Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permeabilitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu zat atau membran
untuk meloloskan sejumlah partikel yang dapat menembus atau melaluinya. Ataupun
juga tingkat kemampuan tanah yang meloloskan air yang dapat melaluinya.
Studi tentang permeabilitas tanah berperan penting dalam menentukan
karakteristik tanah dari suatu daerah. Parameter ini menjadi sangat penting untuk
pembangunan tanggul air. Seperti contoh pembangunan tanggul air pada aliran sungai
bengawan solo. Tekstur tanah merupakan karakter fisis tanah yang secara langsung
dapat kita lihat. Informasi mengenai tekstur tanah merupakan sesuatu hal yang cukup
penting karena melalui tekstur tanah dapat diketahui sifat fisis dan kimia tanah.
Permeabilitas sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah. Perubahan pada suhu
air sedikit mempengaruhi permeabilitas. Dalam tanah yang jenuh air permeabilitas
bervariasi diantara limit yang luas, mulai kurang dari 25 cm tiap tahun pada tanh liat
yang padat sampai dengan beberapa ribu meter pertahun dalam formasi kerikil.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air.
Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan
laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi
dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.Tinggi muka air tanah berubah-ubah
sesuai dengan keadaan iklim tetapi dapat juga berubah karena pengaruh dari adanya
kegiatan konstruksi. Di tempat itu dapat juga terjadi muka air tanah dangkal, di atas
muka air tanah biasa, sedangkan kondisi dapat terjadi bila tanah dengan permeabilitas
tinggi di permukaan atasnya dibatasi oleh lapisan muka air tanah setempat, tetapi
berdasarkan tinggi muka air tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak
dibatasi oleh lapisan rapat air.
    Permeabilitas intrinsik suatu akifer bergantung pada porositas efektif batuan
dan bahan tak terkonsolidasi, dan ruang bebas yang diciptakan oleh patahan dan
larutan. Porositas efektif ditentukan oleh distribusi ukuran butiran, bentuk dan
kekasaran masing-masing partikel dan susunan gabungannya, tetapi karena sifat-sifat
ini jarang seragam, konduktivitas hidrolik suatu akifer yang berkembang dibatasi oleh
permeabilitas lapisan-lapisan atau masing-maisng zone, dan mungkin bervariasi
cukup besar tergantung pada arah gerakan air.
Pada dasarnya koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata
pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori
dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Koefisien permeabilitas terutama
tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran
partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran
partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien .
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang akan dikaji ialah


1. Apa yang dimaksudkan dengan permeabilitas tanah?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi permeabilitas tanah?

3. Faktor apa sajakah yang dipengaruhioleh permeabilitas tanah?

4. Metode apa yang di gunakan untuk uji permeabilitas di Laboratorium?

5. Metode apa yang di gunakan untuk uji permeabilitas di Lapangan?

1.3 Tujuan

1. Tujuan yang dimaksudkan ialah untuk mengetahui tentang Permeabilitas Tanah

2. Untuk mengetahui faktor apa saja kah yang telah mempegaruhi Permeabilitas
Tanah

3. Serta untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang telah dipengaruhi

permeabilitas tanah

4. Untuk mengetahui metode apa saja yang di pakai atau digunakan saat Uji

Permeabilitas di Laboratorium

5. Serta untuk mengetahui metode apa yang dipakai saat Uji Permeabilitas di

Lapangan
1.4 Manfaat Penulisan
Adanya manfaat yangdapat diambil dan diharapkan dari hasil penulisan
makalah ini.
1. Secara teoretis, makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan tentang apa itu Uji Permeabilitas Tanah .
2. Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk
diadakannya penulisan ini dengan muncul penulisan baru yang sejenis mengenai
pengetahuan tentang Uji Permeabilitas Tanah.
BAB II
LANDASAN TEORI

Permeabilitas tanah merupakan salah satu parameter dalam menganalisa struktur


dan karakteristik suatu tanah. Parameter ini menjadi sangat penting ketika tanah
tersebut digunakan dalam berbagai bidang ,suatu contoh untuk pembangunan tanggul
irigasi, yang mana ukuran permeabilitas tanah menjadi salah satu parameter yang
penting dari kekuatan tanggul penahan air. Sehingga untuk pengukuran dengan hasil
yang akurat sangat dibutuhkan dalam pengukuran nilai permeabilitas ini. Beberapa
pengujian telah dilakukan untuk melakukan karakteristik suatu tanah, salah satu
contohnya adalah pengujian permeabilitas tanah menggunakan metode falling head.
Karna salah satu metode ini akan di bahas dalam makalah ini. Dalam program
kreatifitas mahasiswa ini kami mengajukan inovasi baru yaitu dengan menggunakan
sensor level air, yang berfungsi untuk mengukur ketinggian air. Dengan menggunakan
sensor level air ini maka hasil yang diperoleh lebih akurat. Data dari sensor level ini
kemudian diolah oleh Arduino duemilanove untuk kemudian disimpan pada kartu
memori dan ditampilkan menggunakna layar LCD. Data yang diperoleh dari hasil
pengujian ini disimpan dalam memori SD-card untuk dapat memudahkan dalam
pengamatan. Hasil dari pengambilan data permeabilitas tanah di tanggul bengawan
solo untuk tanah yang belum longsor bernilai sekitar 10-4 dan yang rawan longsor
bernilai lebih besar yaitu sekitar 10-3.

Berdasarkan International Society of Soil Science, klasifikasi tektur tanah terbagi


atas lima jenis yaitu:
1) Kerikil dengan ukuran diameter >2,0 mm.
2) Pasir kasar dengan ukuran diameter 2,0 - 0,2 mm.
3) Pasir halus dengan ukuran diameter 0,2 – 0,02 mm.
4) Lumpur (silt) dengan ukuran diameter 0,02 – 0,002 mm.
5) Liat (clay) dengan ukuran diameter < 0,002 mm.

Ukuran butir dari partikel tanah akan mementukan luas permukaan spesifik,
dimana luas permukaan spesifik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
daya sorpsi tanah terhadap zat pencemar. Di dalam hukum Darcy, permeabilitas
merupakan bagian dari konstanta perbandingan yang berhubungan dengan laju aliran
dan sifat fisis fluida (viskositas) dengan gradient tekanan yang diberikan pada
medium berpori. Konduktivitas hidrolik atau koefisien permeabilitas (k) adalah nilai
koefisien yang menunjukkan kemampuan media berpori meloloskan air sepanjang
media yang permeable melalui rongga pori yang besarnya dipengaruhi oleh porositas
dan sifat fisik air. Pada tanah, terjadi permeabilitas / rembesan air karena tanah terdiri
dari butir–butir dan diantara butir tersebut terdapat ruang kosong yang dinamakan
pori (voids). Tinggi rendahnya permeabilitas ditentukan ukuran pori seperti yang
ditampilkan di tabel berikut:

Jenis Tanah (k / cm) Keterangan


Kerikil >10-1 Permeabilitas Tinggi
Kerikil Halus / Pasir 10-1 - 10-3 Permeabilitas Sedang
Pasir sangat halus Permeabilitas Rendah
Pasir lunak 10-3 - 10-5
Lanau tidak padat

Lanau padat permeabilitas


Lanau lempung 10-7 - 10-5
Lanau tidak murni

Lempung <10-7 Tidak Tembus Air

Hubungan antara permeabilitas tanah dengan erosi adalah apabila permeabilitas


dalam tanah terlalu tinggi sehingga menutupi seluruh pori tanah akan terjadi
penurunan kekuatan dalam tanah sehingga apabila tanah mendapatkan tekanan
dapat mengakibatkan terjadinya longsoran/erosi.
Ada dua macam percobaan laboratorium yang dapat dipakai untuk menentukan
koefisien permeabilitas tanah. Kedua percobaan tersebut adalah constant head dan
Falling head. Perbedaan kedua medode tersebut adalah tekanan air selama percobaan.
Constant head berarti tinggi tekanan air dipertahankan tetap, sehingga percobaan
dilakukan dengan mempertahankan perbedaan tinggi muka air agar tidak berubah
selama percobaan. Sedangkan untuk metode Falling head perbedaan tekanan air
dibiarkan berkurang selama percobaan.
BAB III
KAJIAN TEORI

3.1 Permeabilitas Tanah


Secara kuantitatif hantaran hidraulik jenuh dapat di artikan sebagai
kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh.
Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media pori adalah tanah.
Penetapan hantaran hidraulik didasarkan pada hukum Darcy.
Dalam hukum ini tanah dianggap sebagai kelompok tabung kapiler halus
dan lurus dengan jari-jari yang seragam. Sehingga gerakan air dalam tabung
tersebut di anggap mempunyai kecepatan yang sama. Permeabilitas tanah adalah
suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan bermanfaat sebagai permudahan
dalam pengolahan tanah (Rohmat, 2009).
Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar
antara lambat sampai agak cepat (0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan
bawah tergolong agak lambat sampai sedang (1,10 -3,62 cm jam-1) (N.Suharta
dan B. H Prasetyo, 2008). Permeabilitas adalah suatu sifat khas media sarang dan
sifat geometri tanah itu sendiri yang menunjukkan kemampuan tanah didalam
menghantarkan zat tertentu melalui pori-porinya.
Permeabilitas adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah
meloloskan air. Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi
sehingga menurunkan laju air larian. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan
secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar
tanaman atau lewat.
Jamulya dan Suratman Woro Suprodjo (1983), mengemukakan bahwa
permeabilitas adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui
pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal.
Tanah adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan.
Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melalui rongga
dari satu titik yang lebih tinggi ke titik yang lebih rendah. Sifat tanah yang
memungkinkan air melewatinya pada berbagai laju alir tertentu disebut
permeabilitas tanah. Sifat ini berasal dari sifat alami granular tanah, meskipun
dapat dipengaruhi oleh faktor lain (seperti air terikat di tanah liat). Jadi, tanah
yang berbeda akan memiliki permeabilitas yang berbeda.
Permeabilitas adalah kecepatan masuknya air pada tanah dalam keadaan
jenuh. Penetapan permeabilitas dalam tanah baik vertial makupun horizontal
sangat penting peranannya dalam pengelolaan tanah dan air. Tanah-tanah yang
mempunyai kecepatan permeabilitas lambat, diinginkan untuk persawahan yang
membutuhkan banyak air. Perkiraan kebutuhan air bagi tanaman memerlukan
pertimbangan-pertimbangan kehilangana air dari tanah melalui rembesan ke
bawah dan ke samping. Selain itu bagi daerah berdrainase buruk atau tergenang
memerlukan data kecepatan permeabilitas tanah agar perencanaan fasilitas
drainase dapat dibuat untuk dapat menyediakan jumlah air dan udara yang baik
bagi pertumbuhan tanaman. ( Santun dkk, 1980 ).
Permeabilitas berhubungan erat dengan drainase. Mudah tidaknya air hilang
dari tanah menentukan kelas drainase tanah tersebut. Air dapat hilang dari
permukaan tanah maupun melalui presepan tanah. Berdasarkan atas kelas
drainasenya, tanah dibedakan menjadi kelas drainase terhambat sampai sangat
cepat. Keadaan drainase tanah menentukan jenis tanaman yang dapat tumbuh.
Sebagai contoh, padi dapat hidup
1. Permeabilitas (KHJ) adalah suatu sifat khas media sarang dan sifat geometri
tanah itu sendiri yang menunjukkan kemampuan tanah didalam menghantarkan
zat tertentu melalui pori- porinya
2. Permeabilitas tanah, merupakan pengaruh pada lapisan yang kedap, serta
mempengaruhi ketebalan dan nisbah bentotit, itu semua yang sangat
menentukan permeabilitas tanah.
Pada dasarnya pengukuran permeabilitas tanah sangat penting untuk
beberapa kepentingan di bidang pertanian, misalnya masuknya air ke dalam
tanah, gerak air ke akar tanaman,aliran air drainase, evaporasi air pada
permukaan tanah, kesemuanya itu dapat dipengaruhi oleh permeabilitas tanah
yang mana berkaitan pula dengan peranan kondektifitas hidroliknya.
Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk mengalirkan air atau
udara dinyatakan dalam cm/jam. (Handayanto,2009).
Kualitas tanah untuk meloloskan air atau udara yang diukur berdasarkan
besarnya aliran melalui satuan tanah yang telah dijenuhi terlebih dahulu persatuan
waktu tertentu. (Susanto,1994).
Seperti yang terdapat pada Hukum Darcy menjelaskan tentang kemampuan
air mengalir pada rongga-rongga (pori) dalam tanah dan sifat-sifat yang
memengaruhinya. Ada dua asumsi utama yang digunakan dalam penetapan
hukum Darcy ini. Asumsi pertama menyatakan bahwa aliran fluida/cairan dalam
tanah bersifat laminar. Sedangkan asumsi kedua menyatakan bahwa tanah berada
dalam keadaan jenuh.
Dengan menggunakan metodeHukum Darcy. Tanah di lapangan  pada
umumnya berlapis, pada pasir nilai permeabilitas lapangan dan laboratorium jelas
berbeda akibat proses sedimentasi dalam  pembentukan deposit tanah, struktur
tanah di lapangan dapat berubah atau hilang karena contoh tanah yang tidak
terganggu tidak dapat diuji (Bowles, 1991).

Beberapa  pendapat tentang permeabilitas tanah adalah sebagai berikut :


1. Permeabilitas tanah adalah kemudahan media sarang mengalirkan air atau
fluida lainya melalaui pori – pori tanah. ( Anonymous,2010
2. Permeabilitas tanah adalah tingkat kesarangan tanah yang dilalui aliran massa
air atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah. ( Hanafiah, 2005 )

3. Permeabilitas tanah adalah kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media


berpori dalam keadaan jenuh. ( Anonymous, 2010 )

4. Permeabilitas tanah adalah kemampuan untuk mentransfer air atau udara.

Dan seperti biasanya diukur dengan istilah jumlah air yang mengalir melalui
tanah dalam waktu yang tertentu dan ditetapkan sebagai inci/jam. ( wanihadi
utomo, 1985.
Hukum Darcy menjelaskan tentang kemampuan air mengalir pada
rongga-rongga (pori) dalam tanah dan sifat-sifat yang memengaruhinya. Ada dua
asumsi utama yang digunakan dalam penetapan hukum Darcy ini. Asumsi
pertama menyatakan bahwa aliran fluida/cairan dalam tanah bersifat laminar.
Sedangkan asumsi kedua menyatakan bahwa tanah berada dalam keadaan jenuh.
Pada pengujian permeabilitas tanah dilakukan di laboratorium menggunakan
metode Constant Head Permeameter dan Variable/Falling Head Permeameter.

1) Constant Head Permeameter


Pada Uji Permeabiilitas tanah ini digunakan untuk tanah yang memiliki
butiran kasar dan memiliki koefisien permeabilitas yang tinggi.

Rumus: Q = k.A.i.t k = (Q.L) / (h.A.t)

Dengan
Q = Debit (cm3)
k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)
A = Luas Penampang (cm2)
i = Koefisien Hidrolik = h/L
t = Waktu (detik)

2) Variable/Falling Head Permeameter


Uji ini digunakan untuk tanah yang memiliki butiran halus dan memiliki
koefisien permeabilitas yang rendah.
Rumus :

k = 2,303.(a.L / A.L).log (h1/h2)

Dengan :
k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)
a = Luas Penampang Pipa (cm2)
L = Panjang/Tinggi Sampel (cm)
A = Luas Penampang Sampel Tanah (cm2)
t = Waktu Pengamatan (detik)
h1 = Tinggi Head Mula-mula (cm)
h2 = Tinggi Head Akhir (cm)

3.2 Faktor yang Mempengaruhi Permeabilitas

Koefisein permeabilitas tanah bergantung pada berbagai faktor. Setidaknya, ada


enam faktor utama yang memengaruhi permeabilitas tanah, yaitu:

Viskositas Cairan, yaitu semakin tinggi viskositasnya, koefisien permeabilitas


tanahnya akan semakin kecil.

Distribusi Ukuran Pori, yaitu semakin merata distribusi ukuran porinya, koefesien
permeabilitasnya cenderung semakin kecil.

Distibusi Ukuran Butiran, yaitu semakin merata distribusi ukuran butirannya,


koefesien permeabilitasnya cenderung semakin kecil.

Rasio Kekosongan (Void Ratio) , yaitu semakin besar rasio kekosongannya, koefisien


permeabilitas tanahnya akan semakin besar.

Kekasaran Partikel Mineral, yaitu semakin kasar partikel mineralnya, koefisien


permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi.

Derajat Kejenuhan Tanah, yaitu semakin jenuh tanahnya, koefisien permeabilitas


tanahnya akan semakin tinggi.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi Permeabilitas pada umumnya ialah:

1. Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan antara pasir, liat, dan debu yang menyusun
suatu tanah. Tekstur sangat berppengaruh pada permeabilitas. Apabila teksturnya
pasir maka permeabilitas tinggi, karena pasir mempunyai pori-pori makro. Sehingga
pergerakan air dan zat-zat tertentu bergerak dengan cepat.

2. Struktur tanah
Struktur tanah adalah agregasi butiran primer menjadi butiran sekunder yang
dipisahkan oleh bidang belah alami. Tanah yang mempunyai struktur mantap maka
permeabilitasnya rendah, karena mempunyai pori-pori yang kecil. Sedangkan tanah
yang berstruktur lemah, mempunyai pori besar sehingga permeabilitanya tinggi.
(Semakin kekanan semakin rendah)

3. Porositas
Permeabilitas tergantung pada ukuran pori-pori yang dipengaruhi oleh ukuran
partikel, bentuk partikel, dan struktur tanah. Semakin kecil ukuran partikel, maka
semakin rendah permeabilitas.

4. Viskositas cairan
Viskositas merupakan kekentalandari suatu cairan. Semakin tinggi viskositas,
maka koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin kecil.
5. Gravitas
Gaya gravitasi berpengaruh pada kemampuan tanah untuk mengikat air. Semakin kuat
gaya gravitasinya, maka semakin tinggi permeabilitanya.

6. BI dan BJ
Jika BI tinggi, maka kepadatan tanah juga tinggi, sehingga permeabilitasnya lambat
atau rendah.
3.3 Faktor yang di Pengaruhi oleh Permeabilitas

1. Infiltrasi
Infiltrasi kemampuan tanah menghantar partikel. Jika permeabilitas tinggi
maka infiltrasi tinggi.

2. Erosi
Erosi perpindahan massa tanah,jika permeabilitas tinggi maka erosi rendah

3. Drainase
Drainase adalah proses menghilangnya air yang berkelebihan secepat mungkin
dari profil tanah. Mudah atau tidaknya r hilang dari tanah menentukan kelas drainase
tersebut. Air dapat menghilang dari permukaan tanah melalui peresapan ke dalam
tanah. Pada tanah yang berpori makro proses kehilangann airnya cepat, karena air
dapat bergerak dengan lancer. Dengan demikian, apabila drainase tinggi, maka
permeabilitas juga tinggi.

4. Konduktifitas
Konduktifitas ias didapat saat kita menghitung kejenuhan tanah dalam air
(satuan nilai), untuk membuktikan permeabilitas itu cepata atau tidak. Konduktifitas
tinggi maka permeabilitas tinggi.

5. Run off
Run off merupakan air yang mengalir di atas permukaan tanah. Sehingga,
apabila run off tinggi maka permeabilitas rendah.

6. Perkolasi
Perkolasi merupakan pergerakan air di dalam tanah. Pada tanah yang
kandungan litany tinggi, maka perkolasi rendah. Sehingga, apabila perkolasi rendah
maka permeabilitasnya pun rendah.
Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar
antara lambat sampai agak cepat (0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah
tergolong agak lambat sampai sedang (1,10 -3,62 cm jam-1).( N.Suharta dan B. H
Prasetyo.2008)
3.4 Metode Uji Permeabilitas di Laboratorium
Ada dua macam percobaan laboratorium yang dapat dipakai
untukmenentukan koefisien permeabilitas tanah' Kedua percobaan tersebutadalah:
1. Constant head
2. Falling head
perbedaan kedua metode di atas terretak pada tekanan air (head) selama percobaan
berlangsung.Sesuai dengan namanya Constant head berarti tinggi tekanan air di
pertahankan tetap, sehingga percobaan dilakukan dengan mempertahankan perbedaan
tinggi muka air(head) agar tidak berubah (contans) selama percobaan.
   Pengujian permeabilitas di Laboratorium dengan metode pengujian tinggi energi tetap

(Constant Head)

Permeabilitas adalah kemampuan suatu material untuk dapat mengalirkan atau


merembeskan air (bisa jadi jenis fluida lainnya seperti minyak dll.) melalui rongga
pori- pori material tersebut. Rongga pori – pori yang kontinu atau saling berhubungan
satu dengan sama yang lain akan bersifat permeable sehingga air dapat mengalir dari
titik dengan tinggi energi yang tinggi ke titik dengan tinggi energi yang lebih rendah.
Menurut persamaan Bernoulli, tinggi energi total pada suatu titik di dalam air yang
mengalir dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari tinggi tekanan, tinggi kecepatan,
dan tinggi elevasi, yaitu
Pada tanah, terjadi permeabilitas / rembesan air karena tanah terdiri dari
butir – butir dan diantara butir tersebut terdapat ruang kosong yang dinamakan pori
(voids). Tinggi rendahnya  permeabilitas ditentukan ukuran pori, yaitu :
1. Pasir bersifat sangat permeable = Permeabilitasnya tinggi
2. Lempung bersifat impermeable = Permeabilitasnya sangat rendah
= rapat aiar / kedap air
3. Lanau dan tanah campuran pasir dan lempung = Permeabilitasnya diantara
pasir dan lempung
Mempelajari rembesan suatu tanah sangat penting dalam menyelesaikan
masalah –masalah geoteknik seperti menghitung penurunan rata – rata dari
lapisan jenuh, menghitung rembesan yang melewati tanggul, menghitung „uplift
pressure‟ akibat rembesan air.

 Berikut adalah diagram alir penelitian pengukuran dan kalibrasi koefisien


permeabilitas tanah dengan menggunakan sensor Sharp GP2Y0A21YK0F sebagai
sensor level.
Pengukuran permeabilitas tanah menggunakan alat konvensional dilakukan
dengan menggunakan chamber berdiameter sekitar 45 mm yang terisi oleh sampel
tanah uji, dan selanjutnya chamber dialiri air, maka akan terjadi perubahan level dari
aliran air. Hal inilah yang digunakan sebagai parameter pengukuran dari koefisien
permeabilitas tanah.

Seperti pada gambar tersebut, dh merupakan perubahan level air tiap


waktu,pengamatan dilakukan dengan menggunakan tanda, sehingga dalam proses
pengujian permeabilitas tanah bergantung pada pengamat. System yang akan
digunakan dalam pembuatan alat ini adalah dengan memasang sensor level sharp
GP2Y0A21YK0F yang dipasang pada atas tendon air dari alat konvensional yang
sudah ada. Data yang diperoleh dari hasil pengujian kemudian disimpan dalam
memori SD-card untuk memudahkan dalam pengamatan, sehingga data yang
diperoleh dapat dilihat sewaktu-waktu.
Dengan menambahkan sensor level seperti pada gambar 2.3, maka pengujian
sampel akan lebih mudah, karena pengamatan yang dilakukan adalah dengan
memantau kinerja dari peralatan arduino duemilanove. Serta data yang diperoleh
secara otomatis tersimpan dalam kartu memori. Adapun peralatan dan bahan yang
digunakan dalam pengukuran ini adalah tanah uji, satu buah Arduino Duemilanove,
Modul SD card, dan satu buah LCD sebagai tampilan hasil pengukuran. Desain
tempat sampel dari alat ini terbuat dari acrylic silinder berdiameter sekitar 4,5 cm dan
tinggi sekitar 7 cm. Untuk dimensi tendon air yang adalah menggunakan acrylic
silinder berdiameter sekitar 3 cm yang mempunyai panjang sekitar 70 cm seperti pada
gambar selanjutnya.

Pengujian sensor dilakukan untuk mendapatkan keakuratan nilai pengukuran,


karena semakin baik data yang diberikan sensor, semakin akurat juga nilai
pengukuran koefisien permeabilitasnya, pengkalibrasian dilakukan dengan mengubah
tinggi level air dan mengukur jaraknya dengan sensor dan penggaris. Untuk proses
pengambilan data, sebelumnya dilakukan pengambilan sampel tanah di Bengawan
Solo, dan selanjutnya sampel tanah dibawa ke Laboratorium untuk pengambilan data
menggunakan alat yang telah dibuat. Berikut rumus yang digunakan untuk
pengolahan data tersebut.

Falling head (Bowles, 1970)


Pada prinsipnyapercobaan ini adalahmembandingkankehilangan volume air
didalam tabung (pipa) dan volume air yang masuk kedalam contoh tanah pada suatu
interval waktu t'. Besarnya volume air di dalam tabung dengan luasan a, yang masuk
ke dalam contoh tanah (dQr) pada suatu interval waktu dt adalah dqp = (-)(v)(a) (tanda
negatif diberikan karena kecepatan air v berkurang dengan menurunnya tinggi muka
air setelah interval waktu dt).

3.5 Metode Uji Permeabilitas di Lapangan

1).Uji Permeabilitas Dengan Menggunakan Sumur Uji


Cara pemompaan dari air sumur uji dapat dipakai untuk menentukan
koefisien permeabilitas (k  ) di lapangan. Dalam cara ini, sebuah sumur digali dan
airnya di pompadengan debit air tertentu secara kontinu. Permukaan penurunan yang
telah stabil yaitu garis penurunan muka air tanah yang terendah.Jari-jari R dalam teori
hidrolika sumuran di sebut ( jari-jari pengaruh kerucut penurunan(radius of
influence of the depression cone).
Aliran air ke dalam sumur merupakan alirangravitasi, dimana muka air tanah
mengalami tekanan atmosfer. Debit pemompaan padakondisi aliran yang telah stabil
dinyatakan oleh persamaan Darcy :

q =  vA  = kiA = k (dy/dx) A (m3 /det)

Dengan :
v= Kecepatan aliran (m/det)
A= Luas aliran (m2)
i =dy/dx= gradient hidrolik
dy= ordinat kurva penurunan
dx= absis kurva penurunan

2) .Uji Permeabilitas dengan menggunakan Lubang Bor


Pengujian lapangan yang lain adalah pengujian dengan menggunakan lubang
bor(USBR, 1961). Cara pertama, air diizinkan mengalir dengan tinggi energi yang
tetap, kedalam atau ke luar dari lapisan yang diuji, lewat ujung dari lubang pipa
bor.Ujung terbawah lubang bor harus lebih dari 5d , diukur dari lapisan atas dan
bawah,dengan d adalah diameter lubang pipa. Ketinggian air di dalam lubang bor
dipelihara konstan, pebedaan tinggi air dalam lubang dan muka air tanah =h. Debit
q yang konstan, untuk memelihara ketinggian air supaya konstan, diukur.
Uji permeabilitas Menggunakan Lubang Bor dengan Cara Tinggi Energi 
Berubah- ubah (Variable-head)
Dalam pengujian dengan tinggi energi berubah-ubah (variable-head ), debit yang
mengalirdari lapisan ke dalam lubang bor diukur dengan mencatat waktu (t ) pada
ketinggian airrelative di dalam lubang yang diukur terhadap ketinggian muka air
tanah, pada perubahantinggi pada h1 ke h2
Cara pertama, pipa bor dengan diameter dalam d ,ditekan pada jarak yang pendek
D (taklebih dari 1,5 m) di bawah muka air pada lapisan yang dianggap mempunyai
tebal takterhingga. Aliran yang terjadi, lewat lubang di ujing pipa bor.
Cara kedua, sebuah lubang bor dengan pipa (casing ) yang dilubangi pada
bagian bawahnya, dengan panjang L (biasa dengan pipa atau tanpa pipa), dimana L
>4a, di dalamlapisan yang dianggap berkedalaman yang tak terhingga.
 
3) Uji Permeabilitas dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Permeabilitas tanah berbutir kasar, dapat diperoleh dari pengujian kecepatan
rembesan dilapangan. Cara ini meliputi penggalian lubang tanpa pipa (trial-pit ) pada
titik A dan B,dimana aliran rembesan berjalan dari A ke B.Gradien hidrolik (i),
ditentukan dari perbedaan muka air yang tetap pada lubang bor Adan B, dibagi
dengan jaraknya AB. Pada lubang A dimasukan bahan warna.
Waktu perjalanan bahan warna dari A ke B dicatat. Kecepatan rembean dihitung 
dari panjang AB dibagi dengan waktunya.
4) Uji Permeabilitas dengan Sumur Artesis
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Studi tentang permeabilitas tanah berperan penting dalam menentukan
karakteristik tanah dari suatu daerah. Parameter ini menjadi sangat penting untuk
pembangunan tanggul air. Seperti contoh pembangunan tanggul air pada aliran sungai
bengawan solo. Tekstur tanah merupakan karakter fisis tanah yang secara langsung
dapat kita lihat. Informasi mengenai tekstur tanah merupakan sesuatu hal yang cukup
penting karena melalui tekstur tanah dapat diketahui sifat fisis dan kimia tanah.
Pada prinsipnya permeabilitas sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah.
Perubahan pada suhu air sedikit mempengaruhi permeabilitas. Dalam tanah yang
jenuh air permeabilitas bervariasi diantara limit yang luas, mulai kurang dari 25 cm
tiap tahun pada tanh liat yang padat sampai dengan beberapa ribu meter pertahun
dalam formasi kerikil.
Jamulya dan Suratman Woro Suprodjo (1983), mengemukakan bahwa
permeabilitas adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui pori
makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal.
Selain itu ada dua macam percobaan laboratorium yang dapat dipakai untuk
menentukan koefisien permeabilitas tanah. Kedua percobaan tersebut adalah constant
head dan Falling head. Perbedaan kedua medode tersebut adalah tekanan air selama
percobaan. Constant head berarti tinggi tekanan air dipertahankan tetap, sehingga
percobaan dilakukan dengan mempertahankan perbedaan tinggi muka air agar tidak
berubah selama percobaan. Sedangkan untuk metode Falling head perbedaan tekanan
air dibiarkan berkurang selama percobaan.
Pada dasarnya pengukuran permeabilitas tanah sangat penting untuk beberapa
kepentingan di bidang pertanian, misalnya masuknya air ke dalam tanah, gerak air ke
akar tanaman,aliran air drainase, evaporasi air pada permukaan tanah, kesemuanya itu
dapat dipengaruhi oleh permeabilitas tanah yang mana berkaitan pula dengan peranan
kondektifitas hidroliknya.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari
segi isi juga masih perlu ditambahkan serta kekurangan tentang informasi uji lapngan
karna ketidak luasan pengetahuan penulis sehingga kurang teliti dalam mencari
materi. Karn belum terlaksana nya pematerian tentang permeabilitas sehingga tidak
ada gambaran lebih luas tentang materi ini hanya sekitar informasi yang di dapat dari
internet sehingga memungkinkan persamaan materi sampai pembahasan yang di
bahas yang runtutannya menyerupai dengan ketidak sengajaan karna di sebabkan oleh
sumber yang di mungkinkan sama, selebihnya berharap penulisan mkalah kedepannya
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai