Anda di halaman 1dari 22

PENGAMATAN TANAH DILAPANGAN

Oleh:

WINDA PITALOKA
2104300018
AGRIBISNIS 1

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
PENGAMATAN TANAH DILAPANGAN

Oleh:

WINDA PITALOKA
2104300018
AGRIBISNIS 1

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Praktikum Pada
Mata Kuliah Praktikum Dasar Ilmu Tanah Di Fakultas Pertanian
Universitas Muhammdaiyah Sumatera Utara

Dikoreksi Oleh

M. Ricky Zulkarnain Siregar


Asisten Praktikum

Disahkan Oleh

Assoc. Prof. Dr. Ir Asritanarni Munar, M.P.


Dosen Penanggung Jawab

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya. Sehinggah penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Dasar
Ilmu Tanah yang berjudul “Penetapan Kebutuhan Kapur Berdasarkan
Aluminium Yang Dapat Dipertukarkan”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Assoc. Prof. Ir. Asritanarni Munar, M.P. selaku Dosen penanggung jawab
Praktikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
2. Abang Andri Abdi, S.P. selaku Assisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Abang Donny Putra Pratama, S.P. selaku Assisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
4. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungannya, baik secara moral dan
material.
5. Abang Muhammad Ricky Zulkarnain Siregar Selaku Asisten Praktikum Dasar
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
6. Abang Pria Mitra Armada Selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
7. Teman teman yang telah memberikan dukungan dan partisipasinya, baik dalam
pengejaan Laporan Praktikum dan Dokumentasi.
Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Medan, 26 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL..................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ v
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
Latar belakang................................................................................. 1
Tujuan Praktikum............................................................................ 3
Kegunaan Praktikum....................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 4
METODE PRAKTIKUM.......................................................................... 6
Tempat dan Waktu.......................................................................... 6
Bahan dan Alat................................................................................ 6
Pelaksanaan Praktikum................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 8
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 10
Kesimpulan..................................................................................... 10
Saran............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11
LAMPIRAN............................................................................................... 12

ii
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman
1. Penetapan Bulk Densiti………………………………………………....
8
2. Penetapan Volume Ruang Pori………………………………………… 8
3. Penetapan Total Ruang Pori…………………………………………….
9
4. Penetapan Partikel Densiti……………………………………………...
10

iii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Dokumentasi............................................................................................ 12
2. Lampiran sementara................................................................................. 16

iv
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah Negara yang sedang berkembang dengan

struktur yang bercorak agraris. Hal ini ditandai dengan kenyataan bahwa

sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencahrian dibidang agrarian

(pertanian) baik sebagai petani yang memiliki tanah maupun yang tidak

memiliki tanah (buruh tani). Dengan demikian untuk dewasa ini maupun dimasa

mendatang, tanah merupakan faktor yang sangat penting bagi kelangsungan

hidup bangsa. Tanah menjadi suatu yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, dengan adanya tanah maka manusia dapat melakukan berbagai hal

dalam kehidupan, baik itu untuk mencukupkan kehidupannya sehari-hari

maupun untuk meningkatkan taraf dan kualitas kehidupannya.Usaha-usaha

yang dapat dilakukanoleh manusia berkaitan dengan penggunaan dan

pemanfaatan tanah dapat berupa membuka lahan untuk usaha pertanian,

perkebunan, peternakan, perikanan, serta aktivitas pembangunan (Sentosa,

2018).

Pengertian produktivitas tanah dan kesuburan tanah untuk

menggambarkan kemampuan tanah sebagai media penunjang pertumbuhan

tanaman sering digunakan secara kabur. Produktivitas tanah merupakan

kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tertentu suatu tanaman di

bawah suatu sistem pengelolaan tertentu. Suatu tanah atau lahan dapat

menghasilkan produk tanaman yang baik dan menguntungkan sebagai tanah

produktif. Produktivitas tanah merupakan perwujudan dari seluruh faktor (tanah


2

dan non-tanah) yang mempengaruhi hasil tanaman. Produktivitas tanah

merupakan gambaran kemampuan tanah yang lebih berdasar pada pertimbangan

ekonomis dan bukan hanya pada sifat tanah saja. Tiga faktor yang mempengaruhi

produktivitas tanah adalah masukan (sistem pengelolaan), keluaran (hasil

tanaman), dan tanah. Tanah dapat dikatakan produktif harus mempunyai

kesuburan yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Akan tetapi tanah

subur tidak selalu berarti produktif. Tanah subur akan produktif jika dikelola

dengan tepat, menggunakan teknik pengelolaan dan jenis tanaman yang sesuai.

Produktivitas tanah tidak selalu sama dengan kesuburan tanah (Roidah, 2013).

Tanah merupakan hasil transformasi zat-zat mineral dan organik di muka

daratan bumi. Dapat dikatakan bahwa tanah adalah sumber utama penyedia zat

hara bagi tumbuhan. Tanah juga adalah tapak utama terjadinya berbagai bentuk

zat di dalam daur makanan. Komponen tanah tersusun antara satu dengan yang

lain membentuk tubuh tanah (Dani dan Aldila, 2017). Secara garis besar, faktor

pembentuk tanah hampir sama dengan faktor pembentuk bentuklahan. faktor

pembentuk tanah meliputi bahan induk, relief/topografi, iklim, organisme, dan

waktu. Adapun faktor pembentuk bentuklahan meliputi batuan induk, relief/

topografi, dan proses (yang dipengaruhi iklim, organisme, dan waktu). Dalam

proses pembentukannya, faktor-faktor tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri,

melainkan saling bekerja sama sehingga menghasilkan tanah. Tubuh tanah secara

umum dapat dipandang sebagai suatu media yang dinamik. Pada keadaan tertentu

salah satu atau beberapa faktor pembentuk tanah dapat lebih dominan

pengaruhnya dibanding faktor yang lain, sehingga sifatsifat tanah yang terbentuk

menjadi heterogen (Priyono, 2012).


3

Pemahaman fungsi tanah sebagai media tumbuh dimulai sejak peradaban

manusia mulai beralih dari manusia pengumpul pangan yang tidak menetap

menjadi manusia pemukim yang mulai melakukan pemindahan bagian tanaman

pangan/nonpangan ke areal dekat mereka tinggal. Pada tahapan berikutnya, mulai

berkembang pemahaman fungsi tanah sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman

tersebut, sehingga produksi yang dicapai tanaman tergantung pada kemampuan

tanah dalam penyediaan nutrisi kesuburan tanah (Suwarno, 2018). Dalam kamus

biologi, tanah adalah lapisan kerak bumi yang terlapuk dan terlekang dan

mungkin tercampur bahan organik. Tanah adalah bahan mineral yang tidak padat

(unconsolidated) terletak di permukaan bumi, yang telah dan akan tetap

mengalami perlakuan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik dan lingkungan

yang meliputi bahan induk, iklim (termasuk kelembapan dan suhu), organisme

(makro dan mikro) dan topografi pada suatu periode dan waktu tertentu

(Zuhaida dan Kurniawan, 2018).

Tanah adalah bagian kulit bumi yang terkonsolidasi, terdiri dari mineral

dan bahan organik, berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman, sumber utama hara

tanaman, dan tempat menyimpan air. Segumpal tanah biasanya tidak hanya terdiri

atas satu fraksi saja, akan tetapi terdiri atas ketiga fraksi, hanya dalam persentase

yang berbeda. Keadaan ini disebut dengan tektur. Tekstur tanah ialah

perbandingan kandungan fraksi pasir debu dan liat dalam suatu masa tanah. pada

gumpalan-gumpalan tanah, terlihat bahwa gumpalan ini tersusun dari bentuk-

bentuk tertentu yang beraneka ragam ukurannya. Secara umum, bentuk-bentuk ini

disebut struktur tanah. Cara penyusunan butirbutir primer, agregat primer dan

sekunder yang tidak dapat saling menutup, menimbulkan ruang-ruang antara yang
4

disebut pori-pori mikro dan makro tanah. Jumlah ruang volume seluruh pori-pori

makro dan mikro dalam tanah dinyatakan dalam persen disebut porositas tanah.

Dengan perkataan lain porositas tanah adalah bagian dari volume tanah (dalam

persen) yang tidak ditempati oleh padatan tanah. Porositas tanah, dan total ruang

poripori atau rasio volume pori-pori adalah persentase volume dari total muatan

yang tidak ditempati oleh benda padat. Pori-pori tanah terisi oleh air dan udara

( Ahmad dkk., 2016).

Tujuan Praktikum

Untuk menentukan jumlah kapur yang dapat diperlukan guna mengurangi

atau meniadakan Aldd.

Kegunaan Praktikum

Adapun kegunaan praktikum dasar ilmu tanah adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat mengikuti Praktikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Sebagai syarat untuk mengikuti Praktikal test Dasar Ilmu Tanah Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

3. Sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan.


5

TINJAUAN PUSTAKA

Pembangunan pertanian untuk mencapai ketahanan pangan dan energi

sulit tercapai kalau hanya bertumpu pada lahan subur yang luasnya semakin

terbatas. Oleh karenanya pengembangan pertanian harus mengarah pada

pemanfaatan lahan-lahan suboptimal, yaitu lahan yang secara alami mempunyai

tingkat kesuburan yang rendah sehingga tidak dapat mendukung pertumbuhan

tanaman secara optimal. Salah satu lahan suboptimal yang potensial untuk

dikembangkan adalah lahan kering masam. Selain faktor keterbatasan air, faktor

pembatas utama lahan kering masam untuk pengembangan pertanian adalah reaksi

tanah masam, status hara dan kandungan bahan organik rendah, kadar Al dapat

ditukar dan fiksasi P tinggi, kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa rendah,

serta potensi erosi yang tinggi baik akibat buruknya sifat fisik dan atau karena

kondisi lereng yang curam. Lahan kering yang diusahakan secara intensif juga

mengalami penurunan produktivitas karena kandungan bahan organik semakin

merosot. Penggunaan kapur sebagai bahan amelioran pada tanah masam telah

terbukti efektif mengurangi kemasaman tanah, meningkatkan basa-basa dan

meningkatkan pertumbuhan tanaman. Namun, penggunaan kapur dalam jangka

panjang memiliki pengaruh yang kurang menguntungkan bagi keseimbangan hara

dalam tanah (Subiksa, 2018).

Tanah adalah lapisan permukaan bumi paling luar sebagai tempat

tumbuhnya tanaman.Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan induk (anorganik)

dan bahan-bahan organik dari tumbuhan dan hewan yang telah membusuk.Bahan

yang menyusun tanah terdiri atas zat padat, cair, gas, dan organisme. Pelapukan
6

batuan induk pembentuk tanah di daerah tropis seperti Indonesia sangat

dipengaruhi faktor suhu dan kelembaban udara. lapisan kerak bumi (lithosfer)

tersusun oleh berbagai unsur kimiawi baik yang berfungsi sebagai unsur hara

tanaman maupun yang berfungsi lain, seperti hidrogen, boron, karbon, nitrogen,

oksigen, kalium, natrium, magnesium, aluminium, silicon, fosfor, sulfur, klor,

kalsium, skandium, vanadium, mangan, besi, kobalt, tembaga, arsen, seng,

selenium, bromium, rubidium, timah, molibdenum, yodium dan barium.

Komponen anorganik tanah sangat penting dalam produktivitas tanah.Dalam

bentuk koloid komponen anorganik merupakan penyimpan air dan nutrien yang

dapat tersedia bagi tanaman bila diperlukan. Unsur-unsur dalam tanah, seperti Al,

Fe, Si, Ca, Na, K dan Mg serta oksigen dapat bergabung membentuk fraksi

mineral anorganik, seperti kuarsa (SiO2), orthoklase (KalSi3O8), albite (NaAl

SiO8) dan magnetit (Fe3O4). Bagi tanamanyang penting adalah unsur anorganik

tanah atau mineral tanah sebagai hara tanaman (Amrin dan Ardila, 2013).
7

METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum Dasar Ilmu Tanah ini dilaksanakan di Lahan Sempali Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Praktikum Dasar Ilmu Tanah ini di laksanakan pada hari Sabtu 7 Januari

2023 pukul 14.00 – 15.30 WIB.

Bahan dan Alat

Bahan yang dibawa dalam praktikum Dasar Ilmu Tanah adalah lahan

galian sedalam 150 cm sebagai tempat pengamatan

Alat-alat yang digunakan pada Praktikum Dasar Ilmu Tanah yaitu Alat

tulis, Buku kuis, Meteran, Cangkul, Sekop, Ember, Karung goni, Pengukur pH

tanah, Buku munsel.

Pelaksanaan Praktikum

Adapun cara kerja pada praktikum dasar ilmu tanah adalah yaitu :

1. Gunakan pisau untuk menusuk-nusuk bidang profil tanah untuk mengetahui

perbedaan konsistensi atau kepadatan dari keseluruhan profil tanah. Perbedaan

kekerasan (kepadatan) tanah bisa digunakan sebagai salah satu kriteria untuk

membedakan horizon tanah.

2. Tarik batas berdasarkan perbedaan-perbedaan yang terlihat jelas, misalnya

warna. Jika warna dan tekstur tanah tidak berbeda, maka perbedaan

konsistensi, struktur, kenampakan redoksimorfik, dan kandungan bahan kasar

dapat digunakan sebagai dasar penarikan batas horizon.


8

3. Setelah horizon ditentukan, letakkan meteran tegak lurus dengan bagian ujung

(0 cm) berada persis di permukaan tanah, untuk mengetahui kedalaman dan

ketebalan tiap horizon atau lapisan.

4. Lakukan pemotretan profil tanah, dan usahakan agar skala bagian atas dan

bagian dalam profil tanah kurang lebih sama. Apabila tanah terlalu kering,

sebaiknya bidang profil yang akan dipotret disemprot dengan air sehingga agak

lembab.Selanjutnya lakukan deskripsi dan pencatatan hasil deskripsi pada

kartu profil tanah yang meliputi informasi keadaan lingkungan sekitar profil

tanah, Setelah itu lanjutkan dengan penentuan macam dan kedalaman horizon,

serta deskripsi masing-masing horizon yang meliputi warna, tekstur dan lain-

lain
9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Pengamatan profil tanah

NOMOR HORIZON 1 2
SIMBOL HORIZON A B
KEDALAMAN (cm) 0 – 23 / 40 0 – 12 / 42
Kejelasan Nyata Berangsur
BATAS HORIZON Topografi Tidak Tidak
beraturan beraturan
WARNA TANAH Black Oliw
TEKSTUR TANAH Lempung, Lempung, liat
liat berdebu berdebu
KERIKIL/BATU (%) 0% 0%
Tipe/Bentuk Prisma Butir
Ukuran Sangat besar Sangat besar
STRUKTUR
Tingkat Kuat Lemah
KONSISTENSI LEMBAB Gembur Gembur
JENIS PORI Kecil Sedang
REAKSI TANAH (pH H2O) 6,4 5,4
KARATAN 20 % 50 %
PERAKARAN 10 % -
KELEMBABAN - -
LAIN-LAIN / BAHAN Sedang Sedikit
ORGANIK

CATATAN - -

Pembahasan
10

Pada hasil pengamatan dilapangan bahwa yang didapat dari profil kartu

tanah dengan simbol horizon A memiliki kedalaman 0 – 23/40 cm yang

menandakan kedalaman yang rendah, oleh karena itu tanaman pada kedalaman 0

– 23 cm sangat berpengaruh pada temperatur tanah yang disebabkan oleh faktor

radiasi matahari, awan, curah hujan, suhu, kelembapan uara, kecepatan angin. Hal

ini sesuai dengan literatur (Karamina dkk., 2017). temperatur tanah yang relatif

sangat rendah baik pada kedalaman 0 cm dan kedalam 30 cm. Hal ini

berkaitan dengan temperatur tanah yang merupakan suatu sifat tanah yang

sangat penting, secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan

juga terhadap kelembaban, aerasi struktur, aktivitas mikrobial, dan enzimatik,

dekomposisi sisa tanaman dan ketersediaan hara tanaman. Temperatur tanah

merupakan salah satu faktor tumbuh tanaman yang penting sebagai-mana

halnya air, udara dan unsur hara. Adapun fungsi dari temperatur itu

pada tanah istilah untuk menyatakan intensitas atau tingkat panas yang berfungsi

sebagai indikator tingkat atau derajat aktivitas molekuler Ada beberapa

faktor yang membuat tinggi rendahnya temperatur tanah. Salah satunya yaitu

terdapat dari faktor luar antara lain radiasi matahari, awan, curah hujan,

kecepatan angin dan kelembaban udara. Sedangkan untuk faktor dalam meliputi

faktor tanah yang meilupti struktur tanah, kadar air tanah, kandungan

bahan organik, pH tanah dan warna tanah. Makin tinggi suhu makan

semakin cepat pematangan pada tanaman.

Pada simbol horizon A terdapat batas horizon pada kejelasannya yaitu

nyata pada hasil yang diamatin dilahan. Horizon tanah dengan warna tanah sangat

berkaitan dikarenakan horizon tanah sangat mempengaruhi perubahan terhadap


11

warna tanah. Hal ini sesuai dengan literatur (Raziah dkk., 2019) yang menjelaskan

bahwa warna tanah pada masing-masing horizon menunjukkan adanya perubahan

warna dari warna cokelat sampai kepada warna kekuningan terang. Perubahan

warna yang terjadi di karenakan horizon atas banyak mengantung bahan organik

semakin kebawah kandungan bahan organik semakin berkurang, warna tanah

pada horizon bawah di pengaruhi oleh bentuk dan banyak nya kandungan Fe yang

didapat.
12

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Pengamatan Praktikum Dasar Ilmu Tanah ini dapat di

simpulkan bahwa:

1. Tanah adalah benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan perilaku yang dinamik.

2. Bulk densiti merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu.

3. Volume ruang pori tanah merupakan ruang antara butiran padat tanah yang

pada umumnya pori kasar ditempati udara dan pori kecil ditempati air, kecuali

bila tanah kurang.

4. Partikel Densiti adalah salah satu cara mengutarakan berat tanah ataupun

kerapatan butiran.

5. Total ruang pori tanah merupakan total pori dalam tanah yaitu ruang dalam

tanah yang ditempatioleh air dan udara

Saran

Adapun saran dari praktikum ini perlu dilakukannya pengamatan tentang

cara menghitung Bulk densiti dan dilakukannya penyesuaian untuk tanaman yang

sesuai dengan tanah tersebut agar mendapatkan hasil yang lebih optimal. Dengan

hasil yang optimal kita bisa mendapatkan keuntungan yang optimal pula.
13

DAFTAR PUSTAKA

Sentosa, A. 2018. Penguasaan Tanah Pertanian Melampaui Hak Milik Yang


Melampaui Batas Maksimum Penguasaann di Desa Lunuk Ramba
Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas Dikaji Dari Undang-Undang No.
56 (PRP) Tahun 1960. Jurnal Ilmu Hukum. Vol 4(1): Hal 21-34.

Roidah, I. S. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah.


Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. Vol 1(1): Hal 30-42.

Zuhaida, A dan K. Wawan, 2018. Deskripsi Saintifik Pengaruh Tanah pada


Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Thabiea. Vol 1(2): Hal 61-69.

Suwarno, D, P, P. 2018. Technosol Tanah Masa Depan. Jurnal Agroteknologi.


Vol 2(1) : Hal 93-107.

Utama, M. Z. H. 2010. Penapisan Varietas Padi Gogo Toleran Cekaman


Aluminium. Jurnal Agronomi. Vol 38(3): Hal 163-169.

Priyono, K, D. 2017. Kajian Mineral Lempung pada Kejadian Bencana Longsor


Lahan di Pegunungan Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Forum
Geografi. Vol 26(1): Hal 53-64.

Dani, A, W. dan Aldila. 2017. Rancang Bangun Sistem Pengairan Tanaman


Menggunakan Sensor Kelembapan Tanah. Jurnal Teknologi Elektro. Vol
8(2): Hal 151-155.

Ahmad, A, M. D. Gunomo, dan H. H. W. Roni, 2016. Pengaruh Distribusi


Agregat Tanah Terhadap Umur Efektifitas Pengolahan Tanah. Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol 4(3): Hal 173-186.

Manpaki, S. J., P. D. M. Kartika dan I. Prihartoro. 2017. Respon Pertumbuhan


Eksplan Tanaman Lamotoro (Leucaena leucocephala cv. tarramba)
terhadap Cekaman Kemasaman Media dengan Level Pemberian
14

Aluminium Melalui Kapur Jaringan.Jurnal Sains Peternakan Indonesia. Vol


12(1): Hal 71-82.

Amrin dan D. Ardilla. 2013. Analisis Besi (Fe) dan Aluminium (Al) dalam Tanah
Lempung Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Prosiding seminarata
FMIPA Universitas Lampung.

Sari, F. P., Mukhlis dan Fauzi. 2016. Uji Metode Pengukuran Aldd Ekstraktan
KCl dan LaCl3 dalam Menetapkan Kebutuhan Kapur di Tanah Ultisol.
Jurnal Agroteknologi. Vol 4(3) : Hal 2077-2081.

Amrin dan D. Ardilla. 2013. Analisis Besi (Fe) dan Aluminium (Al) dalam Tanah
Lempung Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Prosiding seminarata
FMIPA Universitas Lampung. Hal : 17-22.

Nazir, M., Syakir dan Muyassir. 2017. Pemetaan Kemasan Tanah dan Analisis
Kebutuhan Kapur di Kecamatan Keumala Kabupaten Pidie. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pertanian Unsyiah. Vol 2(1) : Hal 21-30.

Subiksa, I. G. M. 2018. Pengaruh Formula Pembenah Tanah Organik Granul


terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman pada Lahan Kering
Masam. Jurnal Agroecotania. Vol 1(2) : Hal 1-13.
15

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

Gambar 1. Masukkan Tanah Kering Udara ke Gelas Ukur

Gambar 2. Ketok-ketok Dengan Tangan Selama Hingga Tanah Padat

Gambar 3. Timbang Berat Tanah


16

Gambar 4. Pemberian air dan memasukkan tanah

Gambar 5. Di aduk dengan batang pengaduk dan di diamkan

Anda mungkin juga menyukai