4. PERALATAN
Batas Susut
Alat-alat yang digunakan : Gbr. 2. Grooving Tool Tipe B
Ring silinder
Timbangan dengan ketelitian 0.01 g
Oven dan desikator
Kontainer kaca dan air raksa (Hg)
Pelat kaca yang dilengkapi 3 buah jarum dan
cawan kaca Gbr. 3. Kondisi Contoh Tanah Sebelum
Pisau dan Setelah Diuji
6. Tanah pada bagian yang merapat diambil dan Indeks Kekakuan (Toughness Index) - It
dimasukkan dalam oven, ditempatkan dalam Perbandingan antara Indeks Plastisitas dengan
kontainer yang telah ditimbang beratnya. Indeks Alir
Sebelum dimasukkan dalam oven tanah + Ip
kontainer ditimbang.
I
t
7. Setelah dioven selama 24 jam pada temperatur If
105 - 100 C, baru dimasukkan dalam Indeks Kecairan (Liquidity Index) - Il
desikator selama 1 jam untuk mencegah Perbandingan antara selisih kadar air asli dengan
penyerapan uap air dari udara. batas plastis terhadap Index Plastisitasnya. Il ini
8. Percobaan di atas dilakukan 5 kali. penting dalam menunjukkan keadaan tanah.
9. Segera dilakukan penimbangan sesudah keluar wwp
dari desikator. Il
10. Setelah kadar air didapat, dibuat grafik IP
hubungan antara kadar air dengan jumlah Indeks Konsistensi (Consistency Index) - Ic
ketukan dalam kertas skala semi-log. Grafik Perbandingan antara selisih batas cair dengan kadar
ini secara teoritis merupakan garis lurus. air aslinya terhadap Index Plastisitasnya.
11. Kadar air dimana jumlah ketukan 25 kali wLw
disebut Batas Cair. Batas Cair ini diulangi IC
dengan tanah yang telah dimasukkan dalam IP
oven; tanah tersebut ditambahkan aquades w
secukupnya, prosedur selanjutnya sama I f log N
dengan di atas; dan Batas Cair yang
didapatkan disebut “wL oven”.
8. LAMPIRAN
BATAS SUSUT
Catatan :
UJI BATAS – BATAS ATTERBERG
ASTM D-4318-00
Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :
Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :
BATAS CAIR
No. Uji 1 2 3 4 5
Jumlah Ketukan, N
Catatan :
UJI BATAS – BATAS ATTERBERG
ASTM D-4318-00
Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :
Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :
BATAS PLASTIS
No. Kontainer 1 2 3
Batas Plastis, %
Catatan :
UJI BATAS – BATAS ATTERBERG
ASTM D-4318-00
Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :
Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :
Jenis Tanah =
Batas Susut (grafis) =
Indeks Plastis, IP =
Indeks Alir, IF =
Indeks Kekakuan, IT =
Indeks Konsistensi, IC =
Indeks Kecairan, II =
Catatan :
UJI BATAS – BATAS ATTERBERG
ASTM D-4318-00
Nama Instansi : Kedalaman Sampel Tanah :
Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :