Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan dunia yang terpenting selain
gandum dan padi sebagai karbohidrat utama. Manfaat jagung tidak hanya sebagai bahan
pangan, tetapi juga bahan pakan dan bahan industri lainnya. Diperkirakan lebih dari 55%
kebutuhan jagung dalam negeri digunakan untuk pakan 30% untuk konsumsi pangan
selebihnya untuk kebutuhan industri lainnya dan bibit, hal ini menyebabkan kebutuhan akan
jagung terus mengalami peningkatan (Kasryno et al, ,2007).
Efisiensi dalam pengolahan tanah dapat dilihat dari waktu,tenaga, dan biaya yang
diperlukan. Olah tanah minimum dapat menghemat waktu dalam persiapan lahan,
menguraingi jumlah tenaga kerja yang diperlukan, dan pada akhirnya biaya yang
dikeluarkan dapat ditekan sehingga meningkatkan pendapatan petani. Sedangkan
pengolahan intensif atau sempurna dengan mencangkul danmebajak sampai gembur dan
bersih tidak hanya berakibat buruk terhadap peningkatandegradasi tanah tetapi juga
memerlukan banyak tenaga kerja dan biaya dalam proses persipanlahan tanam (Azwir,
2012).
Pengolahan tanah maksimum atau pengolahan tanah sempurna (full tillage). Ciri
utama pengolahan tanah sempurna ini antara lain adalah membabat bersih, membakar atau
menyingkirkan sisa tanaman atau gulma serta perakarannya dari areal penanaman serta
melalukan pengolahan tanah lebih dari satu kali baru ditanami. Dengan pengolahan tanah
maksimum ini permukaan tanah menjadi bersih, rata dan bongkahan tanah menjadi qhalus.
Oleh karena itu perlu dicari metode yang lebih efektif dan efisien melalui pertanian tanpa
olah tanah (zero tillage) dan sedikit mungkin olah tanah hanya pada jalur lubang tanam
tempat benih (minimum tillage) sehingga erosi tanah dapat diperkecil, aliran permukaan
tanah dapat ditekan, evavorasi lebih sedikit, air tersedia lebih banyak (Bangun dan Karama,
1991).
Sistem olah tanah dan tanpa pengolahan tanah tidak memberikan pengaruh pada
tinggi tanaman, hal ini disebabkan oleh pengaruh gulma yang sangat dominan sehingga
tinggi tanaman berbeda tidak nyata. Pengolahan tanah merupakan proses mempercepat
perombakan organisme tanah, pelepasan mineral atau hara, dan meningkatkatnya jumlah
pori makro dalam tanah. Peningkatan jumlah pori makro dalam tanah menyebabkan aerasi
menjadi lebih baik dan merangsang pertumbuhan serta perkembangan akar sehingga
tanaman akan menyerap unsur hara dan air dalam jumlah yang cukup. Pengolahan tanah
berpengaruh terhadap bahan organik karena pada saat pengolahan tanah akan terjadi
pembenaman rumput dan sisa tanaman ke dalam tanah, sehinhh tanah yang diolah akan
mengalami penambahan bahan organik dan dapat mengikat air lebih banyak (Fuady et al.,
2012).
Pengolahan lahan sawah atau pengolahan tanah harus dilakukan agar tanah
mendapatkan unsur hara yang berkecukupan. Tanah merupakan medium alami
pertumbuhan tanaman, Tanah menyediakan sumber organik sebagai nutrisi tanaman.
Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung faktor pembentuk tanah yaitu
bahan induk, iklim, dan organisme tanah. Kesuburan tanah juga dipengaruhi oleh sistem
pengelolaan tanah. sistem pengelolaan tanah merupakan suatu proses mengelola tanah
untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah. Pada budidaya padi faktor utama dalam
pengolahan tanah adalah. ketersediannya kebutuhan air yang berlimpah, karena dalam
pengolahan membutuhkan air untuk penggenangan. Pengolahan tanah tidak hanya untuk
menyuburkan atau meningkatkan unsur hara, tetapi juga mengubah tekstur tanah
( Lumbanranja,2013)
Pengolahan tanah pada sawah tidak hanya dilakukan melalui satu tahap saja tetapi
ada tahapan demi tahapan. Proses pengolahan tanah dilakukan untuk memperbaiki unsur
tanah baik secara morfologis atau fisiologis. Proses pengolahan tanah diawali dengan
pembersihan, perbaikan saluran air, pencangkulan, pembajakan, dan penggaruan.
Peningkatan hasil produksi selain dari proses pengolahan tanah diperlukannya faktor
pendukung yaitu pemupukan. Pemupukan perlu diperhatikan agar tidak selalu diberikan
pupuk kimia, tetapi diimbangi dengan pemberian pupuk organic ( Intara et al,2011).
Pengolahan tanah merupakan usaha manipulasi tanah dengan menggunakan
tenaga mekanis untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman.
Salah satu usaha dalam pengolahan tanah tersebut adalah pembajakan tanah. Setiap
daerah mempunyai ciri-ciri dan bentuk bajak yang berbeda-beda. Bajak singkal sebagai
salah satu alat pengolahan tanah dipandang sebagai peralatan mekanis yang dirancang
terutama untuk menciptakan sistem mekanis yang dapat mengontrol pemakaian gaya,
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan dalam tanah seperti penggemburan,
pembalikan dan pemotongan serta pergerakan tanah (Latiefuddin, 2013).
Kemajuan teknologi dan perkembangan industri membuat kemudahan dalam
pengolahan tanah. Jarang ditemui lagi penggunaak alat pertanian secara tradisional, seperti
penggunaan tenaga hewan. Penggunaan hewan (sapi/kerbau) untuk kegiatan pengolaha
tanah sebagai alternatif juga dihadapkan pada kendala semakin berkurangnya ladang
penggembalaan dan meningkatnya permintaan hewan potong sehingga populasi semakin
berkurang. Sejalan dengan permasalahan di atas, maka perlu diketahui kebutuhan traktor
tangan untuk. pengolahan tanah padi sawah yang ideal dengan menggunakan model
simulasi sehingga dapat diketahui langkah strategis dalam upaya mencapai tujuan dasar
mekanisasi pertanian selektif. Penggunaan traktor tangan untuk pengolahan tanah pada
padi sawah diarahkan untuk menunjang konsep mekanisasi pertanian selektif tersebut. Hal
ini akan merupakan daya tarik bagi tenaga kerja yang sebelumnya bekerja di sektor
pertanian. Di sisi lain pembangunan industri dapat menggeser lahan pertanian produktif
menjadi lahan industri yang mempengaruhi kebutuhan tenaga pengolahan tanah, khusunya
traktor tangan (Prabawa, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Azwir., 2012. Pengaruh sistem persiapan lahan terhadappertumbuhan dan hasil jagung
hibrida. Jurnal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,5(1) 38-46.
Bangun, P., and A. S. Karama., 1991. Tanaman Pangan dan Metode Tanpa Olah Tanah dan
Diolah Minimum. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian,10 (4) 61 – 68.
Fuady, Z., Mawardi, and Melizawati., 2012. Teknik Pengendalian Gulma dan Pengelolaan
Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.
Merril). Jurnal Ilmiah Sains Dan Teknologi, 12(3), 81–87.
Intara, Yazid. 2011." Mempelajari Pengaruh Pengolahan Tanah dan Cara Pemberian Air
terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annuum LY. EMBRYO, 8(1): 32-
39
Lumbanranja, Parlindungan. 2013. "Pengaruh Pola Pengolahan Tanah dan Aplikasi Pupuk
Kandang terhadap Beberapa Sifat Fisika Tanah dan Hasil Tanaman Kedelai
(Glycine Max L) Pada Tanah Ultisol Simalingkar". VISI, 2(1): 1292-1305
Latiefuddin, Hayyu, dan Musthofa Lutfi. 2013. "Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal dan
Kecepatan Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah pada Tanah
Mediteran". Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 1(3): 274-281.
Rauf. A., 2005. Teknik Konservasi Tanah dan Air. Diktat Bahan Kuliah. Fakultas Pertanian,
Jurusan Ilmu Tanah. USU, Medan.

Anda mungkin juga menyukai