PERTANIAN
ABSTRACT
Soil texture is a comparative percentage of each soil particle. Soil particles consist of sand, dust, and clay with the smallest particle size is clay and the largest is sand.
Determination of soil texture must first be carried out by a dispersion or separation of particles to make it easier to see the percentage of each particle. Separation of soil
particles was carried out using the hydrometer method. Separation by the hydrometer method is done by adding hydrogen peroxide and sodium phyrophospat as dispersants.
Hydrogen peroxide functions to eliminate organic matter because organic matter is not measured in the determination of texture (soil texture is only seen from soil particles),
while sodium phyrophospat is used as a separator of soil particles. The results of the study showed uniformity of texture classes, namely all soil samples had a sand (sand)
texture class with the percentage of soil particle fraction in creongan maize vegetation was 99.95% sand, 0.0216% dust, and 0.0215% clay, in sengon vegetation in the
Semeru region the particle fraction is 99.96% sand, 0.0214 dust, and 0.0107% clay, for corn vegetation in the area of Antirogo 99.96% sand, 0.0319% dust, and 0.0106% is
clay, while in corn vegetation, the percentage of the fraction is 99.97%, sand, 0.217% is dust, and 0.0109% is clay.
ABSTRAK
Tekstur tanah merupakan presentase perbandingan dari masing-masing partikel tanah. Partikel tanah terdiri dari pasir, debu, dan lempung dengan
ukuran partikel paling kecil adalah lempung dan terbesar adalah pasir. Penentuan tekstur tanah pada awalnya harus dilakukan sebuah dispersi atau
pemisahan partikel untuk memudahkan melihat presentase masing-masing partikel. Pemisahan partikel tanah dilakukan dengan menggunakan metode
hidrometer. Pemisahan dengan metode hidrometer dilakukan dengan penambahan larutan hidrogen peroksida dan natrium phyrophospat sebagai
pendispersi. Hidrogen peroksida berfungsi penghilang bahan organik karena bahan organik tidak ikut diukur dalam penentuan tekstur (tekstur tanah hanya
dilihat dari partikel tanah), sedangkan natrium phyrophospat digunakan sebagai pemisah partikel-partikel tanah. Hasil saat penelitian didapatkan
keseragaman kelas tekstur yaitu semua sampel tanah memiliki kelas tekstur sand (pasir) dengan presentase fraksi partikel tanah pada vegetasi jagung
daerah kreongan adalah 99,95% pasir, 0,0216% debu, dan 0,0215% adalah lempung, pada vegetasi sengon di daerah semeru fraksi partikelnya adalah
99,96% pasir, 0,0214 debu, dan 0,0107% lempung, untuk vegetasi jagung di daerah anitirogo 99,96% pasir, 0,0319% debu, dan 0,0106% adalah
lempung, sedangkan pada vegetasi jagung di kaliurang presentase fraksinya adalah 99,97% adalah pasir, 0,217% adalah debu, dan 0,0109% adalah
lempung.
seperti struktur, konsistensi, kelengasan tanah, permeabilitas tanah, run off , lempung, sedangkan pada vegetasi jagung di kaliurang presentase
daya infiltrasi, dan lain-lain. Menurut Rahayu (2014) tekstur tanah pada fraksinya adalah 99,97% adalah pasir, 0,217% adalah debu, dan 0,0109%
masing-masing lahan pertanian memiliki karakteristik yang berbeda-beda adalah lempung. Berdasarkan presentase fraksi tersebut dapat ditetapkan
terutama pada lahan kering dan tanah sawah. Karakteristik tekstur tanah kelas tekstur melalui segitiga struktur tanah yang menunjukkan bahwa
yang berda-beda tersebut akan berdampak pada hasil produksi oleh suatu semuanya termasuk dalam kelas sand (pasir)(Tabel 1).
tanaman. Perbedaan karakteristik tekstur tanah tersebut dapat disebabkan Tabel 1. Penentuan Kelas Tekstur Tanah
oleh banyak faktor seperti topografi, iklim, waktu, organisme hidup dan Kel Perlakuan Berat Pembacaa Presentase Fraksi Kelas
jenis batuan induk pada proses pedogenesis. Penetapan struktur tanah om Sam n Tekstur
dapat dilakukan dengan beberapa metode salah satunya yaitu dengan cara pok ple (gram/cm3
menggunakan metode hidrometer. Tana )
Metode Hidrometer merupakan salah satu metode yang lebih cepat h
dan dapat digunakan untuk melakukan pengkelasan tekstur dalam tanah R- R-2 %P %D %Lem
(Gr)
dengan cara menghitung presentase tiap fraksi (Beretta et al.,2014). 40 jam asir ebu pung
Metode ini dilakukan dengan cara kerja yang berdasarkan kecepatan jatuh deti
setiap fraksi yang berbeda beda karena setiap fraksi meiliki ukuran dan k
bentuk yang berbeda- beda. Perbedaan tekstur tanah menyebabkan 1 Jagung, 10 1, 1, 99, 0,02 0,0215 sand
perbedaan sifat dan karakteristik setiap tanah. Mempelajari tekstur tanah Kreongan 003 001 95 16
sangat penting untuk melakukan analisa sifat fisika tanah sehingga dapat
diketahui bagaimana karakter tanah tersebut (Surianto dkk.,2015). 2 Sengon, 10 1, 1 99, 0,02 0,0107 sand
Semeru 002 96 14
Presentase fraksi partikel tanah pada vegetasi jagung daerah kreongan Nariratih I., Damanik MMB., dan Gantar Sitanggang. 2013. Ketersediaan Nitrogen
adalah 99,95% pasir, 0,0216% debu, dan 0,0215% adalah lempung, pada Pada Tiga Jenis Tanah Akibat Pemberian Tiga Bahan Organik dan
vegetasi sengon di daerah semeru fraksi partikelnya adalah 99,96% pasir, Serapannya Pada Tanaman Jagung. Jurnal Online Agroteknologi. 3(1):479-
488.
0,0214 debu, dan 0,0107% lempung, untuk vegetasi jagung di daerah
anitirogo 99,96% pasir, 0,0319% debu, dan 0,0106% adalah lempung, Putri, A. M. S., Suryanti, dan N. Widyorini. 2016. Hubungan Tekstur
sedangkan pada vegetasi jagung di kaliurang presentase fraksinya adalah Sedimen Dengan Kandungan Bahan Organik Dan Kelimpahan
99,97% adalah pasir, 0,217% adalah debu, dan 0,0109% adalah lempung. Makrozoobenthos Di Muara Sungai Banjir Kanal Timur Semarang.
Presentase masing-masing partikel tersebut menunjukkan bahwa partikel Fisheries Science and Technology (IJFST), 12(1): 75-80.
pasir sangat mendominasi pada keempat daerah penelitian dengan
presentase sekitar 99%, dari proporsi yang begitu signifikan mendominasi Rahayu, A., Utami, Sri Rahayu, & Reyes, Muchtar Lutfhi. 2014. Karakteristik dan
di pasir sudah jelas bahwa kelas tekstur tanah tersebut adalah sand (pasir). Klasifikasi Tanah pada Lahan Kering dan Lahan yang Disawahkan di
Hal tersebut juga bisa dipastikan dengan melihat segitiga tekstur tanah Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. Tanah Dan Sumberdaya Lahan,
1(2): 77–87.
bahwa dengan proporsi demikian dapat dinyatakan tanah tersebut dalam
kelas sand (pasir). Surianto., Abdul, R., Sabrina, T and E.S. Sutarta. 2015. Karakteristik Tanah dan
Proporsi partkel debu dan lempung pada tanah penelitian Erbandingan Produksi Kelapa Sawit (Elaieis guineensis Jacq.) dengan
menunjukkan angka yang sangat kecil. Kisaran persen debu dan lempung Metode Tanam Lubang Besar dan Parit Drainase 2:1 pada Lahan Spodosal di
hanya 0,01 sampai 0,02 %. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan bahan Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah-Indonesia. Pertanian
organik dan makrobethons dalam tanah tersebut sangat sedikit, mengacu Tropik, 2(2): 148-158.
pada pendapat Puti dkk (2016), bahwa tanah dengan kandungan lepung Utomo, D.H. 2016. Morfologi Profil Tanah Vertisol di Kecamatan Kraton,
yang banyak maka kandungan bahan organik dan kelimpahan Kabupaten Pasuruan. Pendidikan Geografi, 2: 47-57.
makrobethonsnya juga banyak demikian pula sebaliknya,
Berdasarkan hubungannya dengan pori tanah, tanah dengan kelas sand
(pasir) memiliki jumlah pori makro yang lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah pori meso dan mikronya. Hal tersebut menyebabkan
penyerapan air berlangsung sangat cepat sehingga sedikit air dan hara yang
dapat dipegang oleh tanah. Didukung oleh pernyataan Irawan dan Slamet
(2016), yang menyatakan bahwa tanah lempung memiliki pori mikro lebih
banyak dibanding makro sedangkan pasir memiliki pori makro lebih
banyak yang menyebabkan proses infiltrasi lebih besar juga. Hal tersebut
yang merupakan hubungan tekstur tanah dengan sifat fisika tanah. Apabila
dihubungkan dengan tanaman yang ditanam pada keempat daerah dengan
tanah sand tersebut masih tidak terjadi masalah dikarenakan tanaman
jagung dan sengon bukan merupakan tanaman yang membutuhkan air
dalam jumlah banyak sehingga kedua tanaman tersebut masih dapat
tumbuh pada tanah sand (pasir).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan keseragaman kelas tekstur
dari berbagai sampel tanah yang digunakan yaitu kelas sand (pasir).
DAFTAR PUSTAKA
Beretta, A.N., Ana, V.S., Leonardo, P., Deborah, T., Daniel, B., Raquel, M and
Adriana, G.L. 2014. Soil Texture Analyses Using A Hydrometer:
Modification of The Bounyoucos Method. Ciencia E Investigation Agraria,
41(2): 263-271.
Holilullah, A dan H.Novpriansyah. 2015. Karakteristik Sifat Fisik Tanah pada Tanah
Lahan Produksi Rendah. J. Agrotek Tropika 3(2), 278–282.
Matano, A.S., Canisius, K.K., Douglas N.A., Paul, O.A., Frank, B.G., Gabriel, O.D.,
Philip, O.W and Ayub, V.O.O. 2015. Effects of Land Use Change on Land
Degradation Reflected by Soil Properties Along Mara River, Kenya and
Tanzania. Journal Of Soil Science, 5: 26-38.