TEKSTUR TANAH
KELAS : DDIT – F
KELOMPOK : 15
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
I. PENDAHULUAN
Tekstur tanah merupakan perbandingan partikel tanah. Dimana partikel tanah ini
terdiri dari pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah juga satu fisik tanah yang secara
praktis yang dapat dipakai sebagai alat evakuasi atau pertimbangan dalam suatu
potensi penggunaan tanah. Tanah terdiri dari butir tanah berbagai ukuran. Bagian
tanah yang berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon disebut
fragmen batuan (rock fragment) atau bahan kasar kerikil sampai batu. Bahan
tanah yang lebih halus <2 mm disebut fraksi tanah halus (Hardjowigeno, 2003).
Tekstur tanah merupakan ukuran partikel- partikel tanah, yang mengacu
pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan
relatif pasir, debu dan liat (Foth, 1994)
Tekstur tanah ini menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah
(separate) yanag dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif anatara
fraksi pasir, fraksi debu dan fraksi liat (Hanafiah, 2008).
Sifat-sifat dinamis pada bagian tanah yang lebih halus yaitu lempung dan
humus dalam keadaan koloid. Butir-butir individu ukurannya sangat halus, yang
disebut koloida dan luas permukaannya tiap kesatuan berat sangatlah besar pada
permukaannya terdapat muatan yang dapat menarik ion dan air (Suharti, 2006).
Besar partikel tanah relative sangat kecil, diistilahkan dengan tekstur.
Tekstur menunjukan sifat halus atau kasar butiran-butiran tanah lebih khas lagi
tekstur ditentukan oleh perimbangan kandungan antara pasir (sand) liat (clay) dan
debu (slit) yang terdapat dalam tanah. Suatu gumpal tanah tidak pernah tersusun
hanya oleh satu macam tekstur sendiri. Langkah pertama untuk menentukan tektur
tanah dengan cara menganalisis fraksi-fraksi (butiran-butiran tanah tersebut). Liat
adalah fraksi yang berpengaruh terhadap campuran fraksi lain, dengan ini kata
sifat liat dipergunakan dalam nama kelas kebanyakan tanah yang berisikan
persentase yang lebih besar dari pada yang lain. Untuk menentukan tekstur tanah
USDA telah membuat suatu diagram bidang untuk membandingkan persentase
fraksi-fraksi liat, debu dan pasir. Diagram tersebut dinamakan segitiga tekstur
tanah. Segitiga tersebut adalah segitiga sama sisi dengan titik puncak liat.
Kemudian titik sudut debu dan pasir. Titik fraksi tersebut adalah titik kedudukan
100 % fraksi ( Suryatna Rafi’1989).
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekstur Tanah
h 2+0,3 (t 2−19,8)
Berat liat = [ 2 ]
−0,5 … … … … (b)
4.1 Hasil
I Liat Berpasir
II Pasir
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum tekstur tanah ini, maka dapat
disimpulkan bahwa pada lapisan I memiliki persentase pasir sebesar 23,03 %,
debu sebesar 38,24 %, dan liat sebesar 40,72 %, sehingga termasuk
dalam kelas tekstur liat berpasir. Sedangkan pada lapisan II memiliki persentase
pasir sebesar 6,77 % , debu sebesar 45,14 % dan liat sebesar 48,08 %, sehingga
termasuk dalam kelas tekstur pasir. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur
tanah adalah kemampuan tanah memegang dan menyimpan air, permeabilitas,
aerase, kapasitas tukar kation, dan kesuburan tanah. Apabila persentase kejenuhan
suatu tanah lebih besar, maka tanah tersebut masuk dalam kelas tekstur liat.
5.2 Saran
Lapisan I
H2 = 2 t2 = 29C
8,26−4,26
= × 100 %
8,26+ 2,2
4
= ×100 %
10,46
= 38,24092 %
b
% Liat = a + c x 100 %
4,26
= × 100 %
8,26+2,2
4,26
= ×100 %
10,46
= 40,72658%
Lapisan II
H2 = 2 t2 = 29C
a−b
% debu = a+c x 100 %
8,26−4,26
= × 100 %
8,26+ 0,6
4
= × 100 %
8,86
= 45,14673 %
b
% Liat = a + c x 100 %
4,26
= ×100 %
8,26+0,6
4,26
= ×100 %
8,86
=48,08126%
Hasil dari tekstur tanah dengan menggunakan segitiga tekstur yaitu pada lapisan I
memiliki tekstur tanah yang Sand Clay atau Liat Berpasir
Hasil dari tekstur tanah dengan menggunakan segitiga tekstur yaitu pada lapisan II
memiliki tekstur tanah yang Sand atau Pasir