Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BUDAYA LAHAN KERING DAN KEPULAUAN

OLEH
KELOMPOK
DANIEL LAY (2004020109)
PUTRI EDELWEIS COUMANS (2004020081)
YUSUF USMAN (2004020094)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam setiap tahap pembangunan pertanian, pemerintah telah sangat banyak memberikan
perhatian pada pembangunan lahan-lahan beririgasi. Teknologi mendukung peran tersebut
seperti menggunakan benih unggul dan pupuk kimia yang secara intensif telah diterapkan sejak
repelita i pada tahun 70-an dan berhasil memacu produksi cukup tinggi, namun juga
menyebabkan merosotnya kualitas dan kesuburan lahan. Selain itu terdesak pula varietas unggul
lokal dan kearifan teknologinya yang menjadi ciri dan kebanggaan masyarakat pedesaan.
sementara itu, terkosentrasinya pengembangan teknologi pangan pada lahan sawah menyebabkan
kurang berkembangnya teknologi pada ekosistem lainnya seperti lahan-lahan kering. Pada saat
teknologi lahan sawah relatif stagnan maka teknologi lahan kering, maupun agroekosistem
lainnya belum mampu meningkatkan produktifitas tanaman secara signifikan. Kebijakan
pengembangan komoditas pangan yang terfokus pada padi secara monokultur telah mengabaikan
potensi pengembangan sumberdaya lainnya terutama di lahan-lahan kering. melihat peranan
lahan kering sangat penting dalam menunjang kegiatan pertanian maka sangat penting pula untuk
menelaah yang terkait dengan pengembangannya Secara ramah lingkungan, menata
pengembangan sumberdaya yang berkelanjutan, kesejahteraan petani serta penciptaan lapangan
kerja. struktur pertanian lahan kering ini umumnya didominasi oleh usaha pertanian yang
berskala kecil oleh karenanya sangat membutuhkan sentuhan teknologi tepat guna spesifik lokasi
agar terjadi peningkatan nilai tambah. secara umum pemanfaatan lahan kering baik dataran
rendah maupun dataran tinggi telah menerapkan konsep pengembangan pertanian terpadu
dimana terdapat komponen pemeliharaan tanaman, komponen pemeliharaan ternak serta
penanganan limbahnya walaupun sering teknologi yang diterapkan masih bersifat tradisional.
Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi sumber pokok permasalahan, antara lain:

1. Apa Pengentian Pertanian Lahan Kering ?


2. Apa Hubungan faktor pertumbuhan dan kendala-kendala serta solusi pertanian di
lahan Kering?
3. Apa Saja Contoh Kegiatan Pertanian Di Lahan kering ?

Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari penyusunan laporan ini adalah, selain untuk
memenuhi tugas , juga bertujuan untuk memenuhi serta menambah pemahaman
penulis tentang Pertanian lahan kering.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertanian Lahan Kering


Lahan kering adalah lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian
dengan menggunakan air secara terbatas dan biasanya hanya mengharapkan
dari curah hujan. Lahan ini memiliki kondisi agro-ekosistem yang beragam,
umumnya berlereng dengan kondisi kemantapan lahan yang labil (peka
terhadap erosi) teutama bila pengelolaannya tidak memperhatikan kaidah
konservasi tanah.
Untuk usaha pertanian lahan kering dapat dibagi dal am tiga jenis
penggunaan lahan :
1. Lahan Kering Berbasis Palawija (Tegalan),
2. Lahan Kering Berbasis Sayuran (Dataran Tinggi)
Dan Pekarangan.
B. Hubungan Faktor Pertumbuhan Dan Kendala-Kendala Serta Solusi
Pertanian Di Lahan Kering
Kondisi lahan kering tersebut mengakibatkan sulitnya membudidayakan berbagai
produk pertanian. Faktor primer yang diperlukan tanaman untuk
tumbuh adalah media tanam, air, cahaya, angin, dan nutrisi tanaman. Semua
faktor yang diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik tersebut
terhambat oleh kondisi daerah lahan kering yang memiliki iklim dan cuaca
ckstrim. Adapun pengelompokan faktor yang diperlukan tanaman untuk dapat
tumbuh dengan baik dan kendala yang terdapat di daerah lahan kering serta
cara mengatasinya ditampilkan dalam tabel berikut ini :

(Media Tanam)
Tanah pasiran yang terdapat di sebagian besar daerah kering di Negara
Timur Tengah menjadi kendala besar bagi usaha pertumbuhan tanaman.
Kendala-kendala tersebuat adalah terlalu besarnya pori-pori tanah yang
mengakibatkan infiltrasi tinggi sehingga tidak dapat menahan air seta
memiliki kadar garam yang tinggi sebagai dampak dari kombinasi tingginya
evapotranspirasi akibat suhu yang tinggi dan tingginya infiltrasi akibat tanah
yang terlalu porous. Sedangkan tanah lempung yang terdapat pada lahan kering juga
terkendala dengan sifatnya yang labil. Sifat tanah lempung yang kekurangan air akan
merekah (nelo:jawa), sehingga tidak dapat ditumbuhi tanaman dengan optimal.
Tanah sebagai media tanam seharusnya memiliki kemampuan menahan air dari
infiltrasi dan evapotranspirasi, mampu memberikan nutrisi bagi tanaman, serta
memiliki pori-pori proporsional untuk sirkulasi udara (02 dan CO2). Untuk
mengatasi hal tersebut, maka diperlukan soil amendment atau pengatur tanah,
pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah, dan kapur untuk
meningkatkan pH tanah atau gypsum untuk menurunkan pH tanah.
(Air ) Rendahnya curah hujan yang menjadi ciri-ciri khas daerah lahan kering
mengakibatkan ketersediaan air untuk irigasi sangat terbatas. Untuk mengatasi hal
tersebut diperlukan soil amendment untuk meningkatkan kapasitas tanah dalam
menahan air (water holding capacity), mulsa untuk mengurangi evapotranspirasi dan
penggunaan sistem irigasi yang tepat guna seperti irigasi tetes ataupun sprinkler
tergantung dengan topografi lahan. Bila lahan datar, maka dapat digunakan irigasi
tetes, dan apabila lahan bergelombang, maka penggunaan sistem irigasi sprinkler
lebih tepat. Kolaborasi penggunaan soil amendment, mulsa dan sistem isrigasi tepat
guna tersebut bertujuan untuk menghemat penggunaan air dan meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pendistribusian nutrisi tanaman.
(Cahaya) Tingginya radiasi cahaya matahari di daerah lahan kering mengakibatkan
tingginya evapotranspirasi, rendahnya suplai oksigen (02), dan salinasi
penggaraman di tanah. Cara mengatasi kendala tersebut dengan melakukan
penghijauan, atau secara terintegrasi melakukan kegiatan pertanian dan
perkebunan di lahan kering dapat mengurangi dampak tingginya radiasi cahaya
matahari.
(Angin) Minimnya vegetasi di daerah lahan kering mengakibatkan termodinamika
pindah panas terjadi secara monoton/single direction, hal tersebut
mengakibatkan angin melaju dengan kencang, karena angin menupakan
dampak dari udara yang digerakkan oleh perbedaan suhu. Salah satu dampak
dari hal terscbut adalah terjadinya badai gurun (sand storm atau orang arab
menyebutnya haboob) yang membawa banyak material pasir di dacrah
pemukiman maupun areal pertanian. Tentu saja hal tersebut sangat
menghambat pelaksanaan kegiatan pertanian. Adapun altematif untuk
mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan tanaman pohon scbagai
pemecah laju kecepatan angina (wind breaker). Aplikasi penanaman pohon
sebagai wind breaker di arcal pertanian lahan kering biasanya ditanam
mengelilingi areal pertanian. Adapun berikut ini menupakan contoh desain
lahan pertanian lahan kering yang terdapat di Negara Timur Tengah.
(Nutrisi) Dengan mengambil analogi manusia, nutrisi sebagai makanan bagi tanaman
itu diumpamakan seperti adanya karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin bagi
manusia. Namun bagi tanaman membutuhkan nutrisi makro (N, P, K, Ca, Mg. s) dan
mikro (Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn dan Cl). Tingginya kadar garam di tanah
pertanian lahan kering mengakibatkan unsur-unsur nutrisi yang diperlukan
tanaman tersebut tidak tersedin dalam jumlah yang cukup, karena garam
sifatnya mereduksi unsur-unsur makro dan membuat unsur-unsur mikro
bersifat toksit atau beracun bagi tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
dibutuhkan pemupukan organik terpadu yang menyediakan unsur hara tanaman
dari bahan-bahan alam untuk mereduksi kandungan unsur logam dari pupuk-
pupuk kimia serta memberikan unsur mikro tanaman dalam bentuk organik
(chillate) yang tidak beracun bagi tanaman di daerah dengan kadar garam yang
Tinggi.

C. Kegiatan Pertanian Di Lahan Kering


Berikut ini merupakan contoh kegiatan pertanian lahan kering di Hada Al-
Syam, Jeddah, Saudi Arabia yang dilaksanakan pada tahun 2012-2013. Komoditas
yang ditanam dalam contoh pertanian lahan kering ini adalah labu (squash /
Cucurbito sp.), atau orang-orang Indonesia sering menyebutnya dengan waluh
sayur atau labu siem.
1. Pengolahan Tanah dan Pemberian Pozzolan
Pengolahan tanah dilakukan dengan bajak traktor yang bertujuan untuk
menggemburkan tanah, agara sirkulasi udara baik.Pozzolan merupakan
pengkondisi tanah (soil amendment) yang sedang dikembangkan untuk diterapkan
di bidang pertanian. Kelebihan dari pozzolan apabila diaplikasikan sebagai soil
amendment adalah sifat porositasnya (karena berasal dari batuan vulkanik dan
jenis basalt rock) yang mampu menahan air dalam jumlah yang banyak serta
umur ekonomisnya yang lama, yakni diperkirakan mencapai 20 tahunan bisa
berfungsi baik di tanah.

2. Pemansan sistem irigasi Tetes


Sistem irigasi tetes / drip irrigation sangat cocok diterapkan pada lahan
kering yang terdapat sedikit air dengan topografi yang relatif datar.
3. Pemupukan dengan Sistem Fertigation (Fertilizing and Irrigation)
Fertigasi merupakan sistem pemupukan yang dilakukan bersamaan dengan
kegiatan irigasi. Sistem ini akan efektif dan efisien apabila diterapkan pada sistem
irigasi tetes atau sprinkler. Caranya adalah dengan mengaduk pupuk yang ingin
ditambahkan ke dalam air yang siap diaplikasikan untuk mengairi tanaman.
. Hasil Panen
Aplikasi menggunakan pozzolan sebagai soil amendment terbukti efektif
dalam menghemat air irigasi dan meningkatkan produktifitas tanaman.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Masalah lingkungan yang dihadapi dewasa ini pada dasamya adalah
masalah pengolahan tanaman yang tidak sesuai dengan lahan dan produksi yang
didapatkan. Masalah itu timbul karena perubahan kondisi iklim yang
menyebabkan lahan itu kurang sesuai lagi untuk mendukung kesuburan tanah.
Jika hal ini tidak segera diatasi pada akhirnya berdampak kepada terganggunya
kesejahteraan para petani
Kerusakan lahan yang terjadi dikarenakan kondisi cuaca yang ekstrim pada
umumnyamenyebabkan terjadinya degradasi bagi lahan. Kerusakan lahan ini telah
mengganggu proses alam, sehingga banyak fungsi dari lahan yang menyebabkan
tetumbuhan menjadi menurun atau kurang mengalami pertumbuhan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai