Disusun oleh:
Nur Elok Agusiani (1710401040)
Annisa Ratna Hakim (1710401041)
Pawit Isroiyah (1710401042
Ketersediaan Co dalam tanah tergantung pada proses pelapukan mineral dan sifat tanah.
Cobalt terbatas dari mineral tanah karena proses pelapukan sebagian besar dalam bentuk
tersedia atau sebagai senyawa mineral organo. Cobalt dapat ditukar dan terikat secara kuat
seperti halnya tembaga (Cu) sehingga konsentrasi dalam tanah menjadi sangat rendah. Tingkat
pelapukan mineral lebih cepat pada keadaan tanah berdrainase buruk. Ini bukti kandungan Co
tanah yang berdrainase baik untuk tanah yang berasal dari bahan induk yang sama.
Cobalt dapat menjadi tidak tersedia karena diadsorpsi secara kuat oleh permukaan
partikel MnO2. Jumlah Co yang diadsorpsi oleh MnO2 mencapai 79 persen dari total Co tanah.
Pengikatan Co oleh Mn tidak ditemukan pada tanah yang masih muda. Difisiensi Co dapat
terjadi pada tanah:
1. Tanah berpasir dengan pencucian tinggi;
2. Tanah yang berasal dari bahan induk masam seperti Granit;
3. Tanah yang mengandung kapur tinggi;
4. Tanah di daerah pantai seperti pada tanah pantai laut Atlantik;
5. Tanah-tanah gambut.
Usaha dan implementasi yang harus diperhatikan dalam hubungannya dengan
ketersediaan Co adalah:
1. Cobalt tanah umumnya berhubungan dengan kandungan Magnesium dari Batuan induk;
2. Pemberian CaCo3 dapat mengurangi penyerapan Co oleh tanaman, tetapi pemberian Gipsum
(CaSO4.2H2O) pada tanah berpasir meningkatkan penyerapan Co oleh tanaman;
3. Pemupukan P dapat mengurangi kandungan Co dalam daun kedelai;
4. Pemasaman tanah dapat meningkatkan ketersediaan Co;
5. Pencucian tanah dapat mengurangi ketersediaan Co.
Cara mengetahui jumlah Co yang tersedia dalam tanah digunakan ekstrak 25 persen
asam asetat pH 2.5, amonium asetat 1 N atau EDTA 0.5 M. Tanah yang diekstraksi dengan
asam asetat menunjukkan kadar Co antara 0.05 - 2 ppm. Bila Co tanah kurang dari 0.1 ppm,
akan terjadi gejala defisiensi. Untuk mengontrol difisiensi ini ditambahkan garam Co sebanyak
1 - 2 kg Co per hektar
BAB 2
ISI
https://klinikhidroponik.com/unsur-hara-mikro-tanaman-8-cobalt-co/
Budi, Setyo dan Sasmita Sari. 2015. Ilmu dan Implementasi Kesuburan Tanah. UMM Press:
Malang.
Murniasih, S dan Agus T. 2013. Evaluasi Hg, Cd, Co, Cr, dan As dalam Sampel Produk
Agroindustri Berdasarkan Keputusan BPOM dan ADI (Accept Daily Intake). Jurnal Iptek
Nuklir Ganendra Vol. 16 No. 1, 26 – 37.
Agung, Galang Fajar. 2015. Unsur Hara Mikro. Balai Penelitian Lahan Rawa, Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementrian Pertanian.