Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar


dari pemerintah Indonesia karena peranannya yang sangat penting dalam
rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka
pemulihan ekonomi bangsa. Peranan sektor pertanian adalah sebagai
sumber penghasil bahan kebutuhan pokok, sandang dan papan,
menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk, memberikan
sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi dan memberikan
devisa bagi negara. Sektor ini memegang peranan penting dalam
kesejahteraan kehidupan penduduk Indonesia khususnya tanaman
pangan.

Persiapan lahan merupakan salah satu faktor terpenting yang perlu


dilakukan dalam memulai usaha budi daya. Persiapan lahan yang baik
berpengaruh besar terhadap produktivitas tanaman. Persiapan lahan
meliputi beberapa kegiatan, salah satunya pembukaan lahan (Land
clearing). Pembukaan lahan dilakukan pada suatu areal atau lahan hutan
yang sebelumnya banyak ditumbuhi oleh pepohonan, gulma dan
keanekaragaman hayati di dalamnya, pembukaan lahan di lakukan untuk
keperluan seperti lahan perkebunan, pertanian, dan keperluan lainnya
(Arianggy, et al, 2018). Pembukaan lahan merupakan suatu rangkaian
kegiatan merubah fungsi lahan dalam bentuk alami menjadi lahan yang
dapat dijadikan sebagai suatu area perkebunan.
Persiapan lahan berikutnya adalah pembuatn bedengan. Bedengan
adalah area tanam atau tempat tumbuh tanaman yang sudah diolah
disesuaikan dengan tanaman yang akan ditanamnya. Tanah yang sudah
diolah ditata alur , bentuk dan ketinggiannya. Dengan kata lain bedengan
atau guludan. Pembuatan bedengan penting karena bedengan berfungsi
untuk menjaga kelembaban tanah menjadi lebih stabil, sirkulasi udara
didalam tanah menjadi baik serta membuat jarak tanam menjadi lebih
rapi dan tertata sehingga perlakuan seperti pemupukan dan pengendalian
menjadi lebih mudah untuk dilakukan

Pembersihan lahan dan pembuatan bedengan akan digunakan untuk


budidaya tanaman kelapa. Setelah melakukan pembersihan lahan,
kemudian melakukan pengukuran lahan dengan ukuran 10 m x 7 m
dimana pada lahan tersebut dihasilkan 4 bedengan dengan ukuran 3 m x
1,5 m. Adapun kegunaan dari praktikum pembukaan lahan dan
pembuatan bedengan yaitu untuk memperbaiki struktur tanah dan
memperoleh bagian tanah yang terbaik untuk selanjutnya akan dijadikan
tempat  penanaman kelapa

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum mengenai pembukaan lahan dan


pembuatan bedengan yaitu untuk mengetahui cara  pembukaan lahan dan
membuat bedengan yang baik dan benar.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Persiapan lahan dan pengolahan lahan merupakan kegiatan dalam


mempersiapkan lahan sebelum ditanami dengan maksud agar lahan
tersebut idela bagi pertumbuhan tanaman serta mempermudah dalam
proses selanjutnya (LUTFIANA AHMADI, 2000), kegiatan ini dapat menentukan
kualitas tempat tumbuh bagi tanaman pada areal tersebut.

Lahan mempunyai peranan sangat penting bagi kehidupan manusia.


Segala macam bentuk intervensi manusia secara siklis dan permanen
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat material
maupun spiritual yang berasal dari lahan tercakup dalam pengertian
pemanfaatan lahan. Berbagai tipe pemanfaatan lahan dijumpai di
permukaan bumi, masing-masing tipe mempunyai karakteristik tersendiri
(Juhadi, 2007).

Persiapan lahan merupakan kebudayaan yang tertua dalam pertanian


dan tetap diperlukan dalam pertanian. Mendefinisikan persiapan lahan
sebagai setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yangdiperlukan untuk
menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhantanaman. Tujuan
persiapan lahan adalah untuk menyiapkan tempat persemaian, tempat
bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik,membenamkan sisa
tanaman, dan memberantas gulma. Mengolah tanah adalah untuk
menciptakan sifat olah yang baik, dan sifat ini mencerminkankeadaan
fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Cara persiapan
lahan sangat mempengaruhi struktur tanah alami yang baik yang
terbentuk karena penetrasi akar atau fauna tauna, apabila persiapan lahan
terlalu intensif maka struktur tanah akan rusak (Arsyad 2000).
Pelaksanaan persiapan lahan pada prinsipnya adalah tindakan
pembalikan, pemotongan, penghancuran, dan perataan tanah. Struktur
tanah yang semula padat diubah menjadi gembur, sehingga sesuai bagi
perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Bagi lahan
basahsasaran yang ingin dicapai adalah lumpur halus, yang sesuai bagi
perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Alat untuk
persiapan lahan mulai yang tradisional sampai modern (Ariyanti 2011)

Pembukaan lahan (Land clearing) adalah salah satu langkah awal


untuk bercocok tanam, pada suatu areal atau lahan hutan yang
sebelumnya banyak ditumbuhi oleh pepohonan, gulma dan
keanekaragaman hayati di dalamnya, pembukaan lahan di lakukan untuk
keperluan seperti lahan perkebunan, pertanian, transmigrasi, dan
keperluan lainnya (Arianggy, et al, 2018).

Bedengan atau guludan (raised bed) dibuat untuk lebih


memudahkan pelaksanaan penanaman, pemeliharaan, dan panen. Selain
itu untuk menjaga kondisi aerasi tanah agar tetap baik, di antara
bedengan atau guludan biasanya dibuat parit atau saluran drainase.
Bedengan atau guludan dibuat memanjang searah lereng, sehingga tanah
di dalam bedengan atau guludan tersebut mengalami erosi pada saat
hujan, dan terjadi peningkatan jumlah aliran permukaan, yang pada
akhirnya akan meningkatkan debit sungai dengan kandungan lumpur
yang tinggi. Kondisi seperti ini akan mempercepat hilangnya tanah
lapisan atas yang subur, dan pada akhirnya terjadi kerusakan tanah
(Yoandari, 2016)
Bedengan adalah guludan tanah yang sengaja dibuat untuk
menanam tanaman pangan dengan lebar dan tinggi tertentu, dan diantara
dua bedengan dipisahkan oleh saluran atau parit drainase yang berguna
untuk mengalirkan air agar aerasi tanah atau kelembapan tanah dalam
bedengan tetap terjaga (Kurnia et al, 2000).

Pembuatan bedengan dilakukan bersamaan dengan penggemburan


tanah dan bertujuan untuk membuat medium tanah, memperbaiki struktur
tanah, agregat tanah, dan juga untuk pengendalian hama maupun
pathogen yang ada didalam tanah yang dapat merugikan bagi tanaman.
Dalam pembuatan bedengan ini juga harus memperhatikan drainase yang
baik dan mendukung khususnya untuk mempertahankan air agar air tidak
mudah hilang mengalir. Fungsi drainase adalah untuk membuang
kelebihan air, menciptakan keadaan tidak jenuh untuk pernapasan akar
tanaman, dan mencuci sebagian asam-asam organik. Semakin pendek
interval atau jarak antar parit drainase, maka hasil tanaman semakin
tinggi (Sumadi, 2001).

Tujuan utama pembuatan saluran drainase adalah untuk mencegah


genangan dengan mengalirkan air aliran permukaan, sehingga kekuatan
air mengalir tidak merusak tanah, tanaman, dan/atau bangunan
konservasi lainnya. Di areal rawan longsor, pembuatan saluran drainase
ditujukan untuk mengurangi laju infiltrasi dan perkolasi, sehingga tanah
tidak terlalu jenuh air, sebagai faktor utama pemicu terjadinya longsor.
(Sumadi, 2001).
III. METODOLOGI

III.1 Tempat dan Waktu


Tempat pelaksanaan praktikum pembukaan lahan dan
pembuatan bedengan yaitu di lahan UPT percobaan fakultas unri.
Waktu pelaksanaan praktikum pembukaan lahan yaitu pada
hari senin, 19 September 2022 pukul 10.00 WIB dan waktu
pelaksanaan pembuatan bedengan adalah 26 September 2022
pukul 10.00 WIB

III.2 Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah lahan dan
pancang.
Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah sepatu
boot, cangkul, parang, ajir, meteran dan tali rafia

III.3 Cara Kerja


Pembukaan lahan
1. Pertama-tama, ukur luas lahan seluas…. dan ditandai
menggunakan pancang
2. Lalu, melakukan pembabatan rintisan yaitu memotong dan
membabat vegetasi dengan menggunakan parang;
3. Setlah itu, membabat rerumputan dan semak menggunakan
parang dan cangkul
4. Sampah hasil penebangan dan pembabatan dibuang dari area
lahan.
Pembuatan bedengan
 Pertama saat sebelum kita membuat bedengan hendaknya bersihkan terlebih
dulu zona tanah yang hendak kita garap, bersihkan area tersebut dari rumput,
gulma serta bebatuan supaya tanah lebih produktif.
 Kemudian, lahan yang akan dijadikan bedengan diukur menggunakan
bedengan dan ditandai menggunakan tali raffia. Bedengan berukuran lebar
150cm cm dan panjang 300 cm dengan jarak antar bedeng 80 cm dan lebar
drainase 50 cm
 Bila sudah, berikutnya ialah mencangkul tanah tersebut hingga gembur.
ditinggikan bedeng 20 – 30 cm
 Setlah itu diBuat saluran drainase selebar 50 cm
DAFTAR PUSTAKA
Arianggy Setiadi, Munir Salham, Budiman Budiman. 2018. ANALISIS AKTIVITAS PEMBUKAAN
LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA
LAMPASIO KABUPATEN TOLI-TOLI. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Palu Vol. 1 No. 1: Oktober 2018

Ariyanti, Dwi Cirucs. 2011. Cara budidaya kacang tanah. agroekoteknologi

Arsyad. 2000. Pengawetan tanah dan air. Departemen ilmu-ilmu tanah. Fakultas pertanian.
Institute pertanian bogor.

Juhadi. 2007. POLA-POLA PEMANFAATAN LAHAN DAN DEGRADASI LINGKUNGAN PADA


KAWASAN PERBUKITAN. Jurnal Geografi. Jurusan Geografi - FIS UNNES

LUTFIANA AHMADI. 2022. PERSIAPAN LAHAN PADA BUDIDAYA BUNGA KRISAN


(Chrysanthemum sp.) .

Kurnia. U., Y. Sulaeman, dan A. Muti K. 2000. Potensi dan pengelolaan lahan kering dataran
tinggi. hlm. 227-245 dalam Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Sumadi. 2001. Usaha Tani Bawang Putih. Kanisius. Yogyakarta

Yoandari, Ratna Rosanty Lahay, Rahmawati. 2017. Respons Pertumbuhan dan Produksi Ubu
Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Tinggi Bedengan dan Pupuk Kandang Ayam.
Jurnal Agroteknologi FP USU. Vol. 5. No.1.

Anda mungkin juga menyukai