Dosen Penanggungjawab
Dr. Deni Elfiati, SP., MP.
Oleh :
Asri Aptiwan Bangun 211201163
Erwin Manuel Sihombing 211201155
Fathiana Igri Ananda 211201158
Kelompok 13
HUT 1C
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Ilmu Tanah Hutan
ini dengan baik. Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan yang berjudul “Pengambilan
Contoh Tanah Komposit" ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Praktikum Ilmu
Tanah Hutan pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi
laporan ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan lapisan yang menyelimuti bumi dengan ketebalan yang
bervariasi dari beberapa sentimeter hingga lebih dari 3 meter. Dibandingkan
dengan massa bumi, lapisan ini sebenarnya tidak berarti, namun, dari tanah inilah
segala makhluk hidup yang berada di muka bumi, baik tumbuhan maupun hewan
memperoleh segala kebutuhan mineralnya. Selain itu, antara tanah dan makhluk
hidup ini membentuk suatu hubungan yang dinamis. Dari tanah diperoleh
kebutuhan mineral makhluk hidup dan ke dalam tanah akan dikembalikan residu
dari makhluk tersebut. Kehidupan sangat vital bagi tanah dan tanah sangat vital
bagi kehidupan.
Sifat tanah dibagi menjadi dua yaitu Pedologi dan Edapologi. Pedologi adalah
ilmu yang mempelajari proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor
pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah dan cara pengamatan tanah
dilapangan sedangkan Edapologi adalah Ilmu tanah yang mempelajari tanah
sebagai alat produksi Pertanian (tanah >< tanaman). Pengambilan contoh tanah
merupakan langkah untuk menentukan sifat-sifat fisik suatu tanah. Dari hasil
analisis sifat fisik tersebut, dapat diketahui keadaan tanah sesungguhnya di
lapangan.
Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan penting untuk penetapan sifat-
sifat fisik tanah di laboratorium. Prinsipnya, hasil analisis sifat-sifat fisik tanah di
laboratorium harus dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya sifat fisik tanah
di lapangan.
Pengambilan contoh tanah untuk penetapan sifat-sifat fisik tanah
dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada satu titik pengamatan,
misalnya pada lokasi kebun percobaan atau penetapan sifat fisik tanah yang
menggambarkan suatu hamparan berdasarkan poligon atau jenis tanah tertentu
dalam suatu peta tanah.
1
Tanah memiliki warna yang beragam, tanah yang berwarna kehitaman berarti
memiliki kandungan bahan organik yang tinggi sedangkan tanah yang berwarna
terang berarti mengandung bahan organik dalam jumlah yang rendah karena telah
mengalami pelindungan hara tinggi. Tanah yang berwarna homogen bersih
menunjukan sirkulasi udara (aerasi) dan airnya (drainase) baik, berarti kadar
oksigen cukup sehingga proses oksidasi berjalan baik.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara mengomposit
tanah top soil.
2
METODE PELAKSANAAN
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan praktikum yang sudah dilaksanakan, berikut dokumentasi yang
didapat pada saat praktikum berlangsung :
4
B. Pembahasan
Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang
berinteraksi dengan cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa
padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu
berubah mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang
dipengaruhi oleh suhu udara, angin, dan sinar matahari.
Pengambilan contoh tanah komposit adalah teknik pengambilan contoh tanah
pada beberapa titik pengambilan, kemudian contoh-contoh tersebut disatukan dan
dicampur/diaduk sampai merata, kemudian di analisis. Dengan contoh tanah
komposit yang dianalisis, maka jumlah contoh tanah sangat berkurang. Teknik ini
sering digunakan dalam pengambilan contoh tanah, karena sangat menguntungkan
dalam mengurangi biaya analisis. Sampel tanah ini biasanya dipergunakan untuk
kepentingan analisa kimia dan kestabilan agregat (agregat stability) dan untuk
keperluan membuat contoh tanah utuh secara simulasi atau cara tiruan (buatan)
dimana bobot isinya disesuaikan dengan keadaan alami tanah utuh di lapangan
(Khamandayu, 2009).
Pada praktikum ini pengambilan contoh tanah individu sistematik dengan
sistem diagonal dan di areal datar, luasan lahan tanahnya 5 x 5 m. Sampel tanah
yang diambil sebanyak 10 contoh tanah yang masing – masing contoh tanah
diambil ¼ kg.
5
KESIMPULAN
Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang
berinteraksi dengan cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa
padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubah
mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh
suhu udara, angin, dan sinar matahari.
Pengambilan contoh tanah komposit adalah teknik pengambilan contoh tanah
pada beberapa titik pengambilan, kemudian contoh-contoh tersebut disatukan dan
dicampur/diaduk sampai merata, kemudian di analisis.
Pada praktikum ini pengambilan contoh tanah individu sistematik dengan
sistem diagonal dan di areal datar, luasan lahan tanahnya 5 x 5 m. Sampel tanah yang
diambil sebanyak 10 contoh tanah yang masing – masing contoh tanah diambil ¼ kg.
6
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. H., and N. I. Fisher. 1972. Subsampling a mixture of sampled materials.
Technometric 14: 663-668.
Foth, Henry D., 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gajah Mada University Press,
Yogakarta.
7
LAMPIRAN
NIM : 211201163
NIM : 211201155
NIM : 211201158