Tugas Mandiri
“Penyiapan Lahan”
Oleh :
Kelompok V
Fakultas Pertanian
2012
A. PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan lahan dalam usaha pertanian bertujuan untuk (Staff UMY, 2012):
a. Menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi lebih baik
b. Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan
c. Menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang sesuai agar dekomposisi
berjalan dengan baik
d. Menurunkan laju erosi
e. Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan
f. Menyatukan pupuk dengan tanah
g. Mempersiapkan tanah untuk mempermudah pengaturan irigasi
2. Tata Cara Pengolahan Lahan
Alat yang dapat digunakan dalam pengolahan sekunder yaitu garu (harrow), bajak
pengaduk tanah di bawah permukaan (sub surface tillage and field cultivation), ataupun dapat
menggunakan peralatan dalam pengolahan primer dengan melakukan beberapa modifikasi.
Menurut intensitasnya, pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
(Aak, 1983 dalam Cibro, 2008):
Pengolahan lahan no tillage atau TOT merupakan sistim pengolahan tanah yang
merupakan adopsi sistim perladangan dengan memasukkan konsep pertanian modern. Tanah
dibiarkan tidak terganggu, kecuali alur kecil atau lubang untuk penempatan benih atau bibit.
Sebelum tanam sisa tanaman atau gulma dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu penempatan benih atau bibit tersebut. Seresah tanaman yang mati dan
dihamparkan dipermukaan tanah ini dapat berperan sebagai mulsa dan menekan pertumbuhan
gulma baru dan pada akhirnya dapat memperbaiki sifat dan tata air tanah (Rauf, 2005 dalam
Cibro, 2008). Pada sistim tanpa olah tanah (TOT), erosi tanah dapat diperkecil dari 17.2
ton/ha/tahun menjadi 1 ton/ha/tahun dan aliran permukaan ditekan 30 – 45%. Keuntungan
lain yang di dapat pada sistim tanpa olah tanah yaitu adanya kepadatan perakaran yang lebih
banyak, penguapan lebih sedikit, air tersedia bagi tanaman makin banyak (Bangun dan
Karama, 1991 dalam Cibro, 2008).
Pengolahan lahan secara maksimal merupakan pengolahan lahan secara intensif yaang
dilakukan pada seluruh lahan yang akan ditanami. Ciri utama pengolahan lahan maksimal ini
antara lain adalah membabat bersih, membakar atau menyingkirkan sisa tanaman atau gulma
serta perakarannya dari areal penanaman serta melalukan pengolahan tanah lebih dari satu
kali baru ditanamai. Pengolahan lahan maksimum mengakibatkan permukaan tanah menjadi
bersih, rata dan bongkahan tanah menjadi halus. Hal tersebut dapat mengakibatkan rusaknya
struktur tanah karena tanah mengalami kejenuhan, biologi tanah yang tidak berkembang serta
meningkatkan biaya produksi.
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan
baik. Sedangkan yang dimaksud dengan pemupukan yaitu tindakan yang dilakukan untuk
memberikan unsur hara dalam tanah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Secara
umum, pemupukan memiliki dua tujuan yaitu:
Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adalah pupuk yang
sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsure hara tertentu dalam kadar
tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam
yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Pupuk anorganik dapat menghasilkan
bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Berdasarkan kandungannya, pupuk
anorganik dibedakan sebagi berikut:
a. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai
penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.