Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki jenuh dengan air, pada
umumnya wilayah ini tergenang oleh lapisan air yang dangkal. Lahan basah
memiliki tingkat keanrkaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan
kebanyakan ekosistem. Di sisi lain, lahan basah merupakan lahan yang subur,
sehingga kerap dibuka untuk lahan pertanian seperti daerah persawahan.
Lahan yang berpotensi tinggi untuk pertanian, dapat menghasilkan tanaman
yang memiliki kualitas tinggi serta produksi tanaman pertanian yang lebih banyak.
Tanaman pasti akan tumbuh dengan baik apabila berada pada lahan atau media
tanam yang cocok dan perawatan tanaman tersebut dikelola dengan baik.

Lahan basah dicirikan oleh muka air tanah yang relatif dangkal, dekat
dengan permukaan tanah, pada waktu yang cukup lama sepanjang tahun untuk
menumbuhkan hidrofita, yakni tetumbuhan yang khas tumbuh di wilayah basah.

Kawasan lahan basah juga akan sulit dipulihkan kondisinya apabila


tercemar, dan perlu bertahun-tahun untuk pemulihannya. Dengan demikian, untuk
melestarikan fungsi kawasan lahan basah sebagai pengatur siklus air dan penyedia
air permukaan maupun air tanah perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air secara bijaksana dengan memperhatikan
keseimbangan ekologis dan kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Akumulasi pengelolaan lahan basah Indonesia yang keliru selama ini
menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Danau-danau di Sulawesi misalnya
yang hingga 10 tahun lalu masih kaya akan ikan-ikan endemik kini didominasi
oleh invasive alien spesies seperti Mujair. Kualitas air pada berbagai kawasan
lahan basah terutama sungai mengalami penurunan yang sangat signifikan,
diperkirakan 60% sungai di Indonesia dalam keadaan tercemar. Jutaan hektar rawa
gambut di Sumatera dan Kalimantan terbakar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

1
dan menyebabkan kehancuran keanekaragaman hayati rawa gambut, kerusakan
tata air kawasan, dan lepasnya jutaan ton karbon ke udara. Akibat berbagai tekanan
tersebut, hingga tahun 1996 Wet-lands International-Indonesia Programme (WI-
IP) memperkirakan Indonesia kehilangan lahan basah alami sekitar 12 juta ha.
Kehilangan tersebut juga diperparah oleh tingginya kegiatan perambahan hutan
dan alih fungsi lahan basah menjadi pemukiman, industri, pertanian, dan
perkebunan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah fungsi dan jenis lahan basah ?
2. Bagaimanakah sistem pengembangan lahan basah yang dilakukan ?
3. Bagaimana pengelolaan lahan basah ?
4. Satwa apa sajakah yang terdapat dalam lahan basah ?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaimana pemberdayaan lahan yang terdapat pada tanah
gambut
2. Mengetahui pengelolaan lahan basah
3. Mengetahui satwa yang ditemukan pada lahan basah
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat lahan basah secara ekologis :
a. Mempercepat pengendapan sedimen dan menjernihkan air
b. Penahanan dan mendaur ulang unsur hara
c. Sumber perikanan ikan air tawar yang bermanfaat bagi nelayan
d. Pengendali iklim global ( menyerap dan menyimpan karbon )
e. Habitat berbagai jenis hewan dan tumbuhan
f. Persediaan air saat kemarau dan pencegahan banjir
g. Penahanan dan penawar pencemaran

2
h. Tempat penampungan air ( hujan dan sungai )
2. Banyak lahan basah yang dianggap sebagai lahan marginal ( lahan yang
kurang bermanfaat), padahal tanpa adanya campur tangan anusia lahan
basah sudah melakukan fungsi-fungsinya. Padahal untuk membangun
sistem pengendali banjir yang menyamai fungsi lahan basah akan
diperlukan biaya yang tidak sedikit.

3
BAB II
PEMBAHASAN
Secara sederhana, pengertian lahan basah (dalam bahasa Inggris
disebut wetland) adalah setiap wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air. Tergenang
air yang dangkal, baik sebagian atau keseluruhannya. Genangan airnya bersifat
permanen (terus-menerus) atau musiman. Baik berupa air diam ataupun mengalir. Baik
berupa air tawar, air payau, maupun air asin. Terbentuk secara alami ataupun buatan
manusia.

Lahan basah berbeda dengan perairan. Berbeda dengan perairan, lahan basah
umumnya bercirikan tinggi muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah,
dan memiliki jenis tumbuhan yang khas. Berdasarkan sifat dan ciri-cirinya tersebut
lahan basah kerap disebut juga sebagai wilayah peralihan antara daratan dan perairan.
Lahan basah masuk dalam golongan bioma sekaligus ekosistem. Baik sebagai
bioma ataupun ekosistem, lahan basah memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang
tinggi. Memiliki jenis tumbuhan dan satwa yang lebih banyak dibandingkan dengan
wilayah lain di muka bumi. Sehingga mempunyai peran dan fungsi yang penting secara
ekologi, ekonomi, maupun budaya.

4
Macam jenis lahan basah dibedakan menjadi dua yaitu lahan basah alami dan
buatan. Lahan basah alami meliputi rawa-rawa air tawar, hutan bakau (mangrove),
rawa gambut, hutan gambut, paya-paya, dan riparian (tepian sungai). Sedangkan lahan
basah buatan meliputi waduk, sawah, saluran irigasi, dan kolam.
Lahu apa manfaat dari lahan basah terhadap masa depan manusia? Kenapa
manusia ‘nyaris’ tidak dapat hidup tanpa ketersedian lahan basah? Inilah tujuh alasan
dan manfaat lahan basah dalam ‘menyediakan’ masa depan manusia.
 Lahan Basah Pemasok Air Bersih
Sebagaimana diketahui, dari total air yang terdapat di bumi hanya 3% saja yang berupa
air tawar. Itupun sebagaian besar berupa air beku. (Baca : Berapa Banyak Air yang
Bisa Dikonsumsi). Padahal, manusia membutuhkan antara 20-50 liter air perharinya
untuk memenuhi segala kebutuhan dasarnya mulai dari minum, memasak, hingga
mandi. Lahan basah menjadi wilayah yang kaya akan air tawar. Lahan basah
menampung air hujan hingga dapat dimanfaatkan manusia bahkan membantu
peresapan air ke dalam tanah sebagai cadangan air bersih di dalam tanah bagi manusia.
 Lahan Basah Menyaring Air dari Limbah Berbahaya
Aktifitas manusia menghasilkan banyak limbah berbahaya. Tidak sedikit limbah-
limbah berbahaya tersebut yang kemudian tercampur ke dalam air. Akibatnya, air
menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Lahan basah dengan berbagai macam jenis
tanaman yang tumbuh di dalamnya mampu menyaring dan membersihkan air dari
limbah-limbah yang berbahaya. Penyaringan air dari limbah berbahaya yang
berlangsung dengan gratis.

 Lahan Basah Sumber Pakan Manusia


Padi sebagai penghasil beras (makanan pokok miliaran orang) tumbuh di sawah.
Berbagai lahan pertanian yang mengandalkan saluran irigasi. Ikan yang setiap orang
mengkonsumsinya hingga rata-rata 19 kg pertahun, tumbuh dan berkembang biak di
rawa-rawa, hutan bakau, hingga muara sungai. Sawah, irigasi, rawa-rawa, hutan bakau,
hingga muara sungai adalah sedikit contoh kawasan lahan basah yang keberadaannya
menopang ketersediaan pangan bagi manusia.

5
 Lahan Basah Pusat Keanekaragaman Hayati

Lahan basah menjadi tempat hidup bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, jumlah
bahkan lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain di muka bumi. Sedikit 100.000
spesies air tawar mendiami lahan basah. Jutaan jenis burung air (di Indonesia saja
tercatat hampir 400-an spesies) tergantung pada kelestarian lahan basah. Belum
termasuk berbagai jenis hewan dan tumbuhan lainnya.

6
 Lahan Basah Peredam Bencana Alam
Lahan gambut, rawa-rawa, dan jenis lahan basah lainnya mampu menampung,
menyerap, dan mengelola air hujan hingga tidak menjadi bencana banjir. Kemampuan
menampung air hujan inipun mencegah terjadinya bencana kekeringan. Tumbuhan
dalam hutan bakau mampu meredam hantaman tsunami dan abrasi akibat gelombang
air laut. Lahan basah mampu berperan sebagai peredam berbagai bencana alam yang
mengintai manusia.
1. Lahan Basah Memerangi Perubahan Iklim
Lahan gambut, salah satu jenis lahan basah, mampu mengikat dan menyimpan karbon
(salah satu pemicu perubahan iklim) hingga 2 kali lipat dibandingkan seluruh hutan di
dunia. Lahan basah di daerah pesisir seperti mangrove, mampu meredam badai dan
tsunami.

 Lahan Basah Sumber Mata Pencarian


Puluhan juta orang menggantungkan hidupnya dari perikanan yang sebagian besar
terdapat di lahan basah. Berbagai jenis kayu bangunan, tanaman obat, pakan ternak
dihasilkan dari lahan basah yang dikelola secara berkelanjutan dan lestari.
Uraian terkait manfaat lahan basah di atas tentu dapat bertambah panjang.
Menunjukkan betapa pentingnya manfaat lahan basah bagi kehidupan manusia, kini
dan di masa depan. Dan akan sulit membayangkan sebuah masa depan tanpa lahan
basah. Wetlands for Our Future.

Cara pengelolaan lahan basah yaitu usaha untuk mengembangkan lahan basah
untuk budidaya padi sawah (lowland rice) bukanlah hal baru bagi Indonesia. Sekitar
seratus tahun yang lalu, lahan basah di pantai Sumatera dan Kalimantan secara spontan
telah dibuka dan ditempati oleh keluarga Bugis (Sulawesi Selatan), Banjar (Kalimantan
Selatan), dan Melayu (Riau, Sumatera Timur). Mereka memanfaatkan gerak pasang
surut sebagai alat penggelontor (flushing) dan pencuci yang efektif untuk membuang
air asam dan meng-gantinya dengan kualitas air yang lebih baik dalam hal pH dan
kandungan hara (Notohadiprawiro, 1998). Keberhasilan keluarga Banjar membuat apa

7
yang dinamakan sawah bayar telah menarik perhatian pemerintall Hindia Belanda,
yang kemudian membantu membuat fasilitas pemasukan gerakan air pasang surut
dengan membuat kanal yang menghubungkan sungai-sungai besar memotong dataran
delta. Kanal ini juga berfungsi sebagai sarana transportasi air untuk meningkatkan
aksesibilitas daerah tersebut. Manusia dapat memanfaatkan lahan basah sebagai
sumber produk makanan, obat-obatan, bahkan bahan baku industri, selain manfaat
langsung yang diberikan lahan basah itu sendiri: pengendali banjir dan kekeringan
hingga penahan gempuran badai.
Publik mungkin belum banyak mengenal tentang lahan basah. Padahal, lahan
basah merupakan aset penting bagi lingkungan hidup. Lahan basah memiliki ekosistem
yang produktif dan keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan wilayah lain.
Berdasarkan Konvensi Ramsar, yang dimaksud dengan lahan basah adalah daerah-
daerah rawa (termasuk rawa bakau/mangrove), payau, lahan gambut, dan perairan, baik
alami atau buatan dengan air yang tergenang atau mengalir berupa air tawar, payau
atau asin. Wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada
waktu surut juga termasuk lahan basah .
Salah satu lahan basah yang banyak terdapat di Indonesia adalah hutan mangrove
yang memiliki beragam manfaat, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi. Hutan
mangrove menjaga garis pantai tetap stabil, melindungi pantai dan sungai dari bahaya
erosi dan abrasi, menahan badai atau angin kencang dari laut, serta menahan hasil
proses penimbunan lumpur. Hutan mangrove juga menyerap karbondioksida dan
menghasilkan oksigen. Kemampuan hutan mangrove menyerap karbondioksida sangat
berguna dalam usaha mengurangi pemanasan global. Beragam satwa seperti ikan,
udang, kerang, kepiting, udang, dan burung mendapatkan makanan, tempat tinggal,
memijah dan berkembang biak di lahan basah ini. Sedangkan dari sisi ekonomi, hutan
mangrove dapat menghasilkan bahan makanan, kerajinan, maupun ekowisata berbasis
mangrove.

8
BAB III
KESIMPULAN
Pada saat dilakukan pengamatan dilapangan kita mengetahui bagaimana
keadaan lahan basah itu sendiri secara fisik, mengetahui perbedaan dengan ekosistem
yang lainnya. Banyak sekali keanekaragaman hayati yang didapat dalam wilayah lahan
basah seperti tanaman paku, tanaman dikotil maupun monokotil, jamur, dan berbagai
macam tumbuhan yang dapat berkembang biak pada lahan basah. Begitu juga banyak
berbagai macam hewan yang terdapat dilapangan langsung seperti siput, berbagai jenis
kodok, dll. Dapat dipastikan keanekaragaman yang terdapat pada lahan basah sangat
beragam.

Kandungan air yang terdapat di lahan basah juga dapat menyaring zat-zat yang
berbahaya sehingga berfungsi sebagai penyaring alami. Tumbuh dan berkembang baik
nya segala macam satwa yang terdapat pada wilayah tersebut. Pada saat dilapangan,
tanah yang terdapat pada lahan basah yaitu tanah gambut yang dibuktikan dengan
tekstur yang lembut pada tanah.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.mongabay.co.id/2016/02/02/opini-lahan-basah-untuk-masa-depan-
kita/
2. https://dediirawan66.blogspot.com/2012/12/blog-post.html
3. https://maritim.go.id/seminar-nasional-strategi-pencegahan-dan-
penanggulangan-penurunan-muka-tanah-di-lahan-basah-pesisir/

10

Anda mungkin juga menyukai