Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI PENERAPAN PHT

UNTUK MENGENDALIKAN OPT


TANAMAN
OLEH KELOMPOK I :
1. DWI WAHYUDI LATIF (171510501042)
2. YUMA AGUS PRASETYO (171510501091)
3. RISKA TRI SEPTIANA (171510501093)
4. FIGUR PRAYOGO (171510501117)
5. ARYA WIRA NEGARA (171510501167)
APA ITU OPT ?

OPT atau biasa sering biasa disebut sebagai organisme pengganggu tanaman
merupakan salah satu organisme yang mampu menyebabkan kerugian khususnya pada
petani karena kerusakan yang ditimbulkan pada tanaman budidaya. Penggunaan
pestisida kimia yang dilakukan secara berlebihan menimbulkan banyak kerugian yang
kini dirasakan oleh para petani. Kerugian seperti kerusakan lingkungan, menurunnya
hasil produksi serta semakin resistennya hama dan penyakit yang ada di lahan
membuat pengendalian hama semakin sulit dilakukan. Pada saat ini muncul berbagai
cara yang lebih efektif dan efisien dalam menanggulangi permasalahan organisme
pengganggu tanaman yang ada di lahan.
PENGENDALIAN

Salah satu teknik pengendalian organism pengganggu tanaman yang gencar dilakukan saat ini
adalah dengan menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT). Sistem pengendalian
hama terpadu merupakan salah satu teknik yang menggabungkan berbagai macam cara
pengendalian OPT dimana teknik pengendalian ini menerapkan teknik pengelolaan
keseimbangan lingkungan melalui ekologi serta efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan
ekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Strategi PHT sendiri menerapkan
prinsip eknomi dan ekologi, dimana beberapa prinsip yang digunakan adalah, budidaya
tanaman sehat, penyeimbangan komponen ekobiota lingkungan, pelestarian musuh alami,
pemantauan ekosistem secara terpadu dan mewujudkan petani aktif sebagai ahli PHT.
STUDI KASUS PENERAPAN PHT
• Penerapan PHT yang berada di Desa Kawali Mukti, Ciamis Jawa Barat dilakukan
pada tanaman cabai merah dan digunakan untuk mitigasi dampak terhadap
perubahan lingkungan.
DAMPAK PENERAPAN PHT BAGI
PERKEMBANGAN OPT
• Menurunkan residu pestisida dalam umbi bawang merah dan buah cabai
maupun dalam tanah jauh di bawah BMR
• Meningkatkan keanekaragaman hayati fauna di pertanaman dan di dalam
tanah serta populasi musuh alami (predator dan antagonis)
KENDALA PENERAPAN PHT

Komponen teknologi PTT padi yang belum bisa diterapkan dan permasalahan
yang dihadapi petani dalam penerapan PHTsebagai berikut:
1. Komponen teknologi budidaya sehat
2. Pemanfaatan musuh alami
3. Penggunaan pestisida nabati
4. Pengamatan populasi hama dan penetapan ambang ekonomis
KESIMPULAN

Organimse pengganggu tanaman merupakan salah satu organisme menyebabkan


kerugian pada petani karena kerusakan yang ditimbulkan pada tanaman budidaya.
Salah satu cara pengendalian OPT adalah dengan menggunakan sistem pengendalian
hama terpadu dimana sistem pengendalian ini menerapkan teknik pengelolaan
keseimbangan lingkungan melalui ekologi serta efisiensi ekonomi dalam rangka
pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Komponen
teknologi PTT padi yang belum bisa diterapkan dan permasalahan yang dihadapi
petani dalam penerapan PHT antara lain: komponen teknologi budidaya sehat,
pemanfaatan musuh alami, penggunaan pestisida nabati, pengamatan populasi hama
dan penetapan ambang ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai