BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada umumnya kegiatan pertanian seperti pengolahan tanah, pemupukan,
penambahan bahan organik dan penggunaan pestisida sangat berpengaruh
terhadap keberadaan dan pekecambahan fungi mikoriza arbuskular. Sistem
pengolahan tanah baik olah tanah intensif ataupun olah tanah konservasi mampu
mempengaruhi sifat-sifat tanah baik secara biologi, fisika maupun kimia
(Ratnawati et al., 2016). Salah satunya dengan dilakukannya pengolahan tanah
berulang-ulang (OTI) dan panen menyebabkan erosi hara dan bahan organik pada
musim hujan dari lahan tersebut dan ini berpengaruh terhadap jumlah spora MVA.
hasil yang lebih baik dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman, maka dilakukan
berbagai usaha untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya yaitu dengan
menciptakan alat dan mesin pertanian yang mampu mempermudah pekerjaan.
Salah satu teknologi yang diciptakan yaitu teknologi pengolahan lahan hand
tractor, mesin teknologi tersebut memiliki berbagai jenis yang disesuaikan dengan
fungsinya, terdapat hand tractor yang digunakan untuk lahan basah seperti
persawahan dan ada juga jenis hand tractor yang digunakan pada lahan kering
seperti pada pertanian hortikultura atau palawija. Setelah adanya teknologi baru
dalam pengolahan lahan, kemudian petani menggunakan teknologi tersebut dalam
mengolah lahan pertaniannya, dan seiring berjalannya waktu, teknologi
pengolahan lahan tersebut menjadi salah satu kebutuhan petani dalam kegiatan
pengolahan lahannya.
kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau menambah unsur hara kedalam
tanah agar dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan
dan hasil tanaman serta sumber energi bagi mikroorganisme tanah. Menurut
Marsono (2001), unsur hara nitrogen merupakan salah satu unsur hara penting
untuk untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang,
cabang dan daun. Selain itu nitrogen berperan penting dalam pembentukan hijau
daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis dan membentuk protein,
lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Kegiatan pertanian seperti
pengolahan lahan dan pemupukan akan berdampak pada keberadaan dan
keanekaragaman mikroorganisme tanah.
Pada sistem tanpa olah tanah yang terus menerus, residu organik dari
tanaman sebelumnya mengumpul pada permukaan tanah, sehingga terdapat
aktivitas mikroba perombak tanah pada permukaan tanah yang lebih besar pada
tanah-tanah tanpa olah jika dibandingkan dengan pengolahan tanah sempurna
(Engelstad, 1997). Mikroorganisme berperan dalam membantu pertumbuhan
tanaman melalui penyerapan hara, memacu pertumbuhan tanaman, penguraian
bahan organik dan pengendalian hama penyakit. Salah satu mikroorganisme yang
berperan terhadap perbaikan kualitas lahan yaitu Mikoriza Vesikular Arbuskular
(MVA). Mikoriza vesikular arbuskular merupakan bentuk simbiosis antara fungi
dengan akar tanaman. Mikoriza vesikular arbuskular berpotensi besar sebagai
pupuk hayati karena mikroorganisme ini sangat membantu dalam siklus unsur
hara yaitu dengan memfasilitasi penyerapan hara dan air dalam tanah melalui
perluasan sistem perakaran tanaman sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
dan hasil tanaman (Nurhalimah et al., 2014).
Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh sistem olah tanah dengan
pemberian Mikoriza serta varietas kacang tanah terhadap sifat kimia tanah
5
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
1. TOT (Tanpa Olah Tanah) , Persiapan lahan tanpa olah tanah biasa dilakukan
oleh petani di Bantul karena tanah yang terdapat di daerah tersebut relatif tidak
terlalu keras dan berpori. Persiapan lahan TOT ini diawali dengan pembabatan
singgang padi dan kemudian dilakukan penyemprotan Herbisida Roundup®
dosis 3-5 l/ha atau Polaris 6 l/ha untuk meminimumkan pertumbuhan gulma.
6
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pengolahan tanah yang merupakan salah satu langkah dari intensifikasi
pertanian adalah perlakuan terhadap tanah untuk menciptakan keadaan
tanah yang baik bagi pertumbuhan
2. ada tiga macam persiapan lahan tanam, yaitu :
a. TOT (Tanpa Olah Tanah)
b. Minimum Tillage
c. Full Tillage
Saran
Sangat perlu dilakukan pengolahan tanah sebelum penenaman karena akan
sangat menentukan untuk kualitas hasil tanaman yang akan diperoleh nanti.
9
DAFTAR PUSTAKA
Delvian. 2008. Pengaruh spesies inang dan sumber nutrisi terhadap produksi spora
fungi mikoriza arbuskular. Jurnal Natur Indonesia. 10(2): 70-72
Lubis, S. (2008). Dinamika Populasi Jamur pada Tanah Ultisol Akibat Pemberian
Berbagai Bahan Organik Limbah Perkebunan. Dinamika Populasi Jamur
Pada Tanah Ultisol Akibat Pemberian Berbagai Bahan Organik Limbah
Perkebunan
Nyakpa, M.Y, A.M lubis, M.A pulung, A.G Amarah, A. Munawar, G.B Hong, N.
Hakim. 1988. Kesuburan Tanah. Universitas lampung, Lampung.
Ratnawati, L., Yusnaini, S., Utomo, M., & Niswati, A. 2016. Pengaruh Sistem
Olah Tanah Dan Pemupukan Nitrogen Jangka Panjang Terhadap Jumlah
Spora Mikoriza Vesikular Arbuskular Dan Infeksi Akar Tanaman Padi
Gogo Varietas Inpago-8 Pada Musim Tanam Ke-46. Jurnal Agrotek
Tropika, 4(2).
Tan. 1995. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.
295 hal. Utomo, M. 2012. Tanpa Olah Tanah “Teknologi Pengolahan
Pertanian Lahan Kering”. Lembaga Penelitian Universitas Lampung.
Bandar Lampung. 110 Hlm