PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permeabilitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu zat atau membran
untuk meloloskan sejumlah partikel yang dapat menembus atau melaluinya. Ataupun
juga tingkat kemampuan tanah yang meloloskan air yang dapat melaluinya.
Studi tentang permeabilitas tanah berperan penting dalam menentukan
karakteristik tanah dari suatu daerah. Parameter ini menjadi sangat penting untuk
pembangunan tanggul air. Seperti contoh pembangunan tanggul air pada aliran sungai
bengawan solo. Tekstur tanah merupakan karakter fisis tanah yang secara langsung
dapat kita lihat. Informasi mengenai tekstur tanah merupakan sesuatu hal yang cukup
penting karena melalui tekstur tanah dapat diketahui sifat fisis dan kimia tanah.
Permeabilitas sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah. Perubahan pada suhu
air sedikit mempengaruhi permeabilitas. Dalam tanah yang jenuh air permeabilitas
bervariasi diantara limit yang luas, mulai kurang dari 25 cm tiap tahun pada tanh liat
yang padat sampai dengan beberapa ribu meter pertahun dalam formasi kerikil.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air.
Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan
laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi
dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.Tinggi muka air tanah berubah-ubah
sesuai dengan keadaan iklim tetapi dapat juga berubah karena pengaruh dari adanya
kegiatan konstruksi. Di tempat itu dapat juga terjadi muka air tanah dangkal, di atas
muka air tanah biasa, sedangkan kondisi dapat terjadi bila tanah dengan permeabilitas
tinggi di permukaan atasnya dibatasi oleh lapisan muka air tanah setempat, tetapi
berdasarkan tinggi muka air tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak
dibatasi oleh lapisan rapat air.
Permeabilitas intrinsik suatu akifer bergantung pada porositas efektif batuan
dan bahan tak terkonsolidasi, dan ruang bebas yang diciptakan oleh patahan dan
larutan. Porositas efektif ditentukan oleh distribusi ukuran butiran, bentuk dan
kekasaran masing-masing partikel dan susunan gabungannya, tetapi karena sifat-sifat
ini jarang seragam, konduktivitas hidrolik suatu akifer yang berkembang dibatasi oleh
permeabilitas lapisan-lapisan atau masing-maisng zone, dan mungkin bervariasi
cukup besar tergantung pada arah gerakan air.
Pada dasarnya koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata
pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori
dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Koefisien permeabilitas terutama
tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran
partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran
partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien .
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui faktor apa saja kah yang telah mempegaruhi Permeabilitas
Tanah
3. Serta untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang telah dipengaruhi
permeabilitas tanah
4. Untuk mengetahui metode apa saja yang di pakai atau digunakan saat Uji
Permeabilitas di Laboratorium
5. Serta untuk mengetahui metode apa yang dipakai saat Uji Permeabilitas di
Lapangan
1.4 Manfaat Penulisan
Adanya manfaat yangdapat diambil dan diharapkan dari hasil penulisan
makalah ini.
1. Secara teoretis, makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan tentang apa itu Uji Permeabilitas Tanah .
2. Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk
diadakannya penulisan ini dengan muncul penulisan baru yang sejenis mengenai
pengetahuan tentang Uji Permeabilitas Tanah.
BAB II
LANDASAN TEORI
Ukuran butir dari partikel tanah akan mementukan luas permukaan spesifik,
dimana luas permukaan spesifik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
daya sorpsi tanah terhadap zat pencemar. Di dalam hukum Darcy, permeabilitas
merupakan bagian dari konstanta perbandingan yang berhubungan dengan laju aliran
dan sifat fisis fluida (viskositas) dengan gradient tekanan yang diberikan pada
medium berpori. Konduktivitas hidrolik atau koefisien permeabilitas (k) adalah nilai
koefisien yang menunjukkan kemampuan media berpori meloloskan air sepanjang
media yang permeable melalui rongga pori yang besarnya dipengaruhi oleh porositas
dan sifat fisik air. Pada tanah, terjadi permeabilitas / rembesan air karena tanah terdiri
dari butir–butir dan diantara butir tersebut terdapat ruang kosong yang dinamakan
pori (voids). Tinggi rendahnya permeabilitas ditentukan ukuran pori seperti yang
ditampilkan di tabel berikut:
Dan seperti biasanya diukur dengan istilah jumlah air yang mengalir melalui
tanah dalam waktu yang tertentu dan ditetapkan sebagai inci/jam. ( wanihadi
utomo, 1985.
Hukum Darcy menjelaskan tentang kemampuan air mengalir pada
rongga-rongga (pori) dalam tanah dan sifat-sifat yang memengaruhinya. Ada dua
asumsi utama yang digunakan dalam penetapan hukum Darcy ini. Asumsi
pertama menyatakan bahwa aliran fluida/cairan dalam tanah bersifat laminar.
Sedangkan asumsi kedua menyatakan bahwa tanah berada dalam keadaan jenuh.
Pada pengujian permeabilitas tanah dilakukan di laboratorium menggunakan
metode Constant Head Permeameter dan Variable/Falling Head Permeameter.
Dengan
Q = Debit (cm3)
k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)
A = Luas Penampang (cm2)
i = Koefisien Hidrolik = h/L
t = Waktu (detik)
Dengan :
k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)
a = Luas Penampang Pipa (cm2)
L = Panjang/Tinggi Sampel (cm)
A = Luas Penampang Sampel Tanah (cm2)
t = Waktu Pengamatan (detik)
h1 = Tinggi Head Mula-mula (cm)
h2 = Tinggi Head Akhir (cm)
Distribusi Ukuran Pori, yaitu semakin merata distribusi ukuran porinya, koefesien
permeabilitasnya cenderung semakin kecil.
1. Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan antara pasir, liat, dan debu yang menyusun
suatu tanah. Tekstur sangat berppengaruh pada permeabilitas. Apabila teksturnya
pasir maka permeabilitas tinggi, karena pasir mempunyai pori-pori makro. Sehingga
pergerakan air dan zat-zat tertentu bergerak dengan cepat.
2. Struktur tanah
Struktur tanah adalah agregasi butiran primer menjadi butiran sekunder yang
dipisahkan oleh bidang belah alami. Tanah yang mempunyai struktur mantap maka
permeabilitasnya rendah, karena mempunyai pori-pori yang kecil. Sedangkan tanah
yang berstruktur lemah, mempunyai pori besar sehingga permeabilitanya tinggi.
(Semakin kekanan semakin rendah)
3. Porositas
Permeabilitas tergantung pada ukuran pori-pori yang dipengaruhi oleh ukuran
partikel, bentuk partikel, dan struktur tanah. Semakin kecil ukuran partikel, maka
semakin rendah permeabilitas.
4. Viskositas cairan
Viskositas merupakan kekentalandari suatu cairan. Semakin tinggi viskositas,
maka koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin kecil.
5. Gravitas
Gaya gravitasi berpengaruh pada kemampuan tanah untuk mengikat air. Semakin kuat
gaya gravitasinya, maka semakin tinggi permeabilitanya.
6. BI dan BJ
Jika BI tinggi, maka kepadatan tanah juga tinggi, sehingga permeabilitasnya lambat
atau rendah.
3.3 Faktor yang di Pengaruhi oleh Permeabilitas
1. Infiltrasi
Infiltrasi kemampuan tanah menghantar partikel. Jika permeabilitas tinggi
maka infiltrasi tinggi.
2. Erosi
Erosi perpindahan massa tanah,jika permeabilitas tinggi maka erosi rendah
3. Drainase
Drainase adalah proses menghilangnya air yang berkelebihan secepat mungkin
dari profil tanah. Mudah atau tidaknya r hilang dari tanah menentukan kelas drainase
tersebut. Air dapat menghilang dari permukaan tanah melalui peresapan ke dalam
tanah. Pada tanah yang berpori makro proses kehilangann airnya cepat, karena air
dapat bergerak dengan lancer. Dengan demikian, apabila drainase tinggi, maka
permeabilitas juga tinggi.
4. Konduktifitas
Konduktifitas ias didapat saat kita menghitung kejenuhan tanah dalam air
(satuan nilai), untuk membuktikan permeabilitas itu cepata atau tidak. Konduktifitas
tinggi maka permeabilitas tinggi.
5. Run off
Run off merupakan air yang mengalir di atas permukaan tanah. Sehingga,
apabila run off tinggi maka permeabilitas rendah.
6. Perkolasi
Perkolasi merupakan pergerakan air di dalam tanah. Pada tanah yang
kandungan litany tinggi, maka perkolasi rendah. Sehingga, apabila perkolasi rendah
maka permeabilitasnya pun rendah.
Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar
antara lambat sampai agak cepat (0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah
tergolong agak lambat sampai sedang (1,10 -3,62 cm jam-1).( N.Suharta dan B. H
Prasetyo.2008)
3.4 Metode Uji Permeabilitas di Laboratorium
Ada dua macam percobaan laboratorium yang dapat dipakai
untukmenentukan koefisien permeabilitas tanah' Kedua percobaan tersebutadalah:
1. Constant head
2. Falling head
perbedaan kedua metode di atas terretak pada tekanan air (head) selama percobaan
berlangsung.Sesuai dengan namanya Constant head berarti tinggi tekanan air di
pertahankan tetap, sehingga percobaan dilakukan dengan mempertahankan perbedaan
tinggi muka air(head) agar tidak berubah (contans) selama percobaan.
Pengujian permeabilitas di Laboratorium dengan metode pengujian tinggi energi tetap
(Constant Head)
Dengan :
v= Kecepatan aliran (m/det)
A= Luas aliran (m2)
i =dy/dx= gradient hidrolik
dy= ordinat kurva penurunan
dx= absis kurva penurunan
3.1 Kesimpulan
Studi tentang permeabilitas tanah berperan penting dalam menentukan
karakteristik tanah dari suatu daerah. Parameter ini menjadi sangat penting untuk
pembangunan tanggul air. Seperti contoh pembangunan tanggul air pada aliran sungai
bengawan solo. Tekstur tanah merupakan karakter fisis tanah yang secara langsung
dapat kita lihat. Informasi mengenai tekstur tanah merupakan sesuatu hal yang cukup
penting karena melalui tekstur tanah dapat diketahui sifat fisis dan kimia tanah.
Pada prinsipnya permeabilitas sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah.
Perubahan pada suhu air sedikit mempengaruhi permeabilitas. Dalam tanah yang
jenuh air permeabilitas bervariasi diantara limit yang luas, mulai kurang dari 25 cm
tiap tahun pada tanh liat yang padat sampai dengan beberapa ribu meter pertahun
dalam formasi kerikil.
Jamulya dan Suratman Woro Suprodjo (1983), mengemukakan bahwa
permeabilitas adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui pori
makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal.
Selain itu ada dua macam percobaan laboratorium yang dapat dipakai untuk
menentukan koefisien permeabilitas tanah. Kedua percobaan tersebut adalah constant
head dan Falling head. Perbedaan kedua medode tersebut adalah tekanan air selama
percobaan. Constant head berarti tinggi tekanan air dipertahankan tetap, sehingga
percobaan dilakukan dengan mempertahankan perbedaan tinggi muka air agar tidak
berubah selama percobaan. Sedangkan untuk metode Falling head perbedaan tekanan
air dibiarkan berkurang selama percobaan.
Pada dasarnya pengukuran permeabilitas tanah sangat penting untuk beberapa
kepentingan di bidang pertanian, misalnya masuknya air ke dalam tanah, gerak air ke
akar tanaman,aliran air drainase, evaporasi air pada permukaan tanah, kesemuanya itu
dapat dipengaruhi oleh permeabilitas tanah yang mana berkaitan pula dengan peranan
kondektifitas hidroliknya.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari
segi isi juga masih perlu ditambahkan serta kekurangan tentang informasi uji lapngan
karna ketidak luasan pengetahuan penulis sehingga kurang teliti dalam mencari
materi. Karn belum terlaksana nya pematerian tentang permeabilitas sehingga tidak
ada gambaran lebih luas tentang materi ini hanya sekitar informasi yang di dapat dari
internet sehingga memungkinkan persamaan materi sampai pembahasan yang di
bahas yang runtutannya menyerupai dengan ketidak sengajaan karna di sebabkan oleh
sumber yang di mungkinkan sama, selebihnya berharap penulisan mkalah kedepannya
lebih baik.