Anda di halaman 1dari 12

soal 1 

(skor 25)

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan negara
yang lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di
suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu definisi identitas nasional yang ada
dalam BMP MKDU4111!)

Soal 2  (Skor 25)

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki
pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapa
dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang sila-sila Pancasila di BMP
MKDU4111)

Soal 3  (Skor 25)

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam
Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertata dan teratur baik dalam
kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

(Perunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang ada di BMP MKDU4111)

Soal 4  (Skor 25)

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai
sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang kedudukan Panacsila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari yang ada di dalam
BMP MKDU4111)

JAWABAN:

1. Identitas Nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas dan
nasional. Secara harfiah, identitas adalah ciri-ciri, jati diri atau tanda yang melekat
pada seseorang atau sesuatu yang berguna untuk membedakannya dengan sesuatu
yang lain.Kata nasional adalah identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang
terikat karena kesamaan, baik kesamaan budaya, agama, fisik, keinginan, atau cita-
cita. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya.Berdasarkan hal itu, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya
masing-masing sesuai dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa. Hal ini
tergantung dari bagaimana suatu bangsa terbentuk secara historis. Identitas nasional
yang dimiliki oleh suatu bangsa tidak bisa dipisahkan dengan jati diri suatu
bangsa.Menurut Kaelan (2007), Identitas nasional pada hakikatnya adalah
manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan
satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu
bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Identitas nasional
mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat di suatu negara, hal itu
merupakan suatu yang terus menerus berkembang dan bersifat terbuka.

 Beberapa contoh identitas nasional di Indonesia adalah sebagai berikut:


1. Pancasila.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia.Pancasila terdiri dari lima prinsip yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Indonesia yang menjadi sarana
komunikasi antar suku bangsa yang berbeda di Indonesia.Bahasa Indonesia
merupakan bahasa Melayu yang mengalami perkembangan dan memiliki banyak
kosakata serapan dari bahasa-bahasa asing.
3. Garuda Pancasila.
Garuda Pancasila adalah lambang negara Indonesia yang terdiri dari gambar
burung Garuda dengan kepala berkelopak lima dan sayap yang
terentang.Lambang ini melambangkan kebebasan, keberanian, dan kekuatan
bangsa Indonesia.
4. Keragaman budaya:
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Mulai dari adat
istiadat, kesenian, musik, tarian, hingga kuliner. Semua itu menjadi identitas
nasional yang sangat kaya dan menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
5. Bhinneka Tunggal Ika:
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan yang menjadi moto negara Indonesia
yang diambil dari bahasa Sanskerta, yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu".
Semboyan ini merefleksikan keragaman dan persatuan yang ada di Indonesia, di
mana meskipun terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya, namun tetap
bersatu dalam satu negara yang sama.
6. Batik.
Batik adalah kain yang dihasilkan dari teknik pewarnaan kain dengan pola yang
dihasilkan dari pelarutan lilin atau malam. Batik merupakan seni tradisional
Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Batik
menjadi salah satu identitas nasional yang penting bagi Indonesia dan menjadi
simbol keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.
7. Lagu Kebangsaan:
Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia yang ditulis oleh Wage Rudolf
Supratman pada tahun 1928.Lagu ini menjadi simbol kebanggaan dan
nasionalisme bagi masyarakat Indonesia.

Identitas nasional merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah negara, karena identitas
nasional yang kuat dapat membangun rasa kebanggaan dan nasionalisme pada
masyarakatnya.Dengan memiliki identitas nasional yang kuat, sebuah negara dapat dikenal
dan dihormati oleh masyarakat internasional, serta memperkuat kedudukan dan eksistensinya
di kancah global.

Sumber referensi : Gramedia.com

2. Sebenarnya keberadaan Pancasila sudah ada sejak dalam zaman kerajaan majapahit dan
sriwijaya. Namun waktu perumusannya belum dirumuskan secara konkrit yang mana sila nya
juga diambil dari pola berkehidupan masyarakat yang ada juga pada zaman tersebut.
Disimpulakan bahwa nilai yang sudah ada dikembangkan dan dipikir mendalam melalu
proses pemikiran yang panjang dari berbagai macam unsur asal mula atau yang disebut causa,
hingga terlahir dan di resmikan pada hari yang setiap tahunnya kita peringati hari kelahiran
Pancasila, yaitu pada 1 Juni 1945.

Untuk menerangkan keberadaan dan hakikat Pancasila, digunakan berbagai pendekatan.


Dalam merenungkan Pancasila secara filosofis itu para pemikir tidak hanya berhenti pada
perumusan Pancasila, tetapi mereka masing-masing juga memikirkan bagaimana Pancasila
yang sudah dirumuskan menjadi rumusan filsafat yang umum abstrak itu dapat dilaksanakan
dalam kehidupan konkret dalam bidang kenegaraan clan kemasyarakatan. Dalam hal ini
mereka menyebut istilah transformasi Pancasila. Masing-masing dengan menggunakan
dimensi yang sesuai dengan dimensi yang digunakan waktu mereka merumuskan Pancasila
formal tersebut (Suwarno, 1993: 80-81).

Selain itu Causa materialis dari Pancasila, menurut Bung Hatta, adalah "kondisi empiris


dalam sejarah yang menghasilkan Pancasila sebagai suatu konsep dan sebagai suatu realitas
sejarah yang memberikan kepastian dan keamanan kehidupan bangsa Indonesia di masa
depan".

Dalam hal ini, Pancasila tidak hanya sekedar sebuah ideologi atau konsep, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, sejarah, dan kebudayaan yang ada di Indonesia.Sila-
sila Pancasila juga memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam
membentuk sebuah sistem nilai yang utuh.

Causa materialis terkait dengan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam masing-masing sila


antara lain :

 Sila pertama, yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”


Menjadi landasan atas semua sila lainnya karena memposisikan Tuhan sebagai
sumber kekuatan moral yang diperlukan untuk menghayati nilai-nilai lainnya.
 Sila kedua, yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
Mengandung nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan yang tercermin dalam
sikap menghargai martabat dan hak asasi manusia.
 Sila ketiga, yang berbunyi “Persatuan Indonesia”
Mencerminkan nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan kerukunan yang merupakan
landasan utama bagi keberlangsungan hidup bangsa Indonesia.
 Sila keempat, yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan”
Menegaskan nilai-nilai demokrasi, partisipasi, dan keterbukaan dalam pengambilan
keputusan politik.
 Sila kelima, yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
Menegaskan nilai-nilai keadilan sosial dan keberpihakan pada kepentingan rakyat
yang diwujudkan dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan kesetaraan sosial.

Dalam kehidupan sehari-hari, penginternalisasian nilai-nilai Pancasila sangat penting bagi


setiap warga negara Indonesia untuk mencapai tujuan bersama sebagai bangsa.
Dalam kehidupan sehari-hari, internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat membantu individu dan
masyarakat untuk bertindak dengan bijaksana dan mempertahankan persatuan dalam
keragaman.Nilai-nilai tersebut juga membentuk dasar moral dan etika yang baik bagi setiap
warga negara Indonesia.Contohnya yaitu dalam berinteraksi dengan sesama manusia, nilai-
nilai seperti rasa empati dan persamaan hak yang terkandung dalam sila kedua dapat
membantu individu untuk menunjukkan sikap toleransi dan menghargai perbedaan.

Dengan demikian, Pancasila bukan hanya menjadi sebuah konsep atau ideologi, tetapi juga
menjadi sebuah landasan moral dan etis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia.

Sumber referensi : https://id.scribd.com/document/540913875/PKN-tugas-2

3. Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan
proses yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia.Proses internalisasi ini terjadi melalui pendidikan dan pembelajaran
yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.Melalui pendidikan dan
pembelajaran tersebut, masyarakat Indonesia diharapkan dapat memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila.Nilai-nilai tersebut antara
lain nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan
Indonesia, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan sosial.

Internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat membantu masyarakat Indonesia dalam menghadapi


berbagai tantangan dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, seperti konflik sosial,
kesenjangan sosial, dan berbagai permasalahan lainnya.

Dengan memiliki kesadaran akan nilai-nilai Pancasila, masyarakat Indonesia diharapkan


dapat bertindak secara bijak, adil, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan sesama
manusia dan lingkungan sekitarnya.

Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan


melalui pendidikan dan pembiasaan yang terus-menerus sejak usia dini

Pendidikan karakter yang berbasis Pancasila dapat memberikan pemahaman dan pengenalan


yang baik terhadap nilai-nilai Pancasila yang harus dijadikan dasar dalam berperilaku.
Selain itu, pembiasaan yang dilakukan oleh lingkungan sekitar juga berpengaruh besar
dalam internalisasi nilai-nilai Pancasila.

Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat memberikan contoh dan memberikan
pengaruh positif dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan Sila ke-1

Ketuhanan yang Maha Esa merupakan sila pertama yang ada pada Pancasila memiliki makna
bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus memiliki kepercayaan dan bertakwa
kepada Tuhan.

Dalam hal ini tentu saja menyesuaikan dengan agama yang kita anut serta kepercayaan yang
dimiliki oleh setiap orang. Adapun contoh penerapannya seperti:
1. Percaya serta Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama serta kepercayaan
masing-masing.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan para penganut
kepercayaan, walau berbeda-beda.
3. Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama serta kepercayaan
masing-masing.
4. Jangan memaksakan suatu agama atau kepercayaan terhadap orang lain.
5. Mempunyai sikap toleransi antarumat beragama lain.

Penerapan Sila ke-2

Sila kedua memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia diminta untuk
memiliki pemahaman dalam diri mengenai kesetaraan derajat pada setiap manusianya,
sehingga kita dapat saling menyayangi dan menghargai satu sama lain.

Contohnya:
1. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di
dalam berbagai kondisi.
2. Mengadakan gerakan penghijauan di lingkungan tertentu khususnya tempat tinggal dan
lainnya.
3. Mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antarsesama manusia.
4. Saling mencintai, menghargai, dan menghormati sesama manusia.
5. Tidak bertindak semena-mena terhadap orang lain.

Penerapan Sila ke-3

Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga yang ada pada Pancasila memiliki makna bahwa
kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus selalu mengedepankan tujuan kesatuan,
persatuan, serta kepentingan bagi negara bersama dibandingkan kepentingan sebagai
individu. Sebagai contoh:

1. Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat karena
menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.
2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara
menjadi lebih maju.
3. Rela berkorban demi kepentingan bangsa.
4. Bangga menggunakan bahasa persatuan dalam kehidupan sehari-hari yaitu bahasa
Indonesia.

Penerapan Sila ke-4

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


Perwakilan memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia diajak untuk
tidak memaksakan kehendak atau keinginan yang bersifat pribadi.
Ada baiknya untuk selalu mengedepankan atau mengutamakan kepentingan bersama ataupun
negara.

Contoh penerapannya antara lain:


1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat dilaksanakan
bersifat kekeluargaan.
2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran akan
tanggung jawab para pengambil keputusan di dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut.
3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kemitraan usaha.
4. Tidak memaksakan kehendak orang lain
Penerapan Sila ke-5

Sila ke-5 memiliki makna bahwa masyarakat Indonesia harus selalu bersikap adil dalam
pengambilan keputusan dan lain sebagainya. Adapun contoh penerapannya, yakni:

1. Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu


sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
2. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa pun orang
yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapa pun.
3. Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai pula karya yang
kita hasilkan sendiri.
4. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan
membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

Sumber : https://www.merdeka.com/trending/contoh-dan-penerapan-nilai-nilai-pancasila-
dalam-kehidupan-sehari-hari-kln.html

4. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pada hakikatnya kepribadian adalah sifat
hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari
orang atau bangsa lain. Namun secara umum kepribadian adalah keseluruhan cara seorang
individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kama kepribadian sendiri adalah
tergolong sifat, maka macam kepribadian yang sehat adalah mampu menerima tanggung
jawab, dapat mengontrol emosi, berorientasi tujuan. Sedangkan contoh yang tidak sehat
seperti mudah marah atau tersinggung, menunjukkan kekhawatiran atau kecemasan berlebih,
sering merasa tertekan stress atau depresi. Dapat disimpulkan bahwa kepribadian bangsa
Indonesia adalah refleksi dari perubahan dan perkembangan dari masa kemasa yang
perubahan terjadi pada lingkungan masyarakat yang ada.

Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri yang sudah ada berabad abad lamanya.
Oleh karna itu Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia itu sendiriyang hanya dimiliki
bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa.

Menurut Dewan Perancang Nasional, kepribadian Indonesia dimaksud sebagai keseluruhan


ciri has bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain.
Dimana keseluruhan citi khas tersebut adalah bentuk pencerminan dari garis pertumbuhan
dan perkembangan bangsa indonesia sepanjang masa. Sejak 1 Juni 1945, Pancasila berada
pada peranan penting sebagai dasar dan landasan kepribadian bangsa Indonesia. Setiap
silanya memiliki nilai kehidupan yang harus diamalkan semua warga negara Indonesia.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia mengandung makna bahwa semua aktivitas
kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila.

Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan kristali ilai yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanankeagamaan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan-demokrasi, dan nilai keadilan sosial.

Adapun yang dimkasud Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dicontohkan seperti
diantaranya adalah gotong royong. Gotong royong sendiri merupakan sebuah aktifitas bekerja
sama-sama, tolong menolong, dan bantu membantu. Nilai yang terkandung dalam aksi
gotong royong pun sangat beragam diantaranya nilai kebersamaan.nilai kesatuan, nilai rela
berkorban, nilai tolong menolong, dan nilai sosialisasi yang mana kepribadian ini tidak semua
negara memilikinya.

Contoh kepribadian lain yang ada dalam bangsa Indonesia dan yang paling menonjol adalah
bangsa Indonesia terkenal dengan sifat keramahan nya kepada orang lain. Masyarakat dari
zaman nenek moyang atau leluhur terdahulu memang memiliki sifat yang anggun lemah
lembut dan murah senyum, yang mana nilai keramah tamahan tersebut masih dipelihara turun
menurut hingga saat ini sehingga di adopsi atas kesepakatan bersama menjadi sebuah
cerminan diri kepribadian bangsa indonesia.

Nilai yang mencerminkan semua sila yang terkandung dalam pancasila. Tujuan sebuah
Pancasila dicerminkan sebagai jiwa bangsa atau kepribadian suatu negara tidak lain agar
tercapai masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan
sila pada Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam sebuah suatu perkehidupan bangsa yang
aman, tertib, dan dinamis, serta masuk dalam lingkunga pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus selalu dijunjung
tinggi oleh setiap warga masyarakat, Karena kepribadian bangsa Pancasila sendiri berakar
sumber pada budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia, jadi bukan semata-mata
hanyalah sebuah karangan saja kepribadian hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia
menjelma menjadi kepribadian hidup bangsa yang dirin sejak jaman Sriwijaya hingga
Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para peneliti negara ini serta
disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai kepribadian bangsa
Indonesia, sekaligus juga sebagai ideologi negara. Dengan demikian Pancasila merupakan
cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohani bagi tingkah laku
hidup sehari-hari dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa
Indonesia dalam membangun dirinya akan terarah sesuai garis pedoman dari pandangan
hidup bangsa Indonesia.

Sumber referensi : https://id.scribd.com/document/542050085/Tugas-2-PPKN

Anda mungkin juga menyukai