Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

JASA LINGKUNGAN SUNGAI

DOSEN PENGAMPU:
Aulia Putra Daulay S. Hut., M.Sc

DISUSUN OLEH:
Grace Angel Sabila Bangun

(2301121643)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS SATYA TERRA BHINNEKA
MEDAN
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................3
1.3 Tujuan ...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manfaat Sungai Bagi Makhluk Hidup .......................................................4
2.2 Solusi Mengatasi Pencemaran Sungai ........................................................7
2.3 Dampak Dari Sungai Yang Tercemar ........................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................10
3.2 Saran ............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jasa lingkungan adalah produk sumber daya alam hayati dan ekosistem berupa
manfaat langsung (tangible) dan manfaat tidak langsung (intangible) yang
meliputi antara lain jasa wisata alam/rekreasi, jasa perlindungan tata air/hidrologi,
kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir, keindahan, keunikan,
keanekaragaman hayati, penyerapan dan penyimpanan karbon. pada dasarnya
menurut (Wahyuni et al, 2021) menyatakan bahwa air merupakan suatu kebutuhan
utama pada makhluk hidup yang mana dapat digunakan sebagai penunjang
kebutuhan kehidupan sehari-hari. Air juga memiliki fungsi sebagai bahan pelarut,
pembersihan serta sebagai sumber keperluan sehari-hari bahkan air juga
digunakan sebagai bahan untuk dikomersialkan. Meski dengan adanya air yang
sangat banyak namun hal ini berbanding lurus dengan permasalahan yang
dihadapi terkait dengan persediaan air yang bersih dan layak guna dipermukaan
bumi yang jumlahnya saat ini sangat minim dan semakin berkurang. Sungai dapat
diartikan sebagai saluran alami yang terbuka di atas permukaan bumi untuk
menampung air. Saluran alami tersebut menampung air dari bagian hulu menuju
ke bagian hilir dan ke muara. Sungai menjadi salah satu bagian penting bagi
manusia yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Sungai
mendampingi kehidupan kita, baik di daerah pedesaan, pegunungan, dan daerah
perkotaan. Sungai merupakan perairan terbuka yang mengalir (lotik) yang
mendapatkan masukan dari buangan berbagai kegiatan manusia di daerah
pemukiman, pertanian dan industri di daerah sekitarnya.

Sungai terdiri atas tiga bagian kondisi lingkungan, yakni hulu, hilir, dan muara
sungai. Ketiga bagian tersebut memiliki kualitas air yang berbeda-beda. Bagian
hulu dikenal dengan kualitas airnya yang lebih jernih, kemudian kandungan
biologis sungai bagian hilir cukup tinggi sehingga diperlukan pengolahan secara
lengkap. Sementara muara sungai memiliki arus air sangat lambat dengan volume
air yang lebih besar. Muara sungai menjadi pertemuan sungai-sungai lain yang

1
letaknya hampir mencapai laut. Bagian muara sungai banyak mengandung bahan
terlarut. Selain itu, warna aliran air di muara sungai sangat keruh dan dipenuhi
lumpur dari hilir yang membentuk delta.

Sungai menduduki peran yang penting untuk menjaga keberlangsungan hidup


manusia. Manfaat sungai telah dikenal sejak zaman dahulu untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Masyarakat memiliki tanggung jawab yang besar untuk
merawat dan menjaga kondisi sungai. Pada habitat air mengalir ini, perubahan-
perubahan yang terjadi akan lebih tampak pada bagian atas dari aliran air karena
adanya kemiringan, volume air atau komposisi kimia yang berubah. secara umum
zonasi habitat air mengalir, yaitu: arus mempunyai arti penting untuk pergerakan
ikan. arus yang searah dari hulu sangat penting untuk pergerakan ikan atau bahkan
menyebabkan ikan-ikan bergerak aktif melawan arus, ke arah muara pergerakan
ikan dapat berlangsung dengan pasif maupun mengapung.

Sungai memainkan peran penting bagi masyarakat, namun aktivitas manusia


seperti pembuangan limbah industri dan rumah tangga dapat menyebabkan
menurunnya kualitas air sungai. Penambahan bahan buangan dalam jumlah besar
dari bagian hulu hingga hilir sungai yang terjadi terus menerus akan
mengakibatkan sungai tidak mampu lagi melakukan pemulihan. Pada akhirnya
terjadilah gangguan keseimbangan terhadap konsentrasi faktor kimia, fisika dan
biologi dalam sungai (Sri,2010).

Masukan buangan ke dalam sungai akan mengakibatkan terjadinya perubahan


faktor fisika, kimia, dan biologi di dalam perairan. Perubahan ini dapat
menghabiskan bahan-bahan yang esensial dalam perairan sehingga dapat
mengganggu lingkungan perairan (Sanita et al,2000). Pemanfaatan sungai sebagai
daerah pembuangan sisa aktivitas manusia menyebabkan sungai cepat mengalami
pendangkalan dan menurunkan kualitas air di dalamnya. Jika beban masukan
bahan-bahan terlarut tersebut melebihi kemampuan sungai untuk membersihkan
diri sendiri (self purification), maka timbul permasalahan yang serius yaitu
pencemaran perairan. Pencemaran air ini berpengaruh negatif terhadap kehidupan
biota perairan dan kesehatan penduduk yang memanfaatkan air sungai tersebut
(Effendi,2003). Pencemaran dapat mengubah struktur ekosistem dan mengurangi

2
jumlah spesies dalam suatu komunitas, sehingga keberagamannya berkurang.
Dengan demikian indeks keberagaman ekosistem yang tercemar selalu lebih kecil
dari pada lingkungan alami. Keanekaragaman di suatu perairan biasanya
dinyatakan dalam jumlah spesies yang terdapat di tempat tersebut. Semakin besar
jumlah spesies akan semakin besar pula keanekaragamannya. Hubungan antara
jumlah spesies dengan individu dapat dinyatakan dalam bentuk indeks
keanekaragaman (Okid et al,2001).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka terdapat beberapa rumusan masalah


sebagai berikut:

a. Apa saja manfaat sungai bagi makhluk hidup?


b. Bagaimana solusi mengatasi pencemaran air sungai?
c. Apa saja dampak dari sungai yang tercemar?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui manfaat sungai bagi makhluk hidup


b. Mengetahui solusi mengatasi pencemaran sungai
c. Mengidentifikasi dampak dari sungai yang tercemar

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manfaat sungai bagi makhluk hidup

Manfaat utama sungai bagi makhluk hidup salah satunya ialah sebagai sumber
air. Tidak hanya manusia yang membutuhkan air sungai. Hewan, tumbuhan, dan
makhluk hidup lainnya juga membutuhkan air untuk mendukung kelangsungan
hidupnya. Sejak dahulu manfaat sungai bagi manusia adalah untuk keperluan
minum, makan, mandi, mencuci atau membersihkan diri, dan berbagai kebutuhan
dasar lainnya. Manfaat air juga dapat digunakan sebagai pembawa zat makanan,
zat pelarut, pembersih, dan sebagainya.

Klasifikasi jasa ekosistem yang paling umum telah dikembangkan oleh


Millenium Ecosystem Assessment (MEA, 2003) dan The Economics of
Ecosystems & Biodiversity (TEEB, 2008). MEA dan TEEB membagi jasa
ekosistem menjadi empat kategori, yaitu: jasa pendukung, jasa penyedia, jasa
regulasi, dan jasa kebudayaan.

a. Jasa pendukung/Supporting Service artinya bahwa ekosistem menyediakan


ruang hidup bagi tanaman dan hewan, serta juga mendukung kehidupan
makhluk hidup di sekitarnya. Contohnya, setiap sungai memiliki siklus
nutrisi yang akan menjaga kesuburan daerah sungai. Kesuburan ini akan
menjaga keanekaragaman hayati di sungai.
b. Jasa penyediaan/Provisioning Service yang mengacu pada kemampuan
sungai menyediakan sumber daya seperti air, nutrisi, ikan, dan sumber
daya lainnya. Biota sungai sudah lama dimanfaatkan baik sebagai
makanan atau obat-obatan.
c. Jasa regulasi/Regulation Service artinya sungai di Indonesia juga dapat
divaluasi dari kapasitasnya dalam bertindak seolah-olah sebagai penjaga
keteraturan. Berbagai potensi pengaturan dimiliki oleh sungai-sungai di

4
Indonesia seperti kemampuan pengendalian erosi, penahan banjir, dan
penjaga kualitas air.
d. Jasa Budaya/Cultural Service yang merujuk pada kemampuan ekosistem
yang memiliki manfaat non-material termasuk manfaat estetika, spiritual,
dan psikologis.

Karena kehidupan manusia tidak bisa jauh dari sungai, maka ada beberapa
manfaat sungai bagi manusia, yaitu:

 Sebagai sumber mata pencaharian, kondisi sungai yang terjaga


kebersihannya dapat menjadi habitat baik bagi para ikan. Sungai yang
bersih dengan habitat ikan di dalamnya dapat menjadi sumber mata
pencaharian bermanfaat bagi manusia. Sungai dapat menjadi sumber mata
pencaharian dengan kandungan dan keanekaragaman hayati yang
berlimpah. Ikan-ikan yang hidup di sungai dapat dikonsumsi dan dijual
untuk mendapatkan keuntungan. Tak hanya menjadi sumber mata
pencaharian, keanekaragaman hayati yang ada di sungai dapat dikonsumsi.
Ikan air tawar menjadi bahan konsumsi yang paling umum ditemukan
pada sungai. Kemudian ada beberapa jenis mata pencaharian yang
memanfaatkan sungai, yakni penambang batu kali, nelayan pencari ikan,
penambang pasir, penambang emas, penambang mineral, dan tambak ikan
yang beternak ikan.
 Sebagai sumber pembangkit listrik, sungai dengan aliran yang deras
kerap dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik bagi manusia. Melalui
sungai beraliran deras, manusia dapat membuat pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Air atau yang disingkat PLTA. Derasnya air sungai sebagai
sumber pembangkit listrik akan memutar kincir air. Nantinya kincir air
yang digerakkan oleh aliran air sungai mampu menggerakkan atau
mengaktifkan generator untuk menghasilkan listrik. Setelah itu, listrik
yang dihasilkan akan dialirkan ke rumah-rumah penduduk sekitar. Di
Indonesia sendiri, hanya ada beberapa sungai yang dimanfaatkan sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Aliran listrik sendiri menjadi hal

5
penting yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Derasnya
aliran air sungai yang dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik
akan menjadi sumber penerangan, sumber gerak, dan teknologi.
 Sebagai komponen alam yang menampung dan mengalirkan air
hujan, sungai menduduki peran yang penting sebagai penampung debit air
yang turun ke tanah melalui hujan, air hujan memiliki sifat bergerak dari
tempat tinggi menuju tempat rendah. Sifat air hujan tersebut membuat
sungai menjadi tempat mengalirkan air dari hulu menuju hilir alias tempat
bermuara. Kemampuan sungai untuk menampung dan mengalirkan air
hujan bergantung pada badan sungai itu sendiri. Jika badan sungai
terganggu dengan bangunan liar, maka kemampuannya untuk menampung
dan mengalirkan air hujan akan berkurang. Ketika itu semua terjadi, akan
mengakibatkan banjir pada wilayah bantaran sungai.
 Sebagai tempat rekreasi, kondisi sungai yang bersih mampu
meningkatkan kualitas hidup dan menguatkan ekonomi lokal. Sungai
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk menjadi tempat rekreasi. Ada
berbagai jenis hiburan yang bisa dapatkan ketika berada di sungai.
Beberapa jenis hiburan atau rekreasi yang bisa dinikmati ketika berada di
sungai ialah bermain air, piknik, dan berenang. Selain itu, sungai dengan
aliran air yang deras dapat dijadikan tempat rekreasi bermain arung jeram.
 Sebagai sumber irigasi, sungai yang menjadi sumber penghidupan bagi
banyak penduduk dapat dimanfaatkan untuk sumber irigasi pertanian. Padi
menjadi salah satu tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah besar
agar bisa tumbuh dengan baik. Petani dapat memanfaatkan air sungai
menjadi sumber irigasi bagi tanaman padi. Kekurangan aliran air dapat
memberikan pengaruh yang buruk pada hasil panen pertanian.
 Sebagai pusat dari ekosistem, sungai mampu menjadi rumah bagi segala
makhluk hidup yang tinggal dalam ekosistemnya dari segi biologis.
Manfaat sungai sebagai pusat dari ekosistem menjadi tempat tinggal bagi
berbagai jenis ikan dan tanaman air.

6
2.2 Solusi mengatasi pencemaran sungai

Pencemaran air memberikan banyak dampak buruk terhadap manusia, hewan,


maupun tanaman yang hidup di lingkungan sekitar. Manusia dan hewan yang
terkontaminasi dengan air yang tercemar bisa mengalami gangguan kesehatan.
Sementara itu, ekosistem yang hidupnya bergantung dengan keberadaan air bersih
juga bisa rusak atau terganggu saat pencemaran air terjadi. Karena hal inilah,
setiap pihak harus memiliki kesadaran untuk melakukan berbagai upaya
penanggulangan pencemaran air.

Berbagai upaya penanggulangan pencemaran air sangat penting untuk


dilakukan demi menjaga ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup
berbagai pihak. Beberapa diantaranya adalah:

a) Menciptakan jalur hijau untuk mempertahankan area resapan air,


penanggulangan pencemaran air yang pertama adalah dengan melakukan
upaya untuk mempertahankan area resapan air tanah. Untuk mencapai
tujuan tersebut, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan
melakukan penghijauan atau reboisasi. Dengan solusi tersebut, akan
tercipta jalur hijau yang bermanfaat menjaga pola resapan air. Akhirnya,
risiko bencana seperti banjir bisa dihindari.
b) Mengolah dan membuang limbah rumah tangga dengan tepat,
mencegah masalah pencemaran air juga bisa dilakukan dengan
menerapkan beberapa kebiasaan baik. Salah satunya dengan mengolah
serta membuang limbah rumah tangga dengan tepat. Hindari membuang
sampah rumah tangga ke sungai atau danau karena hal tersebut bisa
mengganggu keberlangsungan ekosistem di lingkungan itu sendiri.
c) Mengelola penggunaan detergen dengan baik, detergen merupakan
salah satu produk yang mengandung banyak zat kimia yang sulit terurai
sehingga berisiko menyebabkan pencemaran air. Oleh sebab itu, dalam
menggunakan detergen untuk mencuci pakaian, ada baiknya Anda
mengelola penggunaannya dengan baik. Selain itu, pilih pula detergen
yang sisa zat kimianya bisa terurai alias ramah lingkungan.

7
d) Mengolah limbah cair dari industri atau pabrik, pabrik atau industri
merupakan salah satu sumber penyebab pencemaran air. Oleh karena itu,
mengelola limbah cair yang dialirkan ke sungai atau lainnya adalah hal
yang penting untuk diperhatikan. Anda sendiri bisa menetralkan,
mengendapkan, atau menyaring limbah tersebut sebelum dialirkan ke
sungai, danau, atau bahkan laut.
e) Menangkap ikan dengan cara alami, biasanya, orang yang lebih
mengutamakan hasil instan dalam mencari ikan akan memanfaatkan
bahan peledak untuk mendapatkan banyak hasil tangkapan. Namun, hal
ini bukanlah cara yang tepat karena bahan peledak mengandung berbagai
zat kimia berbahaya yang bisa tertinggal di air dan memicu pencemaran
air. Anda bisa berkontribusi dalam upaya penanggulangan polusi air
dengan menggunakan cara alami dalam menangkap ikan, yakni
menggunakan jala atau pancing.
f) Membuat perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan), upaya yang terakhir adalah menerapkan perencanaan
AMDAL dengan baik. Upaya ini wajib dipertimbangkan ketika
melakukan pembangunan berskala besar seperti pembangunan kawasan
industri. Dengan mendapatkan analisis dampak lingkungan dari
pembangunan industri tersebut, pihak yang membangun industri terkait
bisa menerapkan upaya penanggulangan yang tepat agar tidak terjadi
pencemaran air.

8
2.3 Dampak dari sungai yang tercemar

Sungai yang tercemar hanya akan berdampak negatif bagi lingkungan dan
makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia yang hidupnya bergantung
pada sungai. Berikut beberapa dampaknya:

a) Kehilangan spesies hewan dan tumbuhan, dampak pencemaran sungai


yang paling mudah terlihat adalah kematian beberapa spesies hewan dan
tumbuhan tertentu. Sebagai contoh, banyak ikan, kura-kura, atau burung
yang mati akibat sungai yang tercemar limbah industri, tumpahan minyak,
atau terpapar zat kimia beracun.
b) Dampak terhadap kesehatan, Peran air sebagai pembawa penyakit menular
bermacam-macam, seperti Air sebagai media untuk hidup mikroba
pathogen, Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit.
c) Terjadinya banjir akibat penumpukan sampah di dasar sungai dan
berkurangnya ketersediaan air bersih.
d) Rusaknya system agrikultur, Air sungai yang terkontaminasi oleh limbah
industri tidak dapat digunakan untuk mengairi tanaman. Air yang sudah
tercemar membuat benih tanaman tidak bisa tumbuh dengan normal dan
mengakibatkan perkembangannya menjadi terhambat.
e) Dampak terhadap estetika lingkungan, dengan semakin banyaknya
zatorganik yang dibuang kelingkungan perairan, maka perairan tersebut
akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi
estetika lingkungan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Air merupakan suatu kebutuhan utama pada makhluk hidup yang mana
dapat digunakan sebagai penunjang kebutuhan kehidupan sehari-hari. Dan
tanpa kita sadari sungai juga memiliki peranan yang penting bagi makhluk
hidup. Sungai memberikan kehidupan bagi makhluk hidup seperti ikan
untuk dimakan atau dijual, air sungai untuk mengairi lahan pertanian, dan
bahkan sungai dapat memberikan kehidupan secara “mental” bagi manusia
dengan menikmati keindahan sungai yang ada sebagai tempat rekreasi.
Pencemaran air sungai hanya akan menimbulkan efek negatif bagi
makhluk hidup disekitarnya, tetapi terkadang manusia yang hidup
disekitar sungai tidak menyadari itu, dan terus membuang sampah pada
sungai. Hal itu hanya akan berdampak kembali bagi manusia itu sendiri.
Karena itu ada baiknya untuk menjaga sungai untuk kelangsungan kita
sendiri.

3.2 Saran
Pengendalian pencemaran air sungai seharusnya bisa dilakukan, hal ini
dapat dilakukan dengan penyuluhan dan sosialisasi oleh pemerintah
melalui badan lingkungan hidup kepada masyarakat yang tinggal disekitar
aliran sungai, dengan hal ini maka masyarakat disekitar sungai tetap aman
dari ancaman dampak negatif dari sungai yang tercemar dan tetap dapat
manfaat dari sungai tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Agustatik, Sri., (2010), Gradasi Pencemaran Sungai Babon Dengan


Bioindikator Makrozoobentos, Tesis Program Studi Ilmu
Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air (Bagi Pengelolaan Sumber Daya


dan Lingkungan Perairan). Yogyakarta: Kanisius.

Millennium Ecosystem Assessment (MEA). 2003. Ecosystems and human


wellbeing: A Framework for Assesment, washington, USA.

Okid. P. Atsirin, et al.2001. keberagaman plankton sebagai indicator


kualitas sungai di kota Surakarta. Biodiversitas volume 3, nomor 2
juli 2002. Halaman : 236-241. Jurusan biologi. FMIPA UNS:
Surakarta.

TEEB (2008) ‘The economics of ecosystems and biodiversity :an interm


report’, European commission, Brussels.

Wahyuni, Tri, et al. "Analisis Kualitas Air Waduk Palangan di Desa


Palangan Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan."
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam
Lamongan 12.2 (2021): 12-21.

11

Anda mungkin juga menyukai