GREEN HOUSE
Oleh:
ULFA TRIOVANTA
1405106010033
Namun kelemahan dari green house ini adalah umurnya yang relatif pendek
dan bahan materialnya dapat menjadi media timbulnya hama. Karena kekuatan struktur
dan juga masalah biaya, maka green house bambu atapnya terbatas menggunakan
plastik UV.
Beberapa jenis green house kayu, bagian dinding bawah dibuat dari pasangan
bata yang diplester. Jenis green house ini bahan atapnya sudah lebih bervariasi bisa
plastik, polykarbonat, PVC ataupun kaca.
Dengan struktur yang kuat, maka berbagai jenis tambahan peralatan / optional
dapat dipasangkan pada jenis green house besi, sehingga penggunaan green house
dapat dilakukan secara optimal.
2.3 Tipe Green House
Pada dasarnya green house dapat dibagi ke dalam 3 type, yaitu :
1. Type Tunnel
Tipe ini dari depan tampak seperti lorong setengah lingkaran. Kelebihannya
adalah memiliki struktur sangat kuat. Atapnya yang berbentuk melengkung kebawah
merupakan bentuk yang sangat ideal dalam menghadapi terpaan angin. Sementara
struktur busur dengan kedua kaki terpendam ketanah memegang bangunan lebih kuat.
Kelemahan dari tipe ini adalah minimnya system ventilasi. Jika digunakan
pada daerah tropis dibutuhkan alat tambahan berupa exhaust fan atau cooling system
untuk mengalirkan dan menurunkan suhu udara di dalam green house.
Kelebihan lain dari tipe ini adalah beberapa unit green house (Single Span)
dapat disatukan menjadi satu blok green house besar (Multispan) dimana hal ini sulit
dilakukan pada green house tipe tunnel.
Dibandingkan tipe piggy back, selain struktur lebih kuat biaya pembuatan tipe
campuran ini lebih hemat. Sehingga pada bidang kegiatan yang membutuhkan green
house luas, maka type multispan adalah type yang paling sesuai.
2. Topografi
Lokasi green house harus sedatar mungkin untuk menekan biaya, karena jika
dibangun pada lokasi yang miring maka diperlukan biaya tambahan untuk pembuatan
rumah plastik bertingkat. Lokasi yang datar juga memudahkan dalam otomasisasi pada
rangkai rumah plastik yang besar sekalipun. Lahan tersebut juga harus mempunyai sifat
drainase yang baik.
3. Iklim
Iklim lokasi yang dipilih diperhitungkan berdasarkan kebutuhan tanaman yang
akan diusahakan. Area yang seringkali berkabut atau bercuaca buruk umumnya kurang
baik bagi kebanyakann tanaman. Tanamam yang menyukai intensitas cahaya yang
tinggi akan lebih baik diusahakan di lokasi yang ketinggiannya cukup tinggi dengan
intensitas cahaya yang baik. Adanya bukit atau barisan pepohonan yang berlaku
sebagai penghalang, penting untuk area-area yang anginnya cukup kencang.
4. Ketersediaan air
Air adalah salah satu faktor utama yang sangat dibutuhkan tanamam. Karena
itu dalam menentukan lokasi rumah plastik, ketersediaan air di lokasi yang dipilih baik
kualitas maupun kuantitasnya harus cukup tersedia. Kontinuitas suplai air harus bisa
mencukupi untuk jangka waktu yang panjang. Begitupun kualitas air yang tersedia
harus diperiksa untuk menentukan kandungaan mineral dan mendekteksi unsur-unsur
yang kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Mengetahui
kandungan mineral cukup penting terutama untuk daerah-daerah dekat pantai dan
muara sungai, biasanya mengandung ion sodium dan klorida yang kurang baik bagi
tanaman.
5. Arah/orientasi
Arah/orientasi akan mempengaruhi penerimaan/transmisi cahaya. Transmisi
cahaya dapat terhalangi oleh kerangka rumah plastik dan juga ditentukan oleh musim
akibat perubahan sudut penyinaran matahari, terutama untuk daerah-daerah yang
berada pada lintang tinggi.
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
2. Green house harus ditempatkan di lahan terbuka yang cukup cahaya matahari.
3. Lokasi green house harus memiliki drainase yang bagus dan harus tersedia air
irigasi
4. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang green house adalah lokasi,
5. Keunggulan Tanaman yang ditanam dalam green house, yaitu berpenampilan lebih
baik, lebih bersih, lebih seragam ukurannya, lebih sehat dan akrab lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, R. 2016. Bisnis Hidroponik Ala Roni Kebun Sayur. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
http://inspirasitabloid.wordpress.com/2011/07/11/greenhouse-solusi-untuk-
menghadapi-perubahan-iklim-dalam-budidaya-pertanian/
http://bangdolfi.blogspot.com/2012/03/deskripsi-green-house-dan-shading-
house.html
http://shafwandi08.blogspot.com/2011/06/greenhouse.html