Anda di halaman 1dari 20

PENGGUNAAN AMELIORAN DAN PUPUK

tanah gambut:
tepat bukan rekomendasi,
inasi amelioran+pupuk,
uk fisik amelioran/pupuk
rbedaan Tanah Gambut dengan tanah Mineral

nah Mineral Tanah gambut

Stabil, kecuali ada erosi • Tidak stabil, fragile


pH tergantung dari bahan induk, umur, dan • pH tergantung dari kondisi alami
tindakan pengelolaan jenuh/tergenang air (hidrofilik), dan menurun
bila diaerasikan (hidrofobik) aki8bta reklamas
• BV tergantung tingkat perombakan, bervarias
0,05 – 0,25 g/cm3
BV sekitar 0,85 – 1,4 g/cm3
• Kesuburan rendah, dikuasai asam-asam
organik

Kesuburan bervariasi, mudah dikelola

rlu dikaji peran Biochar di tanah gambut


artono, (2011) manfaat biochar adalah :
esuburan tanah pada tanah kering dan berpasir bisa diperbaiki. 2. aplikasi biochar mampu meningkatkan kandungan C-orga
anah khususnya pada lapisan 0-10 cm.
iocar lebih efektif digunakan karena pelapukan atau dekomposisinya sangat lambat dan bertahan lama (3 tahun bahkan lebi
ibandingkan dengan bahan organik segar seperti kompos dan pupuk kandang.
ntuk mempertahankan ketersediaan unsur hara, pupuk kandang harus diberikan secara berulang setiap musim tanam,
ementara aplikasi tunggal biochar dapat mempertahankan ketersediaan unsur hara dalam jangka waktu yang lebih lama.
emakin tingginya konsentrasi hara (N, P, K, Ca dan Mg) pada biochar, semakin menunjukkan adanya kontribusi positif
embenah organik terhadap perbaikan ketersediaan hara tanah.
Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KPK) tanah, sehingga dapat mengurangi resiko pencucian hara khususnya kalium dan N
H4.
ka pada pemupukan biasa, ketika tanah terkena air hujan, maka akan gampang terkikis. Namun jika menggunakan biochar t
kan mudah terkikis karena ada muatan negatif sehingga bisa mengikat unsur hara yang bermuatan positif.
PERANAN BIOCHAR TERHADAP KUALITAS
GAMBUT DAN PENGURANGAN EMISI GAS
RUMAH KACA

URAI SUCI Y.V.I


NIM. 13/356799/SPN/00527

DOSEN PROMOTOR:
PROF.Dr.AZWAR MAAS,MSc
GAMBUT

FINISI :
ah tanah-tanah yang jenuh air, tersusun dari bahan tanah organik yang telah melapuk dengan ketebalan lebih dari 50 cm
(Histosol)
dasarkan tingkat DEKOMPOSISI , terbagi atas
A. Fibrik -> gambut yang tingkat dekomposisinya baru dimulai atau masih awal, dengan
jaringan tumbuhan masih tampak jelas (mudah dikenali);
B. Hemik-> sekitar separuh bahan telah mengalami dekomposisi;
C. Saprik -> sebagian besar gambut telah mengalami dekomposisi (matang).
t Kimia : 1. pH rendah 2. KPK yang sangat tinggi (90-200 me/100 gr) namun KB sangat
rendah, hal ini menyebabkan ketersedian hara terutama K, Ca, dan Mg menjadi
sangat rendah.
t Fisika, yang terpenting adalah: Tingkat dekomposisi ; Berat Volume (< 0,1 g/cm3 untuk gambut kasar, dan sekitar 0,2 g/c
pada gambut halus), irreversible (Perubahan menjadi kering tidak balik ini disebabkan gambut yang suka air
(hidrofilik) berubah menjadi tidak suka air (hidrofobik) karena kekeringan) dan subsiden.
IOCHAR
ar atau arang aktif merupakan amelioran organik berbahan baku
h pertanian yang sulit didekomposisi, seperti kayu-kayuan, kakao, dan
n yang mengalami pirolisis (pembakaran tidak sempurna) dengan
gunakan alat pirolisator dengan suhu sekitar 200-600 °C, selama
apa jam.
HAR

HAR memiliki :
gus fungsional ( gugus aromatik, hidroksil, karboksil dan fenolik.) 
enyediakan hara,
ori makro dan mikro sumber air, nutrisi dan rumah bagi biota tanah,
mber C tanah  mengurangi efek gas rumah kaca (CO2. CH4, N2O)

Meningkatkan kesuburan
tanah dan mengurangi
pelindian hara NPK pada
tanah gambut
Retensi hara

Tanpa biochar
biochar

1
artono, (2011) manfaat biochar adalah :
esuburan tanah pada tanah kering dan berpasir bisa diperbaiki.
plikasi biochar mampu meningkatkan kandungan C-organik tanah khususnya pada lapisan 0-10 cm
iocar lebih efektif digunakan karena pelapukan atau dekomposisinya sangat lambat dan bertahan
ama (3 tahun bahkan lebih) dibandingkan dengan bahan organik segar seperti kompos dan pupuk
andang.
Untuk mempertahankan ketersediaan unsur hara, pupuk kandang harus diberikan secara berulang
etiap musim tanam, sementara aplikasi tunggal biochar dapat mempertahankan ketersediaan unsu
ara dalam jangka waktu yang lebih lama.
emakin tingginya konsentrasi hara (N, P, K, Ca dan Mg) pada biochar, semakin menunjukkan adanya
ontribusi positif pembenah organik terhadap perbaikan ketersediaan hara tanah.
Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KPK) tanah, sehingga dapat mengurangi resiko pencucian har
hususnya kalium dan N-NH4.
ka pada pemupukan biasa, ketika tanah terkena air hujan, maka akan gampang terkikis. Namun jik
menggunakan biochar tidak akan mudah terkikis karena ada muatan negatif sehingga bisa mengikat
nsur hara yang bermuatan positif.
I. Komposisi struktural BIOCHAR

Setiap partikel biochar terdiri dari dua fraksi struktural utama :


1. tumpukan lembaran graphene kristal dan 2. struktur aromatik amorf yg didalamnya terdapat
H , O , N , P dan S. Unsur-unsur tersebut ditemukan dalam cincin aromatik sebagai heteroatom
(Bourke et al, 2007) . Kehadiran heteroatom dianggap kontribusi yang besar bagi kimia
permukaan yang sangat heterogen dan reaktivitas biochar .
II.MANFAAT BIOCHAR TERHADAP
KUALITAS TANAH
Menurut Lehman, (2007); biochar menjadi berharga karena memiliki keutamaan
yaitu:
(1) stabilitasnya yang tinggi terhadap perombakan;
(2) kemampuan mempertahankan nutrien dalam tanah
(3) Mengurangi pencemaran lingkungan.
(4)mengurangi pembentukan gas-gas lain rumah kaca dinitrogen oksida ( N2O ) dan
metana (CH4) .
(5)menyimpan karbon dalam tanah dan dengan demikian menghindari pelepasan
CO2 ,
Biochar mengandung unsur
heteroatom, gugus karboksil,
enolik, aromatik, quinon, yang
dianggap bertanggungjawab
sebagai penyebab
meningkatnya KPK; selain itu
hal yang turut menentukan
meningkatnya KPK ini adalah
oksidasi pada permukaan
struktur biochar.
Liang et al., (2006) mempelajari
penyebab meningkatnya KPK
tanah oleh biochar, ditemukan
bahwa biochar didominasi oleh
gugus aromatik, hidroksil,
karboksil dan fenolik.
Gambar 1. Skema pengaruh biochar terhadap pelindian hara: (1) Setelah biochar diaplikasikan ke tanah,
akan meningkatkan retensi air karena pori partikel biochar menahan air dan mengurangi mobilitas; (2)
setelah perlakuan, agregasi tanah meningkat karena biochar berikatan dengan konstituen lain dalam
tanah; (3) terjadi aliran air preferensial yang difasilitasi biochar; (4) pada skala yang lebih kecil, aplikasi
biochar segar menyerap hara dalam bentuk organik hidrofobik; (5) setelah perlakuan, muatan permukaan
biochar meningkat, sehingga meningkatkan KPK; (6) biota tanah ditingkatkan (Lehmann & Joseph, 2009)
Biochar dapat meningkatkan
peranan kegiatan
mikroorganisme (mikroba, fungul
hyphae), bahan organik tanah
BOT), mineral tanah, partikel
anah (lempung, debu, pasir),
kandungan air, dan pengoksida
oksigen, agen oksida) dan pori-
pori (Gambar 2)
Major et al., 2009 menyatakan
Biochar yang mempunyai pH,
KPK, dan luas permukaan yang
inggi di dalam tanah,
berinteraksi dengan konstituen
ainnya yang terjadi secara Gambar 2. Model dasar biochar kompleks dalam tanah, yan
kompleks. Reaksi-reaksi rumit mengandung dua struktur utama yang berbeda; (1) kristal
yang terjadi ini diduga graphene berbentuk lembaran yang tersusun disekeliling se
merupakan penyebab acak (2) pori-pori dengan berbagai ukuran (Lehmann & Jose
peningkatan kesuburan tanah. 2009).
III. Pengaruh Biochar Terhadap GRK di
Tanah Gambut
Tanah gambut merupakan salah satu jenis tanah utama di lahan rawa
dan memiliki potensi tinggi untuk melepaskan GRK karena kandungan
bahan organik yang tinggi. Di sisi lain, produksi sekam padi di
Indonesia mencapai 12,5 juta ton per tahun dan pemanfaatan
limbahnya menjadi masalah bagi sektor pertanian negara.
Hadi, Ghofur, Farida, Subekti and Nursyamsi (2013) menyatakan bahwa
pemberian biochar sekam padi memberikan kapasitas tukar kation yang tinggi (32
mol/kg) dibandingkan perlakuan lainnya. (Dalam penelitian ini menggunakan
biochar sekam padi, kotoran ayam, kotoran sapi,kelapa sawit kosong, tongkos saw
dan gulma kompos). Aplikasi biochar sekam padi pada tanah gambut dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca , terutama N2O sebesar 63% pada minggu 12
etelah inkubasi dan dan mengurangi CO2 sebesar 81% pada minggu ke 6 setelah
nkubasi . Hal ini terkait dengan adanya retensi C yang mudah terurai oleh pori-po
biochar, sehingga akan menghambat aktivitas mikroba (bakteri amonium oksidai)
dalam memproduksi CO2 atau CH4. (Santi dan Goenadi , 2012)
Aplikasi biochar juga dapat mempengaruhi karakteristik tanah seperti pH tana
NH4 - N , NO3 - N dan biota tanah. Aplikasi biochar dapat meningkatkan pH tanah
dan meningkatkan penyebaran biota tanah, dan penurunan keberadaan bakteri
acidophilic sehingga mengakibatkan penurunan mineralisasi nitrogen dalam tanah
gambut.
Penggunaan arang sekam padi dapat menjadi teknologi yang menjanjikan
untuk mengurangi emisi gas CO2 dari gambut, yang diduga merupakan tanah yang
paling besar melepaskan CO2 ke atmosfer (Agus et al . 2008) . Ini juga dapat
diusulkan sebagai alasan untuk mengembangkan sistem kelapa sawit - padi terpad
Pilihan ini juga karena ketersediaan sekam padi di Indonesia (yang mencapai 12,5
uta ton / tahun ) dan penggunaan belum seintensif limbah lainnya (Darmadji 2012;
Santi et al 2012) .
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai