Dengan mengucapakn puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa , akhirnya saya dapat
juga menyelesaikan makalah ini, makalah yang saya bikin ini berjudul Identitas Nasional
sebagai Karakter Bangsa materinya tentang :
1.
2.
3.
4.
5.
Identitas nasional
Sejarah kelahiran faham nasionalisme
Perbedaan hakikat bangsa dan negara
Identitas nasional sebagai karakter bangsa
Proses berbangsa dan bernegara
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas akhir pendidikan Kewarganegaraan ,
selain itu saya juga ingin mengetahui pembentukkan identitas nasional sebagai karakteristik
bangsa . Keberhasilan makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak terkait . pihak
pustaka yang telah menberikan saya untuk meminjam buku , dan teman saya telah
menyumbangkan ide-ide dan pikiran .
Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan .
oleh karena itu saya menharapkan masukan dan kritikan yang membangun untuk
menyempurnakan makalah . Saya berharap hasil makalah ini dapat bermamfaat bagi siapapun
yang membutuhkannya . semoga makalah sederhana ini dapat melengkapi pengetahuan kita
tentang Identitas Nasional sebagai karakteristik Bangsa .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................... 2
C. TUJUAN........................................................................................................ 2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Nasional
Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri
pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, komonitas sendiri, atau Negara sendiri.
Mengacu kepada pengertian ini, identitas tidak terbatas pada individu semata tetapi berlaku
pula pada suatu kelompok. Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang melekat pada
kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik pisik
seperti budaya, agama dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Himpunan kelompok-kelompok inilah yang kemudian disebut dengan istilah identitas bangsa
atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok (collective action)
yang diwujutkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atributatribut nasional. Kata nasional sendiri tidak dapat dipisahkan dari kemunculan konsep
nasionalisme sebagaimana akan dijelaskan kemudian.
Beberapa pendapat ahli mendefinisikan pengertian Identitas Nasional
a) Menurut Kaelan dan Zubaidi adalah setiap bangsa bangsa di dunia ini maka setiap
bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan ,
sifat ,ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.
b) Menurut Erwin adalah sifat khas yang melekat pada suatu bangsa atau yang lebih
dikenal sebagai kebribadian suatu bangsa .
Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, secara fisiologi yang
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut
maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan
keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini
sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis
Identitas nasional tersebut pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yang
sifatnya nasional. Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan karena
identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya
setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir belakangan bila
dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu
secara askriptif. Sebelum memiliki identitas nasional, warga bangsa telah memiliki identitas
primer yaitu identitas kesukubangsaan.
Nasionalisme berasal dari kata nasional atau nation (bahasa Inggris) atau natie
(bahasa Belanda) yang artinya bangsa. Nasional artinya kebangsaan. Bangsa adalah
sekelompok manusia yang diam di wilayah tertentu dan memiliki hasrat serta kemauan untuk
bersatu, karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan tujuan. Dengan demikian nasionalisme
dapat diartikan semangat kebangsaan, yaitu semangat cinta kepada bangsa dan negara. Suatu
paham yang menyadarkan harga diri suatu kelompok masyarakat sebagai suatu bangsa.
Dengan kata lain nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa kesetiaan
tertinggi seseorang ditujukan kepada negara kebangsaannya.
Nasionalisme untuk pertama kalinya muncul di Eropa pada akhir abad ke 18.
Lahirnya paham nasionalisme diikuti dengan terbentuknya negara-negara kebangsan yang
dilatarbelakangi oleh faktor-faktor persamaan keturunan, bahasa, adat-istiadat, tradisi dan
agama. Akan tetapi paham nasionalisme lebih menekankan kemauan untuk hidup bersama
dalam negara kebangsaan. Rakyat Amerika Serikat tidak menyatakan satu keturunan untuk
membentuk suatu negara, sebab disadari bahwa penduduk AS terdiri dari berbagai suku, asal
usul, adat-istiadat dan agama yang berbeda. Nasionalisme timbul karena unsur-unsur sebagai
berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
diilhami pemikiran Rousseau yang tertuang di dalam buku berjudul Du Contract Social
(Perjanjian Sosial). Selain itu, rakyat sebagai suatu bangsa juga menuntut pembagian
kekuasaan politik yang adil, yaitu kekuasaan raja harus dibatasi oleh undang-undang dan
rakyat harus mempunyai wakil dalam parlemen. Dalam pemerintahan pun harus ada tiga
kekuasaan yang satu sama lain terpisah, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Tuntutan itu diilhami oleh karya besar Montesquieu yang disebut Trias Politica. Penguasaan
beberapa negara di Eropa oleh Napoleon menimbulkan semangat kebangsaan dan persatuan
di antara beberapa negara tersebut untuk bergabung dalam suatu koalisi melawannya.
b. Revolusi Industri di Inggris
Revolusi Industri di Inggris yang didasari paham liberal melahirkan golongan
kapitalis yang menjurus pada tindakan imperialisme. Dalam praktik imperialisme tentu
terjadi pengurangan kemerdekaan, perampasan hak asasi, hak politik, serta eksploitasi
ekonomi terhadap daerah jajahan. Akibat perlakuan yang sewenang- wenang dari penjajah,
semangat nasionalisme rakyat di daerah jajahan bangkit untuk mencapai kemerdekaan dan
berdaulat penuh.
c. Lahirnya Nasionalisme di Eropa
Munculnya nasionalisme di Eropa karena pengaruh Revolusi Industri dan Revolusi
Perancis. Semangat persaingan yang bebas dari paham liberalisme menimbulkan
chauvinisme/ultranasionalisme, suatu paham nasionalisme yang berlebihan. Nasionalisme di
eropa melahirkan kolonialisme yaitu nafsu untuk memperoleh tanah jajahan sebayak
mungkin. Dengan demikian negara-negara di Eropa menjelma menjadi imperialisme, yang
saling berlomba untuk mencari dan mendapatkan tanah jajahan di luar wilayahnya dengan
sasaran Asia dan Afrika. Banyak negara yang dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa yang
berpaham liberal dan kapital. Bangsa-bangsa Eropa cenderung menindas bangsa-bangsa yang
dijajah. Dampaknya bangkitlah semangat nasionalisme di negara-negara jajahan yang
diwujudkan dalam bentuk revolusi atau perang hingga mencapai kemerdekaan. Gerakan
nasionalisme untuk memperoleh kemerdekaan terjadi di negaranegara sebagai berikut.
1) Gerakan nasionalisme di Amerika Serikat menuntut persamaan hak dan status warga
negara yang sederajat dengan warga negara di Inggris. Gerakan nasionalisme yang
dipimpin George Washington itu akhirnya berhasil memperoleh kemerdekaan (1783).
2) Gerakan nasionalisme di Amerika Latin menentang penjajahan Spanyol dan Portugal.
Gerakan yang dipimpin Simon Bolivar itu akhirnya berhasil mencapai kemerdekaan.
Gerakan itu berlangsung dari tahun 1815 sampai dengan tahun 1828 yang diilhami
oleh Revolusi Amerika (17741783) dan Revolusi Prancis (17891815).
3) Gerakan nasionalisme di Jerman di bawah pimpinan Otto von Bismark (18621890)
berhasil mengalahkan musuh-musuhnya (Denmark, Austria, dan Prancis). Gerakan itu
kemudian melahirkan negara kesatuan Jerman dan menobatkan Kaisar Wilhem I di
Istana Versailles sebagai penguasa Jerman (1871).
4) Gerakan nasionalisme di Asia dan Afrika, antara lain terjadi di negara Jepang, Cina,
India, Turki, Mesir, dan Indonesia. Gerakan nasionalisme di Asia dan Afrika pada
akhirnya melahirkan negara-negara yang merdeka dan terbebas dari belenggu
penjajahan bangsa Barat.
d. Lahirnya Nasionalime di Asia dan Afrika
Nasionalisme di Asia dan Afrika merupakan gerakan yang menentang imperialisme
dan kolonialisme bangsa-bangsa barat, maksud dari nasionalisme Asia dan Afrika adalah
aliran yang mencerminkan kebangkitan bangsa-bangsa Asia dan Afrika sebagai reaksi
terhadap imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa barat.
Faktor-faktor yang mendorong timbulnya nasionalisme di Asia dan Afrika adalah
a) Penjajahan bangsa-bangsa barat yang menimbulkan penderitaan dan kesensaraan.
b) Kenangan kejayaan masa lampau sebagai negara yang jaya , seperti Indonesia pada
masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.
c) Munculnya kaum intelektual yang menjadin pengerakan nasional.
d) Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang mendorong bangsa-bangsa di Asia
dan Afrika bangkit melawan penjajahan bangsa-bangsa Barat.
Nasionalime bangsa-bangsa di Asia dan Afrika memiliki tiga aspek dan tiga tujuan yaitu:
a) Aspek politik , bertujuan untuk mengusir penjajahan asing untuk mendapatkan
kemerdekaan .
a) Pengertian Bangsa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian bangsa diartikan sebagai
kelompok masyarakat yang memiliki persamaan asal keturunan, adat, budaya dan sejarahnya
serta memiliki pemerintahan sendiri. Contohnya, seperti bangsa Indonesia yang lahir karena
adanya persamaan-persamaan seperti adat, bahasa, budaya,cita-cita, sejarah dan wilayah.
Istilah bangsa sering disebut juga dengan rakyat, namun sesungguhnya pengertian bangsa dan
rakyat itu berbeda. Oleh karena itu, para ahli ilmu Negara membedakan pengertian bangsa
dengan rakyat. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dikatakan bangsa apabila manusia itu terorganisasi secara politik.
11
2. Dikatakan rakyat apabila manusia itu terorganisasi secara sosiologis misalnya adat,
budaya, perasaan dan agama.
b) Unsur-Unsur Pembentuk Bangsa
Sekalipun belum terdapat kesamaan atau kesepahaman antara para ahli kenegaraan
dalam mendefinisikan bangsa, namun mereka memiliki kesamaan dalam menentukan faktor
objektif tentang terbentuknya Negara. Kesamaan pandangan itu adalah bahwa secara umum
bangsa terbentuk karena adanya unsur-unsur :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lahirnya bangsa dan Negara Indonesia didasarkan pada unsur-unsur sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Bahasa Indonesia, Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah
tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai
kesatuan politik dan kedaulatan sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Negara merupakan organisasi yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Suatu organisasi kekuasaan yang teratur.
2. Kekuasaannya bersifat memaksa dam monopoli.
3. Suatu organisasi yang bertugas mengurus kepentingan bersama
dalam masyarakat.
4. Persekutuan yang memiliki wilayah tertentu dan dilengkapi alat
perlengkapan Negara.
1. Pendekatan Primer
Berdasarkan pendekatan primer terjadinya Negara dimulai dari masyarakat hukum
paling sederhana kemudian berkembang ke tingkat yang lebih maju dan kompleks yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Suku (genootschap), merupakan perkembangan awal terjadinya Negara yang dimulai
dari kehidupan manusia dalam lingkungan keluarga yang kemudian berkembang
menjadi kelompok-kelompok dan akhirnya menjadi suku-suku. Suku dipimpin oleh
seseorang yang disebut Primus Inter Pares yang artinya orang yang pertama berkuasa
dan berpengaruh diantara yang sederajat.
b. Kerajaan (rijk), pada fase ini suku-suku berkembang semakin besar dan luas, suku
terkuat menaklukan suku-suku lain yang lebih kecil dan lemah dan akhirnya kepala
suku terkuat didaulat untuk memimpin suku-suku yang ditaklukan kemudian muncul
kerajaan.
c. Negara Nasional (staat), pada tahap ketiga ini awalnya pemerintahan dipimpin oleh
seorang raja yang berkuasa secara absolut. Kekuasaan mutlak dipegang oleh raja,
rakyat dipaksa untuk tunduk dan taat pada kemauan dan kehendak raja.
d. Negara Demokrasi (democratisch natie), fase ini merupakan fase terakhir dari
perkembangan Negara secara primer, dimana rakyat telah memiliki kesadaran untuk
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara.
2. Pendekatan Sekunder
Berdasarkan pendekatan ini, terjadinya Negara merupakan sebuah kenyataan yang
tidak dapat dipungkiri atau dielakkan. Negara lahir karena adanya keinginan atau cita-cita
rakyat yang diwujudkan melalui sebuah revolusi rakyat untuk mencapai kemerdekaan dan
lahirlah negara.
3. Pendekatan Fakta Sejarah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Penduduk (occupatie),
Peleburan (fusi),
Penyearahan (cessie),
Penguasaan (anexatie),
Penaikan (accesie),
Pembentukan baru (inovation),
Pemisahan (separatist), dan
14
h. Proklamasi (proclamation).
4. Pendekatan Teoritis
Pendekatan teori adalah bagaimana asal mula terbentuknya Negara melalui metode
filosofis tanpa mencari bukti-bukti sejarah tentang hal tersebut. Pendekatan teori dilakukan
dengan dugaan-dugaan berdasarkan pemikiran logis. Teori-teori terjadinya Negara terjadi atas
teori Ketuhanan, teori perjanjian masyarakat, teori kekuasaan dan teori hukum alam.
2. Unsur tambahan (deklaratif) adalah unsur yang sifatnya menyatakan, bukan unsur
mutlak. Unsur tersebut yaitu berupa pengakuan oleh negara lain.
15
pola pikir dan sikap mental , memajukan adab dan kemampuan bangsa , merupakan tugas
utama dari pembangunan kebudayaan nasional.
Sesuai internal manusia dan masyarakat memiliki intuisi dan aspirasi untuk mencapai
kemajuan . sedangkan secara eksternal , pengaruh dari luar selalu mendorong masyarakat ,
yang dinilai statis , untuk breaksi terhadap rasangan-rangsangan dari mingkungan .
Rangsangan besar dari lingkungan pada saat ini datang dari media masa , melalui
penberitahuan maupun pembentukan opini. Pengaruh inetrnal dan eksternal ini merupakan
faktor strategis bagi terbentuk suatu kebudayaan nasional. Sistem dan media komunikasi
menjadi sarana strategis yang dapat memupuk identitas nasional dan kesadaran nasional.
a. Proses Berbangsa Dan Bernegara
Proses berbangsa yang menegara menberikan gambaran tentang bagaiman
terbentuknya bangsa dimana sekelompok manusia yang berada didalamnya merasa sebagai
bagian dari bangsa. Pada zaman modern adanya negara lazimnya dibenarkan oleh anggapan
atau pandangan manusia . ada banyak perbedaan konsep tentang kenegaraan yang dilandasi
oleh pemikiran ideologis. Demikian pula halnya dengan bangsa indonesia memilki beberapa
konsep tentang terbentuknya bangsa indonesia . ini dapat dilihat lewat alinea pertama
pembukaan UUD 1945 merumuskan bahwa adanya NKRI ialah karena adanya kemerdekaan
adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan yang bertentangan dengan perikemanusian dan
perikeadilan harus dihapuskan .
Dan alinia kedua pembukaan UUD 1945 bangsa indonesia beranggapan bahwa
terjadinya Negara merupakan prose atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan .
secara ringkas , prose tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan
c. Keadaan bernegara yang nilai-niali dasarnya ialah medeka , bersatu , berdaulat , adil
dan makmur.
Bangsa indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan teori kenegaraan
tentang terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia .
1. Terjadinya NKRI merupakan suatu proses yang tidak sekedar dimulai dari proklamasi
. Perjunagan kemerdekaan mempunyai peran khusus dalam pembentukan ide-ide
dasara yang dicita-citakan
2. Proklamasi baru mrengantarkan bangsa indonesia sampai ke pintu gerbang
kemerdekaan . adanya proklamasi tidak bearti bahwa kita telah selesai bernegara
17
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu
memiliki wilayah , kesamaan sejarah
kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi dimana semua hal itu merupakan ciri
khas yang melekat pada bangsa itu sendiri atau ciri-ciri atau sifat khas bangsa indonesia yang
menbedakan dengan bangsa-bangsa lain didunia.
Sejarah nasionalisme ini pertama kali berkembang pertama kali di eropa pada abad ke
18 dan lahirnya faham ini diikuti dengan terbentuknya negara kebangsaan . pada mulanya
terbentuknya negara kebangsaan dilatarbelakangi oleh faktor-faktor objektif , seperti
persamaan keturunan , adat istiadat , tradisi dan agama . akan tetapi , kebangsaan yang
dibentuk atas dasar nasionalisme lebih menekankan kemauan untuk hidup bersama dalam
negara kebangsaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian bangsa diartikan sebagai
kelompok masyarakat yang memiliki persamaan asal keturunan, adat, budaya dan sejarahnya
serta memiliki pemerintahan sendiri. Contohnya, seperti bangsa Indonesia yang lahir karena
adanya persamaan-persamaan seperti adat, bahasa, budaya,cita-cita, sejarah dan wilayah.
Istilah bangsa sering disebut juga dengan rakyat, namun sesungguhnya pengertian bangsa dan
rakyat itu berbeda. Oleh karena itu, para ahli ilmu Negara membedakan pengertian bangsa
dengan rakyat. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dikatakan bangsa apabila manusia itu terorganisasi secara politik.
2. Dikatakan rakyat apabila manusia itu terorganisasi secara sosiologis misalnya adat,
budaya, perasaan dan agama.
Sekalipun belum terdapat kesamaan atau kesepahaman antara para ahli kenegaraan
dalam mendefinisikan bangsa, namun mereka memiliki kesamaan dalam menentukan faktor
objektif tentang terbentuknya Negara. Kesamaan pandangan itu adalah bahwa secara umum
bangsa terbentuk karena adanya unsur-unsur : Rasa kesatuan dan persatuan, Kesamaan
keturunan, Adat istiadat, Budaya, Bahasa, dan Cita-cita
Istilah Negara terjemahan dari staat (Belanda), state (Inggris), etat (Prancis), statum
(Latin), dan Lo Stato (Italia). Dalam bahasa Sansekerta istilah Negara berasal dari kata nagari
19
atau Negara yang artinya wilayah, kota atau penguasa. Adapum menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah
tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai
kesatuan politik dan kedaulatan sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Negara merupakan organisasi yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
20
DAFTAR PUSTAKA
Marlina , Serli. 2011. Buku Ajar, Pendidikan Kewarganegaraan . Padang : Fakultas Ilmu
Pendidikan UNP.
Winarno , Dwi . 2006. Paradigma Baru , Pendidikan Kewarganegaraan .Surakarta: Bumi
aksara .
Syamsir . 2009. Buku Ajar ,pendidikan Kewarganegaraan . Padang : AKBID Ranah Minang.
Kaelan . Zubaidi , Achmad . 2007 . Pendidikan kewarganegaraan . Yogyakarta : Paradigma.
Suteng , Bambang , dkk . 2007. Pendidikan kewarganegaraan SMA . Jakarta : PENERBIR
ERLANGGA.
Mansyur , Hamdan dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
http://id.shvoong.com/social-sciences/1747413-identitas-nasional-indonesia/#ixzz1r9Hd2dzU
21