Anda di halaman 1dari 58

Unsur hara Mikro

Defisensi Cu
UNSUR HARA MIKRO

Unsur hara mikro bersifat esensial bagi pertumbuhan


tanaman , namun dibutuhkan tanaman dalam jumlah jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan unsur hara makro.

7 unsur hara mikro adalah:


iron (Fe), boron (B), copper (Cu) zinc (Zn)
chloride (Cl), manganese (Mn), molybdenum (Mo)

EMPAT unsur hara mikro (Cu, Fe, Mn, dan Zn) adalah logam,
dan berbentuk kation dalam larutan tanah. Tiga unsur hara
mikro (B, Cl, Mo) dalam larutan tanah biasanya berbentuk
molekul netral atau bermuatan negatif (‘anion unsur mikro’).

Sumber: Micronutrients: Cycling, Testing and Fertilizer Recommendations (by Clain Jones, Soil Chemist,
and Jeff Jacobsen, Extension Soil Scientist).
UNSUR HARA MIKRO

Permukaan koloid mineral tanah menjadi lebih banyak


bermuatan negatif pada pH yang lebih tinggi, sehingga
lebih kuat menarik dan mengikat kation logam mikro.

Konsentrasi logam mikro yg terlarut paling rendah pada pH


dekat 8.0 untuk Fe dan dekat pH 9 untuk Zn, karena
sorpsinya sangat kuat dan pelarutannya rendah pada pH
tinggi.

Pada tanah-tanah yang mempunyai pH mendekati 8, unsur


mikro logam diikat kuat oleh partikel koloid tanah.

Sumber: Micronutrients: Cycling, Testing and Fertilizer Recommendations (by Clain Jones, Soil Chemist,
and
UNSUR MIKRO YANG DIBUTUHKAN TANAMAN

Unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman


dalam jumlah SEDIKIT, a.l.

Besi(Fe), Mangan(Mn), Seng (Zn), Tembaga


(Cu), Molibdenum (Mo), Boron (B), Khlor (Cl).

Sumber: Setio Budi Wiharto (09417/PN) - UGM Jogjakarta.


DEFISIENSI UNSUR MIKRO
Faktor-faktor penyebab terjadinya defisiensi hara mikro sangat beragam
dan seringkali kombinasi beberapa faktor.
Faktor-faktor penyebab
Defisiensi hara mikro B Cu Fe Mn Mo Zn
Tanah Berpasir DD D D D
Tanah organik D D

Tanah alkalin (pH>6.5) D D D D D


Tanah Masam D
Kandungan fosfat tinggi D D
Kandungan N tinggi D
Serealia setelah rumput D
Serealia setelah brasika D
Kondisi tanahy kering D D D D D D
Kondisi tanah dingin D D DD DD D
Konsolidasi tanah buruk D
Tanah tergenang D D D
Curah hujan tinggi D

Kaya bikarbonat D
Aplikasi Copper D D

Aplikasi Mn D D
Aplikasi Zn D
Sumber: http://www.solufeed.com/uk-horticulture/horti-crop-nutrition/micronutrients.aspx
DEFISIENSI UNSUR MIKRO

Alkalinitas menjadi faktor penting yg mempengaruhi ketersediaan


unsur mikro kecuali Mo.

Kondisi pH tinggi menyebabkan


pengendapan
hidroksida. Demikian juga ,
tingginya kandungan fosfat
tanah menyebabkan
pengendapkan senyawa fosfat
tidak larut.

Mn2+ + 2OH → Mn(OH)2↓


Mn2+ + HPO42- → MnHPO4↓
Cu2+ + 2OH → Cu(OH)2↓
Cu2+ + HPO42- → CuHPO4↓
Zn2+ + 2OH → Zn(OH)2 ↓
Zn2+ + HPO42- → ZnHPO4↓

Sumber: http://www.solufeed.com/uk-horticulture/horti-crop-nutrition/micronutrients.aspx
Relative availability of micronutrients by soil pH

Unsur hara mikro paling tersedia pada tanah masam


dan tidak tersedia pada pH tinggi

Sumber: https://www.pioneer.com/home/site/us/agronomy/library/template.CONTENT/guid.7C664217-
6A2C-4E51-892A-9CD61FEFC449
Besi
(Fe)

Sumber:
Besi (Fe)
Besi (Fe) merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+)
ataupun fero (Fe2+).
Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik).

Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3), gutit (FeOOH),
magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3)
Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam
bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan
khelat yang lain.
Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma.

Penyerapan Fe lewat daun


dianggap lebih cepat Fungsi Fe antara
dibandingkan dengan lain sebagai
penyerapan lewat akar, terutama penyusun klorofil,
pada tanaman yang mengalami protein, enzim, dan
defisiensi Fe. berperanan dalam
Dengan demikian pemupukan perkembangan
lewat daun sering diduga lebih kloroplas.
ekonomis dan efisien.
FUNGSI Fe
Fungsi lain Fe : sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses
metabolisme.
Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase solfat, reduktase nitrat.

Kekurangan Fe menyebabkan terhambatnya pembentukan klorofil dan


akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna

Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kadar asam


amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom
secara drastic.
Penurunan kadar pigmen dan protein dapat
disebabkan oleh kekurangan Fe.
Defisiensi Fe juga mengakibatkan pengurangan
aktivitas semua enzim.
Uji Tanah dan Pemupukan Fe

Uji tanah untuk Fe banyak dipakai pada tanaman hias


seperti Azaleas, Hydrangeas, dll.. Biasanya rekomendasi
pemupukan Fe dibuat seperti halnya rekomendasi Ca, Mg,
Zn dan Mn.
Jarang rekomendasi pemupukan Fe untuk tanaman
agronomis, sayuran, buah-buahan. Biasanya pupuk Fe
yang lazim digunakan adalah besi-sulfat.

Kalau uji tanah dilakukan sebelum ada tanaman,


penggunaan belerang untuk menurunkan pH tanah harus
mempertimbangkan kemungkinan defisiensi Fe, atau
digunakan bahan pembenah tanah yang lainnya untuk
mengasamkan tanah

Sumber:
Efek pH tanah terhadap konsentrasi Fe-larut. Konsentrasi Fe aktual
tergantung pada derajat khelasi.

Sumber: Micronutrients: Cycling, Testing and Fertilizer Recommendations. by Clain Jones, Soil Chemist,
and Jeff Jacobsen, Extension Soil Scientist.
Defisiensi Fe

Defisiensi Fe biasnaya terjadi pada tanah kapur, tanah yg pH nya tinggi.

Tanah-tanah yg aerasinya buruk (jenuh air) dapat memicu defisiensi Fe,


mungkin karena menurunnya penyerapan Fe pada kondisi seperti ini.

Fe deficiency is also more common on soils low in OM,


especially where land leveling has removed the upper
organic rich soils and exposed calcareous subsoil.

Khelator bahan organik dapat


meningkatkan ketersediaan Fe
dalam tanah
Figure 4. Efek pemupukan Fe thd hasil jagung pada tanah dengan pH tinggi,
miskin Fe, untuk jagung hibrida tahan khlorosis dan tidak tahan khlorosis
(dimodifikasi dari Stevens et al., 2001).

Sumber: Stevens, B., G. Hergert, and J. Petersen. 2001. Strategies for improving maize yields on high pH
soils. Western Nutrient Management Conference Proceedings-Vol. 4. March 8-9, 2001. Salt Lake City,
Utah. p. 107-115.
BESI (Fe)

 Bentuk diserap tanaman


➢ Fe++ (bentuk ferro) dan Fe+++ (bentuk ferri)
➢ Dapat dijerap sebagai komplek besi organik
(kelat)
➢ Dapat diserap oleh daun; tidak mobil dalam
tanaman
 Fungsi dalam tanaman
➢ Terlibat dalam reaksi redoks dalam sel
➢ Terlibat dalam fotosintesis
➢ Terlibat dalam sintesis protein dan klorofil
➢ Penting dalam ensim respiratori
Gejala defisiensi
 Terjadi pada tanah dengan
pH tinggi atau pada
tanaman tertentu
 Karena tidak mobile, gejala
defisiensi terjadi pada daun
muda, daun dapat berubah
menjadi kuning kemudian
putih
MANGAN (Mn)

 Bentuk diserap tanaman


➢ Mn++, Mn+++
➢ Dapat diserap melalui daun,diperlakukan dalam
jumlah sedikit, jumlah besar menjadi racun
(terutama pada tanaman masam)
➢ Tidak mobil dalam tanaman

 Fungsi dalam tanaman


➢ Sintesis klorofil
➢ Terlibat dalam reaksi redoks dalam sel
➢ Dapat menggantikan Mg dalam aktivasi berbegai
ensim
Gejala defisiensi Mn
 tidak mobile → Daun atas
terbentuk garis-garis
kuning
Tembaga –
Cuprum
(Cu)
TEMBAGA (Cu)
Tembaga (Cu) diserap dalam bentuk ion Cu++ dan mungkin dapat
diserap dalam bentuk senyaewa kompleks organik, misalnya Cu-EDTA
(Cu-ethilen diamine tetra acetate acid) dan Cu-DTPA (Cu diethilen
triamine penta acetate acid).
Dalam getah tanaman yang ada di dalam xylem dan floem hampir
semua Cu membentuk kompleks senyawa dengan asam amino.
Cu dalam akar tanaman dan dalam xylem > 99% dalam bentuk
kompleks.

Dalam tanah, Cu berbentuk senyawa dengan S, O, CO3


dan SiO4 misalnya:

1. Kalkosit (Cu2S), Kovelit (CuS), Kalkopirit (CuFeS2), borinit


(Cu5FeS4), luvigit (Cu3AsS4), tetrahidrit
[(Cu,Fe)12SO4S3)]
2. Kufirit (Cu2O), sinorit (CuO),
3. Malasit [Cu2(OH)2CO3], Adirit [(Cu3(OH)2(CO3)],
4. Brosanit [Cu4(OH)6SO4].
Fungsi Cu dalam Tanaman

Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh


plastosianin. Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar
10.000 dan masing-masing molekul mengandung satu atom Cu.
Hara mikro Cu berpengaruh pada klorofil, karotenoid,
plastokuinon dan plastosianin.

Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim


sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan
laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat,
berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan
terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.

Gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain :


Pembungaan dan pembuahan terganggu,
Warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun
lemah, layu dan pucuk mengering
Batang dan tangkai daun lemah.
Gejala defisiensi
 Karena tidak mobile maka daun
bagian atas yang
terpengaruh -daun termuda
tanaman jagung
berwarna kuning dan kerdil
 Sayuran –tanaman layu dan
muncul warna hijau
kebiruan
Hubungan antara Cu dalam tanah dan Cu dalam tanaman
alfalfa
Cu dalam
alfalfa

Cu dalam
tanah
Sumber: http://www.scielo.cl/scielo.php%..._arttext
Sumber Cu tanah

Unsur tembaga (Cu) bersumber dari hasil


pelapukan/pelarutan mineral-mineral yang
terkandung dalam batuan.

Alloway (1995)
mengemukakan bahwa ada
10 jenis bebatuan dan 19
mineral utama yang Kandungan Cu dalam bebatuan
mengandung Cu. berkisar 2–200 ppm (Adriano,
1986) dan dalam berbagai
mineral berkisar 23–100%
(Krauskopf, 1972).

Alloway, B. J. 1995. Heavy Metals in Soils. 2rd Edition. Blackie Academic & Professional - Chapman & Hall.
London-Glasgow-Wenheim-New York. Tokyo–Melbourne–Madras. 368 p.
Dinamika Cu dalam tanah
Kebanyakan Cu-mineral dalam bentuk kristal dan bentuk
lainnya lebih mudah larut daripada Cu-tanah.
Cu-tanah adalah Zu++ yang terikat oleh matriks tanah yang
terdiri dari kompleks liat dan humus atau senyawa-senyawa
organik yang berasal dari reaksi perombakan bahan organik.

Contoh-contoh reaksi tersebut adalah (pada suhu 25oC):

Cu-Tanah + H+ Cu++, Ko = 10+2,8

Cu(OH)2(c) + 2H+ Cu++ + 2H2O, Ko = 10+8,68

Cu3PO4)2.2H20(c) + 4H+ 3Cu+2 + 2H2PO4- + 2H2O, Ko = 10+0,34

Pada reaksi di atas kelihatan bahwa


kelarutan ataupun kestabilan Cu dipengaruhi
oleh keasaman lingkungan reaksi.
Dinamika Cu dalam Tanah

Lindsay (1972) menyimpulkan bahwa kadar Cu dalam larutan


tanah menurun dengan peningkatan pH disebabkan Cu terikat
sangat kuat pada matriks tanah.

Cu++ + 2H2O Cu(OH)2 + 2H+, Ko = 10-13,78

Reaksi ini disebut reaksi hidrolisis, reaksi akan bergerak ke


kanan bila ion H+ dieliminir oleh ion lain seperti ion OH-. Reaksi
lain:

Cu++ + H2PO4- CuHPO4- + H+, Ko = 10-4,0

Reaksi Cu++ seperti di atas dapat terjadi dengan pasangan ion


lainnya, dan reaksi dipengaruhi oleh kemasaman tanah.
Banyak reaksi lain yang dapat memberikan informasi reaksi
kelarutan atau kestabilan ion Cu dalam tanah.

1. Lindsay, W. L. 1972. Zinc in soils and plant nutrition. Adv. in Agron. 42: 147–
186.
Dinamika Cu dalam Tanah
Unsur Cu++ dapat menjadi stabil dalam tanah setelah mengalami
reaksi-reaksi hidrolisis, pembentukan kompleks anorganik dan
kompleks organik, adsorpsi atau fiksasi Cu++ pada berbagai jenis
mineral liat dan kemampuan fiksasi ini berbeda pada masing-masing
mineral liat.

Unsur Cu++ terikat lebih kuat pada bahan organik dibandingkan


dengan unsur mikro lainnya (misalnya Zn++ dan Mn++), dan Cu-
kompleks-organik berperanan penting dalam regulasi mobilitas dan
ketersediaannya dalam tanah (Hodgson et al. , 1966).

Reaksi-reaksi redoks juga dapat terjadi seperti pada Zn++ {Cu+++ 2e-
Cu(c)}, dalam reaksi ini Cu tereduksi menjadi Cu tergantung adanya
sumber elektron , misalnya unsur-unsur yang dapat bereaksi oksidasi
sebagai donor elektron.

Hodgson, J. F. W. L. Lindsay and J. F. Trierwieler. 1966. Micronutrient cation complexing in soil solution.
Complexing of zinc and copper in displacing solution from calcareous soils. Soil Sci. Soc. Amer. Proc.
30: 723–726.
Penambahan Cu ke Tanah

Penambahan Cu ke tanah melalui polusi dapat terjadi pada


industri-industri tembaga, pembakaran batubara, pembakaran
kayu, minyak bumi, dan buangan di area pemukiman/perkotaan.
Unsur yang dapat terekstrak dapat mencapai 5–10 kali pada
lahan di wilayah pedesaan. Kabel listrik tegangan tinggi dapat
juga mengkontaminasi lahan di bawahnya selebar 20 m.
Penelitian di beberapa negara bagian Amerika Serikat telah
menemukan bahwa dalam air-limbah domestik terkandung unsur
Cu yang berkisar antara 84 ppm sampai 17.000 ppm Cu.

Aplikasi limbah ini pada tanah Aplikasi limbah pada tanah


sebagai pupuk telah subur, tanah berkapur,
direkomendasikan bila kadar kaya bahan organik dapat
Cu tidak melebihi 1.000 ppm
mengendalikan Cu melalui
(Baker et al., 1985), pada
retensi, yaitu pengikatan
kandungan Cu yang tinggi
(6000 ppm Cu) dapat
Cu dengan kuat sehingga
meningkatkan Cu tanah Cu++ dalam larutan
sampai 20 kali. berkurang (Harter, 1986).
Toksisitas Cu
Kelebihan kadar Cu dalam tanah yang melewati ambang batas →
pemicu terjadinya keracunan pada tanaman. Kandungan Cu dalam
tanah antara 2 sampai 250 ppm, sedangkan dalam jaringan tanaman
yang tumbuh normal sekitar 5-20 ppm Cu. Kondisi kritis dalam tanah 60-
125 ppm, dan dalam jaringan tanaman 5-60 ppm Cu. Pada kondisi kritis
pertumbuhan tanaman mulai terhambat sebagai akibat keracunan Cu

Gejala keracunan terlihat dengan munculnya klorosis pada daun dan ini
terjadi karena Cu mampu menghambat atau menggantikan unsur logam
lainnya seperti Fe yang sangat penting dalam proses fisiologi dalam
tubuh tanaman. Sehingga keracunan Cu sejalan dengan defisiensi Fe.
Kadar Cu dalam tanah sekurang-kurangnya 4 ppm untuk pertumbuhan
normal tanaman serealia (Henkens, 1965).
Aktivitas biologi juga dapat dipengaruhi oleh peningkatan Cu dari
aplikasi limbah. Sebagai contoh telah ditemui pada penurunan aktivitas
enzimatik, peracunan pada bakteri Rhizobium leguminosum bv trifolli, di
mana peracunan juga dapat terjadi akibat unsur Cd dan Zn dengan
tingkatan Cu>Cd>Zn (Alloway, 1995).

1. Alloway, B. J. 1995. Heavy Metals in Soils. 2rd Edition. Blackie Academic & Professional -
Chapman & Hall. London-Glasgow-Wenheim-New York. Tokyo–Melbourne–Madras. 368 p.
2. Daniel, R. R., B. E. Stuckmeyer and L. A. Peterson. 1972. Copper toxicity in Phaseoulus
vulgaris l. as influenced by iron nutrition. I. An anatomical study. J. Amer. Soc. Hort. Sci. 9:
249–254.
Bentuk-bentuk Cu dipengaruhi oleh pH

Tembaga dalam bentuk spesies-netral adalah Cu(OH)2

At pH 7.5 also has two major positively charged forms,


Cu2+ and CuOH+, which both sorb strongly to soil
surfaces, and thereby decrease soluble Cu
concentrations. Metals sorb to clays, organic matter,
and hydroxides of Fe, Mn, and aluminum.

Sorpsi logam Cu berhubungan langsung dengan


kapasitas tukar kation tanah.

Sumber: Micronutrients: Cycling, Testing and Fertilizer Recommendations. by Clain Jones, Soil Chemist,
and Jeff Jacobsen, Extension Soil Scientist.
Tanah defisien Cu

High C:N organic material or residues can cause Cu


deficiency due to uptake by microorganisms,
sorption, and inhibited root development, likely
caused by low available N concentrations.

Tanah-tanah berpasir biasanya


lebih menunjukkan defisiensi Cu
dibandingkan dnegan tanah-
tanah yang teksturnya lebih
halus.
Pemupukan Cu

Penelitian yang dilakukan di Western Tiangle Agricultrual


Research Center, Conrad, Montana, pada tanah yg
mengandung 1.2 ppm Cu-terekstraks, ternyata tidak ada
peningkatan hasil pada 9 dari 10 varietas gandum dan drum
(Jackson dan Christiaens, 1995).

Penelitian di Alberta menemukan bahwa pemupukan Cu


meningkatkan hasil gandum hingga tiga kali lipat pada tanah-
tanah yg mengandung Cu-terekstraks < 0.4 ppm (Goh dan
Karamanos, 2002).

1. Goh, T.B. and R.E. Karamanos. 2002. Response of wheat and canola to copper and
boron in the Canadian prairie regions. Great Plains Soil Fertility Conference Proceedings.
2. Jackson, G. and L. Christiaens. 1995. Fertilizer response of selected spring wheat and
durum varieties. Western Triangle Research Center 1995 Annual Report. Conrad,
Montana.
TEMBAGA (Cu)

 Bentuk diserap tanaman


➢ Cu2+ dapat diserap melalui daun.
➢ Menjadi sangat beracun jika terlalu banyak diberikan
➢ Tidak mobile dalam tanaman
 Fungsi dalam tanaman
➢ Cu adalah katalis dalam pembentukan klorofil
➢ Terlibat dalam reaksi redoks dalam sel
➢ Pengaktif beberapa ensim
➢ Terlibat dalam pembentukan dinding sel
 A Cu 3,75 ppm B Cu 5 ppm
SENG (Zn)
 Bentuk diserap tanaman
➢ Zn++ dapat diserap melalui daun.
➢ Dalam jumlah besar beracun.
➢ Tidak mobil dalam tanaman

 Fungsi dalam tanaman


➢ Pengaktif sistem enzim
➢ Terlibat dalam sintesis dan aktivasi ensim
➢ Komponen auxin (pengatur tumbuh)
Gejala defisiensi
 Terjadi pada daun muda
(tidak mobil)
 Muncul klorosis diikuti
menurunnya kecepatan
pertumbuhan tajuk
BORON (B)
 Bentuk diserap tanaman
➢ H3BO3 dapat diserap melalui daun
➢ Dapat beracun jika diberikan pada beberapa jenis
tanaman tertentu, meskipun pada tanaman lain
tidak beracun
 Fungsi dalam tanaman
➢ Translokasi gula dalam membran
➢ Penting untuk perkembangan sel
➢ Penting dalam nodulasi pada akar legum
Gejala defisiensi
 Pertumbuhan terhambat
 Immobile upper leaves
affected. Growth of
terminal bud stops
 Maize -barren plants
 Peanuts -hollow heart
MOLIBDENUM (Mo)
 Mo diperlukan dalam jumlah paling sedikit. Pemberian
berlebihan mempengaruhi ternak pemakan rumput
 Bentuk diserap tanaman
➢ MoO4=
➢ Tidak mobil dalam tanaman
 Fungsi dalam tanaman
➢ Diperlukan untuk konversi NO3-menjadi NH4+
dalam tanaman
➢ Diperlukan rhizobia dalam fiksasi N dalam
nodul legum
➢ Terlibat dalam jerapan dan transport Fe
Gejala defisiensi
 Klorosis
 Pada legum mirip gejala
defisiensi N
KHLORIN (Cl)

 Bentuk diserap tanaman


➢ Cl-
➢ Mobile dalam tanaman
 Fungsi dalam tanaman
➢ Terlibat dalam fotosintesis
➢ Berperan dengan K dalam kesimbangan air
tanaman
➢ Penting dalam resistensi penyakit
Gejala defisiensi
 Pertumbuhan akar
terhambat (di media lab, tapi
sulit dilihat di lapangan).
 Jumlah yang berlebihan
mempengaruhi kualitas
kentang dan tembakau.
FUNGSI UNSUR HARA MIKRO
KESEIMBANGAN UNSUR HARA

1. Kelebihan Cu atau sulfat akan menghambat penyerapan


Mo
2. Terlalu banyak Zn, Mn, dan Cu dapat defisiensi Fe
3. Terlalu banyak P dapat kekurangan Zn, Fe dan Cu
4. Terlalu banyak N, kekurangan Cu
5. Kelebihan N atau K mempersulit penyerapan Mn
6. Banyak kapur menghambat penerapan B
7. Kelebihan Fe, Cu dan Zn mengurangi penyerapan Mn
Symptom of Nutrient
Deficiency
Simptomt
defisiensi hara
essensial

Anda mungkin juga menyukai