Anda di halaman 1dari 22

Unsur hara benefisial

Definisi unsur benefisial


Fungsi Unsur hara non esensial
Natrium (Na)

• Fungsi  bisa esensial untuk metabolisme karbohidrat dalam


beberapa jenis tanaman.
• Dapat menggantikan K dalam menjaga keseimbangan ion pada
regulasi energi untuk mmbuka / menutupnya stomata
• Terkait dengan regenerasi PEP dalam lintasan C4 dan CAM. Pengganti K
dlm beberapa fungsi
• Unsur kedua terbesar pada kerak bumi (melimpah)
Silika (Si)

• Bbrp Gramineae, terutama padi, bambu dan tebu,


mengandung Si dalam jumlah besar pada jaringannya.
• Fungsi Silikon (Si) belum banyak diketahui pd tanaman
selain fam Gramineae
• Si dapat defisiensi dalam tanaman pada tanah-tanah
tropika yang telah melapuk dan pada beberapa tanah
organik
Cobalt (Co)
(Co) :Diperlukan untuk fiksasi N simbiosis
dalam legum dan untuk sintesis vitamin B12 pada
ternak ruminansia
Ada unsur-unsur lain yang bukan
kriteria HARA tetapi
mempengaruhi metabolisme
tanaman
Unsur hara non esensial lain

• Vanadium (V): Fungsi belum diketahui; Tidak


esensial untuk tanaman tingkat tinggi, tetapi diperlukan oleh
Rhizobium dan ganggang hijau

• Selenium (Se): Tidak esensial untuk tanaman; Se


diperlukan oleh ternak dan harus ada dalam hijauan pakan
ternak.

• Stronsium (Sr) : meningkatkan metabolisme sebagian


tanaman
Unsur non esensial yang toksik / meracun

• Plumbum (Pb) atau Timbal  polutan


Pb atau Timbal dalam Tanah

• Pb total pada tanah pertanian berkisar antara 2–200 ppm.


 berasal dari berbagai jenis bebatuan. Pada batuan
ultrabasik(gabbro) terkandung 1,9 mg Pb/kg, pada andesit
8,3 mg/kg dan pada batuan asam (granit): 22,7 mg /kg
batuan.
• Ada kecenderungan bahwa Pb meningkat dengan
meningkatnya kandungan silika batuan
• Ion Pb++ dapat menggantikan K+ dalam kisi mineral silikat
atau Ca++ dalam karbonat
• Asam humat bermolekul tinggi sangat membantu me-
imobilisasi Pb yang diaplikasikan ke tanah dan mengikat
Pb dengan ikatan koordinasi pasangan-ion.
Penambahan Pb ke Tanah

• Hasil-hasil penelitian: Pb dapat meningkat di permukaan tanah dari


pembuangan gas kenderaan bermotor, industri peleburan logam dan limbah
cair.
• Sumber polusi Pb dari pembakaran minyak bumi dapat mencapai 80% dari
total Pb di atmosfir, dan efeknya pada kadar Pb sangat kecil dalam biji, umbi
dan akar, dan tidak banyak menyimpang dari kadar jaringan yaitu sekitar 0,5
ppm
• Akumulasi di permukaan daun tanaman bersama debu dapat terjadi bila tidak
tercuci oleh air hujan.
Toksisitas Pb
• Kadar unsur Pb yang tersedia dalam tanah sangat rendah, tetapi
dibutuhkan tanaman dalam jumlah sangat sedikit, sama halnya dengan
kebutuhan unsur mikro lainnya.
• Hasil analisis jaringan tanaman (rerumputan) pada masa pertumbuhan
aktif menunjukkan bahwa kandungan Pb berkisar dari 0,3–1,5 mg/kg
bahan kering.
• Beberapa jenis rerumputan tertentu toleran terhadap Pb tersedia
berlebihan dalam tanah

• Efek kelebihan unsur Pb pada tanaman belum banyak diketahui, sebab


gejala-gejala keracunan unsur ini sukar dibedakan dengan efek unsur
mikro lainnya.

• Penelitian 2009 Efek Pb dalam medium tanam meningkatkan


kandungan metabolit sekunder kedelai
Cd dalam Tanah

• Penambahan Cd pada tanah terjadi dari aplikasi pupuk fosfat,


pupuk kandang, dari limbah industri yang menggunakan bahan
bakar batubara dan minyak, limbah inkineratur (tanur) dan air
limbah domestic
• Hasil penelitian di AS membuktikan bahwa pemupukan fosfat dari
batuan fosforit florida meningkatkan kadar Cd tanah 0,3–1,2 g
Cd/ha/tahun, dan penggunaan pupuk fosfat lainnya yang
mengandung 174 ppm Cd memberikan 100 g Cd/ha/tahun
• Jenis Bebatuan fosforit biasanya mengandung 0–500 ppm Cd.
• Aplikasi pupuk kandang dalam jangka panjang meningkatkan kadar
Cd jauh lebih besar dibanding dengan aplikasi batuan fosfat.
Ketersediaan Cd bagi tanaman menurun kalau pH tanah meningkat

Sumber: . http://www.cpcb.nic.in/oldwebsit...MIUM.htm
Toksisitas Cd

• Unsur Cd memiliki sifat kimia yang hampir sama dengan Zn


terutama dalam proses penyerapan oleh tanaman dan tanah.
• Namun Cd lebih bersifat racun yang dapat mengganggu aktivitas
enzim.
• Kadar Cd yang berlebihan dalam makanan dapat merusak fungsi
ginjal sehingga mengganggu metabolisme Ca dan P, serta
menimbulkan penyakit tulang

• Kandungan Cd rataan pada beras meningkat mencapai 10 kali dari


0,07 mg Cd menjadi 0,7 mg/kg bahan segar, dapat mencapai
maksimum sebesar 3,4 mg Cd/kg
catatan
• Unsur hara yg dibutuhkan secara mutlak harus ada dlm kisaran
normal (adequate)
• Konsentrasi diluar konsentrasi ambang  menyebabkan gejala
ketidaknormalan
• Unsur hara yg bukan esensial bersifat toksik namun berdasar tingkat
adaptasi tumbuhan  berdampak positif
• Tidak menutup kemungkinan sejumlah unsur yg belum diketahui
perannya dapat menjadi esensial atau benefisial

Anda mungkin juga menyukai