EKONOMI PENDIDIKAN
MAULINA AULIA
17179011
PROGRAM MAGISTER
PENDIDIKAN EKONOMI
2018
Nama Jurnal : The impact of parental layoff on higher education investment
Oleh : Weixiang Pan a, Ben Ost
Jurnal ini membahas mengenai efek kehilangan pekerjaan orang tua, atau bisa di sebut
pemberhentian pekerjaan orang tua (PHK) terhadap investasi pendidikan tinggi. Jadi, jurnal
ini tidak membahas seperti penelitian serupa lainnya, yang membandingkan efek dari orang
tua yang diberhentikan dari pekerjaannya dan yang tidak diberhentikan dari pekerjaan. Tetapi
jurnal ini membahas efek dan bukan membandingkan yang di PHK atau yang tidak di PHK.
Jadi terdapat dua kelompok yang disoroti pada jurnal ini. Pertama, kelompok
perlakuan (PHK ketika anak mereka berusia 15-17 tahun) dan yang kedua kelompok kontrol
(PHK ketika anak berusia 21-23 tahun). Dari kedua kelompok ini, kelompok anak berusia 15-
17 tahun lah yang memiliki pengaruh terbesar terhadap PHK orang tua mereka. Jurnal ini
menemukan bukti kuat, kuat bahwa pendaftaran di pendidikan tinggi sangat berbeda
tergantung pada apakah orang tua diberhentikan sebelum atau setelah keputusan pendaftaran
perguruan tinggi. Dengan asumsi bahwa kehilangan pekerjaan orang tua di masa depan tidak
memiliki efek langsung pada pendaftaran perguruan tinggi masa lalu. Jadi, ketika si anak
sudah bersekolah di suatu universitas (usia 21-23 tahun), maka hanya kemungkinan kecil
mereka untuk pindah ke universitas lain. Sedang ketika orang tua di PHK di usia anak 15-17,
maka kemampuan mereka untuk melanjutkan pendidikan itu sulit. Data yang jurnal ini
hasilkan bahwa kehilangan pekerjaan orang tua antara usia 15 dan 17 mengurangi
pendaftaran perguruan tinggi sebesar 10%. Dan yang sangat ditegaskan oleh penulis adalah
bahwa jurnal ini membahas mengenai dampak dari pemecatan, dan bukan nilai relatif dari
orang tua yang diberhentikan pada usia yang berbeda.
Secara keseluruhan saya pikir jurnal ini sudah cukup memberikan gambaran yang
jelas untuk pembaca mengenai bagaimana pengaruhnya PHK orang tua ini terhadap
keberlangsungan pendidikan anak, dengan memberikan data dan faktor-faktor pendukungnya.
Terdapat alasan yang scientific pada jurnal ini, jurnal ini membahas dampak PHK
orang tua terhadap keberlangsungan anak melanjut ke sebuah universitas. Penelitian ini
memberikan kontribusi pada literatur tentang efek dari PHK. Dijelaskan dengan baik bahwa
kehilangan pekerjaan tanpa disengaja (PHK) menyebabkan penurunan besar dalam
penghasilan seumur hidup seorang individu.
Alasan riset ini penting untuk dilakukan: Pertama, jika pendidikan tinggi merupakan
barang konsumsi, maka efek dari kekayaan masyarakat dapat menyebabkan penurunan
pendaftaran pendidikan tinggi setelah penurunan kekayaan yang disebabkan oleh PHK
tersebut. Kedua, jika keluarga tidak memiliki harta simpanan, maka ketika mereka di PHK,
mereka tidak bisa melanjutkan sekolah dan ini dapat dapat mengurangi pendaftaran
perguruan tinggi. Ketiga, pemecatan orang tua selama sekolah menengah dapat berdampak
langsung pada kinerja sekolah menengah, yang pada akibatnya dapat menurunkan
kecenderungan siswa untuk mendaftar di pendidikan tinggi. Akhirnya, ada kemungkinan
bahwa PHK meningkatkan ketegangan dan konflik keluarga dan mengarah ke lingkungan
yang kurang mendukung investasi pendidikan yang lebih tinggi.
4. Jelaskan masalah dan tujuan dari riset atau penulisan artikel tersebut
Masalah: Setiap karya ilmiah pasti memiliki masalah didalamnya, begitu pula
dengan jurnal yang sedang saya review pada kesempatan kali ini. Masalah
yang terdapat dapa jurnal ini adalah bagaimana efek/ akibat dari sebuah
pemutusan pekerjaan orang tua terhadap lanjutan pendidikan anak mereka ke
pendidikan tinggi (efek jangka pendek_karena jurnal ini fokus kepada efek
jangka pendek).
Tujuan: Tujuan riset ini untuk thick deskription agar readers mengetahui
bagaimana efek yang dapat ditimbulkan PHK orang tua, yang langsung
berpengaruh pada keberlangsungan anak mereka terhadap masuknya ke
perguruan tinggi. Karena itu, banyak anak diusia 15-17 tahun yang orang
tuanya di PHK, mengalami ketidakberlanjutan ke perguruan tinggi.
5. Identifikasilah variabel yang diteliti dalam bentuk; nama variabel, definisi
operasional, indikator yang digunakan, skala data yang dikumpulkan, teori
utama yang digunakan untuk mengembangkan indikator atau/dan jelaskan
kuesioner yang digunakan
Indikator pada penelitian ini adalah stres dan dampak lingkungan. Skala data yang
dikumpulkan berasal dari Studi Panel Dinamika Pendapatan (PSID).
Sampel : Terdiri dari 4030 anak, 640 di antaranya memiliki orang tua
yang mengalami PHK ketika mereka antara 15-17 atau 21-23. (bisa dilihat di Tabel
1), menyajikan statistik deskriptif. Meskipun analisis ini terfokus pada 640 anak-anak
yang keluarganya mengalami PHK, penulis menyertakan keluarga yang tidak di-PHK
dalam beberapa analisis untuk meningkatkan ketepatan perkiraan penulis terhadap
koefisien untuk karakteristik siswa dan keluarga lainnya.
Konfirmasi implikasi angka pada jurnal ini menggunakan analisis regresi dan
menemukan bahwa pemecatan orang tua menurunkan pendaftaran pendidikan yang lebih
tinggi sebesar 10,1%. Peneliti berpendapat bahwa perbedaan 10,1% poin ini kemungkinan
merupakan dampak kausal dari pemecatan orang tua pada pendaftaran pendidikan tinggi.
7. Tentukan hipotesis yang dibangun, identifikasi teori dan riset yang mendukung
hipotesis tersebut
H0: Tidak terdapat efek pemberhentian pekerjaan orang tua (PHK) terdapat pendaftaran anak
masuk ke pendidikan tinggi
Ha: Terdapat efek pemberhentian pekerjaan orang tua (PHK) terdapat pendaftaran anak
masuk ke pendidikan tinggi
Dalam penelitian yang ditulis secara paralel oleh Hilger (2013), menggunakan strategi
identifikasi yang serupa untuk memeriksa dampak dari PHK pada pendaftaran perguruan
tinggi. Hilger (2013) menemukan bahwa pendaftaran perguruan tinggi menurun sebagai
akibat dari PHK, besarnya perkiraannya jauh lebih kecil dari pada yang ditemukan dalam
jurnal ini.
Penulis jurnal ini juga menganalisis, sebagai contoh analisis penulis tentang
mempertimbangkan apakah efek kohort, urutan kelahiran, usia orang tua atau kovariat lain
bertindak untuk perkiraan bias sistematis berdasarkan waktu PHK. Selain itu, kami
memberikan bukti terhadap pendapat bahwa hasil kami didorong oleh antisipasi masa depan
orang tua PHK atau manipulasi waktu PHK.
8. Deskripsikanlah dengan singkat dan padat tentang teori yang digunakan oleh
penulis khususnya yang terkaitan dengan variabel yang digunakan
“We provide new evidence in support of the notion that parental labor market
outcomes causally impact higher educational enrollment. Under the assumption that
future parental job loss has no direct effect on past college enrollment, the control
group represents the population that eventually experiences parental job loss, but
whose enrollment decisions are not influenced by the displacement”.
“Kami memberikan bukti baru untuk mendukung gagasan bahwa hasil pasar tenaga
kerja orang tua secara kausal berdampak pada pendaftaran pendidikan yang lebih tinggi
seorang anak. Dengan asumsi bahwa orang tua yang di PHK dimasa depan (anak 23 tahun),
tidak berpengaruh terhadap pndahnya anak ke universitas lain. Tetapi berpengaruh ketika
orang tua di PHK di masa kini”.
Jurnal ini menjelaskan tentang bagaimana efek orang tua yang di PHK terhadap
keberlangsungan anak mereka masuk ke pendidikan tinggi. Tapi mereka lebih menyoroti
kasus orang tua yang di PHK di usia anak tepaut 15-17 tahun (yang belum masuk
universitas). Jadi, ketika seorang anak sudah bersekolah di suatu universitas (usia 21-23
tahun), maka hanya kemungkinan kecil mereka untuk pindah ke universitas lain. Sedang
ketika orang tua di PHK di usia anak 15-17, maka kemampuan mereka untuk melanjutkan
pendidikan itu sulit. Data yang jurnal ini hasilkan bahwa kehilangan pekerjaan orang tua
antara usia 15-17 mengurangi pendaftaran perguruan tinggi sebesar 10,1%.
9. Carilah teorial ternatif yang dapat digunakan untuk variabel yang diteliti
Teori ternatif jurnal ini, “Oreopoulos, Page, and Stevens (2008) show that parental job
loss also has intergenerational impacts on earnings. One important pathway through which
parental job loss may impact children’s earnings is through investment in higher education.
Though several studies have examined the relationship between parental layoff and college
enrollment (Kalil & Wightman, 2011; Page, Stevens, & Lindo, 2009; Shea, 2000)”. “It is well
documented that involuntary job loss leads to large decreases in an individual’s lifetime
earnings” (Jacobson, LaLonde, & Sullivan, 1993; Von Wachter, 2009). “Others argue that the
relationship between family income and college enrollment could be due to unobserved
correlates of parental income (Cameron & Taber, 2004; Carneiro & Heckman, 2002)”.
Jurnal ini menjelaskan PHK tidak secara teori, tetapi dijabarkan. “Bahwa kehilangan
pekerjaan orang tua juga memiliki dampak antargenerasi terhadap penghasilan. Satu jalur
penting di mana kehilangan pekerjaan orang tua dapat memengaruhi penghasilan anak-anak
adalah melalui investasi dalam pendidikan tinggi. Meskipun beberapa studi telah meneliti
hubungan antara pemecatan orang tua dan pendaftaran di perguruan tinggi (Kalil &
Wightman, 2011; Page, Stevens, & Lindo, 2009; Shea, 2000). Didokumentasikan dengan
baik bahwa kehilangan pekerjaan tanpa disengaja menyebabkan penurunan besar dalam
penghasilan seumur hidup individu yang lain berpendapat bahwa hubungan antara
pendapatan keluarga dan pendaftaran perguruan tinggi bisa menjadi karena korelasi
pendapatan orang tua yang tidak teramati (Cameron & Taber, 2004; Carneiro &
Heckman, 2002).
10. Uraikan dengan singkat pembahasan atau diskusi yang dipaparkan oleh peneliti
dan berikan tanggapan Anda, bila disesuaikan dengan hasil analisia, teori dan
riset yang diacu
Jurnal ini membahas mengenai efek dari kehilangan pekerjaan orang tua, atau bisa di
sebut pemberhentian pekerjaan orang tua (PHK) terhadap investasi pendidikan tinggi anak.
Jadi, jurnal ini tidak membahas seperti penelitian serupa lainnya, yang membandingkan efek
dari orang tua yang diberhentikan dari pekerjaannya dan yang tidak diberhentikan dari
pekerjaan. Tetapi jurnal ini membahas efek dan bukan membandingkan yang di PHK atau
yang tidak di PHK.
Jurnal ini menambah literatur yang ada tentang dampak kehilangan pekerjaan orang
tua dengan memeriksa hubungan antara waktu PHK orang tua dan pendidikan tinggi
pendaftaran. Ada dua kelompok yang disoroti pada jurnal ini. Pertama, kelompok perlakuan
(PHK ketika anak mereka berusia 15-17 tahun) dan yang kedua kelompok kontrol (PHK
ketika anak berusia 21-23 tahun). Dari kedua kelompok ini, kelompok anak berusia 15-17
tahun lah yang memiliki pengaruh terbesar terhadap PHK orang tua mereka. Jurnal ini
menemukan bukti kuat, kuat bahwa pendaftaran di pendidikan tinggi sangat berbeda
tergantung pada apakah orang tua diberhentikan sebelum atau setelah keputusan pendaftaran
perguruan tinggi. Dengan asumsi bahwa kehilangan pekerjaan orang tua di masa depan tidak
memiliki efek langsung pada pendaftaran perguruan tinggi masa lalu. Jadi, ketika si anak
sudah bersekolah di suatu universitas (usia 21-23 tahun), maka hanya kemungkinan kecil
mereka untuk pindah ke universitas lain. Sedang ketika orang tua di PHK di usia anak 15-17,
maka kemampuan mereka untuk melanjutkan pendidikan itu sulit. Data yang jurnal ini
hasilkan bahwa kehilangan pekerjaan orang tua antara usia 15 dan 17 mengurangi
pendaftaran perguruan tinggi sebesar 10%. Dan yang sangat ditegaskan oleh penulis adalah
bahwa jurnal ini membahas mengenai dampak dari pemecatan, dan bukan nilai relatif dari
orang tua yang diberhentikan pada usia yang berbeda.
Saya pikir apa yang dibahas pada jurnal ini sangatlah jelas. Dalam penelitian yang
ditulis secara paralel oleh Hilger (2013), menggunakan strategi identifikasi yang serupa untuk
memeriksa dampak dari PHK pada pendaftaran perguruan tinggi. Sementara Hilger (2013)
menemukan bahwa pendaftaran perguruan tinggi menurun sebagai akibat dari PHK, besarnya
perkiraannya jauh lebih kecil dari pada yang ditemukan dalam jurnal ini. Mengingat
kesamaan dalam metodologi, perbedaan antara hasil kami mungkin karena pengukuran atau
perbedaan data. Sedang jurnal ini menggunakan data survei dan mengukur pendaftaran
perguruan tinggi berdasarkan penyelesaian satu tahun penuh pendidikan tinggi sedangkan
Hilger (2013) menggunakan data administrasi dan mendefinisikan pendaftaran perguruan
tinggi berdasarkan pengajuan pajak dari universitas. Bahwa terdapat hasil yang signifikan,
hanya saja jumlah yang di proleh berbeda.
11. Evaluasilah alat analisis statistik yang digunkan serta berikan alat statiatik
alaternatif yang bisa di gunakan, dan berikan alasannya
Saya pikir, statistik ini adalah statistik yang paling tepat yang bisa digunakan oleh
peneliti dalam kaitannya dengan jurnal yang mereka buat.
12. Evalusilah kesimpulan dan saran yang diberikan apakah sudah sesuai dengan
hasil analisis statistik, dan pembahasan
Kesimpulan yang dibahas sangatlah terperinci, jika dikaitkan dengan isi jurnal, maka
kesimpulan ini sangatlah baik. Tetapi mungkin sekidit kurang singkat dan padat.
Bila boleh memberi saran, seharusnya penelitian ini dibahas lebih luas, kepada
dampak jangka panjang. Jurnal ini hanya membahas efek jangka pendek saja. Peneliti juga
bisa menambahkan untuk mengevaluasi manfaat bersih dari kebijakan ini. Bagaimanapun,
pembuat kebijakan yang tertarik untuk mengevaluasi dampak total atau program transisi
pekerjaan lainnya harus mempertimbangkan potensi manfaat antar generasi yang substansial.
Mengingat bahwa perbedaan antara kelompok kontrol (usia 15-17) & (usia 21-23) dan
perlakuan dalam analisis kami hanyalah masalah waktu PHK, orang akan berharap bahwa
perbedaan kecil ini tidak akan menghasilkan konsekuensi jangka panjang. Sementara strategi
identifikasi pada jurnal ini mengevaluasi dampak jangka pendek dari PHK. Peneliti
menemukan fakta bahwa pendaftaran kuliah jangka panjang sangat bergantung pada apakah
orang tua individu diberhentikan pada 15-17 atau 21-23 tahun.
13. Identifikasilah keterbatasan penelitian menurut penulis, menurut Anda dan apa
usaha yang dapat Anda lakukan untuk menimalisasi dan memperbaiki
keterbatsan tersebut
Terdapat dua masalah data yang dibahas peneliti, yaitu: Pertama, struktur survei dua
tahunan mencegah kita membedakan antara pendaftaran pada usia 18 tahun versus
pendaftaran pada usia 19 tahun. Ini mempersulit rancangan empiris, karena waktu pemutusan
hubungan kerja dengan pendaftaran adalah fitur utama dari analisis kami. Kedua, untuk
sebagian besar peserta, PSID tidak memiliki informasi tentang pendaftaran perguruan tinggi
kontemporer. Seperti penelitian sebelumnya (Kalil & Wightman, 2011; Lovenheim, 2011),
kami menyimpulkan status pendaftaran berdasarkan peserta yang melaporkan 13 tahun
pendidikan tuntas.
Peneliti mengalami kesulitan, dua masalah data yang dibahas di atas membuat sulit
untuk memprediksi apakah pemutusan hubungan kerja yang terjadi pada 18, 19, atau 20 harus
berdampak pada ukuran pendaftaran kami. Sementara PHK di 19 kemungkinan tidak
berdampak pada keputusan pendaftaran yang dibuat pada usia 17, PHK dapat secara langsung
berdampak putus sekolah selama tahun pertama atau pendaftaran tertunda, sehingga
berdampak pada ukuran pendaftaran.
14. Berdasarkan artikel yang Anda review, buatlah rencana atau model penelitian
lanjutan yang dapat Anda lakukan.
Penelitian kali ini, judul penelitiannya adalah dampak PHK terhadap investasi untuk
mendaftar dan masuk ke perguruan tinggi. Jadi, disini mencerikan bahwa ternyata PHK orang
tua berpengaruh terhadap masuknya anak mereka untuk melanjut ke perguruan tinggi. Disini
membahas apa?, disini membahas Finansial, bahwasanya pendapatan orang tua yang di PHK,
menjadi dampak finansial mereka. Didalam jurnal ini mengatakan, meskipun PHK paling
berdampak langsung pada sumber daya keluarga, ada kemungkinan bahwa PHK juga dapat
berdampak pada investasi di pendidikan tinggi dengan dipengaruhi perceraian orang tua,
mobilitas geografis, kesehatan atau ketersediaan waktu.
Dengan itu, saya tertarik membuat rencana penelitian yang membahas tentang
pengaruh perceraian orang tua terhadap investasi ke perguruan tinggi, mungkin penelitian ini
sudah banyak yang melakukan. Dan atau saat ini lagi booming mengenai Poligami, jadi saya
juga tertarik melakukan penelitian yang membahas tentang dampak keluarga yang poligami
terhadap investasi ke pendidikan. Mungkin dengan bertambahnya anggota keluarga (anak),
pada keluarga tersebut, sedangkan pendapatan orang tua tidak bertambah, maka kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan sedikit terkendala. Mungkin popolasi untuk penelitian ini
sedikit sulit karena, melihat dari keluarga yang berpolugami tidak selalu banyak ditemui.