Anda di halaman 1dari 13

Soal 1

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan negara yang
lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu
bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!
Jawaban :
Identitas adalah suatu citraatau persepsi diri yang menunjukkan arah dan pandangan
hidup seseorang. Citra diri berisikan makna untuk mengenali dan menerima diri sendiri. Sama
halnya dengan seseorang atau suatu individu, Indonesia sebagai bangsa yang utuh dengan satu
kesatuan mempunyai citra diri atau disebut dengan identitas nasional bangsa Indonesia.Dengan
memiliki identitas, Indonesia akan menjadi bangsa yang berdaulat, berkepradian, berkarakter,
memiliki ketahanan diri yang kuat dan tidak gampang untuk digoyahkan.
Pengertian dari identitas nasional adalah ciri khas yang dimiliki suatu bangsa yang
berasal dari nilai-nilai yang ada di bangsa itu sendiri sebagai penentu atau pembeda bangsa
tersebut dengan bangsa lainnya. Identitas nasional mencakup dua aspek yaitu ciri khasyang
mencerminkan nilai-nilai yang hanya dimiliki oleh bangsa tertentu, aspek berikutnya adalah
pembeda yaitu pembeda dari bangsa lainnya. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau
jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya. Berdasarkan hal itu, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya masing-
masing sesuai dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa. Hal ini tergantung dari
bagaimana suatu bangsa terbentuk secara historis. Identitas nasional yang dimiliki oleh suatu
bangsa tidak bisa dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa. Menurut Kaelan (2007), identitas
nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas
tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
Makna dari identitas nasional Indonesia adalah representasi dan ciri khas bangsa
Indonesia yang tercermin dalam konteks simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera
Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka
Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu
UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Pentingnya identitas nasional Indonesia adalah, pertama identitas nasional bangsa
Indonesia merupakan alat untuk mempersatukan bangsa, di tengah gempuran era globalisasi
dengan banyaknya budaya masuk, identitas nasional Indonesia adalah alat untuk
mempertahankan kedaulatan bangsa agar bangsa tidak mudah untuk tercerai berai hanya karena
akulturasi budaya. Kedua, adalah sebagai landasan negara, identitas nasional sebagai landasan
negara Indonesia dalam hal ini adalah Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman untuk hidup
berbangsa dan bernegara merupakan salah satu identitas nasional bangsa Indonesia. Ketiga,
adalah sebagai karakteristik bangsa dan pembeda bangsa Indonesia dari bangsa lain, jati diri
bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur dari implementasi Pancasila adalah ciri khas
bangsa Indonesia yang membedakan Indonesia dari bangsa lainnya.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memegang teguh pendirian dan kedaulatan bangsa
sangat penting untuk memiliki identitas nasional, seperti yang telah dijabarkan sebelumnya,
identitas nasional ini hendaknya dipahami dan diresapi oleh setiap warga negara Indonesia,
sehingga dimana pun dan bagaimana pun kondisi yang terjadi, bangsa Indonesia tetap menjadi
bangsa yang utuh dan tidak mudah untuk digoyahkan oleh bangsa lain.

Soal 2
Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.
Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal.
Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yang mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu
dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!
Jawaban :
Awal mula terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara dapat dirumuskan dari empat
macam sebab yaitu asal mula bahan (causa materalis), asal mula bentuk (causa formalis), asal
mula bentuk (causa finalis), dan asal mula karya (causa effisien). Asal mula bahan (causa
materalis) mencakup adat istiadat kebiasaan, kebudayaan, dan agama-agama. Asal mula bentuk
atau bangun (Causa formalis) dimaksudkan bagaimana Pancasila itu dibentuk rumusannya
sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam hal ini BPUPKI
memiliki peran yang sangat menentukan. Asal mula karya (Causa efisien ) ialah asal mula yang
meningkatkan Pancasila dari calon dasar negara menjadi Pancasila yang sah sebagai dasar
negara. Asal mula karya dalam hal ini adalah PPKI sebagai pembentuk negara yang kemudian
mengesahkan dan menjadikan Pancasila sebagai dasar filsafat Negara setelah melalui
pembahasan dalam sidang-sidangnya. Asal mula tujuan(Causa finalis) adalah tujuan dari
perumusan dan pembahasan Pancasila yakni hendak dijadikan sebagai dasar negara. Untuk
sampai kepada kausan finalis tersebut diperlukan kausa atau asal mula sambungan.
Causa materalis atau asal mula bahan yang mendasari terbentuknya Pancasila adalah adat
istiadat kebiasaan, kebudayaan dan agama-agama. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Notonegoro (dalam Soegito, dkk.,2003)
bahwa berkat tercantumnya dalam pembukaan, Pancasila sebagai dasar falsafah negara,
mengandung konsekuensi bahwa secara formil Pancasila sebagai norma hukum dasar positif,
objektif, dan subjektif adalah mutlak tidak dapat diubah dengan jalan hukum. Secara materiil
adalah juga mutlak tak dapat diubah, disebabkan kehidupan kemasyarakatan, kebudayaan,
termasauk kefilsafatan, kesusilaan, keagamaan merupakan sumber hukum positif yang unsur-
unsur intinya telah ada dan hidup sepanjang masa, di samping sifat kenegaraannya juga
mempunyai sifat adat kebudayaan (kultural) dan sifat keagamaan (religius).
Sila pertama Pancasila Ketuhanan yang Maha Kuasa erat kaitannya dengan unsur agama
yang dianut oleh setiap warga Indonesia. Dalam sila pertama Pancasila ini menunjukkan bahwa
setiap warga negara Indonesia berhak untuk menganut kepercayaan yang dimilikinya.
Kepercayaan kepada Tuhan awal mulanya adalah sesuatu yang abstrak, jika dilihat dari sejarah
terbentuknya sila pertama yang telah mengalami beberapa kali perubahan yang didasari oleh
keinginan Indonesia untuk menjadi negara yang tidak sekuler, Indonesia tidak hanya didasari
oleh satu agama dan tidak memisahkan agama dari kehidupan bernegara.
Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab muncul dari adat istiadat kebiasaan
bangsa Indonesia yang bersikap ramah tamah dan menghargai sesama manusia. Sila kedua
Pancasila ini mengandung makna warga Negara Indonesia mengakui adanya manusia yang
bermartabat (bermartabat adalah manusia yang memiliki kedudukan, dan derajat yang lebih
tinggi dan harus dipertahankan dengan kehidupan yang layak), memperlakukan manusia secara
adil dan beradab di mana manusia memiliki daya cipta, rasa, karsa, niat.
Sila ketiga Persatuan Indonesia muncul dari kebudayaan Indonesia dimana Indonesia
memiliki kebudayaan yang sangat beragam, dilihat dari ras, suku dan agama yang ada di
Indonesia menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk, namun perbedaan dan
keberagaman ini bukanlah suatu halangan untuk mempersatukan bangsa Indonesia, dengan
dirumuskan sila ketiga Pancasila menjadi landasan bahwa negara Indonesia dengan
keberagamannya adalah kesatuan yang utuh.
Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan memiliki makna bahwa setiap keputusan terlebih yang melibatkan
kepentingan bersama akan dibawa kedalam musyawarah. Negara Indonesia adalah negara
demokrasi dimana setiap orang berhak untuk memberikan pandangan dan keinginannya, hal ini
mendasari pembentukan sila keempat Pancasila.
Sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki makna bahwa setiap
orang memiliki kedudukan yang sama, setiap warga Indonesia mendapatkan hak asasi manusia
yang sama tanpa memandang status dan jabatan.

Soal 3
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila
dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan
bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban :
Internalisasi nilai-nilai dari sila Pancasila yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu sebagai berikut :
1. Sila Ketuhanan yang Maha Esa
a. Mempercayai adanya Tuhan sebagai pencipta segala sesuatu yang ada di muka bumi.
b. Menjalankan kewajiban sebagai umat beragama seperti beribadah dan berdoa
c. Menghargai agama lain dan bersifat toleransi antar sesama umat beragama, tidak
membeda-bedakan perlakuan terhadap umat agama lain dan tidak mengganggu
agama lain dalam melakukan ibadah.
d. Turut membantu sesama dalam kegiatan agama antar umat beragama, contohnya
umat Islam membantu pengamanan pada saat natal, dan umat kristen turut membantu
pada perayaan Idul Fitri.
e. Bersyukur kepada Tuhan akan segala yang didapatkan
f. Senantiasa berlaku jujur dan kepada orang lain, tidak berbohong dan takut akan
adanya Tuhan.
g. Tidak membuat kegaduhan di tempat beribadah, baik di tempat beribadah agama
sendiri maupun agama lain, karena pada dasarnya tempat ibadah adalah tempat yang
suci.
h. Mempercayai kuasa Tuhan yang Maha Esa, tidak mudah menyerah dan berputus asa
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a. Menghargai sesama, tidak membeda-bedakan orang lain.
b. Menjauhi perilaku deskriminatif, seperti bullying dan lainnya
c. Menjadi pribadi yang baik, tidak merugikan diri sendiri dan orang lain
d. Menolong orang yang sedang kesusahan tanpa mengharapkan imbalan.
e. Berbagi dengan orang lain.
f. Memberikan tempat duduk di transportasi umum kepada yang lebih membutuhkan
seperti ibu hamil, manula dan penyandang disabilitas.
g. Berani mengambil sikap jika melihat ketidakadilan terjadi di depan mata, membela
yang bersalah dan mengingatkan kepada pelaku.
h. Memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh orang lain baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja
i. Menghormati sesama, baik yang lebih muda maupun yang lebih tua dari kita.
j. Berlaku sopan santun terhadap semua orang
3. Sila Persatuan Indonesia
a. Mengikuti upacara bendera dengan khidmat
b. Memahami dan menerapkan nilai-nilai bernegara
c. Tidak terlibat dalam suatu paham yang dapat mengancam kesatuan negara
d. Turut berpartisipasi untuk kepentingan negara seperti mengikuti pendidikan militer
jika diperlukan
e. Menggunakan dan bangga akan produk dalam negeri
f. Menghargai antar ras, suku, dan agama
g. Melaporkan kepada pihak berwenang jika mendapatkan hal-hal yang mencurigakan
terkait dengan kedaulatan negara, seperti paham tertentu atau adanya percobaan
terorisme.
h. Bergotong royong dengan warga untuk mewujudkan kebersihan dan keamanan
lingkungan.
i. Menjadi penengah jika terjadi konflik, dan sebisa mungkin menghindari konflik antar
sesama.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
a. Mengikuti organisasi baik di tingkat sekolah maupun di tingkat masyarakat
b. Menghargai pendapat orang lain, tidak menyela ketika orang lain berbicara dan tidak
merasa paling benar
c. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
d. Menerima kekalahan dengan baik dan tidak menyalahkan orang lain
e. Berani bersikap terhadap orang yang semena-mena
f. Tidak mengedepankan kepentingan pribadi diatas kepentingan bersama
5. Sila Keadilan Sosial bagi Rakyat Indonesia
a. Berlaku adil kepada siapapun.
b. Berbagi makanan kepada teman lain dengan sama rata.
c. Seorang ketua memberikan tugas yang merata dan sesuai dengan kemampuan
anggotanya.
d. Seorang guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan memberi nasihat
kepada siswa yang malas.
e. Tidak pilih-pilih dalam berteman.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
g. Suka bekerja keras

Soal 4

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber
dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

Jawaban :
Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang digali dari pandangan hidup bangsa
Indonesia sendiri dan bersumber dari kepribadian bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Pancasila
dalam kedudukannya sebagai dasar negara inilah yang sering disebut sebagai Dasar Falsafah
Negara (Philosofiche Grondslag). Pancasila dalam pengertian ini merupakan suatu dasar, nilai
serta norma untuk mengatur pemerintahan suatu negara. Konsekuensi dari kedudukan Pancasila
ini, maka seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara terutama semua peraturan
perundang-undangan diderivasikan dan dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila. Pancasila dalam
kedudukannya sebagai dasar negara ini berarti pula sebagai sumber dari segala sumber hukum
bagi negara Indonesia yang mengatur secara konstitusional negara Republik Indonesia tersebut
beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintahan.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi
suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta
kaidah baik moral maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis atau
Undang-Undang Dasar, maupun yang tidak tertulis atau Konvensi. Kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara ini memiliki kekuatan yang mengikat secara hukum. Seluruh bangsa Indonesia, tak
terkecuali dengan demikian wajib mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia, tercantum dalam ketentuan
perundangan tertinggi yakni Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 yang
dijelmakan di dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari Undang-
Undang Dasar 1945, yang pada akhirnya dikonkretisasikan dalam pasal-pasal Undang-Undang
Dasar NRI Tahun 1945 maupun dalam hukum positif lainnya.
Konsekuensi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara ini lebih lanjut dapat dirinci
sebagai berikut: pertama; Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber
hukum atau sumber tertib hukum Indonesia. Kedua; Pancasila sebagai dasar negara meliputi
suasana kebatinan (Geistlichen-hintergrund) dari UUD NRI Tahun 1945. Ketiga; Pancasila
sebagai dasar negara mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara Indonesia (baik
hukum dasar tertulis/tidak tertulis). Keempat; Pancasila sebagai dasar negara mengandung norma
yang mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah
maupun para penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti yang luhur dan memegang
teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

c. Tidak mendeskriminasi
dan bersikap rasisme
terhadap budaya maupun ras
tertentu
d. Menfilter pengaruhu
budaya asing yang di
alkuturasi dengan budaya
asli
Indonesia
e. Tetap saling berempati
dan membantu sesama
manusia yang membutuhkan
bantuan dari belahan dunia
manapun
f. Berteman dan bergaul dengan
berbagai orang dari seluruh
dunia
g. Menambah wawasan dan
pengetahuan baru seiring
dengan kemajuan teknologi
h. Membuka wawasan dan
pandangan terhadap masalah
yang dihadapi bersama
i. Menghargai perbedaan yang
ada disekeliling
j. Memperkenalkan dan saling
bertukar informasi mengenai
budaya asli negara
sendiri
k. Meningkatkan kreatifitas
anak bangsa dalam
mengembangkan kebutuhan
masyarakat seiring
perkembangan zaman
Pancasila memiliki kedudukan
sebagai dasar negara dan
pedoman negara dalam
setiap kegiatan penyelenggaran
kehidupan negara Indonesia.
Pancasila mengandung
nilai-nilai yang berasal dari
gagasan yang terinspirasi dari
kepribadian kehidupan
bangsa Indonesia. Ide-ide
dalam pancasila dijadikan
ideologi dasar Indonesia
yang bersifat dinamis artinya
pancasila dapat mengikuti
perkembangan zaman dan
tidak bersikap kaku dan mutlak
sehingga keberadaanya hanya
untuk jangka warktu
tertentu. Seiring perkembangan
zaman nilai-nilai pancasila akan
tetap mengikuti dan
akan menciptakan pemikiran
baru dalam memperkuat
eksistensinya sebagai dasar
negara. Era globalisasi
merupakan era dimana
semakin majunya
perkembangan
DAFTAR RUJUKAN
Kaelan, M.S.( 2007). Pendidikan Kewarganegaraan Yogyakarta: Paradigma.
Lasiyo, M.A,. Wikandaru, R. Hastangka. Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan : Modul 5
Identittas Nasional.Universitas Terbuka
Soegito, dkk. (2003). Pendidikan Pancasila. Semarang: Uness Press

teknologi yang memudahkan


setiap mansuia dalam
mengakses segala infomasi baru
dan perkembangan alat bantu
yang semakin memudahkan
pekerjaan serta kehidupan
manusia

Anda mungkin juga menyukai