Anda di halaman 1dari 20

12/5/2014

TRANSFORMASI BESI DAN MANGAN


Besi dan mangan merupakan unsur mikro
esensial untuk tumbuhan tetapi toksik pada
konsentrasi tinggi.
Besi dan mangan merupakan logam-logam
transisi pertama dan ketiga terbanyak di kerak
bumi yaitu 5,6 104 ppm dan 9.5 102 ppm
berturut-turut.

Fe dan Mn tidak larut di tanah

Bagaimana mengkonversinya menjadi


bentuk yang larut?

12/5/2014

Besi Tanah
Besi merupakan bagian penting dari reaksireaksi yang menghasilkan energi
Banyak Fe berasosiasi dengan kloroplas

Kelarutan sangat rendah


Sulit untuk mempertahankan Fe larut agar dapat
diabsorpsi oleh tanaman

Dibutuhkan sangat sedikit oleh tanaman

Fe tanah
Fe di Larutan Tanah
pH merupakan pengaruh utama kelarutan besi
Sangat larut pada pH < 3
Kelarutannya menurun dengan meningkatnya pH
Pada pH normal kelarutan besi sangat rendah

Fe terutama terdapat pada bahan organik

12/5/2014

Defisiensi P umumnya dijumpai pada


kalkareous
Kadar P yang tinggi juga bersifat antagonis
dengan Fe

Transformasi Besi
Di alam, siklus besi terutama terjadi antara
bentuk fero dan feri
Reduksi Fe3+ terjadi secara kimia dan sebagai
bentuk respirasi anaerob
Oksidasi Fe2+ terjadi secara kimia dan sebagai
bentuk metabolisme kemolitotropik

12/5/2014

Besi berlimpah di habitat teresterial, tetapi


konsentrasi Fe larut sangat rendah pada
lingkungan aerob termasuk sistem akuatik.
Besi sering dalam bentuk tidak tersedia bagi
tanaman dan defisiensi yang serius kadangkadang terjadi.

Besi merupakan unsur yang dengan cepat


mengalami transformasi melalui aktivitas
mikroba.
Siklus Fe dicirikan dengan oksidasi dan reduksi
senyawa Fe pada tanah dan sedimen.

12/5/2014

Transformasi Besi
Oksidasi dan reduksi mineral-mineral besi,
Presipitasi mineral-mineral Fe2+ dan Fe3+,
Kelarutan mineral-mineral besi menjadi
bentuk-bentuk tersedia bagi tanaman, dan
Mineralisasi besi yang terikat secara organik

Transformasi Fe

12/5/2014

Pengaruh mikroorganisme dalam


transformasi besi
1. Bakteri tertentu mampu mengoksidasi besi
fero menjadi bentuk feri, feri dipresipitasi
sebagai feri hidroksida
2. Banyak spesies heterotrof menyebabkan
presipitasi garam besi anorganik yang
terdapat di dalam larutan tanah.

3. Mikroorganisme mengubah potensial oksidasi-reduksi


lingkungannya. Penurunan potensial oksidasi reduksi
menyebabkan mikroba membentuk fero yang lebih
larut daripada ion feri yang sangat tidak larut
4. Bakteri dan fungi menghasilkan asam seperti asam-asam
karbonat, asam nitrat, asam sulfur, dan asam-asam
organik sehingga menyebabkan besi larut ke dalam
larutan tanah akibat meningkatnya kemasaman.

12/5/2014

5. Pada kondisi anaerob, sulfida dibentuk dari


sulfat dan senyawa-senyawa S organik
membentuk fero sulfida
6. Pembebasan asam-asam organik tertentu
oleh mikroorganisme dan produk-produk
berkarbon lain dari metabolisme sering
mengakibatkan pembentukan kompleks besi
organik yang larut.

1. Oksidasi Besi
Pada kondisi beraerasi baik, bakteri
memperoleh energi dari oksidasi Fe2+.
2Fe2+ O2 + 2H+

2Fe3+ + H2O

12/5/2014

Beberapa Mikroorganisme
Pengoksidasi Besi
Bakteri pengoksidasi besi asidofil
Ferrobacillus sulfoooxidans
Ferrobacillus ferrooxidans

Leptospirillum
Metallogenium

Sulfolobus
Thiobacillus ferooxidans

Bakteri pengoksidasi besi pH netral


1. deposisi secara langsung pada permukaan sel
Siderococcus
Planctomyces
Peloploca
Hyphomicrobium

Actinomyces sp.
Acholeplasma
Caueococcus
Naumaniella

Ochrobium tactum
Pedomicrobium
Metallogenium

2. deposisi pada lapisan-lapisan polimer


Arthrobacter
Thiopedia

Leptothrix
Sphaerotilus

Clonothrix
Crenothrix

3. Deposisi pada tangkai


Planctomycesd
Gallionella
Toxothrix

Pengaruh Oksidasi Besi


Mikroorganisme memperoleh energi
Fe3+ berfungsi sebagai agen penyemen untuk
menstabilkan koloni mikro pada permukaan
padatan
Pembentukan kondisi masam pada lingkungan

12/5/2014

Thiobacillus ferrooxidans mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+


Dengan membentuk hidroksida besi berwarna kuning-oranye

12/5/2014

2. Reduksi Besi
Reduksi besi feri oleh mikroba menjadi besi
fero merupakan cara utama pelarutan besi.
FeCO3 + CO2 + H2O Fe2+ + 2HCO3-

Mikroorganisme pereduksi besi


Fungi Alternaria dan Fusarium,
Bakteri Bacillus, Clostridium, Klebsiella,
Pseudomonas, dan Serratia.

10

12/5/2014

Dampak Reduksi Besi


Reduksi Fe3+ pada mineral fosfat dapat
menimbulkan pelepasan fosfat
menimbulkan korosi baja

Oksidasi dan reduksi besi memainkan peranan


utama dalam proses pembentukan tanah yang
dikenal sebagai gleisasi.
Gley menunjukkan suatu kondisi dimana Fe di
dalam tanah direduksi
berwarna hijau keabu-abuan
menunjukkan masalah drainase.

11

12/5/2014

Status reduksi-oksdasi
Reduksi oksigen
dideplesi dari tanah

Bercak/Gley
Oksidasi oksigen
terdapat di tanah, tanah
bersifat aerob, leaching
menyebabkan warna
tanah terang.
23

3. Kelarutan Besi
Besi feri umumnya tidak larut, tetapi dapat
dilarutkan dengan pemasaman dan
kompleksasi dengan bahan organik.

12

12/5/2014

Proses pemasaman ini di tanah disebut


podsolisasi.
Besi feri berkombinasi dengan asam-asam organik
pada tanah-tanah hutan, menjadi lebih larut, dan
berperkolasi ke dalam profil tanah.
Akhirnya Fe3+ berpresipitasi pada horizon B
dengan membentuk lapisan yang jelas.

Podsolisasi

13

12/5/2014

TRANSFORMASI MANGAN

Mangan Tanah
Seperti halnya besi, mangan juga lebih larut pada
tanah masam hingga mencapai kondisi toksik
Dekomposisi bahan organik membantu kelarutan Mn
Konsentrasi toksik lebih umum dijumpai daripada unsur
mikro lainnya
Tanah mungkin secara alami memiliki kadar Mn yang tinggi
Kondisi tersebut memudahkan terjadinya toksisitas
mangan.

14

12/5/2014

Mangan Tanah
Toksisitas Mn pada tanah dengan kandungan Mn
terjadi pada pH sedikit di bawah 6, kelebihan air,
atau bahkan pada pH tinggi.
Gejala defisiensi mangan klorosis daun muda

Beberapa bentuk anorganik Mn


oksida/hidroksida seperti manganit
(MnOOH) dan pirolusit (MnO2),
karbonat (MnCO3), dan
sulfida (MnS).

Bentuk Mn paling tersedia bagi pertumbuhan


tanaman adalah ion Mn2+ tereduksi.

15

12/5/2014

Mn2+ dilepaskan melalui pelapukan batuan


beku dan batuan metamorf
Bentuk Mn ini dioksidasi menjadi Mn3+ dengan
adanya oksigen.

Siklus Redoks Mn
Mangan di tanah terdapat dalam tiga bentuk
oksidasi: Mn(II), Mn(III) and Mn(IV).
Tanpa adanya oksigen Mn(II) dijumpai lebih
banyak
Adanya oksigen, Mn(IV) lebih banyak dan
diikuti oleh Mn(III).

16

12/5/2014

Siklus Redoks Mn

Oksidasi Mangan
Oksidasi Mn oleh mikroba dan secara kimia
membentuk oksida-oksida mangan yang
relatif tidak larut.
Oksidasi Mn oleh bakteri terjadi pada tanah
dan sedimen

17

12/5/2014

Pada dasar laut, adanya aktivitas mikroba


menyebabkan pembentukan nodul-nodul
feromangan.
Oksidasi Mn di lingkungan dengan pH netral
atau asam diperantarai oleh mikroba.
Oksidasi Mn2+ secara kimia terjadi hanya pada
pH >8.

Oksidasi Mn yang diperantarai oleh


mikroorganisme berlangsung pada tanah berpH>5.
Kecepatan oksidasi Mn+ meningkat dengan
meningkatnya alkalinitas hingga kira-kira pH 8.
Mn2+ + 2OHMnO2 + H2O
MnO2 yang dibentuk sangat tidak larut.

18

12/5/2014

Mangan dioksidasi oleh berbagai bakteri


tanah dan akuatik.
Contoh:
Arthrobacter, Leptothrix, Bacillus, Cladosporium,
Corynebacterium, Curvularia, Gallionella,
Klebsiella, Metallogenium, Pedomicrobium,
Pseudomonas, dan Sphaerotilus.

Bakteri pengoksidasi Mn dapat menyebabkan


gejala defisiensi Mn pada tumbuhan.

Konkresi mangan, atau nodul-nodul sering


ditemukan di dalam tanah yang mengalami
proses siklus oksidasi dan reduksi

19

12/5/2014

Konkresi mangan

20

Anda mungkin juga menyukai