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian
bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila
dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan
Indonesia dengan negara lain.

Istilah identitas nasional dapat kita disamakan dengan identitas kebangsaan.


Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah: ciri,
tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang. kelompok atau . sesuatu sehingga
membedakan dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan.
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identiti yang memiliki pengerian harfiah
ciri-ciri. tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada sescorang atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain. Jadi, pegertian Identitas Nsaional adalah
pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai
Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang
berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan
norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali
“rule of law”, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi
serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. atau juga
Istilah Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis dan kita dapat membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain
atau Negara yang lain.
Pancasila yang bisa kita gali dari bumi Indonsia sendiri yaitu salah satunya
yaitu merupakan Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila
memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari
bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa
Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara
terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga kita ketahui dimiliki oleh bangsa-
bangsa lain di dunia ini. akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Tujuan yang akan
dicapai oleh bangsa Indonesia ialah suatu masyarakat adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perkehidupan bangsa yang aman, tenteram. tertib dan dinamis serta dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. Oleh karena
itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan
Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan
merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945,
yang merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi
kehidupan bangsa kita. Apabila Pancasila kita tidak menyentuh kehidupan nyata,
tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari. maka lambat laun
kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin
Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini
terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini,
pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela
Pancasila.

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap


mental dan tingkah laku kita serta amal perbuatan sikap mental kita masing - masing.
Sikap mental dan tingkah laku kita mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan
dengan Bangsa lain. Ciri khas inilah yang dimaksud dengan kepribadian bangsa.
Pancasila adalah sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yang artinya Pancasila
dipergunakan sebagai petunjuk kehidupan kita sehari-hari dan juga merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain. Pancasila sebagai
Dasar Negara Republik Indonesia atau Dasar Filsafah Negara atau Philosofis
Granslog. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan Negara, atau pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan bunyi pembukaan Undang-undang Dasar
1945. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber Hukum. atau sumber tertib hukum
bagi Negara Republik Indonesia. Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah
pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi
suasana kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia. Cita-cita itu meliputi cita-cita
mengenai kemerdekaan Individu, kemerdekaan Bangsa, perikemanusiaan, keadilan
sosial dan perdamaian Nasional. Cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan
negara. Cita-cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan.
Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pada saat bangsa Indonesia
mendirikan negara atau Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia belum
mempunyai undang undang dasar Negara.

Maka, seharusnya seluruh perilaku kita. sikap. dan kepribadian kita harus
berlandaskan kepada nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu kita bisa menjadi bangsa
yang besar, tetapi masyarakat Indonesia tidak menampilkan identitas mereka, ini
sesungguhnya dalam kehidupan merka sehari - hari berarti Pancasila tidak
dilaksanakan dalam berkehidupan di masyarakat, seolah tidak adanya apresiasi yang
dilandaskan jiwa nasionalisme oleh bangsa ini, sungguh ini kalo kita bayangkan akan
sangat ironis.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap kita


mental dan tingkah laku kita. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai cirri khas
artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas ini lah yang dimaksud dengan
“KEPRIBADIAN” karena itu yang terpenting adalah bagaimana kita memahami,
menghayati dan melakukanya dalam kehidupan kita. Tanpa ini maka pancasila
hanyalah sekedar rangkaian kata-kata yang tercantum dalam UUD 1945 yang
merupakan perumusan yang beku dan mati serta tidak memiliki arti penting dalam
kehidupan bangsa Indonesia.
Sumber referensi:

Bakker, J.W.M., 1976, Agama Asli Indonesia, S.T. Pradnyawidya. Yogyakarta.

Bakker, J.W.M., 1984, Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar, Kanisius,


Yogyakarta.

de Vos, H., 1987, Pengantar Etika, Terjemahan Soejono Soemargono,

Tiara Wacana, Yogyakarta.

Evans Pritchard, E.E., 1984, Teori-teori Tentang Agama Primitif. PLP2M,


Yogyakarta.

Hendropuspito, D, 1983, Sosiologi Agama, Kanisius, Yogyakarta.

Inocencio Menezes, J, 1986, Manusia dan Teknologi: Telaah

Filosofis J. Ellul, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

https://www.academia.edu/28961340/Makalah. Identitas Nasional

http://eprints.uad.ac.id/9433/1/IDENTITAS&20NASIONAL&20Dwi.pdf

htt.s://www.bola.com/ra ram/read/4371037/ snera anancasila-dalam-kehidu an-sehari-


hariyang-perlu-ditiru

https://www.eduspensa.id/fungsi-pancasila-sebagai/#a htts://ww
w.scribd.com/doc/212029730/Pancasila-Seba rai-Ke ribadian-Ban "sa-Indonesia-2
https://guruppkn.com/pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa

htt: s://www.scribd.com/document/209168628/Pancasila Sebaru wa Dan


KepribadianBangsa-Indonesia

https://www.academia.edu/6379071/Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai