Disusun Oleh:
Nim :2012211035
Kelas : Agroteknologi 2A
2023
Ⅰ.PENDAHULUAN
3.1 Hasil
3.1.1 Perhitungan :
( 212,3 g−175,1 g )
1. lahan tak terganggu-k2 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 17,5%
212,3 g
( 153,3 g−120,2 g )
2. lahan tak terganggu-k4 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 17,5%
153,3 g
( 278,4 g−238,6 g )
3. lahan terganggu-k3 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 14,2%
278,4 g
( 188,5 g−157,0 g )
4. lahan terganggu-k1 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 16,7%
188,5 g
( 232,3 g−195,0 g )
5. lahan terganggu-k5 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 16,02%
232,3 g
B. kadar air pada bor tanah
( 212,3 g−173,7 g )
1.lahan tak terganggu-k2 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 18,1%
212,3 g
( 153,3 g−122,8 g )
2. lahan tak terganggu-k4 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 18,1%
153,3 g
( 278,4 g−251,7 g )
3.lahan terganggu-k3 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 9,59%
278,4 g
( 188,5 g−147,0 g )
4. lahan terganggu-k1 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 21,7%
188,5 g
( 232,3 g−198,7 g )
5. lahan terganggu-k5 Kadar air(%) = Ⅹ 100% = 14,61%
232,3 g
C. rata-rata kadar air pada ring sample dan bor tanah
1.pada lahan tak terganggu
x̄(BB)=182,8 g
x̄(BB)=122,8 g
( 182,8 g−147,95 g )
x̄Kadar air(%) = 182,8 g
Ⅹ 100% = 19,06%
x̄(BB)=233 g
x̄(BB)=197,65g
( 233 g−197,65 g )
x̄Kadar air(%) = 233 g
Ⅹ 100% = 15,1%
3.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dapat kita ketahui bhawa kadar air
tanah pada lokasi yang masih alami atau tidak terganggu berbeda dengan kadar air
pada lokasi yang tidak alami atau terganggu. Pada lokasi tidak terganggu kadar air
pada tanah lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi terganggu. Salah satu
penyebab kadar air pada lokasi tidak terganggu tinggi ialah karena pada lokasi
yang tidak terganggu masih tinggi vegetasi. yang mana vegetasi tingi ini
melindungi tanah dari paparan cahaya matahari secara langsung serta menjaga
suhu dan kelembaban tanah. tinggi rendahnya suhu pada tanah dipengaruhi oleh
paparan atau radiasi cahaya matahari, pada siang hari udara yang dekat dengan
permukaan tanah memperoleh suhu yang tinggi, sedangkan pada malam hari suhu
tanah semakin menurun (Rayadin et al.2016).
Seperti yang kita ketahui pada tabel hasil, sampel tanah pada lahan tak
terganggu dari dua sample(k2 dan k4) mempunyai berat basah(BB) dan berat
kering(BK) pada ring sample dengan rata-rata sebesar 182,8g(BB) dan 147,65
g(BK). sedangkan berat basah(BB) dan berat kering(BK) pada bor tanah dengan
rata-rata sebesar 182,8g(BB) dan 148,25g(BK). sehingga pada tanah tersebut
setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus didapati rata-rata kadar air(%)
pada lahan tak terganggu sebesar 19,06%. tinggi nya kadar air ini selain
disebabkan oleh vegetasi,juga menandakan bahwa kandungan organik pada lahan
tak terganggu lebih tinggi. Menurut Hanifah.(2014) menyatakan bahwa kadar air
pada tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik. makin tinggi kadar bahan
organik tanah maka makin tinggi kadar airnya. Tinggi nya kandungan organik
pada lahan tak terganggu dapat diketahui dengan banyak nya serasah-serasah daun
yang sudah mengalami dekomposisi pada saat pengamatan. Serasah-serasah daun
inilah yang nantinya akan menjadi bahan penyusun horizon pada lapisan tanah
yang tak terganggu.
Pada lahan terganggu atau lahan yang sudah tidak alami lagi didapat data
dari empat sample (k3, k1, k5) yaitu berat basah(BB) dan berat kering(BK) pada
ring sample dengan rata-rata sebesar 233g(BB) dan 196g(BK). sedangkan berat
basah(BB) dan berat kering(BK) pada bor tanah dengan rata-rata sebesar
233g(BB) dan 199,3g(BB). sehingga pada tanah tersebut setelah dilakukan
perhitugan menggunakan rumus didapati rata-rata kadar air pada tanah terganggu
sebesar 15,1%.Rendah nya kandungan air pada lahan terganggu ini disebabkan
oleh tinggi nya suhu tanah.suhu tanah akan dipengaruhi oleh jumlah serapan
radiasi matahari oleh permukaan tanah (karyati et al.2018). Serapan radiasi pada
lahan terganggu sangatlah tinggi, hal ini disebabkan oleh minimnya vegetasi yang
melindungi tanah dari paparan radiasi matahari, sehingga radiasi matahari tersebut
langusng mengenai permukaan tanah dan menyebabakan suhu tanah menjadi naik
yang mengakibatkan tinggi nya penguapan dan kurangnya kadar air pada tanah.
Ⅳ. PENUTUP
4.1 Kesimupulan
1. kandungan kadar air pada lahan tak terganggu lebih banyak dibandingkan
dengan kadar air pada lahan terganggu, yaitu rata-rata sebesar 19,06% pada
lahan tak terganggu dan 15,1% pada lahan terganggu.
2. Kandungan bahan organik yang sangat tinggi dapat mempengaruhi kadar air
yang terdapat pada tanah
3. Vegetasi yang melindungi tanah dari radiasi matahari dapat mempengaruhi
jumlah kadar air yang ada pada tanah
4.2 Saran
Ayu, I. W., S. Prijono dan Soemarno. 2013. Evaluasi Ketersediaan Air Tanah
Lahan Kering di Kecamatan Unter Iwes, Sumbawa Besar. J-PAL, 4(1): 18-
25.
Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Rajawali Pers.
Karyati , Putri.R.O.,S. Muhamad. 2018. Suhu Dan Kelembaban Tanah Pada
Lahan Revegetasi Pasca Tambang Di Pt Adimitra Baratama Nusantara,
Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1
Olszewska, Beata dan E. Nowicka. 2015. Comparison of Gravimetric Method and
Tdr Method Applied to Medium Alluvial Soils of The Valley of The Oder
River In The Region of Brzeg Dolny In The Period Of 2010–2014. Journal of
Ecological Engineering, 16(4): 44–48.
Rayadin, Y., J. Syamsudin, M. Ayatussurur, N. Qomari, H. Pradesta, A.
Priahutama, R.O. Putri. 2016. Pendugaan Biomassa dan Cadangan Karbon.
Kerjasama PT Kideco Jaya Agung dan Ecositrop. Samarinda .
Yunangdasari.C.,Paloloang.A.K.,Monde.A.2017. Model Infiltrasi Pada Berbagai
Penggunaan Lahan Di Desa Tulo Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. e-J.
Agrotekbis 5 (3) : 315 - 323