I.
PENDAHULUAN
Vertisol merupakan tanah-tanah berwarna gelap dengan tekstur liat dan luas
didaerah beriklim tropic dan sub tropik dengan curah hujan 1500 mm pertahun.
Sebagian hasil dari faktor-faktor pembentuk tanah yang spesifik didaerah seperti ini,
terbentuklah profil dengan karakteristik khusus seperti permukaan tanah yang
berwarna gelap, seluruh bagian solum yang mengerut dan retak dimusim kering serta
berkembang dan menjadi sangat plastis dimusim hujan.
II PEMMBAHASAN
bentuk
dapat
tukar,
karena
perkembangan
muatan
positif.
(Hardjowigeno,1993).
Senyawa-senyawa Al monomerik dan Al hidroksi merupakan sumber utama
kemasaman dapat tukar dan kemasaman tertitrasi pada Ultisol. Sumber-sumber lain
adalah kation-kation ampoter dapat tukar atau senyawa-senyawa hidroksinya, bahan
organik dan hidrogen dapat tukar (Lopulisa,2004).
2.3 Tanah Vertisol
Proses pembentukan tanah ini telah menghasilkan suatu bentuk mikrotopografi
yang khusus yang terdiri dari cekungan dan gundukan kecil yang biasa disebut
topografi gilgai. Kadang-kadang disebut juga topografi polygonal (Hardjowigeno,
1993).
Koloid tanah yang memiliki muatan negetif besar akan dapat menjerap
sejumlah besar kation. Jumlah kation yang dapat dijerap koloid dalam bentuk dapat
tukar pH tertentu disebut kapasitas tukar kation. KTK merupakn jumlah muatan
negatif persatuan berat koloid yang dinetralisasi oleh kation yang muda
diganti(Pairunan,dkk,1997).
Tanah-tanah dengan kandungan bahan organik atau dengan kadar liat tinggi
mempunyai KTK lebih tinggi dari pada
organik rendah atau tanah-tanah berpasir. Jenis-jenis mineral liat juga menentuka
besarnya KTK tanah (Hakim,dkk,1986).