Anda di halaman 1dari 17

Karakteristik Lahan Basah Sungai

Dataran Rendah dan Sekitarnya

Mata Kuliah:
Pengantar Lingkungan Basah
Anggota Kelompok
Anisa Fitri
2310116220028
Arleta Qutnindra Vida Rahmah
2310116220019
Jessica Emmanuela Lumako
2310116320011
Muthia Azizah Subchan
2310116220021
Nayla Zahratul Maula
2310116220018
01 03
Pengertian Sungai Abiotik dan Biotik
Dataran Rendah
02
Karakteristik Sungai
Dataran Rendah
04 06
Potensi Sungai dan
Daerah Sekitarnya
05 Karakterisik Masyarakat
dan Pemberdayaan
Ancaman dan Upaya Tempat
Mengatasi
Pengertian Sungai Dataran Rendah

Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah dimana tanahnya


jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman.

Sungai merupakan massa air tawar yang mengalir secara alamiah


mengikuti suatu alur yang akhirnya bermuara di danau atau di laut.
Sungai-sungai di dataran rendah mempunyai debit air lebih besar dan
kecepatan alirannya relatif lebih lambat. Air sungai dataran rendah
berasal dari sungai-sungai dataran tinggi dan air hujan.
Karakteristik Sungai Dataran Rendah
 Aliran air permanen meskipun debit aliran sungai dapat
dipengaruhi oleh curah hujan.
 Cenderung terjadi pengendapan di dalam alur sungai dan
aliran air sungai mengalir di atas endapannya sendiri.
 Air didapat dari alur yang berasal dari daerah hulu, dan
kondisi debit dipengaruhi oleh kondisi daerah hulu.
 Aliran sungai cenderung berkelok-kelok membentuk
pola aliran sungai yang dikenal sebagai meander.
 Banjir dapat terjadi bila debit air yang datang dari daerah
hulu melebihi daya tampung saluran sungai yang ada di
daerah hilir.
 Terdapat variasi kondisi fisik dan juga kimia dalam
tingkatan aliran air yang sangat tinggi.
 Adanya perubahan kondisi fisik dan juga kimia yang
berlangsung secara terus menerus.
 Dihuni oleh berbagai macam tumbuhan dan juga
binatang yang telah beradaptasi dalam kondisi aliran air .
 Sungai cenderung mengerosi ke arah lateral (mengerosi
tebing sungai).
Abiotik dan Biotik
Abiotik Biotik
Suhu di sekitaran sungai sebesar 30-32°C
Meliputi makhluk hidup
Kondisi air keruh.
Dalam ekosistem tumbuhan
Aliran air sungai berbeda-beda karena pengaruh
berperan sebagai produsen, hewan
hujan.
Tanah cenderung lembek seperti lumpur / tanah sebagai komsumen, dan
mikroorganisme berperan sebagai
aluvial.
Ukuran sungai, contoh dari sungai Barito dekomposer.
Meliputi tingkatan-tingkatan
memiliki panjang 1000 meter, lebar antar 650
organisme yang tinggi yaitu,
hingga 800 , dan kedalaman rata-rata 8 meter.
Limbah air yang berasal dari limbah rumah individu, populasi, ekosistem, dan
biosfer.
tangga, limbah industri, limbah pertanian dan
permukiman di pinggir sungai.
Biotik
Hewan Tumbuhan

1. Ikan : Belut (Synbranchidae), Ikan 1. Kangkung (Ipomea aquatica)


Tembakul (Timpakul), Ikan Baung 2. Keladi (Caladium)
(Mystus nemurus), Ikan Kelabau 3. Eceng Gondok (Eichornia
(Osteochilus melanopleurus), Ikan Patin crassipes)
(pangasiidae), Udang Galah. 4. Pohon Pisang (Musa paradisiaca)
2. Burung : Burung Camar, Burung Gereja 5. Pohon Ketapang (Terminalia
(Passer montanus) catappa)
3. Serangga : Capung , Tawon, Kupu-kupu 6. Pohon Pinang (Areca catechu)
(Lepidoptera) 7. Pohon Mangga (Mangifera sp.)
4. Mamalia : Kucing Domestik (Felis Catus) 8. Pakis (Polypodiophyta)
5. Reptil : Ular Daun (Ahaetulla) 9. Putri Malu (Mimosa pudica)
10. Labu (Cucurbita)
11. Bawang Merah (Allium cepa) dan
Bawang Putih (Allium sativum)
Potensi Sungai Dataran Rendah

1. Sarana Transportasi. Memiliki pelabuhan perahu atau jukung yang


dapat dimanfaatkan sebagai alat transportasi, baik untuk masyarakat
sekitar maupun pengunjung.

2. Daya Tarik Wisata. Memiliki lahan yang cukup berpotensi untuk


dimanfaatkan dalam bidang sektor wisata, serta beberapa spot yang
menarik untuk dikunjungi.

3. Mata Pencaharian Warga Sekitar. Wilayah pinggir Sungai merupakan


tempat yang biasa didatangi beberapa orang untuk melakukan kegiatan
memancing berbagai jenis ikan dan semacamnya, selain itu masyarakat
sekitar juga memanfaatkan lahan untuk membuka usaha di bidang
kuliner.
Ancaman dan Upaya Mengatasinya
Ancaman

Permasalahan lingkungan terjadi karena adanya pencemaran. Pencemaran lingkungan adalah


masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau perubahannya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam.
Banyak penyebab sumber pencemaran sungai, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi
2 yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung.

Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki
industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan .

Pencemaran sungai dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum,
meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan
danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb . Dalam pencemaran air pada umumnya
dibagi dalam 4 kategori:
♦ Dampak terhadap kehidupan biota air
♦ Dampak terhadap kualitas air tanah
♦ Dampak terhadap kesehatan
♦ Dampak terhadap estetika lingkungan
Upaya
Upaya konversial sungai dataran rendah dapat dilakukan salah
satunya ialah dengan menanggulangi pencemaran yang telah terjadi.
Salah satu upaya serius yang telah dilakukan pemerintah dalam
pengendalian pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih
(PROKASIH).
Pada prinsipnya ada 2 usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu
penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis.
Pengelolaan Sungai membutuhkan pendekatan menyeluruh mulai dari
hulu sampai hilir dan harus menyangkut semua aspek yang
berhubungan dengannya.

Pengelolaan sungai harus mencakup hal-hal berikut:


 Pengelolaan daerah aliran Sungai (DAS)
 Mengurangi pencemaran yang terjadi di sepanjang aliran sungai.
 Pemantauan baku mutu air sesuai dengan peruntukan masing-
masing dan penegakan hukum bagi yang melanggar.
Sungai juga dapat menjadi objek wisata apabila lingkungannya
terjaga. Beberapa cara yang dapat dilakukan:

 Menjaga tetap berlangsungnya proses ekologis sungai yang tetap


mendukung sistem kehidupan.
 Melindungi keanekaragaman hayati yang ada pada sungai
 Menjamin kelestarian dan pemanfaatan spesies ekosistem sungai
 Meningkatkan dan mengembangkan sarana atau prasarana dalam
pengelolaan objek wisata.
 Meningkatkan penataan dan pengelolaan lingkungan objek wisata
misalnya penyiringan sungai, penataan rumah-rumah pinggir sungai
dan pengerukan sungai
 Memberikan pengajaran atau sosialisasi kepada masyarakat sekitar
tentang pentingnya menjaga sarana atau prasarana yang ada di
daerah sekitar.
Karakteristik Masyarakat dan Pemberdayaan Tempat
1. Masyarakatnya masih
2. Rata-rata tamatan SMA dan
menggunakan bahasa daerah (bahasa
langsung bekerja atau menikah.
Banjar) dalam kehidupan sehari-
hari.

3. Masyarakat merupakan mayoritas 4. Kekebalan tubuh para penduduk


agama Islam, terbukti dengan tergolong kuat
berdirinya beberapa langgar /
musholla.
5. Kegiatan atau mata pencaharian
warga sekitar sehari - hari diantaranya
adalah sebagai; nelayan, pengusaha
kacang telur, beberapa membuka
usaha warung makan dan cemilan, dan
usaha bengkel / tambal ban.
Pemberdayaan Tempat di Sekitar Sungai
1. Rehabilitas sungai,
membersihkan dan menjaga
kualitas air sungai serta
memulihkan ekosistem sungai yang
rusak.
2. Pengelolaan sampah, mengelola limbah
dan sampah disekitar sungai dengan cara
yang ramah lingkungan
3. Pengembangan taman sungai, membangun taman
atau area rekreasi di sekitar sungai untuk
memberikan tempat rekreasi dan hiburan bagi
masyarakat
4. Pelatihan Pendidikan, memberikan pelatihan dan
edukasi kepada Masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan dan pelestarian lingkungan.

5. Pemberdayaan masyarakat, mendorong


partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola
dan menjaga sekitar sungai.

6. Pengembangan ekowisata, mengembangkan


potensi ekowisata di sekitar sungai untuk
meningkatkan pendapatan lokal.
—Kesimpulan
Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh
dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Contohnya adalah
sungai. Sungai merupakan massa air tawar yang mengalir secara alamiah
mengikuti suatu alur yang akhirnya bermuara di laut. Air sungai dataran rendah
berasal dari sungai-sungai dataran tinggi dan air hujan. Sungai berpotensi
menjadi tempat wisata. Contohnya Pasar Terapung yang menjadi salah satu objek
wisata di Sungai Barito.Pemberdayaan tempat yang dapat dilakukan contohnya
seperti rehahabilitas sungai, pengelolaan sampah, pengembangan taman sungai,
pemberian edukasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar sungai, serta
pengembangan ekowisata.
“Sesi Tanya Jawab”
Malu bertanya sesat di jalan
Banyak bertanya menyusahkan kawan
Biru laut seperti kolam
Ikan paus pandai menyelam
Dari lubuk hati yang paling dalam
Saya tutup presentasi dengan salam

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai