Anda di halaman 1dari 9

Nama : ACHMAD ABDUL HANIF

NIM : 044032322
Prodi : Sistem Informasi
PKBJJ : Palembang

Soal No. 1

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing masing tak terkecuali Indonesia. Fungsi
dari identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang satu dengan negara yang
lainya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu
bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia.

Identitas nasional disusun dari dua kata, yaitu identitas dan nasional. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, identitas dapat diartikan sebagai ciri-ciri atau keadaan khusus
seseorang. Berdasarkan definisi tersebut identitas dapat juga disimpulkan menunjuk pada ciri
atau penanda yang dimiliki oleh seseorang pribadi dan dapat pula kelompok. Kata nasional
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kebangsaan; berkaitan atau berasal dari
bangsa sendiri. Berdasarkan arti tersebut, identitas nasional dapat diartikan sebagai ciri-ciri,
segala perasaan, atau sifat sifat kebangsaan yang berasal dari bangsa itu sendiri.

Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
membedakan suatu bangsa dengan bangsa lainya. Identitas nasional bangsa Indonesia
terdapat nilai nilai budaya dan norma yang ada di masyarakat. Negara atau bangsa yang
memiliki identitas nasional yang formal dan jelas akan memiliki nilai dan norma untuk
mengatur hidup dan kehidupannya sehingga akan memiliki kewibawaan dan kehormatan
sebagai bangsa yang beradab dan sejajar dengan bangsa lainya.

Gagasan mengenai identitas nasional bukanlah suatu hal yang baru, semenjak
pergerakan awal masa perjuangan kemerdekaan. Kongres Budi Utomo pada 1908
diselenggarakan sebagai akibat dari munculnya kesadaran rakyat Indonesia untuk
melepaskan diri dari penjajahan bangsa asing. Kelanjutan dari Kongres Budi Utomo adalah
kongres kebudayaan yang ada di daerah, kongres-kongres kebudayaan itulah yang
memberikan pengaruh positif terhadap penemuan jati diri dan identitas nasional bangsa
Indonesia.

Pasca kemerdekaan identitas nasional yang dimiliki bangsa Indonesia diatur


terencana oleh pemerintah, dalam Undang-Undang No 24. Tahun 2009 menyebutkan empat
identitas nasional sebagai identitas utama bangsa Indonesia, sebagai wujud eksistensi bangsa
yang menjadi kedaulatan dan kehormatan negara. Bendera Negara Sang Saka Merah Putih
adalah bendera nasional yang dipakai oleh Negara Indonesia, bendera sebagai simbol negara
membedakan dengan negara yang lainya. Bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan pada
saat proklamasi kemerdekaan, namun telah diikrarkan sejak peristiwa Sumpah Pemuda
Tahun 1928.

Bahasa adalah alat mengkomunikasikan gagasan dari dalam diri, Indonesia memiliki
banyak bahasa daerah yang sudah ada sejak zaman dahulu, namun Bahasa Indonesia yang
berasal dari rumpun Melayu yang digunakan sebagai bahasa pergaulan dan kemudian
diikrarkan sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda 1928. Bangsa Indonesia sepakat
bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan menjadi identitas nasional Indonesia
yang berbeda dengan bahasa dari negara lain.

Lambang Negara Garuda Pancasila digunakan sebagai identitas nasional. Lambang


yang dilukiskan sebagai burung garuda tidak dapat dipisahkan dengan dasar negara Pancasila,
di tengah burung garuda terdapat perisai yang memiliki gambar dan garis yang
melambangkan sila sila dalam pancasila. Pancasila adalah lima asas atau lima prinsip yang
disusun berdasarkan nilai-nilai luhur kehidupan yang berasal dari bangsa Indonesia sendiri,
Pancasila dapat juga dikatakan sebuah filsafat bangsa dan negara Indonesia. Kesamaan antara
Pancasila dengan nilai nilai luhur masyarakat Indonesia menjadi alasan yang kuat untuk
mengatakan bahwa Pancasila adalah sebuah identitas yang paling penting bagi bangsa
Indonesia.

Identitas nasional dapat dimaknai sebagai ciri khas yang membedakan suatu bangsa
dengan bangsa yang lainya, identitas yang menunjukan bahwa inilah adalah bangsa
Indonesia. Bentuk bentuk identitas nasional yang kita punya tidak hanya menjadi pembeda,
namun juga pemersatu bangsa, Indonesia memiliki banyak keragaman suku dan budaya di
dalamnya namun memilih sebuah identitas yang disepakati bersama sebagai sebuah kesatuan.

Soal No. 2

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan

berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki
piramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yang mendasar dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari
kausa materialis dari Pancasila!
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar negara
mempunyai nilai nilai luhur untuk kehidupan bangsa, nilai nilai luhur tersebut digali dari
nilai yang berakar pada kehidupan bangsa. Pancasila terdiri dari terdiri dari dua kata dari
bahasa Sanskerta: "pañca" berarti lima dan "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Kausa materialis dapat diartikan unsur unsur atau asal mula material yang
menyusun sesuatu hal, dalam hal ini adalah unsur unsur yang melatarbelakangi munculnya
sila dalam pancasila.
Sila pertama berbunyi <Ketuhanan yang Maha Esa= berasal dari nilai dan kebudayaan
masyarakat indonesia yang religius, mempercayai tentang adanya Tuhan yang satu.. Nilai
nilai keagamaan juga terus dipakai dalam kehidupan sehari hari. Agama atau sistem
kepercayaan lokal yang sudah ada sejak dulu dan ritual kebudayaan yang ada merupakan
bukti bahwa masyarakat indonesia adalah masyarakat yang religius. Sila Ketuhanan Yang
Maha Esa menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara yang berlandaskan suatu agama
dan bukan pula negara yang memisahkan agama dan negara, tetapi adalah negara yang
berketuhanan di mana negara menempatkan agama dan kepercayaan sebagai roh atau spirit
keutuhan NKRI. Hubungan antara negara dan agama adalah hubungan yang saling
membutuhkan, di mana agama memberikan kerohanian dalam berbangsa dan bernegara
sedangkan negara menjamin kehidupan keagamaan.
Sila kedua berbunyi <Kemanusiaan yang adil dan beradab= dapat dilihat dari
kehidupan masyarakat indonesia yang mengikuti tatanan atau aturan dalam kebudayaan suku
mereka, suku suku di indonesia sudah memiliki aturan yang mengedepankan keadilan
terhadap anggotanya.
Sila ketiga berbunyi <Persatuan Indonesia= mengandung pengertian kesadaran
masyarakat indonesia atas adanya perbedaan suku dan kebudayaan yang ada di indonesia
sebagai keadaan yang biasa dan menginginkan persatuan dan menjadi satu Indonesia. Tujuan
awal dari adanya Kongres kebudayaan adalah perasaan yang sama yang menginginkan untuk

menjadi negara yang berdaulat dan terbebas dari penjajahan kemudian memunculkan cita cita
bersama yaitu sebuah persatuan. Persatuan Indonesia, diwujudkan dengan tidak adanya
diskriminasi individu dan antar golongan, kesediaan bekerja sama untuk kepentingan
bersama, bergotong royong, rela berkorban, senantiasa berupaya untuk menciptakan
kerukunan.
Sila keempat berbunyi <Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan= muncul dari kebiasaan adat masyarakat indonesia yang
memiliki seorang pemimpin dalam kelompoknya. Musyawarah sebagai cara untuk
menyelesaikan masalah atau menentukan pendapat sudah menjadi kebiasaan masyarakat
indonesia sejak dulu, jumlah warga yang banyak dapat digantikan melalui penunjukan wakil
wakil untuk mengikuti musyawarah.
Sila kelima berbunyi <Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia= muncul
akibat ketimpangan dari budaya adat masa lalu yang seringkali masih menggunakan sistem
masyarakat yang berbeda tingkat, seperti kasta dan golongan yang masuk dalam kerajaan.
Sistem yang membedakan status sosial tidak menciptakan keadilan, baik keadilan ekonomi
maupun keadilan hukum. Keadilan sosial yang merata merupakan cita-cita bersama yang
muncul akibat pengalaman dimasa lalu. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, dan
mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
Unsur unsur penyusun pancasila berasal dari dalam kehidupan masyarakat indonesia
yang sudah ada sejak dulu. Nilai-nilai agama, adat, dan kebudayaan yang ada dalam
kehidupan masyarakat menjadi unsur yang tidak dapat dipisahkan dari sila sila dalam
pancasila.
Soal No. 3
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam
Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertata dan teratur baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-
sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila terdiri dari seperangkat nilai dan norma
yang tercermin dalam diri setiap rakyat Indonesia. Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan kita sehari-hari menjadi sebuah hal yang penting untuk dilakukan. Pancasila
sejatinya adalah identitas bangsa Indonesia. Karena tanpa dasar negara, bangsa Indonesia

tidak memiliki identitas serta arah tujuan yang sama, sehingga ancaman perpecahan akan
lebih mudah terjadi. Internalisasi dapat diartikan sebagai pengamalan dalam kehidupan
masyarakat. Berikut beberapa pengamalan berkaitan dengan sila-sila dalam pancasila.
1) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-1 nilai ketuhanan.
- Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
- Memulai penerapan ketuhanan pada diri sendiri dan keluarga sendiri, seperti
menjalankan ibadah tepat waktu.
- Memperlakukan tetangga dan orang sekitar dengan baik tanpa memandang agama
yang dianutnya.
- Saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain. Hal ini sesuai
amanah UUD 1945, terutama Pasal 28E Ayat 1 yang berbunyi <Setiap warga negara
bebas memeluk agama dan beribadah sesuai agamanya.=

2) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-2 nilai kemanusian


Nilai kemanusiaan menjamin kita untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil
tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Dalam konteks negara, Indonesia juga
menjamin seluruh warga negaranya memiliki kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan.
- Memulai dari lingkungan terdekat ,menyayangi, mengasihi, menghormati orang tua
dan saudara, membantu orang tua dalam pekerjaan rumah; menjaga kerukunan di
dalam rumah
- Saling tolong menolong, menjaga norma kesopanan di lingkungan masyarakat,
melaksanakan kewajiban sesuai peraturan yang disepakati di lingkungan masyarakat,
misalnya, menjaga kebersihan lingkungan dengan ikut kerja bakti; dan menjaga
kerukunan dengan tetangga dan lingkungan sekitar.
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

3) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-3 nilai persatuan

Sila ketiga Pancasila, <Persatuan Indonesia=, mengandung nilai persatuan ini.


Maknanya adalah bahwa seluruh warga negara Indonesia harus bersatu tanpa memandang
perbedaan suku, bahasa, agama, dan latar belakang budaya lainnya.

- Berteman tanpa memandang status sosial ekonomi, agama, suku, ras, dan golongan.
- Membeli, memakai, dan mengkonsumsi barang buatan Indonesia dan merasa bangga
akan hal itu.
- Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan.
- Menjaga kerukunan dan toleransi akan keberagaman dan kemajemukan.
4) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-4 nilai kerakyatan
Sila keempat juga bermakna pengambilan keputusan dari pendapat-pendapat yang
berbeda diutamakan melalui mekanisme musyawarah, sesuai dengan pelaksanaan pemerintah
yang menggunakan sistem demokrasi.
- Mengikuti pemilihan kepala daerah, baik dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga RT
dan RW.
- Aktif mengikuti kegiatan musyawarah warga dan memberikan pendapat.
- Bersikap legowo atas apapun keputusan hasil musyawarah dan melaksanakan
keputusan hasil musyawarah dengan setulus hati.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
- Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan di
dalam musyawarah.
- Mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

5) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-5 nilai keadilan


Makna nilai tersebut adalah setiap masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama
untuk mendapatkan kesejahteraan. Mewujudkan rakyat yang sejahtera tanpa kesenjangan
ekonomi, sosial, budaya, juga politik, merupakan tujuan dari bangsa Indonesia. Dengan
demikian nilai keadilan sosial dapat diwujudkan. Berikut beberapa contoh perilaku yang
mencerminkan keadilan dalam masyarakat.

Di lingkungan keluarga: menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak sesuai peranan


masing-masing anggota keluarga, saling membantu dan mendukung antar anggota
keluarga, menghormati hak masing-masing anggota keluarga, dan bersikap adil
sesama anggota keluarga.
- Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai warga masyarakat.
- Membantu tetangga yang membutuhkan tanpa melihat status sosial.
- Bersikap adil terhadap sesama.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain, hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah, serta
bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
Nilai nilai dalam pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehari hari, hal ini
membuktikan bahwa dasar penyusunan pancasila juga dari adat dan kehidupan masyarakat
itu sendiri.
Soal No. 4
Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai
sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.
Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari!

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua


aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan Pancasila. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila selalu dijunjung tinggi
oleh setiap warga masyarakat, karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan
pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara ini
serta disepakati dan ditetapkan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian
yang demikian, maka Pancasila selain sebagai pandangan hidup negara, sekaligus juga
sebagai ideologi negara.
Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dengan cara pancasila dijadikan petunjuk
untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Baik itu
permasalahan yang terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat dunia. Pancasila dapat
menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi, dan politik agar negara

kita semakin maju. Pancasila menjadi acuan untuk membangun dirinya berdasarkan apa yang
menjadi cita-cita bangsa. Pancasila sebagai pandangan hidup bisa mempersatukan masyarakat
yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Pancasila harus dijadikan sebagai
pandangan hidup oleh seluruh warga negara Indonesia.

Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa akan dibagi dalam masing-masing
butir Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan yang Maha Esa


Sila pertama memiliki arti kita sebagai warga negara Indonesia mempercayai dan bertakwa
pada Tuhan, yang disesuaikan dengan agama dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-
masing orang. Karena itu makna dari sila ini juga berarti kita perlu saling menghormati antar
umat beragama sehingga tercipta kehidupan yang rukun dan damai.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab


Sila kedua memiliki arti kita sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap
manusia memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus saling menyayangi satu sama lain.
Kita juga harus saling menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan,
tidak memandang perbedaan SARA dan bekerjasama untuk kedamaian negara kita.

3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga mengharuskan menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara diatas
kepentingan masing-masing. Kita harus mempunyai kepribadian yang rela berkorban demi
negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada negara.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan


perwakilan
Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain dan
mengutamakan kepentingan bersama dan negara. Perbedaan pendapat dan cara pandang pasti
akan ada. Namun, kita harus menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah atau berdiskusi.

5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan dan
gotong royong, selalu bersikap adil. Selain itu kita harus seimbang antara hak dan kewajiban
dengan juga menghormati hak-hak orang lain.

Menyadari bahwa untuk kelestarian dan keampuhan pancasila itu, perlu diusahakan secara
nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalamnya oleh setiap warga negara indonesia, setiap penyelenggara Indonesia serta setiap
lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan. Hal ini sesuai dengan Pancasila yang
menunjukkan suatu rangkaian urutan tiap-tiap sila mempunyai tempat sendiri di dalam
rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat diganti.

Referensi BMP Pendidikan Kewarganegaraan MKDU4

Anda mungkin juga menyukai