Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI DASAR

PENGOLAHAN LAHAN DAN PENANAMAN JAGUNG MANIS

OLEH :
MUHAMMAD AZKA ASYRAFI
2206124346
AGROTEKNOLOGI-D

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN

PENGOLAHAN LAHAN DAN PENANAMAN JAGUNG MANIS

Pekanbaru, 19 September 2023


Praktikan

MUHAMMAD AZKA ASYRAFI


2206124346

MENGETAHUI

ASISTEN PRAKTIKUM I ASISTEN PRAKTIKUM II

HARRY VATANEN POHAN REZTIANA


1806112027 2006124688

ASISTEN PRAKTIKUM III ASISTEN PRAKTIKUM IV

DINA NATISHA M RIZKY DARMAWAN


1806111769 1906155372

ASISTEN PRAKTIKUM V ASISTEN PRAKTIKUM VI

ANWARY MAHSA URIKA FEBIOLA ADHA


2006112493 1906156408

ASISTEN PRAKTIKUM VII

VENI DWI NABILA


1806124892
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengolahan tanah adalah proses yang dilakukan untuk membuat

tekstur tanah lebih gembur dan lebih baik dengan menggunakan alat berat

atau sederhana. Pengolahan tanah menghilangkan sisa tanaman dan gulma,

yang menghalangi penyerapan unsur hara dan mengganggu pertumbuhan

tanaman, dan meningkatkan tekstur tanah, sirkulasi udara, infiltrasi, dan

drainase tanah. Dilanjutkan dengan pencangkulan, juga dikenal sebagai

pembajakan, yang dilakukan untuk menggemburkan dan membalik tanah.

Agar tanah memiliki jumlah unsur hara yang cukup, tanah harus diolah.

Tanah adalah lingkungan alami di mana tanaman dapat tumbuh. Tanah adalah

sumber organik untuk tanaman dewasa. Faktor pembentuk tanah seperti

bahan induk, iklim, dan organisme tanah memengaruhi kesuburan tanah.

Sistem pengelolaan lahan, suatu proses pengelolaan lahan yang bertujuan

untuk memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah, juga memengaruhi

kesuburan tanah. Karena penanaman padi membutuhkan banyak air, sehingga

dapat menyebabkan banjir, air yang melimpah merupakan komponen penting

dalam pengolahan tanah. Pengolahan tanah tidak hanya meningkatkan unsur

hara atau pemupukan, tetapi juga mengubah struktur tanah.


Jagung (Zea mays L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi

kehidupanmanusia dan hewan. Selain sebagai makanan pokok, jagung juga

merupakan bahan bakumakanan ternak. Kebutuhan akan konsumsi jagung di

Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan pada makin meningkatnya

tingkat konsumsi perkapita per tahun dan semakinmeningkatnya jumlah

penduduk Indonesia. Di Indonesia jagung merupakan komodititanaman

pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal.

Jagung manis merupakan jenis tanaman yang disukai dan selalu di

pergunakanoleh masyarakat sebagai bahan masakan. Sehingga pasokan untuk

kebutuhan jagung harus senantiasa tersedia untuk konsumsi masyarakat.

Akan tetapi jagunng tidak digunakan sebagai makanan pokok di Indonesia

karena kadar lisin dan tryptopan sangatrendah. Jika dikonsumsi sangat

banyak akan menimbulkan penyakit radang tenggorak (pellagra). Adapun

tanaman jagung ini biasanya digunakan sebagai bahan olahan makanan

ringan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum klimatologi dasar ini yaitu untuk memberikan

pengetahuan teknik pengelolah lahan, pembuatan bedengan, mengetahui

jarak lubang tanam dan teknik menanam benih jagung.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dari praktikum ini yaitu praktikan dapat

mengetahui cara mengelolah tanah serta jarak tanam pada tanaman jagung.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengolahan tanah adalah proses mengubah tanah dengan menggunakan

tenaga mekanis untuk membuat kondisi tanah yang ideal untuk pertumbuhan

tanaman. Pembajakan tanah adalah salah satu proses pengolahan tanah. Setiap

daerah memiliki bentuk dan karakteristik bajak yang unik. Salah satu alat

pengolahan tanah adalah bajak singkal, peralatan mekanis yang dimaksudkan

untuk menciptakan sistem mekanis yang dapat mengontrol pemakaian gaya dan

menghasilkan perubahan tanah seperti penggemburan, pembalikan, dan

pemotongan, serta pergerakan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui kualitas bentuk bajak yang baik untuk tanah serta bagaimana

perbedaan bentuk bajak dan kecepatan maju mempengaruhi beberapa sifat fisik

tanah. Perbedaan bentuk bajak cenderung menunjukkan adanya pengaruh jenis

tanah. (Latiefuddin, 2013).

Guludan adalah tumpukan tanah yang memanjang menurut arah garis kontur

atau memotong lereng. Guludan memiliki tinggi sekitar 25 hingga 30 cm dan

lebar dasar sekitar 30 hingga 40 cm. Fungsinya adalah untuk menghentikan erosi

dan mengurangi hasil produksi tanaman jagung. (Henny et al, 2011)

Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan pembuatan guludan ataupun

bedengan. Bedengan dan guludan memiliki perbedaan ukuran, pada bedengan bisa

terdapat lebih dari satu larik tanaman, sedangkan guludan hanya terdapat satu

larikan dengan ukuran lebih besar daripada bedengan. Bedengan memiliki lebar
± 120 cm sedangkan guludan memiliki ukuran lebar ± 60 cm. Bedengan dan

guludan memiliki manfaat yang baik untuk kualitas tanah. Fungsi bedengan dan

guludan yaitu untuk membuat struktur tanah menjadi lebih gembur, menyediakan

saluran irigrasi dan drainase bagi tanaman dan memudahkan untuk perlakuan

terhadap tanaman (Harati et al, 2018).

Kemampuan tanah untuk berfungsi dalam berbagai batas ekosistem untuk

mendukung produktivitas biologi, mempertahankan kualitas lingkungan, dan

meningkatkan kesehatan manusia dan tanaman adalah apa yang disebut kualitas

tanah. Secara umum, definisi kualitas tanah terdiri dari tiga makna utama:

produksi berkelanjutan, yang berarti tanah dapat meningkatkan produksi dan tahan

terhadap erosi; dan kualitas lingkungan, yang berarti tanah diharapkan dapat

mengurangi pencemaran air tanah, udara, dan tanah. (Suriadi,2005)

Tanaman jagung (Zea mays L.) adalah jenis tanaman pangan biji-bijian yang

termasuk dalam keluarga rumput-rumputan. Selain gandum dan padi, tanaman ini

merupakan salah satu tanaman pangan penting. Tanaman jagung berasal dari

Amerika, tetapi telah dibawa ke Asia dan Afrika oleh orang Eropa melalui bisnis.

Orang Portugal menyebarkan jagung ke Asia, termasuk Indonesia, pada abad ke-

16. (Mulyadi, 2011).

Untuk memenuhi permintaan jagung yang terus meningkat, produksi jagung

harus ditingkatkan. Peningkatan produktivitas lahan melalui metode pengolahan

tanah adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi.

Pengolahan tanah adalah tindakan mekanik terhadap tanah yang bertujuan untuk

menyediakan tempat tumbuh untuk bibit, membuat area perakaran yang baik, dan

menghilangkan gulma. Pengolahan tanah intensif dapat menyebabkan degradasi

tanah, yang ditunjukkan dengan penurunan kualitas tanah. Erosi adalah salah satu

faktor yang menyebabkan kerusakan tanah.


Erosi adalah ketika air atau angin membawa tanah atau bagian-bagian tanah dari

satu tempat ke tempat lain. Erosi terjadi melalui dua proses: penghancuran dan

transportasi partikel tanah. (Banuw et al,2013)


BAB III

METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dilaksanakannya praktikum klimatologi dasar kali ini

yaitu pada hari selasa tanggal September 2023 pada pukul 10.00-11.40 WIB.

Sedangkan tempat dilaksanaknnya praktikum pengolahan lahan dan

penanaman jagung manis dilakukan di UPT Kebun Percobaan Fakultas

Pertanian Universitas Riau.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu pancang, tali

rafia, meteran, cangkul, parang, gunting, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang

digunakan yaitu benih jagung manis.

3.3. Metode Pelaksanaan

3.3.1. Pengolahan Lahan

1. Diukur lahan yang akan digunakan untuk bedengan dengan meteran

sepanjang 114 m dan lebar 50 cm sebanyak 3 bedengan

2. Di tandai dengan pancang dan ditarik dengan tari raffia sebagai penanda

3. Ditarik garis lurus dikedua sisi untuk meratakan bagian yang akan

digunakan sebagai lubang tanam dan di bersihkan dari gulma (proses

pemalikan tanahh)

4. Dibagi masing-masing kelompok 28,5 m

5. Diberi jarak masing-masing 40cm x 20cm untuk memisahkan antar

empat tempat yang akan digunakan untuk lubang tanam


3.3.2. Penanaman Jagung Manis

1. Dibuat lubang tanam dengan kedalaman 2-3cm

2. Ditandai dengan ajir dengan masing-masing lubang berjarak 40cm

(kelompok 4)

3. Dimasuk kan benih kedalam masing-masing lubang tanah 1 benih


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.2. Pembahasan

Pada saat penanaman, sangat penting untuk merawat tanah karena

unsur hara tanah dapat meningkat karena penambahan pupuk organik atau

anorganik, seperti hara. Tanaman yang tertinggal di dalam tanah akan

tertimbun dan membusuk, menjadi kompos. Pastikan campurkan pupuk dan

tanah secara merata. Selain itu, pengolahan tanah dapat menghilangkan

pohon dan tanaman yang tidak diinginkan dari area sekitar yang akan

ditanami. Tujuan pemberantasan gulma adalah untuk mencegah tanaman

mengalami kesulitan. tugas tambahan termasuk meratakan area dan

membuat gundukan fanah. Saat menanam tanaman di dalam tanah, bundel

tanah dapat membantu penanaman.

Penyiapan tanah juga dapat memasukkan peralatan untuk pengairan

dan drainase agar pengairan dapat berjalan dengan lancar dan saluran air

tidak tersumbat, yang dapat menyebabkan tanaman tergenang air, yang

dapat mematikan tanaman. mematikan serangga, larva, telur serangga, atau

hama lainnya akibat perubahan habitat dan paparan panas berlebihan

Pengolahan tanah membantu mengontrol laju erosi agar tanah tidak terkikis

oleh air yang membawa unsur hara yang berbahaya bagi tanaman.

Saat sawah diolah untuk menanam padi, sawah digunakan untuk

membuat tekstur tanah menjadi keruh. Karena beberapa varietas tanaman

tidak memperoleh manfaat dari pengolahan tanah yang optimal atau bahkan
tidak mendapatkan perlakuan fisik sama sekali di area dengan kemiringan

yang curam, pengolahan tanah dilakukan terhadap area dan jenis tanaman

tertentu.

Bedengan digunakan untuk menumbuhkan tanaman dengan

menurunkan tanah dan memberikan pemupukan dasar seperti pupuk kompos,

pupuk kandang, atau kompos.

Pada praktikum klimatologi dasar ini masing-masing kelas

mendapatkan 3 bagian bedengan dengan panjang keseluruhan 114 m dengan

lebar 50 cm, yang artinya masin-masing kelompok memperoleh panjang

lahan 342 m dengan lebar 150 cm. Dimana masing masing kelompok

memperoleh 3 bedengan dengan panjang 28,5 m.

Setiap varietas jagung manis memiliki fitur unik, termasuk jumlah daun

yang dihasilkan. Jumlah hijauan pakan yang dihasilkan akan dipengaruhi

oleh jumlah daun yang dihasilkan tersebut. Tanaman jagung manis dapat

menggunakan pertumbuhan daun sebagai indikator pertumbuhannya; secara

logika, semakin banyak daun yang tumbuh semakin besar peluang tanaman

untuk melakukan fotosintesis. Dibandingkan dengan varietas Jago F1,

varietas Bonanza memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik.

Selain itu, produksi atau hasil tanaman itu sendiri akan dipengaruhi oleh

adaptasi lingkungan yang baik. Varietas jagung manis Bonanza F1 memiliki

tinggi tanaman 195, 29 cm dan 12 helai, sedangkan varietas Jago F1

memiliki 183, 23 cm dan 11 helai. (Mahdiannoor dan Istiqomah, 2015).

Jagung manis Bonanza memiliki bentuk silindris dan berukuran sama.

Mereka memiliki bulir kuning berukuran besar dan padat yang memenuhi

tongkolnya. Teksturnya lembut dan manis sekali.


Buahnya dapat disimpan selama tiga hingga lima hari. Setelah

ditanam, buah dapat dipanen dalam 70–85 hari, dengan potensi hasil panen

sekitar 14-18 ton/ha dan berat buah per tongkol sekitar 300-400 gram.

Umumnya, pupuk ini memiliki wujud fisik berbentuk halus seperti

tepung yang bersifat homogen dan berwarna putih kecokelatan. Sebagai jenis

pupuk yang banyak mengandung unsur hara, pupuk dolomit memiliki

berbagai manfaat, terutama juga untuk kelapa sawit. Pupuk dolomit dapat

membantu tanah di sekitar tanaman jagung agar memiliki tingkat keasaman

atau pH tanah yang cocok dan sesuai untuk kebutuhan perkebunan jagung.

Selain itu, pupuk ini dapat membantu tanaman jagung untuk memenuhi

kebutuhan unsur haranya yang berupa kalsium (Ca) dan juga magnesium

(Mg). Pupuk dolomit juga dapat menetralisir tanah atau daerah di sekitar

tumbuhan dari kejenuhan atau kandungan zat-zat yang berlebihan jumlahnya

serta yang dapat meracuni tanah dan tanaman. Kelebihan zat-zat ini tentu

akan memberikan dampak yang buruk bagi kesuburan tanah dan

perkembangan tanaman jagung.

Dolomit membantu tanaman jagung menyerap hara dengan lebih cepat.

Karena fungsi pupuk dolomit untuk jagung, tanah di tanaman jagung menjadi

lebih gembur dan memiliki sirkulasi yang lebih baik, sehingga akar tanaman

dapat menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah dengan lebih baik dan

cepat. Ini membuat struktur dan porositas tanaman menjadi lebih baik.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun setelah dilaksanakannya kegiatan praktikum ini yaitu langkah

awal dari budidaya tanaman adalah mengolah tanah. Pengolahan tanah ini

dimulai dari pembersihan lahan dan pembuatan bedengan. Pada praktikum ini

dibuat tiga bedengan dengan ukuran sama panjang akan tetapi dengan lubang

tanam yang berbeda- beda. Setelah adanya lubang tanam, maka dilakukan

penanaman benih jagung manis. Saat benih sudah di sebar sesuai lubang

tanam maka ditaburi dengan dolomit. Dilakukan pembersihan area sekitar

lahan dari gulma dan dilakukan penyiraman setiap harinya.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada seluruh praktikan yaitu

diharapkan praktikan dapat lebih aktif saat berlangsungnya praktikum. Selain

itu, diharapkan praktikan dapat memahami mengenai cara pembukaan lahan

dan penanaman benih jagung.


DAFTAR PUSTAKA

Banuwa, I.S., Andhi, Hasanudin dan Fujie. 2014. Erosion and nutrient enrichment

under different tillage and weed control system. Proceedings The Crown

Palais New Hankyu Kochi. 2(1) : 120-126.

Hariati, Y. C., D. Wardianto., F. Anggara., D. N. Pratama., A. Ilmi., dan W. Pratama.

2018. Modifikasi garu pegas dan bajak piring menjadi alat

pembumbun dan pembuat bedengan. Jurnal Agroteknika. 1 (1) : 9 – 20.

Henny, H., K. Murtilaksono., N. Sinukaban., dan S. D. Tarigan. 2011. Erosi dan

kehilangan hara pada pertanaman kentang dengan beberapa sistem

guludan pada andisol di Huludasmerao, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Jurnal Solum. 8 (2) : 43 – 52.

Latiefuddin, H. M. F. 2013. Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal dan Kecepatan

Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah pada Tanah Mediteran.

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 1(3): 274- 281.

Mahdiannoor dan N. Istiqomah. 2015. Pertumbuhan hasil dua varietas jagung

hibrida sebagai tanaman sela di bawah tegakan karet. Jurnal Ziraa’ah.

40(7): 46-53.

Mulyadi, P. 2011. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Suriadi. 2005. Penilaian kualitas tanah berdasarkan kandungan bahan organik

(Kasus Di Kabupaten Bima). Jurnal Ilmu tanah. 7(5): 23-30


LAMPIRAN

Gambar 2. Pemasangan
Gambar 1. Pengukuran Lahan pancang

Gambar 3. Pembuatan larikan Gambar 4. Pembuatan Lubang


Tanam

Gambar 5. Penanaman Benih Gambar 6. Penyiraman

Anda mungkin juga menyukai