Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EKOLOGI LAHAN BASAH


(ABKC

SUNGAI SEBAGAI LAHAN BASAH

OLEH
Kelompok 1
Abdullah (A1C214001)
Ade Kartika (A1C214217)
Wahid Susanto (A1C214103)

DOSEN PEMBIMBING :
Drs. H. Hardiansyah, M, Si
Mahrudin, S.Pd, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ekologi
Lahan Basah yang berjudul Sungai Sebagai Lahan Basah dengan tepat waktu.
Serta salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman dan
ucapan terimakasih kami kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua, Aamiin ya
Rabbal Alamiin

Banjarmasin, November 2017

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang.................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB II SUNGAI
2.1. Karakteristik Sungai......................................................................... 4
2.2. Masalah Sungai................................................................................ 8
2.3. Dampak Permasalahan Sungai......................................................... 10
2.4. Cara Mengatasi Permasalahan Sungai............................................ 10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 12
3.2. Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sungai merupakan aliran air tawar yang sumber alamiah yang mengalir
dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah dan bermuara ke laut, danau
atau sungai yang lebih besar. Arus aliran bagian Hulu sungai memiliki aliran
yang lebih deras dibandingkan dengan arus sungai di bagian hilir. Seringkali
aliran sungai memiliki bentuk berliku-liku akibat terjadinya proses pengikisan
dan pengendapan di sepanjang sungai
Selama ini, permasalahan tentang sungai belum dianggap hal yang
penting. Keberadaan sungai masih dianggap sebagai sebuah kontor alam.
Sungai hanya dianggap sebagai tempat air untuk mengalir menuju tempat
yang rendah. Padahal sungai memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga
keseimbangan lingkungan khususnya terhadap pengolahan air.
Sungai berperan mengaliri air dari satu tempat ketempat lain dan juga
menjaga pola air agar selalu tetap pada jalurnya. Dengan demikian, air tidak
mengalir kesembarang tempat yang pada akhirnya bisa menyebabkan
permasalahan bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya.
Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke
dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai
merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk
mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri
dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai.
Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama.
Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan
tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu
laut dikenali sebagai muara sungai.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan
baku air minum walaupun sebenarnya seiring perkembangan jaman peran
sungai mulai sedikit bergeser. Manusia mulai mampu menemukan teknologi
yang mampu memberikan kemudahan bagi mereka untuk medapatkan air,

1
sungai sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai.
Dibeberapa daerah atau negara sungai menjadi salah satu bagian dari sarana
transportasi yang membantu kegiatan manusia. Selain dari itu sungai juga
banyak dimanfaatkan sebagia tenaga pembangkit listrik. Tentunya hanya
beberpa sungai yang bisa dimanfaatkan untuk ini, inipun ditinjau dari letak
yang strategis dan memenuhi syarat untuk transportasi air atau pembangkit
listrik, beberapa tinjauan tersebut antara lain morfologi sungai, hidrolika
sungai, hidrologi sungai maupun karakteristik sungai.
Sungai juga merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam
sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air,
limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal
dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan
polutan.
selain keuntungan dan manfaat sungai yang tersebut di atas sungai juga
mempunyai masalah dan justru bisa menimbulkan banyak masalah. Masalah
sungai Antara lain pencemaran sungai, Erosi sungai, dan sedimentasi sungai.
Masalah yang bisa ditimbulkan sungai antara lain Terganggunya kehidupan
organisme air karena berkurangnya kandungan oksige, Terjadinya ledakan
populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi). Pendangkalan dasar
perairan, Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air,
Munculnya banjir akibat saluran air tersumbat sampah, Menjalarnya wabah
muntaber dan masih banyak lagi.
Dikawasan perkotaan, kebutuhan tempat tinggal menjadi sebuah hal yang
sulit didapatkan, selain karena harga tanah yang mahal, ketersediaan lahan
juga menjadi hal tersendiri disisi lain manusia dituntut untuk memiliki tempat
tinggal.
Plihan yang banyak dilakukan adalah mendirikan bangunan dikawasan
bantaran sungai. Hal ini dilakukan juga karena kawasan tersebut bebas dari
kewajiban untuk membeli serta dianggap mudah dalam proses pendirian
bangunan.

2
Padahal, mendirikan bangunan di bantaran sungai memiliki resiko yang
sangat besar. Selain menyebabkan aliran sungai menjadi sempit, juga akan
menimbulkan ancaman ketika air sungai meluap. Dari sisi estetika,
keberadaan hunian dibantaran sungai cendrung menyebabkan pandanga
kurang enak, karena hunian di bantaran sungai identik dengan kekumuhan
dan nuansa kurang sehat.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka untuk membatasi permasalahan yang akan
dibahas, disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa itu karakteristik sungai, morfologi sungai, hidrolika sungai dan
hidrologi air sungai?
1.2.2 Apa saja yang bisa menimbulkan masalah air sungai?
1.2.3 Dampak dari permasalahan air sungai?
1.2.4 Bagaimana mengatasi permasalahan air sungai?

1.3. Tujuan Penulisan


Maksud dari penulisan makalah ini adalah salah satu persyaratan untuk
memenuhi mata kuliah ekologi lahab basah dan melakukan studi mengenai
Sungai dan Masalah sungai yang antara lain pembahasan dalam makalah ini :
1.3.1 Untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat tentang sungai mulai dari
karakteristik sungai, morfologi sungai, hidrolika sungai hingga
hidrologi sungai.
1.3.2 Mengenal berbagi macam yg menimbulkan masalah sungai serta
bagaimana mengatsi dan dampak dari masalah sungai.

3
BAB II
SUNGAI

A. Karakteristik Sungai
Sungai didefenisikan antara lain :
a. Sungai adalah sistem pengairan air dari mulai mata air sampai ke
muara dengan dibatasi kanan kirinya serta sepanjang pengalirannya
oleh sempadan sungai (Sudaryoko,1986).Sungai adalah fitur alami
dan integritas ekologis, yang berguna bagi ketahanan hidup (Brierly,
2005).
b. Menurut Dinas PU, sungai sebagai salah satu sumber air mempunyai
fungsi yang sangat penting bagi kehidupan dan penghidupan
masyarakat. sedangkan PP No. 35 Tahun 1991 tentang sungai, Sungai
merupakan tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran
air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan
kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
c. Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah
dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar
menuju ke laut, danau, rawa, atau ke sungai yang lain(Hamzah, 2009).

1. Sungai dibedakana menurut jumlah airnya yaitu sebagai berikut :


a. Sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun
relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan,
Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi dan Indragiri di
Sumatera.
b. Sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya
banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Contoh
sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai
Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan
sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di
Jawa Timur.

4
c. Sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang
mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim
kemarau airnya kering. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada
di pulau Sumba dan sungai Batanghari di Sumatera
d. Sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat
musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan
jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya
belum tentu banyak.
2. Sungai menurut genetiknya dibedakan :
a. Sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan
kemiringan lereng.
b. Sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan
sungai konsekwen
c. Sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya
berlawanan arah dengan sungai konsekwen
d. Sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat
oleh lereng daratan
e. Sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah
dengan sungai konsekwen
f. Sungai andesen yaitu sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya mampu
mengimbangi pengangkatan

3. Sungai berdasarkan sumber airnya :

1. Sungai hujan yaitu sungai yang berasal dari air hujan, sungai ini
banyak dijumpai di Pulau jawa dan kawasan Nusa Tenggara
2. Sungai gletser yaitu sungai yang berasal dari melelehnya es, sungai
ini banyak dijumpai di negara yang beriklim dingin seperti sungai
gangga di India dan sungai phein di jerman
3. Sungai campuran yaitu sungai yang berasal dari air hujan dan lelehan
es, dapat dijumpai di Papua contohnya Sungai Digul dan sungai
Memberano.

5
4. Morfologi Sungai
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang: Geometri
(bentuk) sungai, dan Perilaku sungai dengan segala aspek pembahasannya
dalam dimensi ruang dan waktu.
Morfologi sungai sangat menyangkut sifat dinamik sungai dan
lingkungannya yang saling berkaitan. Sifat-sifat sungai ini sangat
dipengaruhi oleh luas dan bentuk DAS serta kemiringan sungai. Secara
umum dapat dikatan bahwa studi mengenai morfologi sungai adalah
untuk mencoba menguraikan mengenai tipe-tipe raut muka (typical
features) dari sungai-sungai tersebut.
Pembentukan raur muka (typical features) sungai ini, dibentuk oleh
tiga dimensi yaitu:
a. Pengaruh waktu
b. Pergerakan air / aliran air yang membawa endapan (sediment)
maupun puing-puing (debris atau ruins)
c. Pengaruh fenomena alam (banjir, longsoran, letusan gunung api,
gempa dll)
Bentuk sungai, akibat aliran yang terjadi, terbagi atas alur:
1. Sungai lurus
2. Sungai berkelok (meander)
3. Sungai terburai (braided)
4. Sungai berpotongan (anastomosing)
5. Bentuk dasar sungai, akibat topografi DAS-nya, terbagi atas:
6. Sungai curam (steep)
7. Sungai landai (mild)
8. Sungai datar (flat)
5. Hidrolika Sungai
Aliran adalah kondisi dimana berpindah tempatnya suatu fluida
(zat cair dan gas) dari satu tempat ketempat lain akibat pengaruh

6
gravitasi maupun pengaruh beda tekanan. Dalam aliran ini dimungkinkan
terjadinya perubahan bentuk, volume maupun massa zat tersebut.Intinya,
pada aliran terjadi pergerakan partikel-partikel fluida.
Aliran fluida dapat terbagi atas:

1. Aliran akibat sifat-sifatnya, yaitu aliran akibat kekentalan


(viskositas) dan angka Froude
2. Aliran akibat parameter waktu dan tempat, yaitu aliran seragam
(uniform) dan aliran mantap (steady).
3. Aliran berdasarkan wadah mengalirnya, yaitu aliran pipa dan aliran
saluran terbuka.
4. Aliran berdasarkan penyebab gerak, yaitu aliran bertekanan dan
aliran gravitasi.

Aliran akibat kekentalan atau viskositas :


Aliran akibat kekentalan atau viskositas adalah aliran yang terjadi
dengan melihat kekntalan aliran tersebut yang gambarkan melalui angka
Reynols-nya.

a. Aliran Laminer, adalah aliran dengan angka Reynolds (Re) di bawah


500-2000. Biasanya dicirikan dengan lintasan partikel fluida yang
mengalir lurus.
b. Aliran Turbulen, adalah alirandengan angka Reynolds (Re) berada di
antara dengan angka Reynolds (Re) di atas 4000. Biasanya dicirikan
dengan lintasan partikel fluida yang mulai terganggu.
c. Aliran Transisi, adalah aliran 2000-4000. Dicirikan dengan lintasan
partikel fluida yang sangat terganggu/acak.

6. Hidrologi Sungai
Beberapa pengertian pengertian tentang Hidrologi :   
Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berlangsung secara
terus menerus mengenai keberadaan air yang ada di muka bumi, namun

7
mekanisme yang terjadi didalamnya tidak berlangsung secara terus
menerus, karena proses didalamnya tergantung pada kondisi suatu
geografi suatu wilayah dan waktu.
Proses-proses siklus hidrologi (siklus kecil) adalah:

1. Evaporasi, yaitu penguapan air permukaan (di laut, danau atau sungai)
dan Transpirasi, yaitu penguapan dari tumbuhan.
2. Kondensasi (perubahan / penumpukan awan)
3. Presipitasi (hujan)

Proses-proses siklus hidrologi (siklus besar) adalah:

1. Evaporasi, yaitu penguapan air permukaan (di laut, danau atau sungai)
dan Transpirasi, yaitu penguapan dari tumbuhan.
2. Kondensasi (perubahan / penumpukan awan)
3. Presipitasi (hujan)
4. Limpasan permukaan (surface run off)
5. Infiltrasi
6. Perkolasi
7. Aliran air tanah (ground water flow)

B. Masalah Sungai
1. Pencemaran Sungai

Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang


disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk, limbah
peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta
gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan
manusia.

2. Dampak pencemaran sungai

8
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat
meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab
ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan
akibat hujan asam dsb.

3. Erosi

Erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur


yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat
dan organisme hidup. Angin yang berhembus kencang terus-menerus
dapat mengikis batuan di dinding-dinding lembah. Erosi merupakan
proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya semakin
diperparah oleh ulah manusia. Proses alam yang menyebabkan
terjadinya erosi merupakan karena faktor curah hujan, tekstur tanah,
tingkat kemiringan dan tutupan tanah. Intensitas curah hujan yang
tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya merupakan sedimen,
misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan
tingkat erosi yang tinggi. Selain faktor curah hujan, tekstur tanah dan
kemiringannya, tutupan tanah juga mempengaruhi tingkat erosi.
Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau rumput akan
rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air
laut dan es.

4. Pendangkalan atau sedimentasi

Secara umum, pendangkalan sungai dapat terjadi karena


adanya pengendapan partikel padatan yang terbawa oleh arus sungai,
seperti di kelokan sungai (meander), waduk atau dam, ataupun muara
sungai. Partikel ini bisa berupa padatan besar, seperti sampah,
ranting, dan lainnya. Namun, sumber utama partikel ini biasanya
berupa partikel tanah sebagai akibat dari erosi yang berlebihan di
daerah hulu sungai. Air hujan akan membawa dan menggerus tanah

9
subur di permukaan dan melarutkannya yang kemudian akan terbawa
ke sungai. Proses transportasi partikel semacam ini disebut sebagai
suspensi. Hasil partikel yang terbawa ini biasanya akan berupa
lumpur tanah dan kemudian tersedimentasi di dasar sungai.

C. Dampak Masalah Air Sungai

Dampak permaslahan air sungai sangat besar bagi kehidupan


manusia. Bahkan keseimbangan ekosistem sungai juga akan
terganggu. Dampak lain dari permasalahan air sungai yaitu :

a. Terjadinya banjir air sungai.


b. Timbulnya berbagai penyakit dari mikroba pathogen.
c. Sungai menjadi kumuh & tidak sedap dipandang.
d. Berkurangnya ketersediaan air bersih.
e. Air sungai kekurangan oksigen dan membahayakan kehidupan
ikan- ikan di dalamnya.
f. Reaksi kimia di dalam air sungai menjadi lebih cepat.
g. Produktivitas tanaman menjadi terganggu.

D. Cara Mengatasi Permasalahan Sungai

1. Melestarikan hutan di hulu sungai


Agar tidak menimbulkan erosi tanah disekitar hulu sungai
sebaiknya pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau
merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan
adanya erosi otomatis akan membawa tanah, pasir, dan
sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir sehingga
menyebabkan pwendangkalan sungai.
2. Tidak buang air di sungai
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalahperbuatan
yang salah. Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang
sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja juga merupakan

10
medium yang paliang baik untuk perkembangan bibit penyakit
dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah
buang air besar sembarangan khususnya di sungai.
3. Tidak membuang sampah di sungai
Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan
menyababkan aliran air di sungai terhambat. Selain itu juga
sampah juga akan menyebabkan sungai cepat dangkal dan
akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan, sampah
juga membuat sungai tampak kotor menjijikan dan
terkontaminasi
4. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
        Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah
industri atau limbah rumah tangga yang berupa cairan adalah
dengan mambuangnya kesungai namun apakah limbah itu aman?
Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat
menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap,
oencemaran air gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.
5. Merehabilitasi sungai yang tercemar dengan cara membersihkan
sungai dari sampah secara berkelanjutan.
6. Menggunakan teknik bioremediasi untuk menetralkan limbah
cair di sungai.
7. Membuat aturan yang jelas tentang pelarangan membuang
sampah dan limbah di sungai, serta menindak tegas para
pelanggar aturan tersebut.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sungai merupakan aliran air tawar yang sumber alamiah yang mengalir
dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah dan bermuara ke laut,
danau atau sungai yang lebih besar.
2. Jenis-jenis sungai dapat dibedakan menurut jumlah airnya, menurut
genetiknya, berdasarkan sumber airnya yang mempunyai perbedaan
masing-masing.
3. Masalah sungai terjadi akibat pencemaran pada sungai, erosi,
sedimentasi/ pendangkalan.
4. Dampaknya terjadi banjir, kurangnya air bersih, kurangnya kandungan
oksigen pada air sungai dan mengakibatkan sungai kumuh.
5. Penanggulangannya adalah dengan cara tidak membuangsampah
kesungai, merehabilitasi sungai dan membuat peraturan yang jelas
tentang sungai.
3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini kita dapat mengetahui peranan
penting sungai dalam kehidupan dan bersama-sama menjaga kelestarian
sungai guna kepentingan bersama.

12
13
DAFTAR PUSTAKA
DeSanto, R.S. 1978. Concepts of applied ecology. Springer-Verlag. New York.
Ewusie, J.Y.1990. Pengantar ekologi tropika. (Terjemahan). Penerbit ITB.
Bandung.
frengkiasharia.files.wordpress.com (di akses tanggal 15 november 2017)
Odum, E.P. 1988. Dasar-dasar ekologi. (Terjemahan) Edisi 3. Gadjah Mada Univ.
Press. Yogyakarta.
Tanjung Panduwijayan Definisi, Permasalahan dan Karakteristik Sungai di
Indonesia.htm (di akses tanggal 15 november 2017)

14

Anda mungkin juga menyukai